Bab.3. Hari Yang Buruk

Haura keluar dengan perasaan sedihnya, hari pertamanya bertemu dengan pangerannya menjadi hari terakhirnya juga melihat wajah tampan itu. Kecewa, itu yang ia rasakan.

Ini semua bukan salahnya, kan?

Wanita itu yang menyuruhnya masuk dan membersihkan toilet. Haura akan keluar jika wanita itu sudah memerintahkannya. Siapa yang sangka jika setelah berjam-jam di dalam toilet tak ada panggilan untuknya. Siapa juga yang bisa memprediksi jika bos tampannya akan masuk dan menggunakan toilet di saat ia masih ada di dalam.

Bahkan saat Haura terusir dengan pemecatan dirinya, wanita yang tadi dengan angkuh menyuruhnya berdiam di dalam toilet itu tak lagi terlihat di ruangan bosnya. Ingin sekali Haura marah pada wanita itu. Wanita yang pergi tanpa memenuhi janjinya, dan membuat dirinya kehilangan pekerjaan sekaligus kesempatan untuk memikat bos pemilik perusahaan, seperti khayalannya yang sudah ia rancang selama ini.

Haura kembali ke lantai bawah, di mana divisinya berada. Mengembalikan segala peralatan kebersihan yang tadi ia bawa, membersihkan tangannya dan mengambil tas slempangnya.

Haura benar-benar merasa kacau, dia tak pedulikan setiap sapaan yang menghampirinya. Hari ini adalah hari yang awalnya ia anggap menjadi hari paling bahagia dalam hidupnya, tapi berakhir jadi hari paling buruk yang ia alami.

Haura berdiri di halte, dekat kantornya. Duduk di sana, menyesali kenapa tadi dia tidak membela diri. Haura bukan tipe yang mudah mengalah, tapi berhadapan dengan pria tampan tadi membuat Haura tak berdaya, dan pasrah dengan ketidak adilan yang ia alami.

Dalam diam dan kesendiriannya, sebuah motor matic merah menghampirinya. Membunyikan klaksonnya beberapa kali untuk memanggil Haura yang tengah menunduk sedih.

"Pulang, nggak!" teriak pria di atas motor.

Haura mendongak, mengenali suara yang memanggilnya. Tanpa pikir panjang lagi, Haura naik ke atas motor. Melingkarkan lengannya di perut pria bertubuh ideal itu. Tidak kurus, tidak juga tambun, tapi pas untuk dipeluk.

Pria itu melirik lengan Haura yang melingkar di perutnya, merasakan kepala gadis yang diboncengnya bersandar pada bahunya. Merasa sudah siap, ia pun menarik tuas gasnya. Motor matic merah yang selalu jadi saksi kebersamaan Haura dan supirnya ini melaju membelah jalanan yang semakin ramai dengan para pejuang rupiah yang hendak pulang. Tak ada percakapan apapun seperti biasanya. Haura hanya terdiam, bersandar pada tubuh yang membawanya entah kemana.

"Turun!" perintah pria itu.

Haura menegakkan tubuhnya, menoleh ke kanan dan kirinya. Mencari tahu di mana ia berada saat ini, parkiran taman kota. Haura hafal benar tempat ini, karena di tempat ini Haura sering menghabiskan waktu malam minggunya selain begadang membaca novel online.

"Tunggu, ya!" Pria itu turun dari motor, meninggalkan Haura sendiri.

Haura tidak kaget, karena Haura tahu kemana pria itu pergi. Haura segera mencari tempat duduk, di mana teman laki-lakinya bisa menemukannya. Persis seperti dugaan Haura, temannya datang dengan membawa dua jagung bakar dan es teh.

"Terima kasih." Haura menerima jagung dan juga es tehnya. Tak menunggu dipersilahkan, Haura segera memakan jagung bakarnya setelah meletakkan es tehnya di bangku yang ia duduki.

"Lo, kenapa, Hau? Bete banget kayaknya." Pria itu menoleh, menatap Haura yang makan dengan tenang jagung bakarnya. Ini bukan Haura. Haura yang ia kenal tak akan jadi pendiam begini, Haura temannya adalah gadis bermata indah yang ceria. Seperti namanya, Haura Kaifiya.

Haura berhenti mengunyah, menurunkan jagung bakar yang sudah ada di depan mulutnya. Haura menatap temannya dengan serius.

"Gue, dipecat." Haura ingin menangis karena kehilangan pekerjaannya.

Pria itu kaget mendengar apa yang dikatakan Haura. "Siapa yang berani mecat, lo!"

"Wah ... cari gara-gara nih orang, berani-beraninya mecat temen gue!" Pria itu berdiri, merogoh ponsel di saku celana jeansnya. Mencari nama yang akan ia hubungi.

"Lo telfon, siapa?"

"Gue telfon pak Amin, dia kan yang sudah berani mecat lo. Dia harus tarik kembali ucapannya, dan nerima lo kerja lagi."

"Nggak usah telfon pak Amin, yang mecat gue bukan dia."

Pria itu semakin kaget.

"Gue dipecat langsung sama yang punya perusahaan."

Pria itu semakin melongo. "Kok, bisa?"

Haura menyuruh teman prianya untuk kembali duduk sebelum ia menceritakan kisah pemecatannya.

Tawa pria itu langsung membahana, setelah mendengar cerita Haura tentang bagaimana ia tadi dipecat dengan tidak adil.

"Berhenti nggak, lo!" Perintah Haura pada pria yang seolah mentertawakan cerita.

"Ok ... Ok ...." Pria itu menutup mulutnya untuk meredam tawanya. "Lo, tenang aja. Besok gue bicara sama temen gue yang punya pengaruh di kantor itu, biar lo bisa kerja lagi."

"JANGAN!!!" tolak Haura.

"Kenapa?"

"Gue nggak mau ngerepotin lo terus."

Haura mengingat bagaimana dirinya sudah banyak merepotkan pria yang tengah duduk di sampingnya ini.

Flash back

Hari itu, rumah Haura sudah dihias dengan dekorasi cantik dari bunga-bunga. Dia menatap pelaminan yang akan ia duduki bersama pria yang tak pernah ia inginkan.

Haura tersenyum getir menatap kursi pelaminan. Rasanya ingin menangis saja, karena pada akhirnya dia harus menyerah pada ibu tirinya. Menikah dengan pria yang ibunya pilihkan. Seolah semua perjuangannya sia-sia. Selama ini Haura menolak untuk ditindas. Dia tidak pernah mau diperbudak oleh ibu tirinya, yang sama kejamnya dengan ibu tiri cinderella.

Namun kali ini, ia tak bisa menolak apalagi memberontak. Dia harus pasrah memenuhi keinginan ibu tirinya jika ingin ayahnya selamat. Ayahnya yang hanya seorang pemilik kedai kopi terpaksa harus menjaminkan sertifikat kedai miliknya demi memenuhi gaya hidup hedon istrinya. Hingga akhirnya, hutang yang awalnya tak seberapa menjadi menggunung akibat besarnya bunga yang harus dibayar.

Awalnya Haura tak pernah tahu jika ayahnya punya hutang yang besar pada rentenir. Semua terbongkar saat Haura sudah lulus sekolah dan ingin melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Saat itulah, ayah Haura berkata jujur jika ia tak mampu membiayai pendidikan Haura. Selain penghasilan dari kedai yang menurun, hasil dari usahanya itu hanya cukup untuk biaya hidup dan membayar bunga pada rentenir.

Entah apa yang ibu tiri Haura pikirkan, hingga ia mendatangi rentenir dan menawarkan Haura untuk menebus sertifikat kedai milik suaminya. Dengan alasan itu, Mirna yang merupakan ibu tiri Haura memaksa Haura untuk menikah dengan anak dari si rentenir. Pria yang sangat Haura kenal, karena Rio adalah kakak kelas Haura semasa SMA. Pria yang terkenal dengan segala kebejatannya itu memang sudah lama menginginkan Haura, yang jelas-jelas akan menolak untuk ia nikahi.

Hutang ayah Haura seperti kunci untuk membuka jalannya mendapatkan Haura. Terlebih ketika ibu tiri Haura sendiri yang mendatangi ayahnya untuk meminta mengembalikan sertifikat kedai milik suaminya. Tak menyia-nyiakan kesempatan itu, Rio langsung membujuk ayahnya agar setuju untuk mengembalikan sertifikat kedai dan menganggap hutang dari Harun lunas dengan imbalan menikahkan dirinya dengan Haura. Sebab itulah, saat ini Haura menatap pelaminan yang tak ia impikan dengan tatapan nanar.

"Hau, apa kamu baik-baik saja, Nak?" Harun menepuk bahu Haura dari belakang, setelah sebelumnya memperhatikan kesedihan putri tunggalnya.

Haura menoleh, memegang tangan sang ayah yang masih menempel di bahunya. "Haura baik-baik saja, Yah." Haura memaksakan senyumnya untuk menutupi segala kesedihannya.

Melihat tatapan sang Ayah, membuat Haura tak bisa berlama-lama dengan ayahnya. "Hau, ke kamar dulu, Yah." Tanpa menunggu jawaban Haura segera berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

Haura membanting tubuhnya di atas ranjang, ia menangis di sana. Haura sudah berusaha jadi gadis yang kuat dan tegar setelah kematian ibunya, terlebih sejak ayahnya menikah lagi dengan ibu tirinya yang selalu menampakkan kebencian padanya.

Dia tak pernah ingin jadi cinderella, yang selalu diinjak dan diperbudak oleh ibu tiri dan juga saudara tirinya. Haura selalu berusaha melawan saat mendapatkan penindasan, yang membuat ibu dan juga kakak tirinya semakin membencinya.

'Brak'

Nancy melempar kebaya yang akan Haura kenakan besok tepat di atas tubuh Haura yang tertelungkup. "Pakai itu besok!" teriak Nancy yang langsung pergi tanpa salam.

Haura tak peduli dengan apa yang dilakukan kakak tirinya, dia juga tak lantas bangun meski tubuhnya tertutup kebaya yang di lempar Nancy. Haura ingin memuaskan tangisnya, berharap perasaannya jadi lebih baik.

.

.

.

.

.

.

❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

ibu tiri...ibu tiriiiiiiiiii😞😞😞😞😞

2023-11-10

1

Yulla_Gv

Yulla_Gv

Panggilannya..🤭lucu tau
Hau..unik y😅
knp ga panjang aza Ka, Haura..ato Ra
Biar beda y Ka..👍

2021-10-22

1

Little Peony

Little Peony

Tinggalin rumah aja Haura

2021-08-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1. Mimpi
2 Bab.2. Pertemuan pertama
3 Bab.3. Hari Yang Buruk
4 Bab.4 Kabur
5 Bab.5 Kontaminasi
6 Bab.6 Pergi
7 Bab.7 Di Rampok
8 Bab.8 Gadis Di Luar Nalar
9 Bab.9 Ciuman Pertama
10 Bab.10 Dikeroyok
11 Bab.11. Illfeel
12 Bab.12 Avatar
13 Bab.13 Drama Baju Dalam
14 Bab.14 Simbiosis Mutualisme
15 Bab.15 Draft Kontrak
16 Bab.16 Calon Mantu
17 Bab.17 Gadis Jorok
18 Bab.18 Make Over
19 Bab.19 Memukau
20 Bab. 20 Kembali
21 Bab.21 Kissing Memory
22 Bab.22 Babu Sultan.
23 Bab.23 Cause i'm not Cinderella
24 Bab.24 Hari Pertama Kerja
25 Bab.25 Hari Kedua Kerja
26 Bab.26 Kedatangan Ayah
27 Bab.27 Pengorbanan Nancy
28 Bab.28 Tak Ada Harapan
29 Bab.29 Iri
30 Bab.30 Secercah Harapan
31 Bab.31 Pekerjaan Baru
32 Bab.32 Merasa Sepi
33 Bab.33 Impas
34 Bab.34 Sensasi Panas
35 Bab.35 Masuk Kandang Predator
36 Bab.36 Malam pertama
37 Bab.37 Menghindar
38 Bab.38 Aku Pergi Dulu
39 Bab.39 Penasaran
40 Bab.40 Pintu Taubat
41 Bab.41 Pulang
42 Bab.42 Gagal Romantis
43 Bab.43 Mengembalikan Mood
44 Bab.44 Janji
45 Bab.45 Pembebasan Nancy
46 Bab.46 Bertemu Kembali
47 Bab.47 Gelisah
48 Bab.48 Kesurupan
49 Bab. 49 Surprise B'Day
50 Bab.50 The Real Surprise B'day
51 Bab. 51 The Real Surprise B'day 2
52 Bab.52 The Real Surprise B'day 3
53 Bab.53 Kado
54 Bab.54 Naked
55 Bab. 55 Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak.
56 Bab. 56 Memaksa Pergi
57 Bab. 57 Menggoda
58 Bab.58 Digrebek
59 Bab.59 Akhirnya Tahu
60 Bab.60 Kanaya
61 Bab.61 Kembali Ke Masa Lalu
62 Bab.62 Nekat
63 Bab.63 Kekacauan
64 Bab.64 Kembali Pada Papa
65 Bab.65 Skandal Telah Usai
66 Bab.66 Reuni
67 Bab.67 Reuni 2
68 Bab.68 Gagu
69 Bab.69 Ceroboh
70 Bab.70 Hukuman
71 Bab.71 Pesta Bujang
72 Bab.72 Hujan
73 Bab.73 Perhatian
74 Bab.74 Jahil
75 Bab.75 Pembalasan
76 Bab.76 Naya's Wedding
77 Bab.77 Aku Bukan Cinderella
78 Bab.78. The Real Cinderella
79 Bab.79. The Real Cinderella
80 Bab.80. The Real Cinderella
81 Bab.81. The Real Cinderella
82 Bab.82. The Real Cinderella
83 Bab.83.The Real Cinderella
84 Bab.84. The Real Cinderel
85 Bab.85. The Real Cinderella
86 Bab.86. The Real Cinderella
87 Bab.87. The Real Cinderella
88 Bab.88. The Real Cinderella
89 Bab.89. The Real Cinderella
90 Bab.90 The Real Cinderella
91 Bab.91 The Real Cinderella
92 Bab.92 The Real Cinderella
93 Bab.93 The Real Cinderella
94 Bab.94 The Real Cinderella
95 Bab.95 The Real Cinderella
96 Bab.96 The Real Cinderella
97 Bab.97 The Real Cinderella
98 Bab.98 The Real Cinderella
99 Bab.99 The Real Cinderella
100 Bab.100 The Real Cinderella
101 Bab.101 The Real Cinderella
102 Bab.102 The Real Cinderella
103 Bab.103 The Real Cinderella
104 Bab.104 The Real Cinderella
105 Bab.105 The Real Cinderella
106 Bab.106 The Real Cinderella
107 Bab.107 The Real Cinderella
108 Bab.108 The Real Cinderella
109 Bab.109 The Real Cinderella
110 Bab.110 The Real Cinderella
111 Bab.111 The Real Cinderella
112 Bab.112 The Real Cinderella
113 Bab.113 The Real Cinderella
114 Bab.114 The Real Cinderella
115 Bab.115 The End
116 Pemberitahuan
117 INFO NOVEL BARU
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab.1. Mimpi
2
Bab.2. Pertemuan pertama
3
Bab.3. Hari Yang Buruk
4
Bab.4 Kabur
5
Bab.5 Kontaminasi
6
Bab.6 Pergi
7
Bab.7 Di Rampok
8
Bab.8 Gadis Di Luar Nalar
9
Bab.9 Ciuman Pertama
10
Bab.10 Dikeroyok
11
Bab.11. Illfeel
12
Bab.12 Avatar
13
Bab.13 Drama Baju Dalam
14
Bab.14 Simbiosis Mutualisme
15
Bab.15 Draft Kontrak
16
Bab.16 Calon Mantu
17
Bab.17 Gadis Jorok
18
Bab.18 Make Over
19
Bab.19 Memukau
20
Bab. 20 Kembali
21
Bab.21 Kissing Memory
22
Bab.22 Babu Sultan.
23
Bab.23 Cause i'm not Cinderella
24
Bab.24 Hari Pertama Kerja
25
Bab.25 Hari Kedua Kerja
26
Bab.26 Kedatangan Ayah
27
Bab.27 Pengorbanan Nancy
28
Bab.28 Tak Ada Harapan
29
Bab.29 Iri
30
Bab.30 Secercah Harapan
31
Bab.31 Pekerjaan Baru
32
Bab.32 Merasa Sepi
33
Bab.33 Impas
34
Bab.34 Sensasi Panas
35
Bab.35 Masuk Kandang Predator
36
Bab.36 Malam pertama
37
Bab.37 Menghindar
38
Bab.38 Aku Pergi Dulu
39
Bab.39 Penasaran
40
Bab.40 Pintu Taubat
41
Bab.41 Pulang
42
Bab.42 Gagal Romantis
43
Bab.43 Mengembalikan Mood
44
Bab.44 Janji
45
Bab.45 Pembebasan Nancy
46
Bab.46 Bertemu Kembali
47
Bab.47 Gelisah
48
Bab.48 Kesurupan
49
Bab. 49 Surprise B'Day
50
Bab.50 The Real Surprise B'day
51
Bab. 51 The Real Surprise B'day 2
52
Bab.52 The Real Surprise B'day 3
53
Bab.53 Kado
54
Bab.54 Naked
55
Bab. 55 Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak.
56
Bab. 56 Memaksa Pergi
57
Bab. 57 Menggoda
58
Bab.58 Digrebek
59
Bab.59 Akhirnya Tahu
60
Bab.60 Kanaya
61
Bab.61 Kembali Ke Masa Lalu
62
Bab.62 Nekat
63
Bab.63 Kekacauan
64
Bab.64 Kembali Pada Papa
65
Bab.65 Skandal Telah Usai
66
Bab.66 Reuni
67
Bab.67 Reuni 2
68
Bab.68 Gagu
69
Bab.69 Ceroboh
70
Bab.70 Hukuman
71
Bab.71 Pesta Bujang
72
Bab.72 Hujan
73
Bab.73 Perhatian
74
Bab.74 Jahil
75
Bab.75 Pembalasan
76
Bab.76 Naya's Wedding
77
Bab.77 Aku Bukan Cinderella
78
Bab.78. The Real Cinderella
79
Bab.79. The Real Cinderella
80
Bab.80. The Real Cinderella
81
Bab.81. The Real Cinderella
82
Bab.82. The Real Cinderella
83
Bab.83.The Real Cinderella
84
Bab.84. The Real Cinderel
85
Bab.85. The Real Cinderella
86
Bab.86. The Real Cinderella
87
Bab.87. The Real Cinderella
88
Bab.88. The Real Cinderella
89
Bab.89. The Real Cinderella
90
Bab.90 The Real Cinderella
91
Bab.91 The Real Cinderella
92
Bab.92 The Real Cinderella
93
Bab.93 The Real Cinderella
94
Bab.94 The Real Cinderella
95
Bab.95 The Real Cinderella
96
Bab.96 The Real Cinderella
97
Bab.97 The Real Cinderella
98
Bab.98 The Real Cinderella
99
Bab.99 The Real Cinderella
100
Bab.100 The Real Cinderella
101
Bab.101 The Real Cinderella
102
Bab.102 The Real Cinderella
103
Bab.103 The Real Cinderella
104
Bab.104 The Real Cinderella
105
Bab.105 The Real Cinderella
106
Bab.106 The Real Cinderella
107
Bab.107 The Real Cinderella
108
Bab.108 The Real Cinderella
109
Bab.109 The Real Cinderella
110
Bab.110 The Real Cinderella
111
Bab.111 The Real Cinderella
112
Bab.112 The Real Cinderella
113
Bab.113 The Real Cinderella
114
Bab.114 The Real Cinderella
115
Bab.115 The End
116
Pemberitahuan
117
INFO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!