Sudah bagus kita mau datang

Happy reading ya 🤓

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Hari dimana orang tua Dirga datang menemui keluargaku telah tiba. Dirga juga akan datang.

Aku adalah satu satunya yang paling tidak bisa tenang menantikan kedatangan mereka. Aku telah merias wajahku semanis mungkin hari ini. Sebuah kebaya adat Bali berwarna baby pink berlengan pendek dan kain bermotif dengan dominan warna senada namun lebih tua menjadi pilihanku hari ini.

Di daerah tempat tinggalku mengenakan pakaian adat saat acara yang bersifat formal adalah salah satu kewajiban. Mendatangi rumah seseorang untuk melamar termasuk acara formal.

Ayah dan ibu juga sudah siap dengan pakaian mereka yang sederhana. Aku dan ibu telah menyiapkan beberapa suguhan dan minuman untuk mereka nantinya. Tidak mahal namun kami rasa itu sudah pantas untuk menjamu tamu kami.

Aku melirik jam dinding untuk ke sekian kalinya. Aku bahkan sudah beberapa kali coba menghubungi Dirga namun ponselnya tidak aktif.

"Kemana Dirga? Kenapa mereka belum datang juga?" pikirku.

Aku mulai resah karena mereka telah terlambat sejam lebih dari waktu yang dijanjikan.

"Sabar Yu, mungkin mereka masih di jalan." Kata Ayah berusaha menenangkanku.

Sebenarnya ucapan ayah itu tidak sepenuhnya bisa menenangkanku karena kebetulan jarak rumah kami tidaklah jauh. Kami memang berbeda wilayah namun rumahnya bisa dijangkau hanya kurang lebih empat puluh menit saja dari rumahku.

Dirga selama ini bekerja mengelola kantor cabang milik tuan Wicaksana yang kebetulan dekat dengan rumahku. Oleh sebab itu dia bisa setiap hari berkunjung. Kantor yang bergerak di bidang jasa pengiriman ekspor impor itu telah banyak membantu warga sekitar tempatku tinggal karena mereka lumayan banyak merekrut tenaga kerja.

Pikiranku kembali melayang jauh saat jam terus saja berputar.

"Apa mungkin tante Widya berubah pikiran? Apa mungkin mereka membatalkan kunjungannya? Apa mungkin?"

Pikiranku mulai dipenuhi dengan kecurigaan kecurigaan pada tante Widya yang sebenarnya hingga detik ini masih tak bisa ku percaya jika dia tiba tiba mau menerimaku.

"Ayu masuk ke kamar saja bu." Tukasku.

Aku sudah patah semangat. Aku tak ingin berharap banyak. Aku takut kecewa.

"Sabar ya Yu, masuklah dulu dan beristirahat saja ya. Nanti ibu panggil jika Dirga sudah datang." Ucap ibu lembut.

Ibu tau betul kegundahanku. Aku mengangguk saja mendengarnya. Aku sudah sangat risau. Aku langsung masuk ke kamar bahkan tak membantu ibu yang mulai menutup makanan sajian untuk tamu kami.

"Maafkan Ayu ayah dan ibu, Jika sampai mereka tidak datang, kalian pasti akan sangat kecewa dan malu." Batinku.

Ku coba kembali menghubungi Dirga namun tetap tak tersambung. Ku letakkan ponselku di meja. Hatiku terasa kacau.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Mama mana sih pa? Lama sekali!" gerutu Dirga.

Papa yang memahami perasaan anaknya bangkit dari duduknya dan menuju ke kamarnya untuk melihat apa yang dilakukan istrinya disana.

"Berapa lama lagi ma? Dirga sudah lama menunggu. Keluarga Ayu juga pasti menunggu." tegur papa.

"Biarkan saja mereka menunggu. Sudah bagus juga kita mau datang. Mama masih belum selesai di sanggul ini." Jawab tante Widya santai.

Tante Widya yang memang selalu ingin tampil cantik dan glamor tengah duduk di depan cermin dan membiarkan MUA kesayangannya mengerjakan sanggul rambutnya. Tuan Wicaksana hanya menghela napas mendengar jawaban tante Widya.

"Hubungi saja Ayu. Bilang kita akan datang terlambat. Jangan lupa minta maaflah pada mereka karena kita telah membuat mereka menunggu terlalu lama." Titah Tuan Wicaksana pada Dirga.

"Tidak perlu! Sebentar lagi juga mama sudah selesai. Sabar sedikit lah!" teriak tante Widya yang mendengar itu.

Itu adalah ke sekian kalinya dia melarang Dirga menelponku. Dirga yang tak menyadari bahwa ponselnya masih berada di mode airplane sejak semalam tak tau jika aku sudah berkali kali menghubunginya.

Dia terlalu tegang menghadapi hari ini sepertiku hingga lupa mengecek ponselnya apakah sudah diaktifkan atau belum. Dirga terbiasa menonaktifkan ponselnya tiap malam karena dia tidak suka diganggu saat tidur oleh sekedar bunyi notifikasi dari ponsel.

"Ah aku lupa mengaktifkan ponselku." batin Dirga saat melihat lambang pesawat di sudut atas ponselnya.

Matanya terbelalak melihat banyaknya miss call dariku di ponselnya begitu dia mengaktifkannya. Dirga langsung panik.

"Mama buruan ma!" teriaknya.

"Iya, iya ini sudah selesai." Jawab tante Widya.

Dirga yang sudah tidak sabar langsung masuk dan menghidupkan mobilnya. Diinjaknya gas berkali kali agar tante Widya tau dirinya sudah menunggu di mobil.

"Gak sabaran banget sih kamu itu." gerutu tante Widya begitu mereka masuk ke mobil.

"Mama yang salah, kita sudah dua setengah jam membuat mereka menunggu." Kata tuan Wicaksana.

"Papa ini marah marah saja kerjanya sama mama. Salon mama datang terlambat kan mama juga tidak tau. Jalanan macet kan mama juga tidak tau, jangan salahin mama dong!" Tante Widya gusar.

Dirga tak ingin menyela apa pun. Dia hanya fokus menyetir dan sedikit ngebut karena tak ingin membuatku menunggu lebih lama lagi.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Maaf Yu, aku akan segera sampai disana. Kami tadi masih menunggu mama yang masih ada urusan."

Ku baca pesan dari Dirga saat ponselku berbunyi. Aku menghela napas.

"Memangnya apa urusan tante Widya? Bukannya dia tau hari ini memang jadwal mereka kesini? Seharusnya dia bisa mengatur atau menunda urusannya di lain waktu." Aku menggerutu dalam hati.

Tak ingin berlarut larut memiliki pikiran buruk padanya aku memutuskan untuk merapikan diri sedikit. Tadinya aku sempat tertidur jadi kebaya dan kainku sedikit berantakan. Aku keluar kamar dan menyampaikan pada Ayah dan ibu yang masih setia menunggu calon besannya.

"Mereka akan segera tiba."ucapku.

"Apa Dirga sudah menghubungimu Yu?" tanya ibu yang menoleh padaku.

Aku hanya mengangguk. Ku langkahkan kakiku dengan malas menuju meja yang sudah disiapkan suguhan oleh ibu tadi. Aku kembali membuka tudung tudung saji yang tadi dipasang oleh ibu.

Tepat saat aku selesai merapikan meja mobil Dirga berhenti di depan. Ayah  segera keluar untuk membantunya membuka pagar agar dia bisa memarkir mobilnya di halamanku saja. Dirga membukakan pintu untuk tante Widya. Wanita itu keluar dari mobil dengan tatapan tidak ramahnya. Dandanannya tampak terlalu berlebihan menurutku.

Kebaya yang dikenakan tante Widya terlihat begitu mahal. Aksesoris yang dikenakannya pun terlihat berkilauan. Aku melirik ibu yang hanya tampil sederhana dengan kebaya dan kain yang dibelinya di pasar. Rambutnya yang panjang pun hanya disanggulnya sendiri. Sepucuk bunga Jepun menghiasi sanggulnya itu.

Terasa jauh sekali perbedaan diantara keduanya.

Tuan Wicaksana tampak gagah dengan kemeja putihnya dan kain  batiknya. Udeng warna senada dengan kain bawahannya menambah kesan berwibawa.

Dan Dirga,

Dia terlihat sangat manis dengan pakaian adatnya. Tentu saja dia  tidak mau kalah dengan ayahnya.

"Silahkan masuk Tuan dan nyonya." Ayah mempersilahkan.

\=\=\=\=\=\=\=

Jangan lupa vote, like dan komen yaa

Terima kasih 💞

Terpopuler

Comments

Fosinema Buulolo

Fosinema Buulolo

cvggh

2021-06-30

1

Hasna Teresia

Hasna Teresia

sabar yah yu dgn ibu mertuamu yg rempong

2021-06-19

1

eza

eza

ya... namanya manusia
sifatnya beda-beda ada yg begini ada yg begitu

2021-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 Panggil Saja Aku Ayu
2 Penolakan Calon Mertua
3 Terpaksa Menyetujui
4 Aku mau
5 Sudah bagus kita mau datang
6 Kamu satu satunya
7 Galau
8 Sakit
9 Aku kangen kamu
10 Pasrah
11 Menyesal Pun Tak Ada Gunanya
12 Was was
13 Berkah Atau Musibah?
14 Maaf dari Ayah Ibu
15 Cukup!!!
16 Kedatangan Calon Mertua
17 Hari Pernikahan
18 Putri Solo
19 Mantan Pun Hadir
20 Kamu Sempurna
21 Ada Apa Sebenarnya?
22 Gaji Untuk Santi
23 Mertua Mulai Kasar
24 Babu
25 Keterlaluan Sekali Mereka
26 Rencana Rahasia
27 Ada Apa Dengan Vhe?
28 Menjemput Santi
29 Rencana Berjalan Mulus
30 Rumah Tangga Si Mantan
31 Ada Kebusukan Tersimpan
32 PENGUMUMAN
33 Sugar Daddy
34 Hubungan Merenggang
35 Pesona Vhe
36 Menaklukkan Papa
37 Gara Gara Vhe
38 Tidak Segampang Itu!!
39 Terkuak
40 Cari Perhatian
41 TIDAK!!!
42 Adil Pada Keduanya
43 Lupa Diri
44 Aku Atau Kamu??
45 Aku Bisa!!
46 Bukan Bergantian
47 Aku Puas!!
48 Kenapa Mesti Aku?
49 Tuntutanku
50 Saya Sandy
51 Senyum Licik
52 75 %
53 Main Cantik
54 Sayang Gak??
55 Dua Tahun
56 Hari pertama
57 Jatah Bulanan
58 Hutang Mama
59 PROMOSI SAJA
60 Telpon Papa
61 Jawab Aku
62 Hati Yang Menunggu
63 Aku Takut
64 Makin Repot
65 Nyaris Ketahuan
66 Mendadak Pamit
67 Surat Dari Sandy
68 Perfect Drama
69 Pilihan Terbaik
70 Positif Hamil
71 Fakta Perselingkuhan
72 Tidak Yakin
73 Los Angeles
74 Gagal
75 Keterangan Palsu
76 Kenapa Lagi Sih?
77 Aku Terima!!
78 Kucing Kebasahan
79 Diam
80 Kacau Semua
81 Jadi Pembantu
82 Sidang Terakhir
83 Hari Baru
84 Papa Sandy
85 Panggilan Sayang
86 Perut Besar
87 Cari Apa?
88 Terancam
89 Kesepakatan
90 Suara Aneh
91 Pemandangan Panas
92 Janggal
93 Bukti
94 Mati Aku
95 Virus
96 Ide Ayu
97 Sahabat Kecil
98 Mengalah
99 99,99 %
100 Sama Sama Korban
101 Keluarga Kacau
102 Egois
103 Penolakan Keluarga
104 Penolakan Angela
105 Perjalanan Panjang
106 Cemas Dan Lega
107 Yakin
108 Karma
109 Bertemu Calon Mertua
110 Menerima Tanpa Syarat
111 Isi Ponsel Angela
112 Video Pendek
113 Pengakuan Angela
114 Tiba Di Bali
115 Merasa Tak Pantas
116 Mengalah Saja
117 Maaf,,, Aku Tidak Bisa.
118 Tulus
119 Reuni Pesakitan
120 Last But Not Least
121 INFO KARYA BARU
122 INFO!!
123 KARYA BARU LAGI
124 Karya Baru
125 Novel Baru Lagi
126 Mampirin karya Baru Yuk
127 Baca ini juga yuk >>>>>> Rujuk,Yuk!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Panggil Saja Aku Ayu
2
Penolakan Calon Mertua
3
Terpaksa Menyetujui
4
Aku mau
5
Sudah bagus kita mau datang
6
Kamu satu satunya
7
Galau
8
Sakit
9
Aku kangen kamu
10
Pasrah
11
Menyesal Pun Tak Ada Gunanya
12
Was was
13
Berkah Atau Musibah?
14
Maaf dari Ayah Ibu
15
Cukup!!!
16
Kedatangan Calon Mertua
17
Hari Pernikahan
18
Putri Solo
19
Mantan Pun Hadir
20
Kamu Sempurna
21
Ada Apa Sebenarnya?
22
Gaji Untuk Santi
23
Mertua Mulai Kasar
24
Babu
25
Keterlaluan Sekali Mereka
26
Rencana Rahasia
27
Ada Apa Dengan Vhe?
28
Menjemput Santi
29
Rencana Berjalan Mulus
30
Rumah Tangga Si Mantan
31
Ada Kebusukan Tersimpan
32
PENGUMUMAN
33
Sugar Daddy
34
Hubungan Merenggang
35
Pesona Vhe
36
Menaklukkan Papa
37
Gara Gara Vhe
38
Tidak Segampang Itu!!
39
Terkuak
40
Cari Perhatian
41
TIDAK!!!
42
Adil Pada Keduanya
43
Lupa Diri
44
Aku Atau Kamu??
45
Aku Bisa!!
46
Bukan Bergantian
47
Aku Puas!!
48
Kenapa Mesti Aku?
49
Tuntutanku
50
Saya Sandy
51
Senyum Licik
52
75 %
53
Main Cantik
54
Sayang Gak??
55
Dua Tahun
56
Hari pertama
57
Jatah Bulanan
58
Hutang Mama
59
PROMOSI SAJA
60
Telpon Papa
61
Jawab Aku
62
Hati Yang Menunggu
63
Aku Takut
64
Makin Repot
65
Nyaris Ketahuan
66
Mendadak Pamit
67
Surat Dari Sandy
68
Perfect Drama
69
Pilihan Terbaik
70
Positif Hamil
71
Fakta Perselingkuhan
72
Tidak Yakin
73
Los Angeles
74
Gagal
75
Keterangan Palsu
76
Kenapa Lagi Sih?
77
Aku Terima!!
78
Kucing Kebasahan
79
Diam
80
Kacau Semua
81
Jadi Pembantu
82
Sidang Terakhir
83
Hari Baru
84
Papa Sandy
85
Panggilan Sayang
86
Perut Besar
87
Cari Apa?
88
Terancam
89
Kesepakatan
90
Suara Aneh
91
Pemandangan Panas
92
Janggal
93
Bukti
94
Mati Aku
95
Virus
96
Ide Ayu
97
Sahabat Kecil
98
Mengalah
99
99,99 %
100
Sama Sama Korban
101
Keluarga Kacau
102
Egois
103
Penolakan Keluarga
104
Penolakan Angela
105
Perjalanan Panjang
106
Cemas Dan Lega
107
Yakin
108
Karma
109
Bertemu Calon Mertua
110
Menerima Tanpa Syarat
111
Isi Ponsel Angela
112
Video Pendek
113
Pengakuan Angela
114
Tiba Di Bali
115
Merasa Tak Pantas
116
Mengalah Saja
117
Maaf,,, Aku Tidak Bisa.
118
Tulus
119
Reuni Pesakitan
120
Last But Not Least
121
INFO KARYA BARU
122
INFO!!
123
KARYA BARU LAGI
124
Karya Baru
125
Novel Baru Lagi
126
Mampirin karya Baru Yuk
127
Baca ini juga yuk >>>>>> Rujuk,Yuk!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!