•> BAB 2 <•

"Maafkan mami, Sayang. Mami nggak bisa nemanin Kemal mengenal dunia lebih jauh. Mami bukan Ibu yang melahirkan Kemal, Ayah juga bukan pemilik darah yang mengalir di tubuh Kemal. Namun, percayalah Sayang, doa Mami selalu ada di setiap pijakan langkah Kemal. Mami juga yakin, ayah pun begitu. Berjanjilah sama Mami, jangan pernah mencari Mami, atau Kemal tidak akan pernah melihat Mami lagi."

"Please Mami, please! Jangan tinggalin Kemal! Kemal nggak bisa hidup tanpa Mami! Mami ... Mami ... Please! Mammiiiii ...."

Sekali lagi dan bahkan hampir tiap hari suara tangisan wanita yang paling dia cintai itu menjadi mimpi buruknya. Dengan kasar dia sapu wajahnya yang dibasahi keringat dan air mata. Tangisnya pecah saat rasa rindu itu datang.

Kemal Abdullah, nama itu yang dikenal seluruh dunia. Bukan lagi Kemal Baira Syahputra. Nama itu hanya ada di dokumen pentingnya. Dan semua orang, nggak butuh itu untuk mengenal idolanya.

"Rindu ini tak terbendung lagi Mi ...." gumam Kemal.

'Kring ... Kring ....'

Suara jam weker di nakas sebelah tempat tidurnya memekakkan telinga. Tanpa basa-basi, Kemal menghentikan bunyi weker itu dengan melemparkannya penuh emosi.

Pembalap muda yang di juluki 'The Flash' ini mengumumkan akan vakum sampai kejuaraan berikutnya. Lima tahun dia memuaskan hasratnya menantang maut dengan mengadu kecepatan di sirkuit. Demi mewujudkan impian sang Ayah.

Kemal tersenyum, dia masih ingat bagaimana dulu Ayahnya, Rizal, memangkunya dan mempercayakan kemudi padanya. Tanpa menghiraukan omelan kecil dari sang istri. Meskipun sudah delapan belas tahun, dia masih ingat, bagaimana sang Ayah sangat memanjakannya. Bahkan dekapan serta pelukan itu masih terasa.

'Kemal merindukanmu Yah ....' batinnya.

Mendadak senyum itu memudar. Saat dia teringat bagaimana hari itu dia bangun dan semuanya sudah berubah. Kemal tidak bisa mengingat apa yang terjadi setelah dia tertidur di atas pangkuan Rizal malam itu, tapi dia masih ingat saat dia bangun semuanya sudah pergi menjauhinya.

Apa yang sebenarnya terjadi malam itu? Bagaimana kronologinya? Kemal menyesal kenapa malam itu dia terlalu pulas tidur di dekapan Ayahnya.

'Drrrttt ... drrrttt ....'

Suara getar ponsel mengembalikan dirinya dari angan masa lalu yang tak pernah bisa dia lupakan.

"Assalamu'alaikum Bae ..."

"Waalaikumsalam Bi. Kemal nggak suka dengan panggilan itu Bi ...." jawab Kemal malas. Dia tekan tombol loudspeaker di ponselnya, lalu membiarkan ponselnya tergeletak begitu saja di atas ranjang king size nya. Sementara dia melakukan aktifitas mencari sedikit keringat sebelum mandi.

"Bukankah itu namamu juga Tuan Abdullah?"

"Itu nama yang Mami benci. Mami marah besar saat nama itu di sebut oleh mulut siapapun. Apalagi mulut Kemal." Kemal dengan nada penuh penekanan. Dia masih ingat bagaimana raut wajah wanita yang membesarkannya saat mendengar nama itu.

"Karena dia tidak bisa melupakan nama itu, Tuan Abdullah. Nama itu menguarkan rindu yang menjadi candu." Suara itu lirih, tapi Kemal masih bisa mendengarnya.

Betapa cinta itu masih ada. Delapan belas tahun, dan masih utuh bahkan tak pernah runtuh. Entah apa yang ada di pikiran wanita yang Kemal panggil Mami itu, dia lebih memilih tidak menerima keberadaan pria yang darahnya mengalir di tubuhnya. Dan memilih hidup sendiri dan mengasingkan diri.

"Lalu kenapa dia menolakmu, BiQi? Itu karena BiQi tak pantas di cintai." Kemal menjawab pertanyaannya sendiri. BiQi, Abi Baehaqqi, itu panggilan Kemal untuk pria yang sedang berbicara dengannya saat ini.

"Hhh, saat itu dia sedang mengandung. Dan aku terlalu terburu-buru menyerang emosinya. Apalagi dia masih baru menyandang status janda. Dengan PeDe nya aku melamarnya yang saat itu dia dalam masa Iddah." Pria di seberang sana dengan nada penuh penyesalan.

"Seandainya BiQi nggak melakukan itu dulu ...." Nada yang sama keluar dari mulut Kemal.

"Sudahlah Tuan Abdullah. Kamu sudah siap untuk melampiaskan kerinduanmu pada wanita itu?"

"Lebih dari BiQi, aku sangat merindukannya!" tukas Kemal.

"Ketemu di Bandara. Assalamualaikum." Pria yang dipanggil BiQi mengakhiri panggilannya bahkan sebelum Kemal menjawabnya.

Setelah merasa cukup banyak mengeluarkan keringat, Kemal berdiri di balkon apartemennya dan membiarkan keringat itu hilang sebelum dia teruskan dengan membersihkan tubuhnya. Kembali dia teringat akan masa lalunya. Masa lalu yang membawanya sampai disini.

Demi mengabulkan permintaan sang Mami yang memintanya untuk tidak menemuinya, selama delapan belas tahun Kemal turuti semua perintah pria yang sudah merebutnya dari wanita yang dia panggil Mami. Kecuali menjadi pembalap formula yang membawa namanya menjadi idola. Setiap gerak geriknya menjadi sorotan, bukan hanya dari mata para pemburu berita, tapi juga para penggemarnya. Demi apapun, sungguh sebenarnya Kemal juga tidak suka dengan keadaan seperti ini. Namun, Kemal tahu hidup adalah pilihan.

*****

Bandara Juanda tidak seperti biasanya. Semua wartawan lokal dan mancanegara berderet, bahkan rela berdesakan demi mendapatkan berita kepulangan Kemal Abdullah dan Dhira Syah ke tanah kelahirannya.

"Mas Nau, Kemal Abdullah juga orang Surabaya ya?" tanya Dhira sambil menatap lekat ke ponselnya. Dia baca postingan kepulangan Kemal dari akun sosmednya.

"Hem." Nauval singkat.

"Loh, Mas Nau tau?" tanya Dhira penuh selidik dengan 'hem' yang dilontarkan Nauval.

"Ayo, bersiaplah mengahadapi serangan pertanyaan wartawan!" seru Nauval lari dari pertanyaan Dhira.

Dhira menuruti perintah pria yang sudah ditunjuk sang Mami untuk menjadi pengawal pribadinya itu.

Bersama Nauval, Dhira berjalan. Dia bersyukur nggak banyak wartawan yang menunggunya. Karena mungkin berita kedatangan Kemal Abdullah lebih menarik. Dia sempat mengedarkan pandangannya mencari sosok pembalap idolanya itu, tapi Nauval menyadarkannya untuk fokus menjawab pertanyaan wartawan dan segera pergi dari sana.

Setelah puas dengan jawaban yang diberikan Dhira, semua wartawan pergi dengan tertib. Saat itulah Dhira bisa melihat wajah ayu dan senyum penuh ketulusan milik wanita yang melahirkannya. Berdiri dengan pasmina panjang yang dia kaitkan menggunakan pin berbentuk kepala Doraemon menutupi dadanya. Dan kacamata yang dia tenggerkan di atas kepalanya.

"Mamiiiiii ...." pekiknya sambil berlari kecil dengan tangan terlentang dan rindu yang terbentang siap merentang rasa menerobos segala rintang yang menantang.

Pelukan erat mendarat di tubuh yang tetap sama meskipun sudah tak lagi muda. Kecupan Dhira berikan pada wanita yang sangat dia cintai tanpa melepaskan pelukannya. Satu tahun demi mengejar impiannya, dia tinggalkan orang tua tunggalnya itu.

"Mami merindukanmu, Sayang." Suaranya masih sama. Suara yang menjadi candu buat seseorang, bahkan sampai sekarang.

Dhira memejamkan matanya dan memonyongkan bibirnya, ekspresi manjanya dia tunjukkan saat tangan wanita yang melahirkannya menangkup wajahnya. Kecupan di mata, hidung, pipi dan terakhir bibir membuat kebahagiaan tersendiri buat Dhira.

"Apalagi Dhira Mi ... Andai jantung ini bukan ciptaan Allah, mungkin sudah meledak dan berhambur semua rindu yang Dhira tahan selama ini," ucap Dhira.

"Mana Nauval, Yang?" tanya wanita yang dipanggil Mami oleh Dhira.

"Nau di sini Tante Alvi!" pekik Nauval. Pekikannya itu juga sampai ke telinga seseorang.

"Alvi?"

Terpopuler

Comments

🇰  ͨ🅰︎ͦ🇮 ᷛ🇸ͣ 🅰︎ᷡ🇷¹²

🇰  ͨ🅰︎ͦ🇮 ᷛ🇸ͣ 🅰︎ᷡ🇷¹²

next ka

2021-10-26

2

💖 Masitah Azzahra 💖

💖 Masitah Azzahra 💖

semangat mbak sita...💗💗💗

2021-08-16

1

banyubiru

banyubiru

masih teka teki ceritanya

2021-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 •> BAB 1 <•
2 •> BAB 2 <•
3 •> BAB 3 <•
4 •> BAB 4 <•
5 •> BAB 5 <•
6 •> BAB 6 <•
7 •> BAB 7 <•
8 •> BAB 8 <•
9 •> BAB 9 <•
10 •> BAB 10 <•
11 •> BAB 11 <•
12 •> BAB 12 <•
13 •> BAB 13 <•
14 •> BAB 14 <•
15 •> BAB 15 <•
16 •> BAB 16 <•
17 •> BAB 17 <•
18 •> BAB 18 <•
19 •> BAB 19 <•
20 •> BAB 20 ALVINA BERBAGI <•
21 •> BAB 21 <•
22 •> BAB 22 <•
23 •> BAB 23 Ucapan Terima Kasih <•
24 •> BAB 24 <•
25 •> BAB 25 <•
26 •> BAB 26 <•
27 •> BAB 27 <•
28 •> BAB 28 <•
29 •> BAB 29 <•
30 •> BAB 30 <•
31 •> BAB 31 <•
32 •> BAB 32 <•
33 •> BAB 33 <•
34 •> BAB 34 Edisi Spesial <•
35 •> BAB 35 <•
36 •> BAB 36 <•
37 •> BAB 37 <•
38 •> BAB 38 <•
39 •> BAB 39 <•
40 •> BAB 40 <•
41 •> BAB 41 <•
42 •> BAB 42 <•
43 •> BAB 43 <•
44 •> BAB 44 <•
45 •> BAB 45 <•
46 •> BAB 46 <•
47 •> BAB 47 <•
48 •> BAB 48 <•
49 •> BAB 49 <•
50 •> BAB 50 Pelengkap Halu <•
51 •> BAB 51 <•
52 •> BAB 52 <•
53 •> BAB 53 <•
54 •> BAB 54 <•
55 •> BAB 55 <•
56 •> BAB 56 <•
57 •> BAB 57 <•
58 •> BAB 58 <•
59 •> BAB 59 <•
60 •> Bab 60 <•
61 •> BAB 61 <•
62 •> BAB 62 <•
63 •> BAB 63 <•
64 •> Bab 64 <•
65 •> Bab 65 <•
66 •> BAB 66 <•
67 •> BAB 67 <•
68 •> BAB 68 <•
69 •> BAB 69 <•
70 •> BAB 70 <•
71 •> BAB AKHIR <•
Episodes

Updated 71 Episodes

1
•> BAB 1 <•
2
•> BAB 2 <•
3
•> BAB 3 <•
4
•> BAB 4 <•
5
•> BAB 5 <•
6
•> BAB 6 <•
7
•> BAB 7 <•
8
•> BAB 8 <•
9
•> BAB 9 <•
10
•> BAB 10 <•
11
•> BAB 11 <•
12
•> BAB 12 <•
13
•> BAB 13 <•
14
•> BAB 14 <•
15
•> BAB 15 <•
16
•> BAB 16 <•
17
•> BAB 17 <•
18
•> BAB 18 <•
19
•> BAB 19 <•
20
•> BAB 20 ALVINA BERBAGI <•
21
•> BAB 21 <•
22
•> BAB 22 <•
23
•> BAB 23 Ucapan Terima Kasih <•
24
•> BAB 24 <•
25
•> BAB 25 <•
26
•> BAB 26 <•
27
•> BAB 27 <•
28
•> BAB 28 <•
29
•> BAB 29 <•
30
•> BAB 30 <•
31
•> BAB 31 <•
32
•> BAB 32 <•
33
•> BAB 33 <•
34
•> BAB 34 Edisi Spesial <•
35
•> BAB 35 <•
36
•> BAB 36 <•
37
•> BAB 37 <•
38
•> BAB 38 <•
39
•> BAB 39 <•
40
•> BAB 40 <•
41
•> BAB 41 <•
42
•> BAB 42 <•
43
•> BAB 43 <•
44
•> BAB 44 <•
45
•> BAB 45 <•
46
•> BAB 46 <•
47
•> BAB 47 <•
48
•> BAB 48 <•
49
•> BAB 49 <•
50
•> BAB 50 Pelengkap Halu <•
51
•> BAB 51 <•
52
•> BAB 52 <•
53
•> BAB 53 <•
54
•> BAB 54 <•
55
•> BAB 55 <•
56
•> BAB 56 <•
57
•> BAB 57 <•
58
•> BAB 58 <•
59
•> BAB 59 <•
60
•> Bab 60 <•
61
•> BAB 61 <•
62
•> BAB 62 <•
63
•> BAB 63 <•
64
•> Bab 64 <•
65
•> Bab 65 <•
66
•> BAB 66 <•
67
•> BAB 67 <•
68
•> BAB 68 <•
69
•> BAB 69 <•
70
•> BAB 70 <•
71
•> BAB AKHIR <•

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!