Bab.2. Pertemuan pertama

Jam pulang kantor sudah tiba, manusia yang sejak pagi menghuni gedung pencakar langit ini sudah mulai berkurang. Hanya tinggal beberapa orang saja yang masih tinggal, termasuk tim cleaning servis.

Ini pertama kalinya, Haura mendapatkan hukuman untuk membersihkan ruangan pemilik perusahaan. Pria yang dikabarkan memiliki ketampanan, di atas rata-rata.

"Hau ... kamu sendiri aja ya membersihkan ruangan pak Hiro," ucap Rani, salah satu kru cleaning servis yang harusnya ikut bertugas bersama Haura.

"Memangnya, Mbak Rani mau ke mana?"

"Anakku demam, aku harus segera membawanya periksa ke dokter. Tolong ya, Hau." Rani memperlihatkan wajah memelas nya.

"Ok, deh!" Haura segera pergi ke ruangan Hiro, sang pemilik perusahaan.

Dengan lift, Haura pergi ke ruangan pria yang katanya memiliki sejuta pesona itu. Haura berhenti sejenak di depan pintu ruangan Hiro. Disandarkannya alat pel itu di dinding, dan menata rambutnya yang ia kuncir kuda, agar rapi. Dia pun, mengusap-usap seragam kerja berwarna biru itu, agar tak terlihat lusuh.

Dengan menarik nafas panjang, Haura mencoba menenangkan dirinya sendiri. Mengatur nafasnya, karena jantungnya mulai berdegup tak wajar. Ia gugup, karena setelah sekian lama, ia akan bertemu dengan pria pujaan hatinya. Haura belum pernah sekali pun bertatap muka dengan atasan yang menjadi idola seluruh staf wanita di kantor itu. Haura hanya melihat wajah tampan pemilik perusahaan dari majalah bisnis di kantor tempat ia kerja.

Haura sangat senang, ketika dia mendapatkan hukuman lembur untuk membersikan ruangan pria yang ia sebut dengan sebutan 'My Prince' itu. Perlahan, Haura membuka pintu ruangan yang ia anggap istimewa, karena sudah sejak lama ia nanti-nantikan untuk bisa masuk dan membersihkan ruangan ini.

Sepi, tak ada pemilik ruangan ini saat Haura masuk. Raut wajah Haura langsung berubah kecewa, karena harapannya tak sesuai kenyataan. Padahal sebelumnya, ia sudah membayangkan adegan seperti dalam novel yang ia baca. Nampaknya, Tuhan belum mengijinkan Haura untuk bisa bertemu pangerannya.

Haura menatap ke seluruh ruangan, memperhatikan harus mulai dari mana ia akan bekerja. Meja lah yang menjadi tujuan pertamanya. Haura mulai merapikan berkas yang berantakan di atas meja, menata setiap hal yang ia anggap harus ditata.

"Jangan!" Teriak seseorang yang baru memasuki ruangan.

Kontan, Haura menghentikan aktifitasnya untuk membersihkan meja kerja atasannya itu.

"Biarkan seperti itu, saya masih akan bekerja," ucap pria yang wajahnya sering ia mimpikan, dialah Hiro Putra Buana.

Haura benar-benar terpesona dengan wajah tampan yang mulai berjalan ke arahnya. Tak ingin berkedip, karena Haura takut ilusi ini akan menghilang saat matanya menutup meski hanya sedetik saja.

"Kamu, bereskan yang lain saja. Biarkan meja saya tetap seperti ini." Hiro kembali bicara pada Haura yang masih saja terpesona, dengan tatapan anehnya.

"Maaf ...," ucap Hiro.

Tak ada pergerakan sama sekali dari gadis berseragam biru itu.

"Halo," ucap Hiro sekali lagi.

Namun, Haura masih saja bersikap bodoh. Hiro pun menjentikkan jarinya tepat di depan muka Haura, untuk menyadarkan gadis cleaning servis itu.

Berhasil, Haura pun menyadari sikap gilanya di depan atasannya ini.

"Apa kamu, sehat?" tanya Hiro ragu.

"I-iya, saya sehat, Pak." Haura gugup.

"Baguslah, kalau begitu bersihkan saja yang lainnya." Hiro menarik kursi kerjanya, yang membuat Haura harus menggeser tubuhnya.

Hiro, kembali memulai pekerjaannya. Sementara Haura masih diam terpaku di samping Hiro.

"Apa kamu akan menghabiskan waktu kerja mu dengan diam di situ?" Hiro tak nyaman dengan Haura yang tak bergerak dari tempatnya.

"Ma-maaf, Pak." Haura segera pergi dari tempatnya, dan mulai mengerjakan tugas lainnya. Haura memilih untuk mengelap kaca di ruangan Hiro. Meski begitu, pandangannya tak lepas dari pria yang mempesonanya itu. Hiro yang serius dengan laptopnya, nampak begitu keren di mata Haura.

Haura mengelus dadanya sendiri. "Ya Tuhan, dengan apa Engkau ciptakan manusia seperti ini, wajahnya sungguh menyilaukan mata," gumam Haura.

"Apa pekerjaan mu sudah selesai?" Hiro menyadari apa yang Haura lakukan, dari tadi gadis cleaning servis yang baru pertama kali ia lihat itu, tak henti-hentinya memperhatikannya. Hingga tak peduli dengan pekerjaannya.

"Ah ... iya, belum selesai, Pak," jawab Haura nyengir. Lalu kembali mengelap kaca.

Tadinya ingin fokus bekerja, namun kisah cinta di novel yang ia baca melintas di otaknya. Dengan gilanya, Haura melepas kancing kedua dari kemeja birunya. Berharap dilirik oleh atasannya ini.

Haura pun berdehem, memberi kode pada bosnya agar melihat ke arahnya. Kembali, nasib baik tak berpihak padanya, ketika ia berdehem, pintu ruang kerja sang atasan di buka oleh wanita cantik nan sexy. Tentu saja, fokus Hiro tertuju pada wanita anggun yang baru saja memasuki ruangannya.

"Sayang ...."

Mendengar ucapan manja sang wanita, Haura bergegas kembali mengancingkan kemejanya dan berpura-pura kembali bekerja. Tidak sepenuhnya bekerja, karena Haura masih saja melirik pada wanita yang baru saja masuk itu.

"Tumben kesini nggak kasih kabar," ucap Hiro menyambut kedatangan wanita itu.

Haura hanya bisa mencuri-curi pandang, dan menebak-nebak ada hubungan apa antara pangerannya dengan wanita yang baru datang ini.

Dengan tersenyum manis si wanita berambut blonde itu mendekat ke meja kerja Hiro. Berdiri tepat di samping kursi kerja Hiro, lalu duduk di pangkuan pria itu dengan manja.

Ruangan ber-AC ini tiba-tiba berubah suhunya, mungkin pemilik ruangan salah menyetelnya. Karena Haura merasakan kepanasan di sana. Haura mencuri pandang, pada wanita yang sedang bergelayut manja di atas pangkuan Hiro.

Dengan tertawa manja yang di buat-buat, si wanita itu mendekatkan wajahnya pada wajah tampan Hiro. Semakin dekat, hingga hidung mereka saling menyentuh.

"Aarghh!" Pekik Haura, sambil menutup mata saat adegan dewasa hampir saja ia lihat.

Si wanita terlonjak kaget, langsung berdiri dari pangkuan Hiro. Dia menatap marah pada Haura. "Siapa, kamu!" tanya wanita itu dengan keras.

"Sa-saya petugas kebersihan di sini," jawab Haura takut.

""Ngapain kamu di situ!"

"Sejak tadi saya di sini, Bu."

"Keluar kamu sekarang!" ucapnya memerintah.

"Tidak bisa, Bu. Saya sedang bertugas, saya bisa mendapat hukuman dari atasan saya," jawab Haura jujur.

"Saya atasan kamu di sini, sekarang pergi!" Bentaknya lagi.

"Maaf saya tidak bisa, saya akan selesaikan tugas saya dulu baru saya pergi." Tolak Haura keras kepala.

"Kamu keluar atau saya pecat kamu!"

"Anda tidak akan bisa memecat saya, karena anda bukan pemilik perusahaan ini." Haura masih saja ngeyel.

"Sudah lah, Mez. Tidak perlu seperti itu. Biarkan dia kembali bekerja."

"Sayang, kamu ____"

"Stttt, tidak usah di perpanjang."

"Kamu lanjutkan lagi kerjanya."

Haura mengangguk.

"Bukan di situ. Kamu bersihkan kamar mandi. Dan jangan keluar sebelum saya suruh keluar." Ucap si wanita.

Dengan berat hati, Haura menganggukkan kepalanya. Meninggalkan ruangan tempat di mana ia bisa mengagumi manusia yang begitu tampan di matanya, lalu menyeret kakinya ke kamar mandi.

Satu jam ... dua jam ... tiga jam. Sudah tiga jam Haura berada di dalam kamar mandi, tapi belum ada yang memanggilnya keluar. Ia sudah menyelesaikan semua tugasnya, mengepel lantai kamar mandi, membersihkan closet dan juga wastafel serta bath tube. Entah kenapa ada bath tube juga di kantor.

Ah ... mungkin si pemilik kantor ini sering tidak pulang, karenanya ada fasilitas bath tube juga. Haura duduk mendekam di dalam bath tube yang kering itu, saking lamanya ia bahkan sempat tertidur.

Suara gemericik air mengusik pendengarannya, di sibaknya tirai yang menutupi bath tube itu. Haura memekik keras dan spontan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Bukan hanya Haura, pria yang Haura lihat sedang buang air kecil sama terkejutnya saat melihat Haura. Hingga mereka sama-sama berteriak.

"Aarrrggghhh." Teriak mereka berdua bersamaan.

"Sedang apa kamu di situ!" Teriak Hiro.

"Sa-saya, ____" Haura gugup dan takut untuk menjawab karena masih syok dengan apa yang ia lihat.

"Keluar kamu! Kamu saya pecat!!!" Teriak Hiro lagi.

"Ta-tapi, saya ___"

"Saya tidak butuh alasan kamu, pergi dan jangan pernah kembali lagi!" usir Hiro tanpa mau mendengar penjelasan Haura.

Dengan lemas, Haura bangkit dan berjalan meninggalkan pria pujaaanya sendiri di kamar mandi. Hiro menarik nafasnya dalam, menenangkan diri dari kejadian mengejutkan yang baru ia alami. Bisa-bisa nya ada yang mengintip saat ia sedang di kamar mandi.

Dan orang itu adalah karyawannya sendiri. Syok dan malu bercampur jadi satu hingga ia tak bisa berfikir jernih.

.

.

.

.

.

.

Tolong dukung karya ini ya ... dengan cara

👍Like

🖊️Komen

Dan vote juga.

Tengkyu❤️❤️❤️sayang hee

Terpopuler

Comments

Tini Laesabtini

Tini Laesabtini

Hiro ...itu nama cucuku thor

2023-11-13

1

Erni Fitriana

Erni Fitriana

🤣🤣🤣🤣🤣konyol bin sengklek hauuuuuu

2023-11-09

1

Erni Fitriana

Erni Fitriana

coba aku liat potonya hauuuu😁😁😁😁😁

2023-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1. Mimpi
2 Bab.2. Pertemuan pertama
3 Bab.3. Hari Yang Buruk
4 Bab.4 Kabur
5 Bab.5 Kontaminasi
6 Bab.6 Pergi
7 Bab.7 Di Rampok
8 Bab.8 Gadis Di Luar Nalar
9 Bab.9 Ciuman Pertama
10 Bab.10 Dikeroyok
11 Bab.11. Illfeel
12 Bab.12 Avatar
13 Bab.13 Drama Baju Dalam
14 Bab.14 Simbiosis Mutualisme
15 Bab.15 Draft Kontrak
16 Bab.16 Calon Mantu
17 Bab.17 Gadis Jorok
18 Bab.18 Make Over
19 Bab.19 Memukau
20 Bab. 20 Kembali
21 Bab.21 Kissing Memory
22 Bab.22 Babu Sultan.
23 Bab.23 Cause i'm not Cinderella
24 Bab.24 Hari Pertama Kerja
25 Bab.25 Hari Kedua Kerja
26 Bab.26 Kedatangan Ayah
27 Bab.27 Pengorbanan Nancy
28 Bab.28 Tak Ada Harapan
29 Bab.29 Iri
30 Bab.30 Secercah Harapan
31 Bab.31 Pekerjaan Baru
32 Bab.32 Merasa Sepi
33 Bab.33 Impas
34 Bab.34 Sensasi Panas
35 Bab.35 Masuk Kandang Predator
36 Bab.36 Malam pertama
37 Bab.37 Menghindar
38 Bab.38 Aku Pergi Dulu
39 Bab.39 Penasaran
40 Bab.40 Pintu Taubat
41 Bab.41 Pulang
42 Bab.42 Gagal Romantis
43 Bab.43 Mengembalikan Mood
44 Bab.44 Janji
45 Bab.45 Pembebasan Nancy
46 Bab.46 Bertemu Kembali
47 Bab.47 Gelisah
48 Bab.48 Kesurupan
49 Bab. 49 Surprise B'Day
50 Bab.50 The Real Surprise B'day
51 Bab. 51 The Real Surprise B'day 2
52 Bab.52 The Real Surprise B'day 3
53 Bab.53 Kado
54 Bab.54 Naked
55 Bab. 55 Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak.
56 Bab. 56 Memaksa Pergi
57 Bab. 57 Menggoda
58 Bab.58 Digrebek
59 Bab.59 Akhirnya Tahu
60 Bab.60 Kanaya
61 Bab.61 Kembali Ke Masa Lalu
62 Bab.62 Nekat
63 Bab.63 Kekacauan
64 Bab.64 Kembali Pada Papa
65 Bab.65 Skandal Telah Usai
66 Bab.66 Reuni
67 Bab.67 Reuni 2
68 Bab.68 Gagu
69 Bab.69 Ceroboh
70 Bab.70 Hukuman
71 Bab.71 Pesta Bujang
72 Bab.72 Hujan
73 Bab.73 Perhatian
74 Bab.74 Jahil
75 Bab.75 Pembalasan
76 Bab.76 Naya's Wedding
77 Bab.77 Aku Bukan Cinderella
78 Bab.78. The Real Cinderella
79 Bab.79. The Real Cinderella
80 Bab.80. The Real Cinderella
81 Bab.81. The Real Cinderella
82 Bab.82. The Real Cinderella
83 Bab.83.The Real Cinderella
84 Bab.84. The Real Cinderel
85 Bab.85. The Real Cinderella
86 Bab.86. The Real Cinderella
87 Bab.87. The Real Cinderella
88 Bab.88. The Real Cinderella
89 Bab.89. The Real Cinderella
90 Bab.90 The Real Cinderella
91 Bab.91 The Real Cinderella
92 Bab.92 The Real Cinderella
93 Bab.93 The Real Cinderella
94 Bab.94 The Real Cinderella
95 Bab.95 The Real Cinderella
96 Bab.96 The Real Cinderella
97 Bab.97 The Real Cinderella
98 Bab.98 The Real Cinderella
99 Bab.99 The Real Cinderella
100 Bab.100 The Real Cinderella
101 Bab.101 The Real Cinderella
102 Bab.102 The Real Cinderella
103 Bab.103 The Real Cinderella
104 Bab.104 The Real Cinderella
105 Bab.105 The Real Cinderella
106 Bab.106 The Real Cinderella
107 Bab.107 The Real Cinderella
108 Bab.108 The Real Cinderella
109 Bab.109 The Real Cinderella
110 Bab.110 The Real Cinderella
111 Bab.111 The Real Cinderella
112 Bab.112 The Real Cinderella
113 Bab.113 The Real Cinderella
114 Bab.114 The Real Cinderella
115 Bab.115 The End
116 Pemberitahuan
117 INFO NOVEL BARU
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab.1. Mimpi
2
Bab.2. Pertemuan pertama
3
Bab.3. Hari Yang Buruk
4
Bab.4 Kabur
5
Bab.5 Kontaminasi
6
Bab.6 Pergi
7
Bab.7 Di Rampok
8
Bab.8 Gadis Di Luar Nalar
9
Bab.9 Ciuman Pertama
10
Bab.10 Dikeroyok
11
Bab.11. Illfeel
12
Bab.12 Avatar
13
Bab.13 Drama Baju Dalam
14
Bab.14 Simbiosis Mutualisme
15
Bab.15 Draft Kontrak
16
Bab.16 Calon Mantu
17
Bab.17 Gadis Jorok
18
Bab.18 Make Over
19
Bab.19 Memukau
20
Bab. 20 Kembali
21
Bab.21 Kissing Memory
22
Bab.22 Babu Sultan.
23
Bab.23 Cause i'm not Cinderella
24
Bab.24 Hari Pertama Kerja
25
Bab.25 Hari Kedua Kerja
26
Bab.26 Kedatangan Ayah
27
Bab.27 Pengorbanan Nancy
28
Bab.28 Tak Ada Harapan
29
Bab.29 Iri
30
Bab.30 Secercah Harapan
31
Bab.31 Pekerjaan Baru
32
Bab.32 Merasa Sepi
33
Bab.33 Impas
34
Bab.34 Sensasi Panas
35
Bab.35 Masuk Kandang Predator
36
Bab.36 Malam pertama
37
Bab.37 Menghindar
38
Bab.38 Aku Pergi Dulu
39
Bab.39 Penasaran
40
Bab.40 Pintu Taubat
41
Bab.41 Pulang
42
Bab.42 Gagal Romantis
43
Bab.43 Mengembalikan Mood
44
Bab.44 Janji
45
Bab.45 Pembebasan Nancy
46
Bab.46 Bertemu Kembali
47
Bab.47 Gelisah
48
Bab.48 Kesurupan
49
Bab. 49 Surprise B'Day
50
Bab.50 The Real Surprise B'day
51
Bab. 51 The Real Surprise B'day 2
52
Bab.52 The Real Surprise B'day 3
53
Bab.53 Kado
54
Bab.54 Naked
55
Bab. 55 Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak.
56
Bab. 56 Memaksa Pergi
57
Bab. 57 Menggoda
58
Bab.58 Digrebek
59
Bab.59 Akhirnya Tahu
60
Bab.60 Kanaya
61
Bab.61 Kembali Ke Masa Lalu
62
Bab.62 Nekat
63
Bab.63 Kekacauan
64
Bab.64 Kembali Pada Papa
65
Bab.65 Skandal Telah Usai
66
Bab.66 Reuni
67
Bab.67 Reuni 2
68
Bab.68 Gagu
69
Bab.69 Ceroboh
70
Bab.70 Hukuman
71
Bab.71 Pesta Bujang
72
Bab.72 Hujan
73
Bab.73 Perhatian
74
Bab.74 Jahil
75
Bab.75 Pembalasan
76
Bab.76 Naya's Wedding
77
Bab.77 Aku Bukan Cinderella
78
Bab.78. The Real Cinderella
79
Bab.79. The Real Cinderella
80
Bab.80. The Real Cinderella
81
Bab.81. The Real Cinderella
82
Bab.82. The Real Cinderella
83
Bab.83.The Real Cinderella
84
Bab.84. The Real Cinderel
85
Bab.85. The Real Cinderella
86
Bab.86. The Real Cinderella
87
Bab.87. The Real Cinderella
88
Bab.88. The Real Cinderella
89
Bab.89. The Real Cinderella
90
Bab.90 The Real Cinderella
91
Bab.91 The Real Cinderella
92
Bab.92 The Real Cinderella
93
Bab.93 The Real Cinderella
94
Bab.94 The Real Cinderella
95
Bab.95 The Real Cinderella
96
Bab.96 The Real Cinderella
97
Bab.97 The Real Cinderella
98
Bab.98 The Real Cinderella
99
Bab.99 The Real Cinderella
100
Bab.100 The Real Cinderella
101
Bab.101 The Real Cinderella
102
Bab.102 The Real Cinderella
103
Bab.103 The Real Cinderella
104
Bab.104 The Real Cinderella
105
Bab.105 The Real Cinderella
106
Bab.106 The Real Cinderella
107
Bab.107 The Real Cinderella
108
Bab.108 The Real Cinderella
109
Bab.109 The Real Cinderella
110
Bab.110 The Real Cinderella
111
Bab.111 The Real Cinderella
112
Bab.112 The Real Cinderella
113
Bab.113 The Real Cinderella
114
Bab.114 The Real Cinderella
115
Bab.115 The End
116
Pemberitahuan
117
INFO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!