Chapter 4

Rey melajukan mobil sportnya menuju perusahaan papa Wisnu. Membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit untuk sampai di sana. Di tengah perjalanan Roman menghubunginya, mengatakan kalau dirinya di tunggu di sebuah restoran di dekat perusahaan. Sekarang Rey mengarahkan mobilnya ke restoran itu.

Tak butuh waktu lama, ia sampai di restoran yang dimaksud. Setelah memarkirkan mobilnya, lelaki tampan itu melangkahkan kakinya memasuki restoran.

Mengedarkan pandangannya ke dalam restoran dan berhenti ketika menemukan sosok yang dicarinya. Papa dan kakaknya duduk di bagian private room restoran yang cukup jauh dari pengunjung lain. Tak lupa selalu menemani dengan setia asisten pribadi Papa Wisnu, Prambudi juga ada di sana. Mereka sedang asyik berbincang. Rey segera menghampiri mereka.

Roman yang melihat kedatangan Rey segera beranjak, merentangkan tangannya siap memeluk adik kesayangannya ketika Rey sampai di hadapannya. Sesaat mereka berpelukan.

Pak Wisnu tersenyum bangga melihat pemandangan itu.

Roman Aditya Mahendra putra sulung Wisnu Mahendra. Laki-laki berusia 4 tahun lebih tua dari Rey itu kini mengelola perusahaan papa Wisnu yang sedang berkembang pesat di Jakarta

"Apa kabar, kak? " Rey menepuk bahu kakaknya dengan senyuman, sebelum kemudian melepas pelukan itu.

"Alhamdulillah baik, kamu?" Roman menepuk bahu adiknya seraya duduk kembali di kursinya.

"Selalu baik dong, kak !" Rey terkekeh lalu mengambil duduk di sebelah kakaknya, sehingga berhadapan dengan Papa Wisnu.

Roman memberi tanda pada pelayan restoran untuk mendekat. Memesan beberapa makanan dan kopi untuk Rey.

"Kenapa nggak ngabarin aku, biar bisa jemput tadi ?" pandangan Rey masih ke arah kakaknya.

"Agak mendadak sih tadi acaranya, jadi nggak sempat ngabarin kamu ", terang Roman.

"Masalah perusahaan?" Rey mengeryit.

"Bukan .....perusahaan aman kok, ada rapat penting dengan klien di sini besok," sahut Roman.

Rey mengangguk.

"Nggak perlu diraguin lagi, kakak pasti jago kelola perusahaan !" Rey mengulurkan tos untuk Roman.

Roman terkekeh, menyambut tos dari adiknya.

"Seorang Rey..... pasti nggak kalah hebat juga dari kakaknya ", Roman menjentikkan jarinya di depan Rey.

Kemudian mereka tergelak. Papa Wisnu yang mendengar obrolan anaknya sesekali tersenyum sambil menyesap kopinya.

Sebentar kemudian pesanan mereka datang. Mereka menikmati hidangan dengan tenang, sesekali di selingi perbincangan.

"Kamu harus banyak belajar dari kakak kamu, Rey !" Papa Wisnu menatap Rey dengan penuh wibawa, dibalas anggukan kepala oleh anaknya.

"Papa tadi ngomong-ngomong sama kak Roman, dia juga sependapat sama papa ". - Papa Wisnu menjeda kalimatnya. Rey menatap ke arah papanya.

-" kamu yang kelola perusahaan di sini ", lanjut papa Wisnu seraya mengelap bibirnya.

Roman mengacungkan jempolnya di depan Rey.

"Kamu bisa, bro !" Roman menyemangati adiknya.

Seperti papanya, Roman juga paham betul bagaimana adiknya. Biarpun dia itu naughty boy, juga dikenal playboy, tapi dia cerdas dan punya tanggung jawab, tidak akan sulit baginya memimpin perusahaan sebesar Internusa.

Tadi papa Wisnu juga sempat cerita sama Roman, bahwa adiknya itu juga tengah mengembangkan perusahaan di bidang IT bersama teman-temannya, tentu itu semua Rey rahasiakan dari papanya itu. Papa Wisnu mengetahuinya dari pengawal pribadi yang ditugaskan untuk mengawasi Rey.

Papa Wisnu pura-pura tidak tahu, membiarkan anaknya berkreasi mengembangkan kemampuannya, dia tidak ingin membatasi selama itu baik untuk masa depan Rey.

"Tapi ingat, apa yang papa bilang kemarin-" Papa Wisnu menyesap kopi terakhirnya. -"satu bulan, pastiin kamu lebih cepat dari papa !" Papa Wisnu beranjak dengan senyum simpul. Menepuk bahu kedua anaknya bergantian.

"Ayo, Pram !" Pak Wisnu melangkah pergi diikuti asisten pribadinya.

Pram membungkuk sebentar memberi hormat pada kedua anak tuannya, sebelum meninggalkan tempat itu, yang di balas anggukan oleh Roman.

Rey masih tenggelam dengan pikirannya, mengingat ucapan papanya tadi.

"Udah dapat calon istri blom ?" Roman menepuk tangan Rey. Ia gerakkan alisnya naik turun.

Rey sedikit tergagap, kemudian tergelak. Merasa konyol setiap harus membahas masalah istri.

"Boro-boro mikir istri kak, kagak ada ya...

aku masih pengen seneng-seneng dong ", Rey terkekeh.

"Sekarang lagi jalan sama siapa?" Roman tahu adiknya itu selalu punya teman kencan, meskipun bukan pacar.

"Stella, Clarissa dan ....ada sih kak ", sahut Rey sambil terkekeh.

Dari kecil memang tidak ada yang Rey tutupi dari kakaknya itu. Kakaknya selalu jadi tempat bercerita baginya.

"Nah itu..... bisa jadiin calon istri ato pacar mungkin ?" Roman berseru memastikan.

Rey menggeleng pelan.

"Cuman temen kencan aja, kak !", Rey sedikit mendesah.

"Nggak ada niatan serius gitu.... salah satunya ato mau dua-duanya ?" Roman sedikit meledek kemudian terkekeh, lalu menyesap kopinya.

"Tentu aja .....enggak ", Rey menjawab dengan sedikit tegas. Rey menjulurkan tangannya mengambil kopi dan menyesapnya.

"Emang nggak ada perasaan apa-apa?" kayak sama Dina dulu?" Roman memastikan.

Dina pacar Rey dua tahun yang lalu, yang menurut Rey sempat membuatnya jatuh cinta.

Tapi menurut Roman, sebenarnya Rey pun tidak benar-benar jatuh cinta pada perempuan itu, karena saat ditinggal olehnya Rey juga tidak terlalu perduli.

Rey mengeryit saat mendengar nama Dina.

Perempuan itu !

Meninggalkannya karena ingin mengejar karier di Jakarta.

Padahal dari penyelidikan anak buah Rey , dia pergi ke Jakarta dengan laki-laki lain.

Perempuan itu pikir Rey tidak tahu.

Rey sudah melupakan dia.

"Masa lalu lah, Kak !" Rey menjawab dengan malas.

"Nggak semua cewek kayak dia", Roman menasehati. Rey mengangguk setuju.

"Aku harus usaha lebih keras lagi, kak Rom !" Rey terkekeh geli.

Menertawakan kekonyolan dirinya, seorang Rey Aditya Mahendra yang tampan dan penakhluk wanita, pernah di tinggalkan seorang perempuan.

Ckckck.....

Itu tak akan pernah terjadi lagi.

"Tentu saja! " Roman dan Rey tos.

"Udah, cabut yuk, mau ketemu mama !" Roman beranjak, Rey menyetujuinya.

***********************************

Rey sudah siap di depan kemudi mobilnya, sedang Roman duduk di sampingnya. Saat hendak menyalakan mesin, ponselnya berdering. Rey meminta ijin pada kakaknya untuk menerima panggilan itu. Roman mengiyakan. Panggilan dari Andra.

"Ada apa lagi ?" Rey masih sedikit ketus mengingat telepon Andra tadi pagi.

" Eh... serius amat Pak Bos....nanggung mulu, bikin emosi nggak stabil nih !" ledek Andra sedikit terkekeh dari seberang sana.

"Kamprett ya Ndra....... ngapain?" Rey berdecak kesal.

"Jangan lupa Jam dua ada acara rapat di hotel Shanggrila ", ingat Andra.

Rey melirik jam di pergelangan tangannya. Jam setengah dua, masih ada waktu setengah jam lagi.

"Ok.... OTW ke sana, kamu sama Dave langsung sana aja !" Pinta Rey.

"Ok... Siappp !" sahut Andra dari seberang sana.

Rey mematikan sambungan teleponnya, meletakkan ponselnya di dasbord mobil.

"Ada janji !" tanya Roman.

"Acara sama temen kak, ntar jam 2 !" Rey menyalakan mobilnya. Roman mengangguk mengerti.

Rey segera melajukan mobilnya mengantar kakaknya pulang ke rumah. Beberapa menit sampai di depan rumah, Rey segera memutar balik mobilnya menuju arah hotel shangrila.

Di sana Andra dan Dave sudah menunggunya. Meeting dengan beberapa klien itu berlangsung hampir dua jam.

Setelah rapat mereka memutuskan untuk nongkrong di coffe shop sebuah restoran di dekat hotel.

Dave memanggil salah satu pelayan mendekat, lalu memesan beberapa minum dan makanan untuk mereka.

"Asssem ..... gitu banget ya klien kita yang satu tadi !" seru Andra ketika mereka sudah mulai duduk. Ia sulut sebatang rokok di tangannya dan di hisapnya, menghilangkan sedikit kesalnya.

"Sabar bro... biar aku yang handle kalo urusan sama klien kayak gitu !" Dave menimpali.

Memang dalam rapat tadi ada seorang klien perempuan kira-kira berusia di atas tiga puluhan, yang sedikit bawel.

"Nah...ini yang aku suka, so-lu-tif !" celetuk Rey dengan nada jenaka sambil mengeluarkan rokok dari bungkusnya.

"Urusan perempuan tiga puluh plus gitu, Dave pasti sangat jago !" Andra mengacungkan jempolnya.

"Enak aja....yang brondong juga ngatasin aku !" bela Dave.

Andra dan Rey tergelak.

Dave rekan kerja Rey yang menghandle hubungan dengan klien luar negeri karena dia mengenal beberapa koneksi dari Papanya yang berasal dari Eropa.

Sedang Andra yang menghandle urusan klien di dalam negeri. Sekaligus teman sekolah Rey sejak mereka di bangku SMP.

Rey sebagai Direktur yang berinisiatif mendirikan perusahaan mereka dulu, menghandle semuanya jika ada masalah yang mungkin tidak bisa di atasi kedua temannya .

Pesanan mereka datang. Sambil berbincang, mereka menikmati pesanan mereka.

"Desain program yang baru, gimana bro?" Andra menghembuskan asap rokoknya menjauh.

"Siap ..... besok aku kasih soft copynya !" Sahut Rey sambil meminum kopinya.

"Pasti beres kalo urusan sama bos mah ", Dave mengambil roti bakar dan memasukkan ke mulutnya.

Andra meraih kopi dan menyesapnya sedikit.

"Kecuali urusan yang satu itu, Dave ", Andra meledek Rey.

Rey hembuskan asap rokok menjauh dan menegakkan tubuhnya.

"Mau pamer lagi ?" Rey menaikkan alisnya.

"Tunggu deh......aku pasti melewatkan sesuatu ini !" Dave berseru seraya menyesap kopinya.

"Ka - gak ada ya, Dave ..... malah kamu yang

selalu dahuluin kita gitu !" Andra menyahuti sedikit gugup.

"Semalam baru jebol gawang dia ?" Rey tergelak di tempatnya.

Dave sedikit tercengang, sebentar kemudian ikut tergelak. Dia sebenarnya tidak terlalu terkejut, karena dia sudah sering melakukan itu dengan beberapa perempuan yang berbeda.

Tapi dengan anak perawan.......hebat juga Andra.

"Busyettt.... Virgin, Ndra ?" Seru Dave mengeryitkan dahinya dalam.

"Ya.. iyalah, pacar aku !" Andra membanggakan diri.

"Angela...? kamu serius sama dia?" Dave tidak percaya. Karena setahu Dave, Andra juga suka gonta-ganti teman kencan.

"Emang masih berani main-main, digebukin bapaknya tahu rasa dia !" Rey menyahuti.

Dave hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian ia sesap sedikit kopinya.

"Kalo kamu Rey? Udah jebol gawang si Stella ?" Dave dengan nada meledek.

Rey terdiam. Ia jadi sedikit blingsatan mendapat pertanyaan dari Dave.

Andra yang melihat Rey kebingungan menjawab, tergelak kencang.

"Buruan Rey, udah waktunya tuh pedang diasah, biar tambah tajem !" Andra masih tergelak.

"Anjirrr ya Ndra..... puas banget ngledekin teman tersiksa, awas aja kamu ntar !" Rey melempar bungkus rokok ke arah Andra.

"Emang blom pernah diasah tuh pedang, kagak percaya aku, Rey !" Dave terkekeh.

"Hati - hati aja loh, bisa karatan ntar !" sahut Andra.

"Kamprettt ya kalian berdua....bisa diem nggak ?" Rey menggeram kesal.

"Ngapain Stella dianggurin sih, kagak mau ? biar sama aku aja deh !" Dave terkekeh.

Dasar teman nggak ada akhlak.

Seneng banget kalo ngebully orang.

Rey beranjak mencondongkan badannya ke depan Dave. Menepuk bahu temannya itu cukup keras.

"Don't worry, Dave. Besok pasti aku jebolin gawang dia, langsung 10 gol !" katanya kemudian.

Dave dan Andra melongo, saling pandang. Kemudian ketiganya tergelak kencang.

"Pake tendangan kaki tengah super !" seru Andra sambil mengulurkan tangannya tos dengan Rey.

"Busyettt.....!" Dave berseru heboh.

"Udah ah, mau cabut dulu, si Stella udah kagak sabar nungguin tuh !" Rey berlalu meninggalkan kedua temannya.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰

2023-08-27

0

susi 2020

susi 2020

😍😍

2023-08-27

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sabar

2023-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chaprer 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 .Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chspter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 , Chapter 174
175 Chapter 175
176 Chapter 176
177 Chapter 177
178 Chapter 178
179 Chapter 179
180 Chapter 180
181 Chapter 181
182 Chapter 182
183 Chapter 183
184 Chapter 184
185 Chapter 185
186 Chapter 186
187 Chapter 187
188 Ekstra chapter 1
189 Ekstra chapter 2
190 Ekstra Chapter 3
191 Ekstra Chapter 4
192 Ekstra Chapter 5
193 Ekstra Chapter 6
194 Ekstra Chapter 7
195 Ekstra Chapter 8
196 Ekstra Chapter 9
197 Exstra Chapter 10
198 Ekstra Chapter 11
199 Ekstra Chapter 12
200 Ekstra Chapter 13
201 Ekstra Chapter 14
202 Ekstra Chapter 15
203 Ekstra Chapter 16
204 Ekstra Chapter 17
205 Ekstra Chapter 18
206 Ekstra Chapter 19
207 Ekstra Chapter 20
208 Ekstra Chapter 21
209 Ekstra Chapter 22
210 Ekstra Chapter 23
211 Ekstra Chapter 24
212 Ekstra Chapter 25
213 Ekstra Chapter 26
214 Ekstra Chapter 27
Episodes

Updated 214 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chaprer 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
.Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chspter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
, Chapter 174
175
Chapter 175
176
Chapter 176
177
Chapter 177
178
Chapter 178
179
Chapter 179
180
Chapter 180
181
Chapter 181
182
Chapter 182
183
Chapter 183
184
Chapter 184
185
Chapter 185
186
Chapter 186
187
Chapter 187
188
Ekstra chapter 1
189
Ekstra chapter 2
190
Ekstra Chapter 3
191
Ekstra Chapter 4
192
Ekstra Chapter 5
193
Ekstra Chapter 6
194
Ekstra Chapter 7
195
Ekstra Chapter 8
196
Ekstra Chapter 9
197
Exstra Chapter 10
198
Ekstra Chapter 11
199
Ekstra Chapter 12
200
Ekstra Chapter 13
201
Ekstra Chapter 14
202
Ekstra Chapter 15
203
Ekstra Chapter 16
204
Ekstra Chapter 17
205
Ekstra Chapter 18
206
Ekstra Chapter 19
207
Ekstra Chapter 20
208
Ekstra Chapter 21
209
Ekstra Chapter 22
210
Ekstra Chapter 23
211
Ekstra Chapter 24
212
Ekstra Chapter 25
213
Ekstra Chapter 26
214
Ekstra Chapter 27

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!