Chapter 2

Malam hari di Kota Surabaya. Di sebuah club terbesar di kota itu, tepatnya di VIP room, tiga lelaki muda dan tampan sedang menikmati alunan musik yang memekakkan telinga. Sesekali mereka menenggak minuman yang berjejer di meja.

Sebentar kemudian datang seorang wanita cantik dengan pakaian seksi. Bahkan bisa dibilang teramat seksi, karena menampilkan separuh bagian atas tubuhnya.

Wanita itu menghampiri lelaki paling jangkung dengan manik mata coklat.

"Hai Rey, kok nggak ngajakin aku sih tadi!" sapanya genit dan manja.

Bukannya menjawab lelaki muda itu malah menarik pinggang si wanita hingga tubuh mereka berdekatan,

"aku tahu kamu pasti nyusulin aku", katanya berbisik dan meniupkan nafasnya ke telinga wanita itu. Yang dibalas dengan senyum menggoda dari si wanita.

Ya, lelaki muda itu adalah Reymond Aditya Mahendra. Putra kedua pasangan konglomerat ternama di Surabaya, Wisnu Mahendra dan Risa Amelia.

Wanita yang dipeluknya adalah Stella, teman kencannya beberapa bulan terakhir ini.

"Woiii Stel, makin seksi aja kamu! " teriak pemuda yang duduk tidak jauh dari Rey. Dia adalah Andra, teman Rey. Lelaki muda tampan berkulit kuning dan manis itu memang suka menggoda cewek-cewek dengan penampilan seksi macam Stella.

"Bisa aja kamu, Ndra! " Stella menoleh ke arah Andra.

"sendirian? " tanyanya seraya duduk di pangkuan Rey.

" Ya enggaklah, Dave aja bawa gebetan, masa aku kagak? " Andra menyengir.

"Woii Dave, gebetan kamu udah dat - "

Andra menghentikan kalimatnya, saat menolah ke arah Dave.

"Bussyeet... udah ***-*** aja kamu! "

Andra mendelik konyol melihat teman di sebelahnya sudah pangku-pangkuan dengan seorang wanita seksi. Mereka berciuman.

"Ngapain? " Dave menjauhkan wajahnya dari si wanita, menyeringai ke arah Andra.

" Gebetan baru lagi?" Andra melebarkan bola matanya. Di balas anggukan kepala oleh Dave. Temannya yang satu ini memang paling suka main-main sama cewek. Tiap clubbing sama Andra dan Rey, selalu bawa gebetan baru.

"Kagak ada gebetan, kamu?" Dave tergelak meledek Andra.

" Tadi nggak pesen aku, sih!"

" Sialan kamu, Dave! " Sungut Andra.

Tak berselang lama datang seorang wanita dengan penampilan tak kalah seksi dari wanita Rey dan Andra.

"Hai, sayang! " Sapa wanita itu ke Andra.

"Kok lama sih kamu? " Rajuk Andre seraya menarik tubuh wanita itu, hingga tubuh mereka menempel. Wanita itu Angela, teman kencan Andra.

"Aku takut ketahuan papa, jadi harus buat drama dulu biar dibolehin keluar", Wanita itu mencebikkan bibirnya.

" Ya udah, yang penting udah datang ke sini! " Andra memeluk pinggang wanitanya. Kemudian menoleh ke arah Rey dan Dave,

"Nggak turun, bro?" Ajak Andra.

"Boleh, c'mon babe! " Rey menimpali. Stella beranjak dari pangkuan Rey.

"Dave, 'c'mon! " teriak Rey.

"Kita nggak turun bro, langsung cabut aja! " Dave mengedipkan sebelah matanya.

Dasar maniak keburu on fire aja.

" Anjirr, udah kagak tahan ya kamu, buruan sana! " Rey tergelak. Dave menyeringai dan mengacungkan jempolnya ke udara.

Andra hanya menggelengkan kepalanya.

Kedua pasangan itu segera turun ke dance floor. Menggerakkan tubuhnya mengikuti alunan musik.

"Bener kata Andra, kamu makin seksi! " Bisik Rey di telinga Stella. Tangannya nakal menyentuh bagian atas tubuh Stella yang terbuka . Wanita itu mendesah pelan.

" tapi belum bisa jatuhin kamu! " Bisik Stella ke telinga Rey. Dibalas kekehan oleh Rey.

"Gimana kalo malam ini? " Stella menyentuh dada bidang Rey. Menunjukkan senyum menggodanya.

" Boleh, kamu yang minta ya? " Rey mengerling nakal.

Tidak membuang kesempatan, Stella segera menarik tangan Rey menjauh dari dance floor. Sementara Andra dan Angela sudah pergi entah kemana.

Saat keduanya bergegas untuk menuju private room, tiba-tiba dihadang dua orang lelaki berbadan tinggi besar. Mereka tak lain adalah pengawal pribadi Wisnu Mahendra.

"Maaf Tuan Muda, Tuan Wisnu menyuruh anda pulang sekarang! " Kata salah satu pria tinggi besar itu.

Seketika Rey mengumpat.

Shitt !!

Papa nggak asyik banget, sih!!

Nggak tahu anaknya mau ***-*** apa?

" Ngapain?" Sungut Rey.

" Kami disuruh Tuan Wisnu membawa anda pulang! " Jawab lelaki berbadan besar itu.

Bukannya Rey takut pada mereka, Rey juga sanggup melawan kedua pengawal itu. Rey nggak akan kalah, dia jago beladiri.

Sejak SD Rey sudah Aktif ikut kegiatan bela diri, sehingga membentuk tubuhnya yang sekarang, tinggi atletis plus perut dengan roti sobeknya.

Rey mengalah karena nggak mau melawan papanya. Selalu begitu, Rey sudah hafal betul setiap kali dia ke club malam dan akan bersenang-senang dengan wanita pasti digagalkan oleh papanya.

Pak Wisnu memang menugaskan pengawal khusus untuk mengawasi tingkah laku anaknya di luar sana, terutama ketika Rey sedang ke club atau pergi bersama wanita-wanita teman kencannya. Pak Wisnu tidak ingin anaknya terjerumus pergaulan bebas. Cara ini juga beliau lakukan untuk putra pertamanya dulu, kakak Rey dan itu berhasil.

Mendesah pelan, biarpun kesal akhirnya Rey menuruti perintah papanya. Ia raih pinggang stella, kemudian berbisik ke telinganya,

" Lain kali pastiin nggak akan gagal !"

Stella hanya tersenyum kecut. " Aku tunggu saat itu, Rey! " Ganti berbisik ke telinga Rey. Ia lepas tangannya yang bergelayut di tangan Rey.

Rey melangkah meninggalkan Stella diikuti dua pengawal di belakangnya.

Stella mengumpat kesal.

Brengsekk!!

Si tua Wisnu selalu gagalin rencana aku.

" Awas aja nanti, aku akan naklukin kamu Rey! " gumam Stella mengepalkan tangannya.

Setibanya di rumah Rey langsung menyeruak masuk ke ruang kerja papanya, masih di ekori dua pengawal yang tadi menjemputnya. Dengan gerakan sedikit kasar, ia buka pintu jati besar itu,

" Ya elah Pa, nggak tahu banget anaknya lagi seneng-seneng. Ngapain sih disuruh pulang ?" Rey bersungut-sungut.

Pak Wisnu memberi tanda agar kedua pengawalnya itu meninggalkan mereka berdua.

"Sampai kapan kamu akan seperti itu? -

Pak Wisnu menghela pelan -" kamu harus berhenti Rey, nggak baik untuk masa depan kamu."

Rey masih berdiri dengan tampang kesal. Ia berjalan mondar-mandir untuk meredakan hatinya yang kesal.

"Aku masih muda Pa, masih pengen seneng-seneng !" teriak Rey.

" Seneng nggak harus dengan cara kayak gitu. Kamu udah mau 28 tahun, mulai pikirin masalah perusahaan. Udah waktunya kamu berubah, kamu yang bakal gantiin papa mimpin perusahaan." Papa Wisnu berucap dengan tenang.

Ketenangan dan kewibawaan yang terpancar dari sikapnya membuat Rey terdiam. Tidak bisa membantah papanya. Papa Wisnu selalu sabar dan tenang dalam menghadapi kenakalan anak keduanya itu. Berulang kali pengawal Papa Wisnu yang disuruh mengawasi Rey, memergoki anaknya itu dengan seorang wanita.

" Serius sama satu cewek yang bener, nikahi dia. Jangan main-main terus kayak gini ", Papa Wisnu menasehati.

Rey yang semula berdiri dengan wajah kesal, berangsur tenang lalu melangkah mendekati papanya. Ia sandarkan tubuhnya di kursi depan papanya,

"Rey belum siap, Pa! " menatap papanya dengan sorot memohon.

"Lagian kan ada kak Roman! " bela Rey.

Hanya alasan. Papa Wisnu tahu anaknya hanya menghindari tanggung jawab memimpin perusahaan karena belum serius saja. Rey anak yang cerdas.

"Kakak kamu biar pegang perusahaan yang di Jakarta.

Udahlah, Papa yakin kamu pasti bisa !" Papa Wisnu beranjak dari duduknya, berjalan ke samping Rey. Menepuk bahu anaknya pelan.

"Yang penting kamu harus nikah dulu, pasti pikiran kamu akan terbuka nanti! " katanya kemudian.

Rey masih terdiam duduk di kursinya, ia garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Apa perlu Papa bantuin cari istri buat kamu?" Papa Wisnu tersenyum licik.

Rey mendongak, menoleh ke arah papa Wisnu yang berdiri di samping kursinya.

"Ogahlah Pa, Rey masih bisa ya cari sendiri ", tolak Rey.

"Buktiin sama, Papa! " tantang papa wisnu.

"Papa kasih waktu satu bulan! "

Papa Wisnu melangkah keluar ruang kerjanya, meninggalkan Rey yang masih bengong di tempatnya.

What ??? Satu bulan.

Rey melongo tak percaya.

Pilihan macam apa yang di kasih Papa ini ??

Bikin pusing aja.

Calon istri dimana kamu???

**********************************

Rania baru saja menidurkan kedua anaknya. Kemudian ikut berbaring di sebelah mereka. Sebuah notifikasi pesan masuk. Ia raih ponselnya di meja kecil sebelah ranjangnya.

Pesan dari Mina.

Mina : " gimana anak - anak kamu, udah di kasih tau? "

Sambil tiduran Rania membalas chat Mina.

Rania : " Iya udah, Alhamdulillah Min, mereka mau ngerti "

Mina : " Nah, apa aku bilang, bener kan?"

Rania menggeleng pelan dan tersenyum. Kemudian menuliskan kembali balasan.

Rania : " Iya, syukurlah mereka nggak rewel, nggak minta macem-macem. Cuma satu macam yang bikin aku pusing "

Mina : " minta apa mereka? "

Rania : " Papa ganteng"

Lama Mina tidak membalas chat terakhir Rania. Rania meletakkan ponselnya di meja lagi, tetap sambil berbaring.

Ia hendak memejamkan mata, ketika tiba-tiba ponselnya berdering, panggilan dari Mina. Ia raih ponsel itu, dan bangkit dari baringannya bersandar di dasbord ranjang.

" Anjirrr Ran, permintaan anak kamu keren banget!" terdengar gelak tawa Mina di seberang sana. Rania sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga.

"nggak lucu tau, bikin aku pusing malah" , keluh Rania.

"Terus apa rencana kamu selanjutnya? " tanya Mina di seberang sana.

" Besok mau ngurus surat pengunduran diri aku, Min !" Rania membenahi selimut anak nya yang menyingkap dengan tangan kanannya.

"iya, semoga lancar ya, Ran ! "

"Makasih, Min". Mereka mengakhiri sambungan telponnya.

Rania hendak menaruh ponselnya, tiba-tiba mengingat sesuatu.

"Kayaknya aku harus hubungi teman aku di Surabaya deh " gumamnya pelan.

Ia cari kontak nomor di ponselnya. Ardi, teman karibnya dulu sewaktu di Surabaya.

"Semoga belum ganti nomer dia", gumamnya sebelum menekan nomer Ardi.

Sesaat panggilannya tersambung.

" Hallo, Assalamu'alaikum, Ra - Rania?" terdengar sapaan dari seberang sana. Ada nada keraguan di sana.

" Wa'alaikum salam, ya ni aku. Ni Ardi kan ? beneran kamu , Ardi? "

Rania meyakinkan dirinya.

Terdengar suara lelaki itu terkekeh di sana.

" Ya, iyalah emang siapa lagi?" suara di seberang sana masih terkekeh.

"Aku nggak nyangka kamu masih simpen nomer aku, kirain udah lupa".

"Enggaklah, aku kira kamu yang lupa, masih nyimpen nomer aku juga ya? " Rania juga terkekeh geli.

Lama sekali mereka nggak kontak. Hampir 3 tahun Rania sudah neninggalkan Surabaya.

Ternyata nomer temannya itu masih sama. Rania juga nggak mengganti nomernya selama ini, takutnya bisa loss contact sama teman-temannya kalo ganti nomer baru.

"Gimana kabar kamu, Ran?

Kangen banget sama kamu", Ardi selalu lebay.

"Alhamdulillah Ar, baik.... kamu gimana? " Rania ganti tanya.

" Nggak terlalu baik sih, abisnya di tinggal pulang kampung sama kamu ", Suara Ardi di seberang sana sedikit mendengkus.

"Aku mau balik lagi ke Surabaya, Ar", Rania beranjak dari ranjang, melangkahkan kakinya untuk duduk di kursi kayu yang ada di kamarnya.

"Beneran? kapan? " Ardi berseru heboh dari balik telepon.

" Lusa, aku dapat panggilan kerja", Rania menyahuti.

"Asyik ..... aku tunggu ya?" ntar sampe Surabaya, jangan lupa hubungin aku".

"Ok..! " balas Rania.

"

Terpopuler

Comments

Maura

Maura

visualnya thor biar semangat baca

2023-09-10

0

susi 2020

susi 2020

😍😍

2023-08-26

0

susi 2020

susi 2020

🤩🤩

2023-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chaprer 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 .Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chspter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 , Chapter 174
175 Chapter 175
176 Chapter 176
177 Chapter 177
178 Chapter 178
179 Chapter 179
180 Chapter 180
181 Chapter 181
182 Chapter 182
183 Chapter 183
184 Chapter 184
185 Chapter 185
186 Chapter 186
187 Chapter 187
188 Ekstra chapter 1
189 Ekstra chapter 2
190 Ekstra Chapter 3
191 Ekstra Chapter 4
192 Ekstra Chapter 5
193 Ekstra Chapter 6
194 Ekstra Chapter 7
195 Ekstra Chapter 8
196 Ekstra Chapter 9
197 Exstra Chapter 10
198 Ekstra Chapter 11
199 Ekstra Chapter 12
200 Ekstra Chapter 13
201 Ekstra Chapter 14
202 Ekstra Chapter 15
203 Ekstra Chapter 16
204 Ekstra Chapter 17
205 Ekstra Chapter 18
206 Ekstra Chapter 19
207 Ekstra Chapter 20
208 Ekstra Chapter 21
209 Ekstra Chapter 22
210 Ekstra Chapter 23
211 Ekstra Chapter 24
212 Ekstra Chapter 25
213 Ekstra Chapter 26
214 Ekstra Chapter 27
Episodes

Updated 214 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chaprer 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
.Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chspter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
, Chapter 174
175
Chapter 175
176
Chapter 176
177
Chapter 177
178
Chapter 178
179
Chapter 179
180
Chapter 180
181
Chapter 181
182
Chapter 182
183
Chapter 183
184
Chapter 184
185
Chapter 185
186
Chapter 186
187
Chapter 187
188
Ekstra chapter 1
189
Ekstra chapter 2
190
Ekstra Chapter 3
191
Ekstra Chapter 4
192
Ekstra Chapter 5
193
Ekstra Chapter 6
194
Ekstra Chapter 7
195
Ekstra Chapter 8
196
Ekstra Chapter 9
197
Exstra Chapter 10
198
Ekstra Chapter 11
199
Ekstra Chapter 12
200
Ekstra Chapter 13
201
Ekstra Chapter 14
202
Ekstra Chapter 15
203
Ekstra Chapter 16
204
Ekstra Chapter 17
205
Ekstra Chapter 18
206
Ekstra Chapter 19
207
Ekstra Chapter 20
208
Ekstra Chapter 21
209
Ekstra Chapter 22
210
Ekstra Chapter 23
211
Ekstra Chapter 24
212
Ekstra Chapter 25
213
Ekstra Chapter 26
214
Ekstra Chapter 27

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!