SD - 3. Terlalu Protektif

Akhirnya kini Abiyan menginap di rumah sakit, bahkan Adrian juga meminta kamar VIP hanya untuk Abiyan. Banyak Suster yang mengagumi Adrian, namun banyak pula yang menganggap Adrian terlalu lebay.

Bagaimana tidak lebay, jika Adrian terlalu protektif pada Abiyan. Bahkan ada juga yang menggunjing Adrian pamer kekayaan, karena meminta kamar VIP hanya untuk kepala benjol habis jatuh.

Namun Adrian tak memperdulikan itu semua, dia tak menggubris sesuatu yang membuang-buang waktu Adrian. Adrian lebih memilih menangani proyeknya bersama Sekar di ruang rawat inap, Abiyan.

Setelah memutuskan Abiyan akan tinggal, Adrian langsung menghubungi Sekar untuk mengambilkan laptopnya di rumah dan membawa seluruh berkas ke rumah sakit.

Sebenarnya Sekar sangat kesal dengan bosnya itu, karena sama sekali tak mengerti keadaan Sekar sekarang. Yang Adrian tau, pokoknya Sekar harus hadir malam ini juga.

"Pak, ini berkas yang harus di tanda tangani." Sekar menunjuk pada kertas yang harus di tanda tangani Adrian.

"Baiklah." Tanpa tunggu lama Adrian langsung menandatangani berkas-berkas itu.

"Pak, ini kan sudah selesai. Bahkan ini juga sudah malam, saya permisi pulang dulu," ucap Sekar sambil memohon.

"Ini sudah Malam, lebih baik kamu di sini saja. Besok pagi kamu pulang, lagian ini rumah sakit gak mungkin aku ngapa-ngapain kamu," putus Adrian.

Sedangkan Sekar langsung terkejut, lagi-lagi bosnya itu membuat keputusan sendiri tanpa bertanya apakah Sekar mau. "Emm, Pak. Maaf sebelumnya, saya mau pulang saja. Kekasih saya juga sudah ada di bawah, jadi mohon maaf saya harus pulang."

"Kekasih? Sejak kapan kamu memiliki kekasih? Bukannya kamu masih sendiri, dan saya tau kamu berbohong," balas Adrian sangat santai. Sedangkan Sekar ingin sekali mencekek bosnya itu.

"Sial, dia tau darimana kalau aku bohong? Seperti dukun saja dia, tau segalanya. Kalau sudah begini pasti aku gak bisa gerak, apalagi sikap Protektif pak Adrian sangat tinggi!" gumam Sekar.

"Huft ... tapi saya harus pulang, karena ibu nunggu saya di rumah. Tadi saya hanya bilang sebentar, Pak!" Sekar pun sedikit meninggikan suaranya. Sekar begitu sangat kesal dengan Adrian, yang selalu bersikap seperti ini.

"Mana ponselmu?" Sekar pun menatap bingung.

"Buat apa, Pak?" tanya Sekar penuh selidik.

"Cepat sinikan ponselmu, tau kamu mau saya pecat?"

Sekar pun langsung mendengus sebal. Dengan sangat kesal Sekar mengambil ponselnya, dan memberikannya pada Adrian.

"Nie!"

"Apa pasword-Nya?"

Sekar kembali menghentakkan kaki, dan membuka pasword-Nya. Setelah itu Adrian langsung mencari nomor seseorang, dan langsung memanggil nomor yang dia cari tadi.

"Hallo, saya Adrian Malvero, sekaligus bos dari Sekar Arum. Saya menelpon anda karena hanya ingin mengatakan, jika anak anda sekarang tidak saya izinkan pulang karena terlalu larut malam. Jadi Sekar saya suruh menginap di rumah sakit, apakah boleh?" tanya Adrian.

Seketika Sekar langsung melotot saat mendengar Adrian berbicara dengan ibunya, sungguh Adrian tak punya sopan santun dan berbuat sesuka hatinya.

"Jika itu yang terbaik, maka saya izinkan. Tapi saya mohon, tolong jaga anak saya. Keselamatan Sekar ada di tangan anda, jika besok sampai lecet maka anda harus tanggung jawab," balas Mirna ibunya Sekar.

"Apa! Bu, seharusnya bilang jangan. Kenapa Ibu malah bilang gitu, ahh Ibu sama saja menjerumuskan aku," gumam Sekar dalam hati.

"Saya akan menjaga, Sekar." Adrian pun langsung mematikan ponsel Sekar. Setelah itu Adrian mengembalikan ponsel Sekar, dan berkata.

"Beres kan? Gitu saja kok repot."

"Tapi Bap ...."

Sekar tak melanjutkan ucapannya, karena tiba-tiba dia mendapatkan serangan dari Adrian. Tanpa izin pada Sekar, Adrian langsung mendaratkan bibirnya di bibir mungil Sekar.

Sekar yang terkejut dengan perlakuan Adrian, hanya bisa terdiam dan membiarkan Adrian menyapu lembut bibirnya.

"Kamu terlalu cerewet, jangan salahkan aku jika aku makan kamu sekarang juga di sini," ucap Adrian di sela-sela kegiatannya.

Sekar yang mulai sadar reflek melepaskan jarak di antara mereka. Namun Adrian langsung menahan pinggang Sekar, dan tangan satunya memegang kepala Sekar agar kegiatan itu tidak berhenti.

Adrian terlalu terbuai akan bibir Sekar, dan ingin melakukan lebih. Adrian terus memainkan bibir Sekar, sesekali Adrian memperlakukan bibir Sekar seperti permen.

"Bibirmu sangat manis, Sekar. Aku ingin melakukan lebih, dan lebih. Tapi ini bukan tempat yang tepat, banyak dokter yang keluar masuk. Jadi saat ini aku lepaskan kamu."

Seketika Sekar langsung menutup wajahnya, sungguh Sekar merasa di lecehkan. Sekar gak terima, dan ingin mencekek Adrian saat ini juga.

Namun saat dia akan marah, Sekar sudah tak melihat Adrian. Sekar merasa sangat bingung, tapi setelah mendengar shower kamar mandi berbunyi Sekar tau jika Adrian menghilang karena menuntaskan hal yang penting.

"Sungguh memalukan, dia mencuri first kiss ku!"

***

Besoknya Abiyan di perbolehkan pulang, karena memang Abiyan tak menunjukkan gejala serius. Setelah mengurus administrasi, Adrian langsung mengajak Abiyan ke kantor bersama Sekar.

Saat dia sampai di kantor, semua Karyawan menatap Sekar yang datang bersama Adrian. Sebagian karyawan wanita merasa sangat iri, dan cemburu karena Sekar bisa dekat dengan dia.

Tapi Sekar tak menghiraukan itu, yang dia pikirkan hanya satu kerja double. Karena tadi pagi, Adrian menugaskan Sekar untuk menjaga Abiyan sekaligus menjadi Sekretaris di kantor Adrian.

Menolak? Sekar ingin sekali menolak, tapi nyatanya dia bilang iya. Sekar tergiur dengan uang yang di tawarkan Adrian, bahkan Adrian menyebutkan nominal yang sangat fantasy.

"Pagi, pak Adrian," sapa Sekretaris Nana.

"Pagi juga, Na. Oh ya, sekarang Sekar akan selalu di ruangan saya. Jadi tolong hubungi pihak client service untuk membersihkan ruangan saya, dan menaruh meja di sana." Nana hanya mengangguk mengiyakan ucapan Adrian.

Setelah itu Sekar duduk di tempatnya, baru saja dia mendaratkan diri di kursi kebangsaannya, Adrian sudah berteriak menyuruh Sekar ikut.

"Ihh, nyebelin banget sih orang ini!" Kesal Sekar. Namun Nana langsung tertawa melihat teman kerjanya itu kesal.

"Apaan? Seharusnya kamu tuh yang di sana, kok jadi aku yang kena!" ucap Sekar sambil meninggalkan Nana.

Setelah itu Sekar masuk kedalam ruangan Adrian tanpa mengetuk pintu, dia terlanjur kesal dengan semua orang. Namun saat dia masuk, Sekar melihat Adrian menggendong Abiyan.

"Kenapa dengan Abiyan?" tanya Sekar sambil menghampiri Adrian.

"Gak tau, tadi dia tiba-tiba nangis. Sepertinya dia masih kesakitan, kepalanya juga belum kempes, tapi dokter sudah menyuruh Abiyan pulang," balas Adrian sambil terusan menenangkan Abiyan.

"Sini aku gendong, mungkin dia gak suka sama Bapak, jadi dia rewel." Adrian pun langsung memberikan Abiyan pada Sekar. Adrian sedikit mengesampingkan kekesalannya, karena dia gak mau Abiyan makin rewel.

"Cup, cup Sayang. Jangan nangis, Abiyan anak yang pintar jadi gak boleh nangis." Sekar berusaha menenangkan Abiyan, namun Abiyan terus merengek tanpa henti.

"Cu ... cu ...." hanya itu yang keluar dari mulut Abiyan. Seketika Sekar mencerna ucapan Abiyan, dan Sekar merasa ada yang aneh.

"Tunggu, Abiyan umur berapa?" tanya Sekar.

"Genap satu tahun, memangnya kenapa?" tanya Adrian.

"Bapak ada kasih susu, Abiyan gak?" tanya Sekar yang membuat Adrian terkejut.

"Astaga, aku belum kasih dia susu sama sekali dari kemarin. Karena aku gak tau dia minum susu apa, aku takut salah kasih," jawab Adrian sangat panik.

"Bapak tega, ihh. Anak baru umur satu tahun gak di kasih susu, mungkin saja kemarin masih minum ASI. Jelas saja daritadi bilang, cu, cu, terus," ucap Sekar sangat geram.

Setelah itu tanpa tunggu lama, Adrian langsung menyuruh OB membelikan susu yang paling mahal dan juga botol susunya.

"Maafkan Daddy, Sayang. Daddy gak tau kamu masih minum susu, jadi Daddy diam saja. Kamu pasti kelaparan dan haus ya?"

Sekar pun melihat raut wajah bersalah Adrian. Sekar tak menyangka, orang yang sangat menyebalkan seperti Adrian bisa tulus mencintai seorang bayi.

.

.

.

Happy Reading

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

sekretaris sm boos sama2 somplak. ya gimana donk.

2022-03-02

0

asksksksk

asksksksk

kirain Adrian sama dokter sheril 🤣

2021-10-28

0

Ar_👻

Ar_👻

Adrian merepotkan melebehi Biyan 😅

2021-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 SD - 1. Surat Wasiat (Revisi)
2 SD - 2. Kepanikan Adrian
3 SD - 3. Terlalu Protektif
4 SD - 4. Yang Aneh Kamu Setan
5 SD - 5. Ya Bapak Cepat Nikah
6 SD - 6. Kejammm
7 SD - 7. Sumpah Adrian
8 SD - 8. Tidur Bersama
9 SD - 9. Bau Acem
10 SD - 10. Lima Tahun Berlalu
11 SD - 11. Debat
12 SD - 12. Apakah Aku Anak Haram
13 SD - 13. Kesedihan Abiyan
14 SD - 14. Keinginan Seorang Ibu
15 SD - 15. Dilema
16 SD - 16. Video Call
17 SD - 17. Mencoba Jujur
18 SD - 18. Debat
19 SD - 19. Luka Abiyan
20 SD - 20 . Bertemu Dengan Affan
21 SD - 21. Rumah sakit
22 SD - 22. Kenyataan Yang Ada
23 SD - 23. Membangunkan Beruang Kutub
24 SD - 24. Debat Dengan Keluarga Susi
25 SD - 25. Marah
26 SD - 26. Mulai Sedikit Terkuak
27 SD - 27. Memutuskan Bayi Tabung
28 SD - 28. Rencana (Masih Suasana Flashback)
29 SD - 29. Terungkap
30 SD - 30. Will You Marry Me
31 SD - 31. Sasmi Ngamuk
32 SD - 32. Mencoba Bertahan
33 SD - 33. Affan VS Adrian
34 SD - 34. Ketahuan
35 SD - 35. Tau ah
36 SD - 36. Rencana
37 SD - 37. Tengah Malam Di Pemakaman
38 SD - 38. Kemoterapi
39 SD- 39.Perhatian Novia
40 SD - 40. Nikah Siri
41 SD - 41. Dia Istriku
42 SD - 42. Sebuah Kebenaran
43 SD - 43. Pertengkaran
44 SD - 44. Membahagiakan Sekar Tujuan Utamaku
45 SD - 45. Kangen Aku Gak
46 SD - 46. Kata SAH Berkumandang
47 SD - 47. Terpuruk
48 SD - 48. Kata Mutiara
49 SD - 49. Kapan Kalian Menikah
50 SD - 50. Hasil Tes
51 SD - 51. Hasil Tes 2
52 SD - 52. Jangan Bilang ....
53 SD - 53. 50 Juta
54 SD - 54. Nikah Nanti Malam Yuk
55 SD - 55. Kamu Anak Haram
56 SD - 56. Teman Baru
57 Hai
Episodes

Updated 57 Episodes

1
SD - 1. Surat Wasiat (Revisi)
2
SD - 2. Kepanikan Adrian
3
SD - 3. Terlalu Protektif
4
SD - 4. Yang Aneh Kamu Setan
5
SD - 5. Ya Bapak Cepat Nikah
6
SD - 6. Kejammm
7
SD - 7. Sumpah Adrian
8
SD - 8. Tidur Bersama
9
SD - 9. Bau Acem
10
SD - 10. Lima Tahun Berlalu
11
SD - 11. Debat
12
SD - 12. Apakah Aku Anak Haram
13
SD - 13. Kesedihan Abiyan
14
SD - 14. Keinginan Seorang Ibu
15
SD - 15. Dilema
16
SD - 16. Video Call
17
SD - 17. Mencoba Jujur
18
SD - 18. Debat
19
SD - 19. Luka Abiyan
20
SD - 20 . Bertemu Dengan Affan
21
SD - 21. Rumah sakit
22
SD - 22. Kenyataan Yang Ada
23
SD - 23. Membangunkan Beruang Kutub
24
SD - 24. Debat Dengan Keluarga Susi
25
SD - 25. Marah
26
SD - 26. Mulai Sedikit Terkuak
27
SD - 27. Memutuskan Bayi Tabung
28
SD - 28. Rencana (Masih Suasana Flashback)
29
SD - 29. Terungkap
30
SD - 30. Will You Marry Me
31
SD - 31. Sasmi Ngamuk
32
SD - 32. Mencoba Bertahan
33
SD - 33. Affan VS Adrian
34
SD - 34. Ketahuan
35
SD - 35. Tau ah
36
SD - 36. Rencana
37
SD - 37. Tengah Malam Di Pemakaman
38
SD - 38. Kemoterapi
39
SD- 39.Perhatian Novia
40
SD - 40. Nikah Siri
41
SD - 41. Dia Istriku
42
SD - 42. Sebuah Kebenaran
43
SD - 43. Pertengkaran
44
SD - 44. Membahagiakan Sekar Tujuan Utamaku
45
SD - 45. Kangen Aku Gak
46
SD - 46. Kata SAH Berkumandang
47
SD - 47. Terpuruk
48
SD - 48. Kata Mutiara
49
SD - 49. Kapan Kalian Menikah
50
SD - 50. Hasil Tes
51
SD - 51. Hasil Tes 2
52
SD - 52. Jangan Bilang ....
53
SD - 53. 50 Juta
54
SD - 54. Nikah Nanti Malam Yuk
55
SD - 55. Kamu Anak Haram
56
SD - 56. Teman Baru
57
Hai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!