Setelah kegiatan yang bermain mainya, saat ini Kerenza dan seluruh anggotanya berkumpul diruang kerja Kerenza untuk mebahas lebih lanjut penangkapan sasaran berikutnya.
Kau sudah menemukan informasinya?" Kerenza pada Hiebert
"Sudah Keren"
"Jelaskan!" titah Kerenza
"Ben Han Keiji adalah orang tertinggi kedua setelah Han Keitaro di dunia ilegal, dan ternyata di adalah Ben Han yang kita cari selama ini." titir Hiebert.
"Lalu kenapa sangat sulit untuk mendapat informasi tentanganya? jangan bilang karna dia menggunakan nama lain." tebak Kerenza.
"Benar Keren, dunia hitam mengenalnya dengan mama Keiji dan Ben Han adalah nama umum yang dikenal oleh orang lain atau dalam kata lain Ben Han adalah nama di depan khalayak umum.
"Pantas saja sulit sekali mendapatkan dirinya " gumam Kerenza.
"Benar nona, dan saya juga mendapat informasi kalau dia tidak pernah tinggal di satu tempat saja bahkan dia akan kerap berpindah negara dalan dua minggu untuk menjalankan bisnisnya" tutur Hiebert kembali menjelaskan.
"Berarti kita harus menyususn rencana untuk menangkap dirinya, dan untuk mendapat informasi siapa otak dari semua ini maka kita harus mendekatinya lebih dulu tidak bisa membunuhnya begitu saja."
"Benar Keren, dan aku sudah mendapat informasi kalau Keiji akan kembali datang kemari tiga hari lagi dan mungkin akan bertahan sampai satu minggu mendatang," ucap Hiebert.
"Bagus! Cepat tarik Catline dan Kisar kemari."
"Tapi bagaimana dengan perusahaan?" tanya Hiebert yang mengahawatiekan perusahaan dan juga markas yang ada di paris.
"Kau tidak perlu khawatir Hiebrt! apa kau lupa ada Nadine dan Miguele disana." kata Kerenza mengingatkan Hiebert.
"Ah, kau Benar Keren, Bagaimana bisa aku lupa dengan dua orang yang itu." ucap Hiebert dengan senyum sinisnya. Karna ia tau betul bagaimana Miguele dan Nadine yang selalu bisa diandalkan dalam segala hal.
"Baiklah segera hubungi mereka supaya datang lebih cepat dari target kita" ucap Kerenza kemudian berlalu pergi kembalu kerumahnya.
Kerenza saat ini tengah berada di tepi danau yang berada tidak jauh dari rumahnya, duduk dan memandang kearah danau yang terlihat tenang.
"Bagaimana kabarmu Erland? apa kau tidak merindukan aku? kau tau aku sudah memulainya sayang" menarik nafas sejenak dan kembali berkata. " aku sudah menghabisi satu orang yang sudah menghabisi mu sesuai sumpahku tiga tahun yang lalu, dan sebentar lagi aku pasti akan menangkap yang lainya beserta otak dari pembunuhanmu."
Santi masih berada disana dengan gaun pengantin yang sama dengan yang digunakan tiga tahun yang lalu saat acara pernikahannya bersama Erland diadakan didanau ini, namun hanya sampai janji suci yang terucapkan, kekacauan dan kematian merenggut semuanya.
Santi kembali bernostalgia dengan kenangan itu, kenangan yang merenggut paksa cintanya, kebahaiaannya oleh orang orang yang sampai saat ini belum ia ketahui siapa.
Flashback....
Tiga tahun yang sudah berlalu. Di sebuah danau denga tempat yang sudah disulap menjadi taman surga oleh orang orang yang sudah memilik keahlian dalam hal seperti itu atau bisa dikatakan mereka adalah WO yang menyulap tempat itu menajdi taman surga bagi pasangan yang akan menikah saat itu.
Mereka adalah, Erland Hans dan Kerenza Alana Wate. Sepasang kekasih yang saling mencintai dan berpikir untuk membuat hubungan mereka lebis serius lagi dan memutuskan untuk menikah di usah mereka yang masih terbilang muda.
Pernikahan yang seharusnya berakhir bahagia kini hanya tinggal angan angan bagi mereka, dimaaa tepat di hari bahagia itu, kejadian menegangkan pun terjadi.
Dor dor dor...
Bunyi ledakan senjata api dari segerombolan orang orang yang tidak dikenal menghancurkan tempat itu setelah janji suci terucap dan penganti lelaki harus menerima kenayataaan dirinya jadi incaran mereka.
bugh bugh teng teng..
Baku hantam bahkan suara pedang berbaur menjadi satu saat anggota dari Erland Hans memberi perlawanan, bahkan Adam sang asisten juga tidak tinggal dian dan tetap menjadi temeng untuk melindungi Tuanya
Beberapa menit bakun hantam terjadi, anggota Hans sudah terkapar tak berdaya karna dikalahkan oleh segerombolan geng tidak dikenal itu, dan Erland sendrir hilang tak tau kemana bersama Adam sang Asisten, dan sebagian yang lain di hempas dan di ceburkan kedalam danau itu.
Flashback off...
Kenapa kau masih betah berada disini baby." tanya seseorang.
Kerenza terperanjat mendengar suara seseorang, ia berbalik mencari dari mana asal suara itu, hingga kini matanya menangkap seseorang yang tak lain adalah Ribert Hans ayah mertuanya.
"Daddy." lirih Kerenza.
"What happen Alana?" tanya Robert.
"Tidak apa apa daddy, aku hanya ingin kesini saja" jawab Alana.
"Are you ok Alana?" tanyanya lagi.
"Yes, i am ok Dad" jawab Alana singkat dengan mata memandang lekat kearah danau.
"Kau masih mengingatnya?"
"Tidak ada alasan untuk aku melupakannya dad."
"Tapi itu sudah lama berlalu honey, cobalah untuk menata hidupmu."
"Kku sudah menatanya dad, dan itulah kenapa aku kembali kemari. Ngomong ngomong bagaimana kau tau aku disini dad?" tanya Alanan.
"Daddy datang mencarimu dan bibi Carolina bilang dia melihatmu menuju halaman belakang, untuk itu daddy langsung kemari."
"Ada apa daddy mencariku?" tanyanya mengerut.
"Daddy mau bilang kapan kau akan ke perusahaan dan memimpinnya? kau tau kan hanya kau satu satunya penerus Wate Corp."
"Ya daddy benar, aku akan datang besok daddy dan mengambil alih kepemimpinan.
"Good girl" ucap Robert, "Mari kita kembali, waktu sudah hampir sore, dan gantilah pakaianmu ini." tunjuk Rober pada pakaian Alana.
"Yes dad."
Mereka pergi meninggalkan danau itu bersama, menuju kediaman Bryan Wate untuk sekedar berbincang layaknya anak dan ayah pada umumnya.
Sampai disana, sudah ada Caroline yang menyambut kedatangan mereka bersdua, selamat datang Tuan Robert, nona Alana. Makanan sudah siap di meja makan.
Tidak ada yang menyahut, mereka hanya berlau menuju meja makan untuk menyantap makanan itu.
"Apa kabar Maxim dad? tanya Alana di tengah aktifitasnya.
"Dia masih ada London, dan mungkin beberapa hari lagi akan kembali."
"Ohhh"
Setelah selesai makan Robert berniat undur diri dengan alibi ada yang harus dikerjakan.
Baiklah daddy harus pergi" pamit Robert.
"Baiklah dad, hati hati."
Setelah kepergian Robert, ponsel milik Kerenza berbunyi, ia melihat ID pemanggil dan lamgsung bergegas pergi menuju kamar milikya untuk menjawab panggilan itu.
"Ya Hiebert." jawab Kerenza
" Kaisar dan Catline sudah dalam perjalanan dan kemungkinan besok siang akan sampai." ucap Hiebert dari sebrang sana.
"Bagus lebih cepat lebih baik dan suruh mereka untuk datang ke kediaman Bryan Wate langsung, karna akan tinggal bersamaku.
"Baiklah Nona."
Panggilan berakhir dan Kerenza memejamkan matanya untuk menuju alam mimpi karena esok ia akan memulai mengurus perusahaan milik orang tuanya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
⏤͟͟͞R🍌 ᷢ ͩmalesᵈᵉˡᵉᵉᵉᵉᵉᵉᵉ☹︎
empat
2021-10-11
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ
lanjut kak
2021-10-11
0
🎤༈•⃟ᴋᴠ•`♨♠Echa🐞Jamilah🍄☯🎧
Ku dah mampir nih kk
2021-04-14
0