Episode 3

Ana tertawa setelah melihat jelas sosok di depannya

"Pria gendut? kau lagi rupanya." kata sambil menunjuk nunjuk dahi Bram kuat.

Bram menangkap tanganya.

"Iya sayang, aku Bram. Kau sangat cantik dan menggairahkan ! aku tidak tahan melihat tubuh indahmu yang sangat seksi menggoda "

Bram semakin menekan kuat tubuh Ana ke dinding, dengan nafsu yang menguasai dirinya.

Matanya semakin liar memandangi semua bagian wajah Ana.

Dia mendekatkan wajahnya hendak mencium bibir Ana.

Tapi belum sempat keinginan nya itu tercapai, sebuah pegangan kuat menyentuh pundaknya.

Bram gendut itu menoleh, dia terkejut saat sebuah tinju datang tiba-tiba melayang keras di rahangnya " BUGH "

Bram tidak sempat menghindar, tubuhnya terjungkal jatuh ke lantai, bibirnya pecah dan berdarah.

"Tu tuan Arley." ucapnya terbata bata, wajahnya berubah pias, melihat wajah Arley yang memerah menatap tajam penuh kemarahan kepadanya.

Bram langsung bangun dan segera melarikan diri sambil memegangi pinggulnya yang sakit.

"Ha-ha-ha ! dia lari ... dasar pria gendut pengecut." di antara rasa pusing Ana tertawa kecil melihat Bram melarikan diri seperti maling kedapatan mencuri.

"Pria tampan, kau keterlaluan. Tega sekali kau memukulnya, kalau dia keguguran bagaimana ?" menunjuk nunjuk dahi Arley.

Arley tak memperdulikan racauannya. Dia menangkap tangan Ana, lalu segera menggendong tubuh Ana memapahnya di atas bahunya.

Membawanya masuk kedalam lift.

Jarinya menekan angka teratas dari gedung megah ini, di mana terdapat kamar presidential suite miliknya.

Setelah pintu lift tertutup, Arley menurunkan tubuh Ana, lalu menarik lengan Ana hingga tubuh Ana melekat pada tubuhnya.

Dia menatap wajah Ana lekat, lalu memegangi dengan lembut.

Untung saja dia cepat menyusul Ana karena hatinya merasa tidak enak melihat Ana pergi meninggalkan ballroom tadi yang masih belum sadar sepenuhnya.

Ana yang masih setengah sadar karena pengaruh alkohol dengan bibir meracau terus,

tanpa henti.

Arley mendekatkan wajahnya sangat dekat hingga hidung mereka bersentuhan.

Ana tertawa kecil dan menggesek gesekkan hidungnya di hidung Arley.

Perlahan Arley mengecup bibirnya lembut.

Ana terdiam, mata bulat menatap mata Arley.

Arley masih menekan bibirnya di bibir Ana dan ikut menatap pupil mata Ana.

Lalu mengecup kembali, dan lagi ...

Mata Ana semakin terbuka lebar, Tubuhnya terasa kaku.

Arley menyingkap rambut Ana kebelakang.

Lalu mencium leher Ana dengan lembut, menyesap wangi dari bagian tubuh wanita itu dan memberi kecupan kecupan lembut.

Terdengar lenguhan dari bibir Ana .

kedua tangannya memegang jas bagian dada Arley, tubuhnya merinding merasakan

kecupan dan ciuman di tengkuk dan lehernya.

Dia mendesah pelan.

Arley menarik wajahnya dan menatap mata Ana yang terpejam, dengan mulut terbuka sedikit .

Arley langsung m*****t bibir gadis itu atas dan bawah bergantian. Menghisap dan mengulum lembut. Lalu memasukkan lidahnya memb***t lidah Ana, menyapu rongga Ana, mengabsensi setiap sudut mulut gadis ini.

Ana semakin kuat memegang jas Arley, tubuh menegang dan bergetar hebat seketika seperti terkena sengatan listrik yang menjalar di sekujur tubuhnya.Tubuhnya di rasakan lemas, nafasnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Perlahan Arley menarik penyatuan bibir mereka

"Sekarang kau sudah tau dan merasakan nikmatnya kesetrum karena ciuman di bibir ?" bisik Arley menatap pupil matanya. Dadanya juga turun naik tak beraturan, jantungnya berdegup kencang.

Ana tak menjawab, matanya menatap pupil mata Arley.

meski masih pusing, dia dapat merasakan nikmatnya ciuman yang di rasakan pada bibirnya.

Mata Ana kembali terbelalak saat pria tampan yang belum di kenalnya ini menarik rahangnya dan memangut bibirnya yang terbuka dengan lembut, Ana Kembali merasakan tubuhnya tegang dan bergetar. Tangannya berpindah ke leher Arley dan meremas kuat.

Pintu lift terbuka. Arley mengangkat tubuh Ana dalam pangkuannya. Dan keluar dari lift menuju kamar presidential suite miliknya.

Satu satunya kamar yang berada di lantai atas bangunan ini.

Dengan cepat Arley membuka pintu kamar nya tanpa melepas panguntannya. Dia langsung membawa tubuh Ana ke ranjang king sizenya,

membaringkan dan menindihnya.

Gejolak birahinya memenuhi otak dan pikirannya. Dia melepaskan jas dan kemejanya dengan satu tangannya.

Sementara satu tangannya menekan tubuh Ana ketempat tidur dengan kuat karena Ana mulai berontak mendorong tubuhnya dan berusaha bangun.

Arley kembali mencium bibir Ana dengan lembut, tapi lama-lama makin panas .

menjelajahi setiap rongga mulutnya , menyesap dan merenguk manisnya bibir mungil Ana.

Ana mulai lemah merasakan permainan lidah Arley, kepalanya pening dan semakin pusing.

Dia mulai terbawa arus dan membalas ciuman Arley.

Arley tersenyum merasakan ciumannya yang berantakan.

"Sepertinya ini memang pertama kalinya dia berciuman bibir." batin Arley.

Dia mengecup lembut kening Ana karena senang dan bahagia merasakan dirinya yang pertama menyentuh tubuh gadis ini.

Lalu kembali memangut benda kenyal merah alami milik wanita yang baru di kenalnya ini.

Merasa tak ada perlawanan lagi, Arley segera melepaskan pegangannya pada tangan Ana.

Dia melabuhkan wajahnya di leher Ana, memainkan bibir dan lidahnya menyesap dan memberi kecupan kecupan lembut, meninggalkan banyak tanda di sana .

Telinga Ana pun tak luput dari j***tan lidahnya.

Ana semakin mendesah, mengerang keras sambil meremas rambut Arley. Ana meraih leher Arley dan menciumnya dengan penuh kehangatan, mereka saling berciuman dengan gairah yang semakin menggelora.

Arley mulai melepaskan pakaian Ana.

Dengan mudah dress putih gading itu terlepas dari tubuh Ana. Jari jari Arley menjalar di punggung Ana mencari pengait bra dan segera membukanya.

Matanya terpukau menatap dua keindahan yang berada di dada Ana, Arley segera melabuhkan wajahnya dan menyentuhnya dengan penuh birahi. Tangan dan mulutnya bergantian bermain di dada Ana, terutama pada bagian nipelnya, mulutnya tak berhenti bermain pada benda bulat kecil itu.

Ana kembali mendesah dan mengerang. Dia meremas kuat rambut Arley.

Arley membuka celana panjangnya hingga tersisa celana boxernya saja.

Lalu melanjutkan ciumannya yang merambah turun di perut, pusat Ana. Terus ke paha hingga ke jari jemari kaki tak luput dari kecupan lembutnya.

Tubuh Ana semakin lemah menegang dan pasrah dengan apa yang di lakukan oleh pria yang bahkan namanya dia tidak tahu.

Puas menikmati indahnya jenjang kaki Ana, Arley bangkit dan menatap milik pribadi Ana yang tertutup sehelai kain tipis berenda hitam.

Arley menelan salivanya, lalu beralih menatap wajah Ana yang terpejam menggigit bibirnya,

kedua tangannya meremas sprei, pasrah.

Arley mendekatkan wajahnya pada wajah Ana , mengecup lembut kening kedua mata dan bibir Ana dengan lembut.

"Kamu milikku nona Attilah Nasha Ardillah .

mulai saat ini kamu hanya milikku." bisiknya pelan, dan Kembali mengecup kening Ana lembut penuh kasih sayang.

Lalu perlahan dia melepaskan Cdi Ana, membuka kedua paha mulus gadis itu .

Kembali dia terpukau memandang takjub tak berkedip melihat keindahan milik pribadi Ana.

Sementara milik pribadinya semakin menegang keras di balik boxernya, yang sudah tahan ingin masuk ke sarangnya.

Tanpa berpikir lama lagi, Arley langsung membenamkan wajahnya di dalam sana .

mencium, mengecup, menyesap dan mempermainkan l****nya dengan lembut.

Ana mengerang keras, tubuhnya semakin tegang dan menggelinjang.

Tubuh bagian atasnya sampai terangkat setengah. Kedua tangannya meremas kuat rambut Arley, menekan wajah Arley di dalam sana.

Arley semakin lincah dan cepat mempermainkan l***hnya.

Hingga akhirnya terdengar erangan keras dari mulut Ana, tubuhnya bergetar, mengejang merasakan sesuatu yang keluar dari dalam miliknya.

Dia meremas kuat rambut Arley.

dadanya bergemuruh kuat nafasnya memburu cepat dengan keringat membasahi tubuhnya.

Arley menelan c*i**n yang keluar dari milik Ana tanpa jijik. Dia tersenyum puas dapat membuat Ana mencapai pelepasan dengan tidak membutuhkan waktu lama.

Perlahan dia melepaskan boxernya, dia juga sudah tidak tahan untuk segera menyalurkan hasratnya. Dia segera memposisikan lututnya di antara kedua paha Ana, melebarkan kedua paha gadis itu.

Tiba tiba saja Ana bangun dari tidurnya, memeluk tubuh Arley .

"Jangan di teruskan, jangan di teruskan !

aku mohon tuan ! Jangan renggut kehormatan. Aku masih suci, aku masih perawan ! ini milikku satu satunya yang paling berharga. Aku hanya akan memberikan ini pada suamiku nanti ! jika anda merenggutnya, apalagi yang dapat ku banggakan pada suamiku nanti ?" ucap Ana sedih.

"Aku tidak mengenal anda, anda pun baru mengenal aku malam ini ! kita berdua tidak saling mengenal ! jangan di teruskan ....aku mohon." pintanya semakin memeluk tubuh Arley kuat memohon dan mulai menangis.

Arley terhenyak mendengar ucapan dari mulut Ana, ucapan jujur dan polos.

Arley menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan kuat. Dia jadi tak tega untuk melanjutkan apalagi sampai memaksa, meskipun saat ini dia sangat tersiksa.

Segera dia membalas memeluk tubuh Ana. mengecup ngecup puncak kepala gadis itu.

Dia mendesah tertahan merasakan miliknya menyentuh milik sensitif Ana.

Pikirnya mungkin hanya dengan sekali hentakan kuat dan keras bisa membuatnya masuk ke bagian dalam gadis ini. Sungguh dia sangat tersiksa dengan keadaan ini, tapi dia tidak tega melakukannya, dia berusaha menahan hasratnya.

Dia memang baru melihat Ana hari ini,

sewaktu melihat Ana di pesawat tadi, melihat kesedihan di wajahnya, mendengar tangisannya dalam doanya.

Hatinya bergetar, dia langsung terpikat dan jatuh hati.

Dan dia tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Ana di ballroom.

Dia juga tidak tahu Ana bekerja sebagai manager Arsitektur di perusahaan cabang dua miliknya dan telah memberikan kontribusi yang sangat besar pada perusahaannya dengan ide dan kerja kerasnya hingga memenangkan proyek pembangunan menara X.

Perlahan dia menangkup wajah Ana, menatap wajah Ana dengan lembut, mengecup keningnya lembut.

"Aku tidak akan melakukannya, aku tidak akan menodai mu dan merenggut kehormatan mu." bisiknya pelan, lalu membaringkan tubuh Ana dan menutupi tubuhnya dengan selimut .

Dia ikut membaringkan tubuhnya di samping Ana, menatapi wajah cantik yang sudah terpejam dengan mulut yang meracau.

********

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

bikin nyesek

2022-04-05

0

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

yay😁

2021-08-14

0

Desak Reni

Desak Reni

aku suka sifat ny jentel jadi cowok tidak merusak kehormatan wanita disaat wanita tidak sadar

2021-07-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!