Chapter 2

Sampai disana Kerenza di sambut oleh beberapa anak buahnya yang memang sudah berada di negara itu sejak tahun sebelumnya.

"Selamat datang nona" ucap mereka bersamaan.

"Dan terakhir Hiebert datang dan membungkuk hormat "Selamat datang nona."

Kerenza tidak menjawab, hanya anggukan kecil yang digunakan sebagai kawaban.

Masuk kedalam ruangan kerjanya dan di ikuti oleh Hirbert dan Miko kaki tangan Hiebert.

"Bagaimana?" tanya kerenza tanpa basa basi.

"Dugaan kami benar nona, ternyata mobil Tuan besar adalah hasil sabotase dan meneganai ibu anda, dia bunuh diri di kamar mandi setelah mendengar kabar kematian dari pihak rumah Sakit, itu terbukti dari ponsel yang berada di dekat jasat Nyonya Dan juga panggilan dari nomor asing yang diduga itu dari rumah sakit."

"Siapa dia?" tanya Kerenza.

"Kami sudah memangkap orang suruhanyan dan menginterogasi, dan kami mendapat informasi bahwa Davler adalah otak dari kecelakaan ini.

" Davler" gumam Kerenza. "sudah dapat informasi tentang dia."

"Sudah Nona, ternyata dia adalah salah satu gembong narkoba di Los Angel sejak empat tahun ini.

"Tangkap dan bawa dia hidup hidup padaku." titah Kerenza.

"Baik nona" Jawab Hiebert undur diri.

Setelah kepergian anak buahnya, Kerenza memasuki ruangan khusus yang hanya dirinya yang bisa keluar masuk disana.

Disana ternya ruangannya cukup luas dan lengkap semua peralatnya. Ada komputer, senjata, benda tajam lainnya. Bahkan terdapat ranjang tempat untuk istrahat disana.

Kerenza masuk lebih kedalam lagi dan berhenti tepat didinding putih yang berisikan bebera lembar foto yang menghiasi didinding itu.

Rupanya, mereka adalah orang orang yang akan menajdi target Kerenza mencari siapa dalang dari kematian Erland.

Ada seorang wanita dengan menggunakan topeng, dan dua lelaki yang sama kostumnya dan juga menggunakan topeng, dan satu lagi adalah Delbert, yang diketahui bekerja dikeluarga Hans sekaligus paman dari Erland Hans.

"Aku pasti akan menemukanmu paman. Kemanapun kau bersembunyi aku akan mendapatkkanmu" gumam Kerenza.

Sementara Hiebert dan anak buahnya sudah bergerak menuju tempat yang menjadi maraks persembunyian Davler selama empat tahun ini.

Markas yang luas dan tak kalah besarnya dengan milik Kerenza dan anak buahnya. Disana sedang diadakan pesta untuk para anggota yang ada disana.

Nampaknya itu adalah pesta keberhasilan bagi mereka, dan disana juga ada Davler yang sedang bersenag senang dengan wanita jalang, menunggangi kedua wanita itu didalan kamar milknya.

Gairah sedang menggebu menguasai diri Davler dan sekarang sedang berusaha untuk melepaskannya dengan dua wanita sekaligus sehingga ia tidak mendengar suara keributan dalam markasanya.

Bagaimana Davlert bisa mendengar kalau rupa rupanya pasukan Hiebert menyerang diam dian dan menggunkan taktik.

Bukan karna Hiebert dan anggotanya takut, namum mereka tidak mau kalau Davler lari dari jangkauan mereka apalagi bisa sampai Davler melarikan diri, itu akan membuat mereka kesuahan lagi mencarinya.

Para anggota Hiebert masih berperang dengan anggota Davler sedangkan Hiebert menyusuri ruangan markas itu untuk mencari keberadaan targetnya

Setiap kamar sudah ia periksa dengan teliti namun Hiebert tidak menenukan tanda tanda keberadaan Davler.

Hingga dikamar terkhir, Hiebert mendengar dengan sangat jelas suaran pria dan wanita saling bersauhatan merasakan kenikmatan dan minta dipuaskan segera sedangkan pria masih asyik memacu dirinya.

Brakkk.....

Tanpa membuang waktu, Hieber menendang pintu kamar tersebut menarik pelatuknya dan meloloskan satu peluru di plafon kamar itu sehingga membuat mereka yang berada disana menoleh ke sumber suara

Kedua wanita itu hanya berteriak histeris, Mereka sangat ketakutan melihat senjata api yang di bawa oleh lelaki yang tidak dikenal itu.

"Sialan! Siapa kau!" umpat Davler.

"Ck. Dasar sampah!" decak Hiebert

"Apa kau bilang.! Sampah.! Dasar brengsek!" maki Davler menggunakan pakaiannya kembali.

"Kau tidak perlu menghabiskan waktuku. Cepat serahkan dirimu. Dan kalian pergilah dari sini!" perintah Hiebert pada kedua jalan itu.

Kedua wanita itu langsung beranjak mengenakan pakaian mereka dan kemudain pergi meninggalkan ruangan itu

"Dasar sialan! beraninya kau mengganggu kesenganku" bentak Davler hendak mengambil senjatanya.

Dorrr...

Satu tembakan melesat mengenai pergelangan Davler yang membuat dia merintih kesakitan.

"Akhhhhh sialan...!" teriak Davler.

Seketika semua pasukan Hiebert datang memasuki kamar itu dan mengunci pergerakan Davler.

" Hei... Sialan! siapa kalian sebenarnya" teriak Davler tapi itu tidak direspon oleh Hiebert.

"Bawa ke markas" perintah Davler.

***

Saat ini Kerenza sedang menyibukkan dirinya diruang sang daddy bekerja yang dulu, untuk memeriksa semua berkas aset keluarganya karna besok ia berencana untuk mengambi alih kekuasaan perusahaan milik daddy.

kring....Kring....

Ponsel Kerenza berbunyi pertanda ada panggilan masuk.

"Katakan" pinta Kerenza.

"Target sudah ditangan bos. Harus diapakan" tanya dari sebrang sana.

"Apa motifnya?"

"Kami belum mendapatkannya nona, karna dia tidak mengakuinya" jawab Hiebert.

"Aku akan kesana! aku ingin melihat siapa yang berani bermain main denganku" ucap Kerenza dengan senyum devilnya.

Tiba disana semua sudah menyambut dengan membungkuk hormat, Seketika aura mencekam memenuhi ruangan itu, bahaln para anggota yang sudah mengabdi padanya sejak tiga tahun masih merasa sangt takut dan gemetar melihat sisi iblisnya.

pernah suatu ketika saat masih berada di Paris, anak buahnya di bunuh dengan cara membabi buta oleh musuh, dan besoknya Kerenza pun melakukan hal yang lebih mengerikan dari yang dirasakan anggotanya, Keren menyiksanya perlahan, menyayat setiap kulit tubuh musuh, bahkan mengulitinya sampai lawannya menghembuskan nafas terakhirnya

Dan sekarang mereka tidak tau apa yang akan dilakukan oleh jelmaan iblis itu, mengingat yang menjadi korbanya adalah kedua orang tuanya.

kerenza duduk di bangku yang sudah disediakan oleh anggotanya, dengan kakli bersila dan tangan terlipat didepan dada, wajah angkuhnya dan mata tajamnya menatap musuh yang ada didepannya, ditambah pakaiannya yang saat ini sudah berubah dari biasanya.

"Siram wajahnya!" titah Kerenza.

Anak buahnya dengan sigap melaksanakan perintah kerenza. Menyiram dengan air hingga membuaa lawanya kelabakan bernafas saat aie mengenai wajahnya.

"Hei kau sudah gila! bagaimana kalau aku mati. Kau pasti akan menyesal!" teriak Davler yang belum mengetahui wanita yang tersbunyi di balik punggung pengawal itu.

"Menyesal katamu? ck." kata Kerenza berdecak kecil dengan senyum sinis terbit di sudut bibirnya.

Davler mengalihkan perhatiannya menatap tajam ke arah Kerenza, namun sedetik berikutnya ia terkejut tat kala malihat wajah wanita yang didepannya.

Wanita yang tiga tahun yang lalau telah ia habisi suami itu, tapi ada yang berbeda. Ya, penampilannya dan sorot mata itu sekarang sudah berbeda.

Tak lama setelah itu Davler tertawa keras melihat ternyata siapa dalang dari penculikan dirinya.

" Hahahahaha... Alana" sebut Davler di sela tawanya. Namum seketika mereda "Apa kabar Alana manis?" tanya Davler dengan tatapan matanya yang genit. Dan itu membuat Hebert murka dan langsung menendangnya.

" Akkhh...Sialan kau! kenapa kau mendangku sialan!" teriak Davler.

"Jaga sikapmu atau kau akan mati!" peringat Hiebert dengan wajah menegrikannya.

"Siapa kau?" bagaimana kau tau namaku" tanya Kerenza berusaha menekan keterkejutanya.

"Hahahaaha tentu saja aku tau, bahkan aku tau suamimu yang telah tiada itu."

Kerenza langsung mencekram kerah baju Davler.

"Katakan siapa kau!" bentak Kerenza

"Apa kau tidak mengingatku Alana" katanya masih bermain main." tidak ingat suaraku?"

Kerenza mundur setelah bisa mengingat suara itu. YA itu suara pria tiga tahun yang lalu bersama yang lainya menghabisi Erlandnya.

" mHiebert beriksa punggungnya!" titahnya

"Ada tato kalajengking merah Nona."

"Jadi kau orangnya?" dengan senyum devilnya ia mendekati Davler, dan Davler yang melihatnya menelan ludahnya kasar.

"Hiebert! aku butuh silet sekarang!" pinta Kerenza.

"Kau mau apa ha! kau jangan berani macam macam padaku" gertak Davler di tengah ketakutannya.

"Aku hanya ingin bermain main saja" jawab Keren dengan tawa iblisnya yang membuat siapa saja yang mendengarnya ketakutan bahkan tak terkecuali Hiebert yang merasa sangat takut.

TBC

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

kadaptankan

2023-06-22

0

Dewi Kijang

Dewi Kijang

lanjut keren ni tapi serem

2023-03-02

0

Linda Z

Linda Z

lanjut baca..

2022-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapeter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 42
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapeter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chaper 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chpater 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Part 113
114 Part 14
115 Maf
116 Maaf
117 Satu
118 karya baru
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapeter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 42
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapeter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chaper 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chpater 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Part 113
114
Part 14
115
Maf
116
Maaf
117
Satu
118
karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!