Hampir setengah jam Arley menatap wajah Ana yang sudah tertidur lelap. Sambil membelai lembut rambut dan juga pipi mulus gadis itu secara bergantian. Tak ada bosan bosannya menatap wajah manis ini.
Terdengar nada bunyi pesan masuk dari ponselnya. Arley segera turun dari ranjang dan mengambil benda pintar itu dari saku celananya. Lalu membaca isi pesan masuk dari sekretarisnya, Heru.
"Tuan, Savira ada di ballroom." pesan masuk dari Heru.
Wajah Arley langsung berubah.
"Aku akan segera turun. Kau tangani dia." balas Arley secepatnya.
Arley segera menuju kamar mandi, membasuh wajahnya sebentar. Lalu balik lagi segera memakai kembali pakaiannya. Dia mendekat tempat tidur, membelai wajah Ana.
"Tidurlah dengan nyenyak sayang, aku akan segera kembali." ucapnya pelan, lalu mengecup kening gadis itu. Kemudian segera keluar dengan terburu-buru.
Savira adalah wanita yang di jodohkan dengan dirinya karena balas budi. Bisa di bilang Savira adalah kekasihnya tapi juga tidak, karena dia sama sekali tidak menyukai wanita ini. Tapi publik sudah mengetahui kalau mereka adalah pasangan kekasih. Karena ulah Savira yang mempublikasikan hubungan mereka.
Savira adalah salah satu model sekaligus artis tanah air yang sedang naik daun. Cantik putih seksi, tinggi semampai dengan body gitar spanyol.
"Di mana tuan mu? Kenapa dia belum datang juga?" bisik Savira pada Heru sekretaris Arley.
Semua kamera sedang menyorot ke arahnya.
Beberapa tamu undangan berebut berfoto dengannya. Savira memasang senyum manisnya dan bergaya seindah mungkin berpose bersama mereka. Sekali kali matanya melirik ke pintu masuk ballroom melihat kedatangan Arley.
Tapi Arley belum juga muncul dan itu membuatnya sangat kesal.
"Ada urusan apa tuan mu di luar? Dia tidak sedang bersama perempuan kan?" berbisik dan menatap tajam pada Heru. Kekesalannya semakin menjadi karena Heru tidak menjawab pertanyaannya sejak tadi.
"Tuan Arley sedang ada urusan. Kenapa kau tidak percaya padanya?" Heru ikut menatap tajam kepadanya.
Savira mendengus kesal.
"Urusan apa yang lebih penting dari acara ini? Semua tamu-tamu undangan yang hadir adalah orang orang penting dan berkuasa. Seharusnya dia tidak meninggalkan pesta ini." Kata Savira merasa curiga.
"Jangan menutupi apa yang di lakukan tuan mu Heru. Aku harus tau apa pun yang dia lakukan, karena aku calon istrinya." kata Savira kembali dengan mata menatap tajam.
Heru mendengus kesal. Sejujurnya dia tidak suka dengan wanita ini karena sifatnya yang suka mengatur dan mengekang hidup Arley, tuannya.
"Calon suamimu sudah datang Savira." kata Heru sambil memajukan dagunya menunjuk ke pintu masuk begitu melihat Arley masuk.
Savira mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk. Benar terlihat oleh matanya seorang pria tampan sedang melangkah masuk, dan itu adalah Arley pujaan hatinya.
Wajah Savira langsung berubah sumringah.
Dia segera melangkah menyambut kekasihnya.
"Sayangku." ucap Savira tersenyum manis.
Dia langsung memeluk Arley. Otomatis kamera langsung menyorot ke arah mereka.
Savira memeluk agak lama biar semua dapat melihat kedekatan dan hubungannya nya dengan Arley. Dahinya mengernyit mencium ada dua aroma wangi parfum pada pakaian Arley.
"Ternyata Savira kekasih CEO kita? Aku baru tahu." kata Ririn yang melihat kedekatan Arley dan Savira.
"Mereka cocok. Yang satu tampan dan satunya cantik." Risma ikut menimpali.
"Lihatlah mereka memang pasangan yang serasi ! Aku sangat iri melihatnya." tambah Ririn lagi.
"Ujung ujungnya pisah lagi. Kalian tahu bagaimana hubungan percintaan para selebriti? Putus dan bercerai di saat sedang cinta cintanya." timpal Roy
"Benar itu, pacaran, nikah__besoknya cerai. Dan lusanya udah dapat pengganti." Risma menambahkan.
"Ngomong ngomong bagaimana keadaan Ana sekarang ya? Apa dia sudah sampai di kamarnya?" ujar Roy teringat pada Ana.
"Mungkin saja dia sekarang sudah tidur, sudah lama perginya kan?" kata Risma.
"Aku akan telepon dia." lanjut Risma kembali.
Arley melepaskan pelukan Savira, merasa risih di peluk Savira terus. Tapi Savira kembali memeluk lengannya.
"Biarkan seperti ini. Lihat, mereka berdecak kagum pada kita dan mengatakan kita adalah pasangan romantis! Di sini banyak teman temanku! Aku ingin mereka tahu bahwa kau adalah kekasihku, kekasih Savira Paradigma." ujar Savira dengan bangga. Dia melemparkan senyuman pada semua tamu, teman teman artisnya dengan gayanya yang anggun dan angkuh.
"Kenapa kau tidak mengatakan padaku mengenai acara ulang tahun perusahaan? Apa kau sengaja?" Savira berbisik dengan senyuman yang masih di tebarkan pada arah kamera.
"Aku pikir kau sudah mengetahuinya." jawab Arley sambil duduk. Dia merasa bebas karena terlepas dari Savira yang nempel terus seperti perangko.
"Tetap saja kau harus memberitahukan padaku. Aku calon istrimu Arley." kata Savira kesal. Dia ikut duduk.
"Sudah lah Savira, aku tidak ingin berdebat. Kau sudah di sini, nikmati pestanya. Lihat, di sini banyak teman temanmu, kenapa kau tidak bergabung bersama mereka?"
"Arley, kenapa kau begini terus padaku, kau seolah olah mengacuhkan ku. Kau selalu menghindari ku. Kau sangat dingin. Aku merasa kau mengganggap ku tak ada dalam hidupmu." Savira semakin kesal, dia menekan kuat suaranya agar tidak di dengar tamu di samping mereka.
"Aku hanya tidak ingin berdebat Vir, jangan membuat malu di sini. Banyak tamu tamu penting di sini." Arley menatap tajam.
"Kau selalu seperti ini Arley, kau selalu memperlakukanku dengan dingin. Setiap hari kau makin berubah. Apa ada perempuan lain di hatimu? Apa ada wanita lain yang kau sembunyikan dariku?"
"Untuk apa aku menyembunyikan perempuan darimu? Toh kamu akan tahu juga. Kau punya seribu mata dan telinga yang kau pakai untuk mengawasi ku 1x 24 jam! Kau pikir aku tidak mengetahuinya?" kata Arley menyorot tajam ke mata Savira.
Savira terkejut, ternyata Arley tahu hal itu? Dia ingin berkata tapi Arley bangkit dan melangkah bergabung bersama teman teman bisnisnya. Savira mendengus geram, menahan Amarah di abaikan bahkan di tinggalkan begitu saja.
Karena tidak ingin di perhatikan oleh orang orang, Savira segera bangkit berdiri dan bergabung bersama teman seprofesinya.
Sementara Arley asyik berbincang dengan tamunya, tapi pikirannya tertuju pada Ana.
Mengkhayalkan tingkah yang lucu sangat menggemaskan. Terlalu polos dan bicara jujur apa adanya. Arley senyum senyum mengingat ucapannya. Tak ingin berciuman di bibir karena takut kesetrum dan mati. Kata kata itu terngiang terbayang terus di benak Arley dan membuatnya senyum senyum sendiri.
"Tapi kenapa dia terlihat sedih dan selalu menangis? Hal apa yang menimpanya? apa terjadi sesuatu yang buruk pada keluarganya?" batin Arley teringat kesedihan Ana.
"Apa yang terjadi pada neneknya? Dia menyebut neneknya pingsan, apa neneknya sakit?" batinnya kembali.
"Tuan, pak Joy sudah sampai." suara Heru membuyarkan lamunannya.
"Katakan padanya aku akan pulang setelah acara ini selesai." kata Arley.
"Baik tuan, saya akan segera mempersiapkan semuanya." Heru hendak berbalik, tapi Arley kembali memanggilnya.
"Heru, tunggu sebentar." Arley memajukan tangannya. Heru segera mendekatkan telinganya. Arley membisikkan sesuatu.
Heru mengangguk mengerti, lalu segera pergi untuk melaksanakan perintah bosnya.
Savira memperhatikan bisik bisik mereka dari jauh dengan curiga.
...Bersambung....
Jangan lupa like, komen, hadiah kopi dan vote ya? Juga beri bintang lima dan masukan ke favorit ❤️. Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
savira racun dunia🤣
2021-08-16
1
Widya Rukhan
seru bnget thor....👍
2021-07-30
1
Sis Fauzi
sabar Alley, halalin dulu si Ana ❤️
2021-07-27
3