Chapter 3

"Jangan bermain main denganku Alana! kau akan menyesal nanti" teriak Davler.

"Menyesal" ulang Kerenza dengan sebelah alis terangkat ke atas pertanda bahwa ia sedang memeprtanyakan keyakinan Davler.

"Ya. Kau akan menyesal telah berhadapan denganku." ucak Davler percaya diri.

"Dan kukatakan padamu! kau yang akan menyesal karna telah berani mengusik keluargaku" ucapnya penuh penekanan dan aura gelap sudah sangat kental terlihat di wajah jelmaan iblis itu.

"Katakan kenapa kau menyabotasi mobil Beyan Wate."

"Siapa Bryan Wate? aku tidak tau siapa dia" ucap Davler.

"Kau yakin tidak mengenalnya?" tanya Kerenza seraya berjalan mendekat kearah Davler dan menancapkan mulut pisau cukurnya di punggung tangan Davler.

"Akhhhhhhh....Wanita sialan...! teriak Davler dengan teriakan kesakitan yang keluar dari mulutnya .

"Katakan yang sebenarnya atau kau akan mati dengan cara yang sangat mengerikan." ancam Kerenza Yang mulai mendekatkan pisaunya di tubuh Davler yang lain.

"Baik baik aku akan mengatakannya." kata Davler.

"Katakan!" titah Kerenza.

"Aku memang mengenal Brayan Wate pemilik perusahaan Wate Corp, tapi aku tidak membunuhnya dan bukan aku pelakunya." ucap Davler.

Kembali lagi alana menyayat tubuh Davler yang lagi lagi membuat teriakan terdengar dari lelaki itu.

"Akkhhhh....Sakit.....! aku sudah bilang bukan aku pelakunya! aku berani bersumpah Alana." teriak Davler ditengah teriakannya.

"Kau mau menipuku ha!" bentak Kerenza yang sudah mulai tidak dapat mengontrol dirnya.

"Aku tidak berbohong padamu, AKu berani bersumpah" ucap Davler di tengah irisannya menahan sakit, peluh sudah membasahi tubuhnya menandakan bahwa lelaki itu tengah menahan sakit ditubuhnya .

"Hiebert." panggil Kerenza.

Dengan sigap Hiebert datang mendekat merogoh saku jasnya mengelurkan ponsel miliknya dan menyodorkannya kewajah Davler

"Ini anak buahmu bukan" kata Davler.

"Bukan. Ini bukan anak buahku."

Bugh...

Satu pukulan mendarat di wajah Davler yang semakin membuat wajah lelaki itu bertambah membiru.

"Jangan menipu kami!" bentak Hiebert dengan wajah memerah menahan amaranhnya yang sudah mulai menguasai dirinya.

"Aku tidak menipumu! dia bukan anak buahku." teriak Davler tak kalah kencangnya.

"Kalau bukan lalu kenapa dia mengaku bahwa kau yang menyurunya dan dia adalah anak buahmu!" kata Hiebert.

"Dia menipumu, di ingin menjebakku" kata Davler

"Siapa yang ingin menjebak mu? dan keuntungan apa untuk mereka! tanya Hiebert lagi.

"Dia itu anak buah Keiji dan pasti dialah yang menyuruh anak buahnya untuk mengakui hal itu" jelas Davler

"Keiji." ulang Kerenza yang mendengar nama itu

"Ya dia adalah Ben Han Keiji" Jawab Davler yang berniat untuk membongkar semuanya dan akan menyeret Keiki ikut mati bersamanya.

"Apa dia yang memiliki tato Sakura di dadanya?" tanya Kerenza ingin memastikan sesuatu.

Davler tidak langsung menjawab karna ia bisa menagkap rasa penasaran di wajah Kerenza tentang Keiji yang tak lain adalah rekannya saat membunuh Erland dulu. Dan Otak licik pun terlintas di benak Davler, dia ingin membuat kesepakatan dengan Kerenza.

"Jawab " Bentak Hiebert.

"Hahahaha apa kau butuh informasi ini Alana?" tanya Davler dengan senyum liciknya.

"Jangan bermain main denganku Davler, jika tidal kau akan menyesal! ucap Kerenza penuh penekanan.

Davler masih dengan senyum liciknya kemudian berkata. " Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan Alana" tawar Davler

"Kesepakatan" ulang Kerenza dengan alis yanag sudab terangkat dan suduk bibir yang menampilkan senyum smirknya dan hal itu membuat Davler sedikit merasa takut

"Ya, kesepakatan denganmu." jawab Davler memberanikan diri

"Kau yakin?" tanya Kerenza .

"Kku yakin " Jawab Davler penuh keyakinan.

"Baiklah." jawab Kerenza

"Nona!" Hiebert ingin keberatan dengan jawabn Kerenza namun kembali terhenti saat melihat ekpresi wajah Kerenza yang menampilkan senyum misteriusnya..

"Benarkah?" tanya Davler berbinar bahagia.

"Tentu saja, jika kau bisa membuat satu gorensan di tubuhku." jawab Kerenza dengan senyum liciknya

"Baiklah kita sepakat."

"Sekarang katakan." titah Kerenza.

"Ben Han Keiji, Seorang Yang sangat berpengaruh di dunia hitam dan ilegal dia norang nomor dua setelah Han keitaro si nomor satu. Dan kau benar dia memiliki tato sakura di dada bagian kirinya yang pasti kau tau apa maksud dari ucapanku buka." kata Davler dengan senyum tipis di bibirnya.

"Jangan bilang dia dalah rekanmu." tebak Kerenza.

"Yaps..Tepat sekali dia adalah rekanku, ah tidak lebih tepatnya dia adalah pimpinanku dalam mengahabisi Erland."

Seketika Kerenza dikuasai emosinya, saat mendengar ternyata pelaku pembunuhan suaminya ada didepan mata, dan hal itu tentu saja tidak ingin disia sialan oleh Kerenza.

"Kenapa kalian menghabisinya!" Tanya Kerenza dengan wajah yang sudah dipenuhi aura gelap itu,

"Aku tidak tau apa motifnya tapi aku hanya mejalankan tugas, dan dia bilang kalau dia juga mendapat tugas dari seseorang dengan bayaran yang sangat fantastis.

"Dan kau menerima tawaranya." kata Kerenza.

"Iya aku menerimanya, karena ia sudah berjanji dai akan membantuku untuk membuat bisnisku berjalan dan dia akan mengawasi nya dari polisi." ungkap Davler.

"Kalian benar benar tidak memilik persaan!" teriak Kerenza yang ingin pergi meninggalkan ruangan itu.

"Hei Alana! lepaskan aku, Bukankah kau sudah berjanji padaku."

"Ya, aku sudah berjanji dan aku akan mengabulkannya.

Saat ini mereka sudah berada di dalam ruan latihan yang selama ini dingunakan oleh anghota Angle Of Death untuk berlatih, mereka adalah tak lain dari anggota Kerenza yang dia bentuk hampir tiga tahun ini.

Saat ini baik Kerenza maupun Davler sedang berdiri dan saling berhadapan, memasang ancang ancang untuk menyerang lawan, dan sebaik mungkin melindungi diri sendiri

teng teng teng.

Bunyi pedang yang saling bersentuhan memenuhi ruangan itu, saling menyerang dan saling bertahan untuk tidak tersentuh oleh mata pedang yang sedang mengintai mereka

sertttt

"Akhhh...Sialan!" unpat Davler saat satu sobekan mengenai dan mengoyak punggungnya, darah segar mulai mengali membasahi tubuh korban itu

"Bagaiman." tanya Kerenza dengan wajah puasnya.

"Sialan kau! akan kuberi kau pelajaran." teriak Davler yang kembali mengayunkan pedangnya

Lagi lagi pedang itu saling beradu berusaha menembus pertahanan lawan, agar mampu di lumpuhkan dan.

serttt....

"Akhhhhh tanganku...!" teriak Davler yang berteriak saat tanga kirinya terjatuh kelantai karna terpotong oleh mata pedang Kerwnza.

"Hahahahaha....tawa Kerenza menggema memenuhi ruangan itu, tawa penuh kepuasan bagi Kerenza tapi itu tawa maut bagi yang mendengarnya.

"Apa kau mengingat bagaimana caramu membunuh suamiku di hari pernikahan kami." kata Kerenza.

Davler masih memengan lenganya yang sudah terputus dengan tangan lainnya, ia sangat takut melihat Kerenza yang saperit iblis itu.

"Aku akan membuatmu merasakan hal yang sama bahkan lebih mengerikan dari itu." kata Kerenza.

"Jangan...Jangan Alana...Alana...! teriak Davler saat diseret oleh anak buah Kerenza menuju tempat eksekusi.

Dan terdengarlah suara teriakan dari Davler berkali kali, teriakan yang sangat menyayat hati bagi siapa yang akan mendengarnya.

"Hiebert! Tarik Catline dan Kiasar kemari. Kita akan mulai berpetualang" ucap Kerenza sebelum benar benar meninggalkan tempat itu.

TBC

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

seru

2023-06-22

0

⏤͟͟͞R🍌 ᷢ ͩmalesᵈᵉˡᵉᵉᵉᵉᵉᵉᵉ☹︎

⏤͟͟͞R🍌 ᷢ ͩmalesᵈᵉˡᵉᵉᵉᵉᵉᵉᵉ☹︎

tiga

2021-10-11

0

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

next

2021-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapeter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 42
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapeter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chaper 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chpater 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Part 113
114 Part 14
115 Maf
116 Maaf
117 Satu
118 karya baru
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapeter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 42
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapeter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chaper 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chpater 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Part 113
114
Part 14
115
Maf
116
Maaf
117
Satu
118
karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!