Akhirnya kini Abiyan menginap di rumah sakit, bahkan Adrian juga meminta kamar VIP hanya untuk Abiyan. Banyak Suster yang mengagumi Adrian, namun banyak pula yang menganggap Adrian terlalu lebay.
Bagaimana tidak lebay, jika Adrian terlalu protektif pada Abiyan. Bahkan ada juga yang menggunjing Adrian pamer kekayaan, karena meminta kamar VIP hanya untuk kepala benjol habis jatuh.
Namun Adrian tak memperdulikan itu semua, dia tak menggubris sesuatu yang membuang-buang waktu Adrian. Adrian lebih memilih menangani proyeknya bersama Sekar di ruang rawat inap, Abiyan.
Setelah memutuskan Abiyan akan tinggal, Adrian langsung menghubungi Sekar untuk mengambilkan laptopnya di rumah dan membawa seluruh berkas ke rumah sakit.
Sebenarnya Sekar sangat kesal dengan bosnya itu, karena sama sekali tak mengerti keadaan Sekar sekarang. Yang Adrian tau, pokoknya Sekar harus hadir malam ini juga.
"Pak, ini berkas yang harus di tanda tangani." Sekar menunjuk pada kertas yang harus di tanda tangani Adrian.
"Baiklah." Tanpa tunggu lama Adrian langsung menandatangani berkas-berkas itu.
"Pak, ini kan sudah selesai. Bahkan ini juga sudah malam, saya permisi pulang dulu," ucap Sekar sambil memohon.
"Ini sudah Malam, lebih baik kamu di sini saja. Besok pagi kamu pulang, lagian ini rumah sakit gak mungkin aku ngapa-ngapain kamu," putus Adrian.
Sedangkan Sekar langsung terkejut, lagi-lagi bosnya itu membuat keputusan sendiri tanpa bertanya apakah Sekar mau. "Emm, Pak. Maaf sebelumnya, saya mau pulang saja. Kekasih saya juga sudah ada di bawah, jadi mohon maaf saya harus pulang."
"Kekasih? Sejak kapan kamu memiliki kekasih? Bukannya kamu masih sendiri, dan saya tau kamu berbohong," balas Adrian sangat santai. Sedangkan Sekar ingin sekali mencekek bosnya itu.
"Sial, dia tau darimana kalau aku bohong? Seperti dukun saja dia, tau segalanya. Kalau sudah begini pasti aku gak bisa gerak, apalagi sikap Protektif pak Adrian sangat tinggi!" gumam Sekar.
"Huft ... tapi saya harus pulang, karena ibu nunggu saya di rumah. Tadi saya hanya bilang sebentar, Pak!" Sekar pun sedikit meninggikan suaranya. Sekar begitu sangat kesal dengan Adrian, yang selalu bersikap seperti ini.
"Mana ponselmu?" Sekar pun menatap bingung.
"Buat apa, Pak?" tanya Sekar penuh selidik.
"Cepat sinikan ponselmu, tau kamu mau saya pecat?"
Sekar pun langsung mendengus sebal. Dengan sangat kesal Sekar mengambil ponselnya, dan memberikannya pada Adrian.
"Nie!"
"Apa pasword-Nya?"
Sekar kembali menghentakkan kaki, dan membuka pasword-Nya. Setelah itu Adrian langsung mencari nomor seseorang, dan langsung memanggil nomor yang dia cari tadi.
"Hallo, saya Adrian Malvero, sekaligus bos dari Sekar Arum. Saya menelpon anda karena hanya ingin mengatakan, jika anak anda sekarang tidak saya izinkan pulang karena terlalu larut malam. Jadi Sekar saya suruh menginap di rumah sakit, apakah boleh?" tanya Adrian.
Seketika Sekar langsung melotot saat mendengar Adrian berbicara dengan ibunya, sungguh Adrian tak punya sopan santun dan berbuat sesuka hatinya.
"Jika itu yang terbaik, maka saya izinkan. Tapi saya mohon, tolong jaga anak saya. Keselamatan Sekar ada di tangan anda, jika besok sampai lecet maka anda harus tanggung jawab," balas Mirna ibunya Sekar.
"Apa! Bu, seharusnya bilang jangan. Kenapa Ibu malah bilang gitu, ahh Ibu sama saja menjerumuskan aku," gumam Sekar dalam hati.
"Saya akan menjaga, Sekar." Adrian pun langsung mematikan ponsel Sekar. Setelah itu Adrian mengembalikan ponsel Sekar, dan berkata.
"Beres kan? Gitu saja kok repot."
"Tapi Bap ...."
Sekar tak melanjutkan ucapannya, karena tiba-tiba dia mendapatkan serangan dari Adrian. Tanpa izin pada Sekar, Adrian langsung mendaratkan bibirnya di bibir mungil Sekar.
Sekar yang terkejut dengan perlakuan Adrian, hanya bisa terdiam dan membiarkan Adrian menyapu lembut bibirnya.
"Kamu terlalu cerewet, jangan salahkan aku jika aku makan kamu sekarang juga di sini," ucap Adrian di sela-sela kegiatannya.
Sekar yang mulai sadar reflek melepaskan jarak di antara mereka. Namun Adrian langsung menahan pinggang Sekar, dan tangan satunya memegang kepala Sekar agar kegiatan itu tidak berhenti.
Adrian terlalu terbuai akan bibir Sekar, dan ingin melakukan lebih. Adrian terus memainkan bibir Sekar, sesekali Adrian memperlakukan bibir Sekar seperti permen.
"Bibirmu sangat manis, Sekar. Aku ingin melakukan lebih, dan lebih. Tapi ini bukan tempat yang tepat, banyak dokter yang keluar masuk. Jadi saat ini aku lepaskan kamu."
Seketika Sekar langsung menutup wajahnya, sungguh Sekar merasa di lecehkan. Sekar gak terima, dan ingin mencekek Adrian saat ini juga.
Namun saat dia akan marah, Sekar sudah tak melihat Adrian. Sekar merasa sangat bingung, tapi setelah mendengar shower kamar mandi berbunyi Sekar tau jika Adrian menghilang karena menuntaskan hal yang penting.
"Sungguh memalukan, dia mencuri first kiss ku!"
***
Besoknya Abiyan di perbolehkan pulang, karena memang Abiyan tak menunjukkan gejala serius. Setelah mengurus administrasi, Adrian langsung mengajak Abiyan ke kantor bersama Sekar.
Saat dia sampai di kantor, semua Karyawan menatap Sekar yang datang bersama Adrian. Sebagian karyawan wanita merasa sangat iri, dan cemburu karena Sekar bisa dekat dengan dia.
Tapi Sekar tak menghiraukan itu, yang dia pikirkan hanya satu kerja double. Karena tadi pagi, Adrian menugaskan Sekar untuk menjaga Abiyan sekaligus menjadi Sekretaris di kantor Adrian.
Menolak? Sekar ingin sekali menolak, tapi nyatanya dia bilang iya. Sekar tergiur dengan uang yang di tawarkan Adrian, bahkan Adrian menyebutkan nominal yang sangat fantasy.
"Pagi, pak Adrian," sapa Sekretaris Nana.
"Pagi juga, Na. Oh ya, sekarang Sekar akan selalu di ruangan saya. Jadi tolong hubungi pihak client service untuk membersihkan ruangan saya, dan menaruh meja di sana." Nana hanya mengangguk mengiyakan ucapan Adrian.
Setelah itu Sekar duduk di tempatnya, baru saja dia mendaratkan diri di kursi kebangsaannya, Adrian sudah berteriak menyuruh Sekar ikut.
"Ihh, nyebelin banget sih orang ini!" Kesal Sekar. Namun Nana langsung tertawa melihat teman kerjanya itu kesal.
"Apaan? Seharusnya kamu tuh yang di sana, kok jadi aku yang kena!" ucap Sekar sambil meninggalkan Nana.
Setelah itu Sekar masuk kedalam ruangan Adrian tanpa mengetuk pintu, dia terlanjur kesal dengan semua orang. Namun saat dia masuk, Sekar melihat Adrian menggendong Abiyan.
"Kenapa dengan Abiyan?" tanya Sekar sambil menghampiri Adrian.
"Gak tau, tadi dia tiba-tiba nangis. Sepertinya dia masih kesakitan, kepalanya juga belum kempes, tapi dokter sudah menyuruh Abiyan pulang," balas Adrian sambil terusan menenangkan Abiyan.
"Sini aku gendong, mungkin dia gak suka sama Bapak, jadi dia rewel." Adrian pun langsung memberikan Abiyan pada Sekar. Adrian sedikit mengesampingkan kekesalannya, karena dia gak mau Abiyan makin rewel.
"Cup, cup Sayang. Jangan nangis, Abiyan anak yang pintar jadi gak boleh nangis." Sekar berusaha menenangkan Abiyan, namun Abiyan terus merengek tanpa henti.
"Cu ... cu ...." hanya itu yang keluar dari mulut Abiyan. Seketika Sekar mencerna ucapan Abiyan, dan Sekar merasa ada yang aneh.
"Tunggu, Abiyan umur berapa?" tanya Sekar.
"Genap satu tahun, memangnya kenapa?" tanya Adrian.
"Bapak ada kasih susu, Abiyan gak?" tanya Sekar yang membuat Adrian terkejut.
"Astaga, aku belum kasih dia susu sama sekali dari kemarin. Karena aku gak tau dia minum susu apa, aku takut salah kasih," jawab Adrian sangat panik.
"Bapak tega, ihh. Anak baru umur satu tahun gak di kasih susu, mungkin saja kemarin masih minum ASI. Jelas saja daritadi bilang, cu, cu, terus," ucap Sekar sangat geram.
Setelah itu tanpa tunggu lama, Adrian langsung menyuruh OB membelikan susu yang paling mahal dan juga botol susunya.
"Maafkan Daddy, Sayang. Daddy gak tau kamu masih minum susu, jadi Daddy diam saja. Kamu pasti kelaparan dan haus ya?"
Sekar pun melihat raut wajah bersalah Adrian. Sekar tak menyangka, orang yang sangat menyebalkan seperti Adrian bisa tulus mencintai seorang bayi.
.
.
.
Happy Reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
sekretaris sm boos sama2 somplak. ya gimana donk.
2022-03-02
0
asksksksk
kirain Adrian sama dokter sheril 🤣
2021-10-28
0
Ar_👻
Adrian merepotkan melebehi Biyan 😅
2021-06-07
0