Chapter 5

Rania menyelimuti dua anaknya yang sudah tertidur lelap beberapa menit yang lalu. Di kecupnya kedua kening anaknya bergantian, kemudian beranjak mengambil koper di samping lemari pakaian.

Rania menyiapkan perlengkapan yang perlu di bawa untuk keberangkatan ke Surabaya besok. Beberapa saat berbenah, Bu Murti masuk ke kamarnya.

"Belum selesai, nduk ?" sapa ibunya seraya duduk di tepi ranjang.

"Bentar lagi , Bu !" Rania menoleh ke arah ibunya dan tersenyum.

"Bawa seperlunya aja, biar nggak berat. Satu minggu pulang kan ?" Bu Murti menggeser tubuhnya untuk bersandar di dasbord ranjang.

Rania mengangguk. Menutup kopernya kemudian menaruhnya kembali di dekat lemari. Rania melangkah mengambil sebuah amplop coklat di tas kerjanya. Melangkah mendekati ibunya dan duduk di sisi ranjang.

"Bu, ini untuk kebutuhan rumah selama Ran di Surabaya, " Rania menyerahkan amplop coklat itu kepada ibunya.

"Masalah biaya sekolah anak-anak udah Ran penuhi, jadi ibu bisa tenang", Rania mengusap lembut lengan ibunya.

"Uang pesangon kamu ini, Nduk? Kamu bawa aja buat bekal di Surabaya nanti, ibu masih ada cukup uang buat belanja kebutuhan rumah ", Bu Murti menatap putrinya dengan sorot mata teduh.

"Enggak ...... ini buat ibu aja, Ran masih ada kok simpenan buat biaya hidup di Surabaya", Rania menyakinkan ibunya.

Bu Murti terdiam, masih belum bisa menerima pemberian itu. Rania selalu memberikan uang belanja untuknya setiap bulan dan itu lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ia tidak tega kalau putrinya nanti kekurangan biaya hidup di Surabaya, tidak ada saudara di sana.

Rania yang mengerti kebingungan ibunya segera berucap kembali.

"Bener Bu, Ran nggak bohong, ini simpen aja buat ibu !", Rania mengangguk memberi keyakinan pada ibunya. Ia juga tersenyum tulus dengan penuh binar di matanya.

"Ibu senyum dong, jangan sedih gitu, Ran akan baik-baik saja di sana !", Rania memegang bahu ibunya dengan penuh sayang.

"Kamu janji jaga diri kamu baik-baik ya, nduk !", Bu Murti akhirnya tersenyum.

"Tentu Bu, aku akan baik-baik saja, demi ibu dan anak-anak !", Rania memeluk ibunya.

Sebentar kemudian bu Murti meninggalkan kamar Rania menuju kamarnya sendiri untuk beristirahat. Sementara Rania bersiap membaringkan tubuhnya. Sesaat hendak memejamkan mata, sebuah panggilan telepon mengejutkan Rania. Diraihnya ponselnya di meja sebelah ranjang. Ia tersenyum melihat nama yang tertera di layar.

"Hallo, Assalamualaikum Ran !" sapaan dari penelepon.

"Wa'alaikum salam, Ar .....!" Balas Rania.

"Jadi kapan nih ke Surabaya ? nggak sabar mau ketemu kamu ", Ardi sedikit terkekeh.

Rania ikut terkekeh.

"Emang mau ngapain kalo ketemu ?"

"Mau peluk kamu, boleh kan?" Ardi tergelak di sana.

"Ngaco kamu....besok ya aku berangkat ", Rania mengalihkan ponselnya ke tangan kanan.

"Aku jemput ya ? Ntar tinggal di rumah aku aja Ran !", Ardi berseru heboh.

"Eh ..... mana boleh, aku udah kontrak rumah ya ", sahut Rania.

"Ngapain sih, enakan tinggal di rumah aku kan? " , Ardi sedikit mendengkus.

"Nggak enak kali sama papa mama kamu ", balas Rania.

Sesaat Rania terdiam. Ia merasakan matanya udah agak berat. Kemudian menguap kecil.

"Woii Ran ......udah ngantuk ya ?" tanya Ardi dari seberang sana.

Rania sedikit mengangguk.

"Udah ya Ar....sampe ketemu besok, Assalamu'alaikum !" Rania mengakhiri panggilannya.

"Ya udah, kamu istirahat. Wa'alaikum salam....mimpi indah ya !", suara Ardi terpaksa mengakhiri obrolannya.

**************************************

"Besok langsung balik Jakarta, Rom ?" tegur Mama Risa.

Setelah selesai makan malam, mereka masih bersantai di meja makan. Keluarga Wisnu Mahendra lengkap dengan kedua putra kesayangannya.

"Iya Ma, abis rapat dengan klien !" sahut Roman.

"Bi ....Bibi...! " Panggil mama Risa pada bi siti, asisten rumah tangganya yang sedang membereskan peralatan makan malam mereka. Yang dipanggil bergegas keluar dari pintu dapur.

"Potongan buahnya coba bawa sini, bi! " pinta Mama Risa.

"Ya, Nyonya !" Bi Siti segera kembali ke dapur.

Sebentar kemudian kembali membawa dua piring berisi potongan buah.

"Kok buru-buru, Anita sama Clay baik-baik aja kan? " Mama Risa kembali bertanya pada Roman seraya menerima piring yang di bawa bi Siti. Meletakkan satu piring di depannya dan Satu lagi ke hadapan Roman dan Rey.

Anita istri Roman dan Clay putri kecilnya.

"Alhamdulillah baik, Ma. Anita hamil lagi ", Roman berucap dengan sedikit terkekeh.

"Wahhh.......ganas juga kak Rom !", Rey berseru heboh. Mengambil beberapa potong buah dan memasukkan ke mulutnya.

"Cucu papa jadi dua dong ", papa Wisnu menyahuti dengan binar di mata.

Ia raih tangan mama Risa yang memegang garbu berisi potongan buah dan dimasukkannya ke mulutnya.

"Wahhh... kabar bagus nih !" Mama Risa berseru heboh.

"Udah berapa bulan ?" lanjut Mama Risa.

"Jalan dua bulan, Ma ", Roman sambil mengunyah potongan buah.

"Kamu hati-hati jaganya, trimester pertama masih rentan tuh !" nasehat mama Risa.

"Iya Ma, hamil yang ini Anita sering banget mual, nggak kayak hamil clay dulu. Kasihan kalo di tinggal lama-lama ", terang Roman.

Dengan nada jail kemudian berucap lagi,

"Anita maunya ditemenin terus, nggak mau jauh-jauh dari aku, Ma !" Roman terkekeh, melirik ke arah Rey yang sedang sibuk memakan buah.

Rey tetap asyik makan, hingga kemudian Roman menyenggol kakinya di bawah.

Menoleh ke arah kakaknya, melebarkan manik mata coklatnya.

"Ngapain kak ? ngledekin aku !" kembali memasukkan potongan buah ke mulutnya dengan sedikit mendengkus.

"Perasaan..... Clay masih kecil ya Kak, udah mau nongol aja adiknya !" protes Rey.

"Nggak ada salahnya punya anak lagi, malah bagus itu. Kamu dong buruan nikah sana, biar kasih papa cucu juga !" papa Wisnu mengambil sepotong buah lagi, beranjak melangkah menuju ruang kerjanya.

Assssemmm..... nikah lagi nikah lagi

Kenapa papa jadi nyebelin kayak gitu sih

Nggak sadar apa dia yang selalu gagalin rencana aku buat bikin anak

Huh...

Sebelum benar-benar meninggalkan ruang makan beliau menghampiri Rey di kursinya dan menepuk pundaknya,

"Papa tunggu anak-anak dari kamu, ingat satu bulan lagi !"

Rey memandang punggung papanya yang melangkah menjauh dalam diam. Ucapan papanya terngiang di telinganya, membuat kepalanya jadi sedikit pening.

Anak-anak, satu bulan ???

Calon istri aja blom juga ketemu

Fix.....anak-anak kucing pasti nih yang dimaksud papa

Mama Risa yang melihat itu, mencebikkan bibirnya ikut meledek Rey.

"Nah tuh.....apa juga kata papa kamu, sama kan sama mama ?"

"Tapi nggak satu bulan juga lah, ma !" bilangin ke papa gih !" rengek Rey.

"Usaha dong kamunya, masa penakhluk wanita nyerah !", Mama Risa terkikik geli, "makin cepet makin bagus kan? kamu bisa cepet ngerasain enaknya gimana ?" ledek mama Risa.

"Emang enaknya gimana sih, Ma ?" Rey melipat bibirnya ke dalam menahan senyum geli.

"Kamu pasti nggak mau berhenti !" Rey dan Mama Risa hampir bersamaan.

Kamprett ...... Rey smakin penasaran aja nih

Mau nyoba sama Stella pasti digagalin papa

Sama cewek lain pasti juga sama

Ya Tuhan ...... Rey bisa mati penasaran kalo gini

Rey mengacak rambutnya asal seraya mendengkus kesal,

"Jangan salahin Rey ya Ma, kalo hamilin anak orang !"

"Eh .....gimana " Mama menatap Rey dramatis.

"Nikahin dulu, baru bikin dia hamil !"

Rey mencomot satu potong buah lagi. Kemudian beranjak,

"Rey keluar dulu deh, Ma !" pamit Rey.

"Mau kemana ?" Dahi mama Risa mengeryit dalam. "Rom....Rom ikutin adik kamu, jangan sampe bikin onar !" seru mama Risa.

"Apaan sih, Ma? Mau bikin ***-*** dong !" Rey tergelak meledek mamanya.

"Cabut kak Rom !" Ajak Rey. Roman beranjak, mencium pipi mama cepat, mengikuti langkah Rey.

Keduanya melangkah ke sisi ruangan besar disebelah ruang tengah, di situ terdapat lift yang akan mengantar mereka ke lantai atas.

Mama Risa menghela nafas lega, ia kira Rey akan keluar ke club lagi malam ini.

Menekan tombol 3, mereka berdua segera masuk saat pintu lift itu terbuka.

Sebentar kemudian mereka berdua sampai di lantai tiga. Ruangan terbuka dan luas yang beratap transparan, memperlihatkan pemandangan langit secara langsung.

Sebuah ranjang berukuran king size tertata rapi di sana. Di ujung ruangan terdapat sebuah sofa berukuran besar. Di hiasi beberapa bunga aglonema dengan pot-pot besar, semakin menambah asri ruang itu.

Tak jauh dari sofa, seperangkat perlengkapan komputer lengkap tertata rapi di sana.

"Ruang kerja yang bagus, Bro !" Roman berjalan berkeliling melihat hasil desain adiknya.

Rey membaringkan tubuhnya di ranjang, melipat tangannya di bawah kepala, memandangi indahnya langit malam.

"Hemm... sangat nyaman di sini, Kak !" Rey masih memandangi langit malam yang penuh bintang.

"Tentu saja ..... ", Roman ikut membaringkan tubuhnya di samping Rey.

"Kapan ganti desain kayak gini?" Roman menoleh ke arah Rey.

"Lumayan lama sih kak, kayaknya hampir satu tahun ", pandangan Rey masih lurus ke atas.

"Pasti aku aja yang telat lihatnya !" Roman terkekeh.

Rey ikut terkekeh pelan.

Memang semenjak pindah ke Jakarta, Roman tidak pernah naik ke lantai tiga. Kalau main ke rumah papa Wisnu, cuma di lantai bawah dan di kamarnya lantai 2.

" Sibuk sama Mbak Anita terus sih !" Rey tergelak.

Roman terkekeh kecil. Matanya menerawang menatap langit malam.

"Jadi kangen nih sama kakak ipar kamu !" celetuk Roman.

"Ya.....elah, segitunya kak, blom satu hari juga nggak ketemu ", Rey meledek Roman.

"Blom pernah ngrasain ya kamu !" bela Roman.

"Awas ntar Kalo udah bucin sama cewek, nggak bakalan mau di tinggal kamu..... jangankan satu hari, satu jam aja rasanya... beuhh ... nggak kuat !" lanjut Roman.

"Bussyettt......masa sih !" spontan Rey berseru.

Roman menganggukkan kepalanya.

"Ditelepon aja kalo gitu, kak !" Usul Rey.

"Kagak usah, besok juga udah balik, ntar Clay malah rewel ", Roman menyahuti.

Benar juga, Clay pasti akan nangis merengek pengen ikut papanya.

Mereka sama-sama terdiam, memandangi langit malam yang penuh bintang.

Sesekali diselingi dengan candaan.

Tak terasa akhirnya mereka tenggelam dalam mimpi indah.

"

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😍😍😍

2023-08-27

0

susi 2020

susi 2020

🤩😘

2023-08-27

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus Sehat

2023-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chaprer 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 .Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chspter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 , Chapter 174
175 Chapter 175
176 Chapter 176
177 Chapter 177
178 Chapter 178
179 Chapter 179
180 Chapter 180
181 Chapter 181
182 Chapter 182
183 Chapter 183
184 Chapter 184
185 Chapter 185
186 Chapter 186
187 Chapter 187
188 Ekstra chapter 1
189 Ekstra chapter 2
190 Ekstra Chapter 3
191 Ekstra Chapter 4
192 Ekstra Chapter 5
193 Ekstra Chapter 6
194 Ekstra Chapter 7
195 Ekstra Chapter 8
196 Ekstra Chapter 9
197 Exstra Chapter 10
198 Ekstra Chapter 11
199 Ekstra Chapter 12
200 Ekstra Chapter 13
201 Ekstra Chapter 14
202 Ekstra Chapter 15
203 Ekstra Chapter 16
204 Ekstra Chapter 17
205 Ekstra Chapter 18
206 Ekstra Chapter 19
207 Ekstra Chapter 20
208 Ekstra Chapter 21
209 Ekstra Chapter 22
210 Ekstra Chapter 23
211 Ekstra Chapter 24
212 Ekstra Chapter 25
213 Ekstra Chapter 26
214 Ekstra Chapter 27
Episodes

Updated 214 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chaprer 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
.Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chspter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
, Chapter 174
175
Chapter 175
176
Chapter 176
177
Chapter 177
178
Chapter 178
179
Chapter 179
180
Chapter 180
181
Chapter 181
182
Chapter 182
183
Chapter 183
184
Chapter 184
185
Chapter 185
186
Chapter 186
187
Chapter 187
188
Ekstra chapter 1
189
Ekstra chapter 2
190
Ekstra Chapter 3
191
Ekstra Chapter 4
192
Ekstra Chapter 5
193
Ekstra Chapter 6
194
Ekstra Chapter 7
195
Ekstra Chapter 8
196
Ekstra Chapter 9
197
Exstra Chapter 10
198
Ekstra Chapter 11
199
Ekstra Chapter 12
200
Ekstra Chapter 13
201
Ekstra Chapter 14
202
Ekstra Chapter 15
203
Ekstra Chapter 16
204
Ekstra Chapter 17
205
Ekstra Chapter 18
206
Ekstra Chapter 19
207
Ekstra Chapter 20
208
Ekstra Chapter 21
209
Ekstra Chapter 22
210
Ekstra Chapter 23
211
Ekstra Chapter 24
212
Ekstra Chapter 25
213
Ekstra Chapter 26
214
Ekstra Chapter 27

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!