Aku Bukan Cinderella

Aku Bukan Cinderella

Bab.1. Mimpi

“I love you.”

“I love you, too.”

Pria yang mengenakan tuxedo itu menundukkan wajahnya, meraih dagu Haura. Semakin lama, semakin dekat saja wajah tampan itu dengan wajah Haura. Hidung mereka sudah saling menempel, Haura sudah memejamkan matanya. Jantungnya berdetak lebih cepat dari kebiasaan, tubuhnya seolah mulai lemas saat mengingat ini adalah ciuman pertamanya. Bibir pria itu perlahan-lahan mulai menepis jarak. Bibir haura sudah sangat siap untuk menikmati ciuman pertamanya.

“Hau ... Hau ... Hauuuuuuu!!!!”

Siapa sih manggil-manggil, ganggu orang aja. Nggak tahu apa, momen langka ini udah gue tunggu bertahun-tahun.

“Hauuuuuu ...!!!”

"Berisik banget sih, udah my prince. Lanjutin aja, your princess udah nggak sabar ini, pengen dicium sama my prince." Haura menjilati bibirnya sendiri yang terasa basah.

“My prince, kok, Hau, belum ngerasaiin bibir my prince tapi bibir Hau udah basah, ya?” ucap Haura heran, maklum dia belum pernah merasakan yang namanya berciuman, jadi bingung rasanya seperti apa.

Pria yang Haura sebut sebagai 'my prince' itu, mulai menyentuh bibir Haura dengan bibirnya.

“Bibir my prince, kok, rasanya mirip seperti kopi saset yang Hau bikin tadi malam. Rasa gula aren, manis.” Haura senyum-senyum sendiri mengingat rasa bibirnya sekarang, sama dengan rasa kopi yang semalam ia minum untuk menemaninya begadang membaca novel online.

Haura kembali menjulurkan lidahnya keluar, untuk menjilat rasa manis di bibirnya.

"Haura!!!" Teriak Nayla, anak dari pemilik rumah, di mana Haura tinggal.

Dengan tergeragap, Haura membuka matanya. Tak tahan dengan suara melengking Nayla, tepat di telinganya. "Apaan sih, Nay!" Balas Haura. Kembali ia menjilat rasa manis di bibirnya. "Ganggu, aja!"

"Ganggu-ganggu .. tuh, lihat! jam berapa sekarang?" Nayla menunjuk jam dinding di kamar Haura. "Supir lo, udah jemput itu."

Haura segera turun dari ranjangnya, dan berlari ke jendela. Menatap kebawah, melihat seseorang yang tengah duduk di atas motor matic-nya sedang melambaikan tangan ke arah Haura.

"Kok, lo nggak bangunin gue, sih!" Haura segera menyambar handuknya dan berlari ke kamar mandi.

"Gue udah bangunin, lo sedari tadi. Sampai gue kasih lo minum kopi sisa semalam. Dasar, lo aja kebo. Nggak mau bangun, malah senyum-senyum tapi mata masih merem," ucap Nayla dengan berteriak, karena Haura sudah masuk ke kamar mandi.

"Jadi, rasa manis di bibir gue itu bukan rasa bibirnya my prince, tapi rasa kopi sisa semalam?" tanya Haura yang membuka sedikit pintu kamar mandinya, dan melongok di sana.

Nayla mengangguk.

"Sialan, lo!"

Nayla hanya nyengir.

Haura segera meyelesaikan ritualnya dikamar mandi.

"Cepet banget, nggak mandi, lo?" tanya Nayla, yang melihat Haura keluar dengan baju yang sama.

"Hemm," jawab Haura. Tanpa malu, Haura melepas kaosnya, yang semalam ia pakai tidur. Dan menggantinya dengan baju dinas yang berwarna biru dan melapisinya dengan sweater. Dengan cepat, ia menyisir rambutnya, dan mengikatnya asal.

Tak menghiraukan Nayla lagi, Haura menyambar tasnya, dan berlari menuruni tangga. Dia sudah terlambat.

"Jalan!" Haura menepuk bahu pria yang sedari tadi menunggunya. Tanpa bertanya apa pun, pria yang selalu jadi supir untuk Haura itu segera melajukan motornya.

Sampai di sebuah gedung pencakar langit dengan tinggi menjulang, Haura turun dari motor.

Segera memberikan helmnya, setengah melempar lalu bergegas pergi.

"Terima kasih," teriaknya sambil lari.

Pria yang setia menjadi supir Haura itu pun hanya bisa geleng-geleng kepala. Setelah mengaitkan helm Haura, di bawah stang motor, dia kembali menstater motor matic miliknya.

Haura berlari ke divisinya. Kantornya berada di lantai paling bawah gedung ini. Dengan berjalan sangat berhati-hati, Haura segera menyusup masuk dalam barisan kru cleaning servis yang sedang melakukan briefing.

Teman-temannya menatap Haura sebal, dengan tingkahnya yang seenaknya masuk barisan. Saat akan ada suara menyapa dari temannya, Haura langsung meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya, tanda agar temannya diam.

"Sttt," lirihnya.

Barisan di depannya menoleh, mendengar desisan Haura. Dengan mengibaskan tangan, Haura menyuruh temannya untuk berbalik menatap leader mereka yang sedang memberikan pengarahan.

"Siap, Pak!" jawab semua kru setelah breafing selesai.

Semua langsung siap siaga, mengambil alat perangnya dan mengatur posisi masing-masing, yang sudah ditentukan oleh kepala divisi mereka.

Begitupun dengan Haura, dia akan segera bergabung dengan teman-temannya, menyiapkan alat perangnya. Namun, suara Pak Amin, sang kepala divisi menghentikannya.

"Haura!" panggil Pak Amin.

"Iya, Pak." Jawab Haura takut.

"Kamu pikir ini kantor bapakmu!" bentak Pak Amin.

Haura hanya menunduk hormat.

"Bisa-bisanya datang telat! jadi penyusup, pula!"

"Kamu itu pegawai di sini, bukan anak bos, apalagi istri bos. Jadi, jangan seenak jidat kamu, kalau berangkat kerja." Pak Amin mengeluarkan segala omelannya.

Haura masih diam menunduk, menyadari kalau dirinya memang bersalah.

"Berikan ponsel kamu!" Pak Amin, mengulurkan tangannya pada Haura.

"Untuk apa, Pak?" tanya Haura kaget.

"Kerja yang bener, jangan baca novel terus. Itu kan, yang membuat kamu selalu terlambat!" Pak Amin belum menarik tangannya yang terulur. "Berikan!"

"Kalau saya berikan, nanti Bapak buka-buka ponsel saya lagi!" Haura tak rela jika harus menyerahkan ponselnya pada atasannya ini. Takut terbongkar isi dalam ponselnya.

"Sudah berikan saja, atau saya akan menghukum kamu dengan lembur!"

"Saya pilih lembur saja, Pak. Dari pada Bapak mengambil ponsel saya, saya tidak bisa kalau harus berjauhan dengan ponsel saya," jawab Haura.

"Baiklah, setelah jam pulang kantor nanti kamu bersihkan ruangan pak Hiro, dengan ____"

"Yang benar, Pak?!" pekik Haura, memotong perintah pak Amin. "Saya mau, Pak. Hukum saja saya setiap hari, saya rela," sambung Haura.

Pak Amin, langsung mengerutkan dahinya. Bingung, kalau berurusan dengan anak buahnya yang satu ini. Haura Kaifiya, gadis berusia sembilan belas tahun ini, sudah enam bulan bergabung di divisi yang ia pimpin. Dengan menjadi seorang cleaning servis.

Hasil kerjanya cukup memuaskan, karena Haura gadis yang cepat belajar. Namun sayangnya, Haura ini suka seenaknya saja. Penyebab utamanya adalah kebiasaan dia membaca novel online. Terkadang, di saat masih jam kerja, Haura mencuri-curi waktu untuk menyempatkan diri membaca novel. Hal itu juga, yang membuat Haura bergadang hingga larut malam, dan akhirnya terlambat untuk bekerja.

Namun, pak Amin tidak enak hati jika harus memecat Haura. Selain kasian, karena Haura jauh dari orang tuanya di kampung, gadis itu juga sangat membutuhkan pekerjaan untuk bisa membantu membiayai dirinya sendiri. Dibalik semua alasan itu, pak Amin tidak enak hati dengan orang yang sudah memasukkan Haura ke kantor ini. Sebab itulah, Haura hanya sering ditegur, tapi tak sampai dipecat.

"Ok, Pak. Saya kerjakan tugas saya sekarang, dan nanti sore saya akan menjalankan hukuman saya." Haura langsung pamit, dan menyusul temannya untuk membuat kantor ini tetap bersih.

Meninggalkan pak Amin, yang hanya bisa geleng-geleng kepala, heran, dengan kelakuan Haura.

Terpopuler

Comments

Novita

Novita

gue bangeet🤭

2023-12-03

1

Erni Fitriana

Erni Fitriana

Aku kira bosnya nama nya cakra benua🤭🤭🤭judul sama beda author....baca sampe habis thorrr...lanjoottttt

2023-11-09

1

Ummi Yatusholiha

Ummi Yatusholiha

liat promo di kolom koment grub NT FB lgsg cuss ksini. awal baca lgsg ngakak.. 🤣🤣🤣

2023-07-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1. Mimpi
2 Bab.2. Pertemuan pertama
3 Bab.3. Hari Yang Buruk
4 Bab.4 Kabur
5 Bab.5 Kontaminasi
6 Bab.6 Pergi
7 Bab.7 Di Rampok
8 Bab.8 Gadis Di Luar Nalar
9 Bab.9 Ciuman Pertama
10 Bab.10 Dikeroyok
11 Bab.11. Illfeel
12 Bab.12 Avatar
13 Bab.13 Drama Baju Dalam
14 Bab.14 Simbiosis Mutualisme
15 Bab.15 Draft Kontrak
16 Bab.16 Calon Mantu
17 Bab.17 Gadis Jorok
18 Bab.18 Make Over
19 Bab.19 Memukau
20 Bab. 20 Kembali
21 Bab.21 Kissing Memory
22 Bab.22 Babu Sultan.
23 Bab.23 Cause i'm not Cinderella
24 Bab.24 Hari Pertama Kerja
25 Bab.25 Hari Kedua Kerja
26 Bab.26 Kedatangan Ayah
27 Bab.27 Pengorbanan Nancy
28 Bab.28 Tak Ada Harapan
29 Bab.29 Iri
30 Bab.30 Secercah Harapan
31 Bab.31 Pekerjaan Baru
32 Bab.32 Merasa Sepi
33 Bab.33 Impas
34 Bab.34 Sensasi Panas
35 Bab.35 Masuk Kandang Predator
36 Bab.36 Malam pertama
37 Bab.37 Menghindar
38 Bab.38 Aku Pergi Dulu
39 Bab.39 Penasaran
40 Bab.40 Pintu Taubat
41 Bab.41 Pulang
42 Bab.42 Gagal Romantis
43 Bab.43 Mengembalikan Mood
44 Bab.44 Janji
45 Bab.45 Pembebasan Nancy
46 Bab.46 Bertemu Kembali
47 Bab.47 Gelisah
48 Bab.48 Kesurupan
49 Bab. 49 Surprise B'Day
50 Bab.50 The Real Surprise B'day
51 Bab. 51 The Real Surprise B'day 2
52 Bab.52 The Real Surprise B'day 3
53 Bab.53 Kado
54 Bab.54 Naked
55 Bab. 55 Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak.
56 Bab. 56 Memaksa Pergi
57 Bab. 57 Menggoda
58 Bab.58 Digrebek
59 Bab.59 Akhirnya Tahu
60 Bab.60 Kanaya
61 Bab.61 Kembali Ke Masa Lalu
62 Bab.62 Nekat
63 Bab.63 Kekacauan
64 Bab.64 Kembali Pada Papa
65 Bab.65 Skandal Telah Usai
66 Bab.66 Reuni
67 Bab.67 Reuni 2
68 Bab.68 Gagu
69 Bab.69 Ceroboh
70 Bab.70 Hukuman
71 Bab.71 Pesta Bujang
72 Bab.72 Hujan
73 Bab.73 Perhatian
74 Bab.74 Jahil
75 Bab.75 Pembalasan
76 Bab.76 Naya's Wedding
77 Bab.77 Aku Bukan Cinderella
78 Bab.78. The Real Cinderella
79 Bab.79. The Real Cinderella
80 Bab.80. The Real Cinderella
81 Bab.81. The Real Cinderella
82 Bab.82. The Real Cinderella
83 Bab.83.The Real Cinderella
84 Bab.84. The Real Cinderel
85 Bab.85. The Real Cinderella
86 Bab.86. The Real Cinderella
87 Bab.87. The Real Cinderella
88 Bab.88. The Real Cinderella
89 Bab.89. The Real Cinderella
90 Bab.90 The Real Cinderella
91 Bab.91 The Real Cinderella
92 Bab.92 The Real Cinderella
93 Bab.93 The Real Cinderella
94 Bab.94 The Real Cinderella
95 Bab.95 The Real Cinderella
96 Bab.96 The Real Cinderella
97 Bab.97 The Real Cinderella
98 Bab.98 The Real Cinderella
99 Bab.99 The Real Cinderella
100 Bab.100 The Real Cinderella
101 Bab.101 The Real Cinderella
102 Bab.102 The Real Cinderella
103 Bab.103 The Real Cinderella
104 Bab.104 The Real Cinderella
105 Bab.105 The Real Cinderella
106 Bab.106 The Real Cinderella
107 Bab.107 The Real Cinderella
108 Bab.108 The Real Cinderella
109 Bab.109 The Real Cinderella
110 Bab.110 The Real Cinderella
111 Bab.111 The Real Cinderella
112 Bab.112 The Real Cinderella
113 Bab.113 The Real Cinderella
114 Bab.114 The Real Cinderella
115 Bab.115 The End
116 Pemberitahuan
117 INFO NOVEL BARU
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab.1. Mimpi
2
Bab.2. Pertemuan pertama
3
Bab.3. Hari Yang Buruk
4
Bab.4 Kabur
5
Bab.5 Kontaminasi
6
Bab.6 Pergi
7
Bab.7 Di Rampok
8
Bab.8 Gadis Di Luar Nalar
9
Bab.9 Ciuman Pertama
10
Bab.10 Dikeroyok
11
Bab.11. Illfeel
12
Bab.12 Avatar
13
Bab.13 Drama Baju Dalam
14
Bab.14 Simbiosis Mutualisme
15
Bab.15 Draft Kontrak
16
Bab.16 Calon Mantu
17
Bab.17 Gadis Jorok
18
Bab.18 Make Over
19
Bab.19 Memukau
20
Bab. 20 Kembali
21
Bab.21 Kissing Memory
22
Bab.22 Babu Sultan.
23
Bab.23 Cause i'm not Cinderella
24
Bab.24 Hari Pertama Kerja
25
Bab.25 Hari Kedua Kerja
26
Bab.26 Kedatangan Ayah
27
Bab.27 Pengorbanan Nancy
28
Bab.28 Tak Ada Harapan
29
Bab.29 Iri
30
Bab.30 Secercah Harapan
31
Bab.31 Pekerjaan Baru
32
Bab.32 Merasa Sepi
33
Bab.33 Impas
34
Bab.34 Sensasi Panas
35
Bab.35 Masuk Kandang Predator
36
Bab.36 Malam pertama
37
Bab.37 Menghindar
38
Bab.38 Aku Pergi Dulu
39
Bab.39 Penasaran
40
Bab.40 Pintu Taubat
41
Bab.41 Pulang
42
Bab.42 Gagal Romantis
43
Bab.43 Mengembalikan Mood
44
Bab.44 Janji
45
Bab.45 Pembebasan Nancy
46
Bab.46 Bertemu Kembali
47
Bab.47 Gelisah
48
Bab.48 Kesurupan
49
Bab. 49 Surprise B'Day
50
Bab.50 The Real Surprise B'day
51
Bab. 51 The Real Surprise B'day 2
52
Bab.52 The Real Surprise B'day 3
53
Bab.53 Kado
54
Bab.54 Naked
55
Bab. 55 Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak.
56
Bab. 56 Memaksa Pergi
57
Bab. 57 Menggoda
58
Bab.58 Digrebek
59
Bab.59 Akhirnya Tahu
60
Bab.60 Kanaya
61
Bab.61 Kembali Ke Masa Lalu
62
Bab.62 Nekat
63
Bab.63 Kekacauan
64
Bab.64 Kembali Pada Papa
65
Bab.65 Skandal Telah Usai
66
Bab.66 Reuni
67
Bab.67 Reuni 2
68
Bab.68 Gagu
69
Bab.69 Ceroboh
70
Bab.70 Hukuman
71
Bab.71 Pesta Bujang
72
Bab.72 Hujan
73
Bab.73 Perhatian
74
Bab.74 Jahil
75
Bab.75 Pembalasan
76
Bab.76 Naya's Wedding
77
Bab.77 Aku Bukan Cinderella
78
Bab.78. The Real Cinderella
79
Bab.79. The Real Cinderella
80
Bab.80. The Real Cinderella
81
Bab.81. The Real Cinderella
82
Bab.82. The Real Cinderella
83
Bab.83.The Real Cinderella
84
Bab.84. The Real Cinderel
85
Bab.85. The Real Cinderella
86
Bab.86. The Real Cinderella
87
Bab.87. The Real Cinderella
88
Bab.88. The Real Cinderella
89
Bab.89. The Real Cinderella
90
Bab.90 The Real Cinderella
91
Bab.91 The Real Cinderella
92
Bab.92 The Real Cinderella
93
Bab.93 The Real Cinderella
94
Bab.94 The Real Cinderella
95
Bab.95 The Real Cinderella
96
Bab.96 The Real Cinderella
97
Bab.97 The Real Cinderella
98
Bab.98 The Real Cinderella
99
Bab.99 The Real Cinderella
100
Bab.100 The Real Cinderella
101
Bab.101 The Real Cinderella
102
Bab.102 The Real Cinderella
103
Bab.103 The Real Cinderella
104
Bab.104 The Real Cinderella
105
Bab.105 The Real Cinderella
106
Bab.106 The Real Cinderella
107
Bab.107 The Real Cinderella
108
Bab.108 The Real Cinderella
109
Bab.109 The Real Cinderella
110
Bab.110 The Real Cinderella
111
Bab.111 The Real Cinderella
112
Bab.112 The Real Cinderella
113
Bab.113 The Real Cinderella
114
Bab.114 The Real Cinderella
115
Bab.115 The End
116
Pemberitahuan
117
INFO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!