Menjelang sore, lebih tepatnya jam 4 sore, akan dibacakan hasil pemenang lomba yang telah di ikuti siswa-siswa berprestasi antar daerah
"Selamat sore kepada tamu undangan yang kami hormati, dewan juri sekalian, serta guru pembimbing sekolah dari tiap daerah. Dan tidak luput tentunya saya ucapkan terimakasih kepada anak-anakku sekalian yang telah berpartisipasi dalam ajang perlombaan yang bergengsi ini" Sapa MC pada acara tersebut
"Baik, untuk menyingkat waktu, akan saya bacakan pemenang perlombaan kali ini, dari tiap-tiap mata pelajaran tentunya ya..." Seru MC dan diikuti rasa penasaran dari semua pihak
"Sebelumnya, kami ucapkan selamat bagi para pemenang yang akan saya bacakan"
"Lomba mata pelajaran IPA atas nama Izatul Ulya dari sekolah C, untuk maju kedepan"
"Berikutnya, lomba matapelajaran Agama atas nama Muhammad Azam, silakan maju kedepan
"Berikutnya.....
"Berikutnya....
"Berikutnya....
Sampai dengan lomba mata pelajaran Matematika dan membuat Nur tegang
"Bismillah Ya Allah" batinnya seraya memohon dan berdo'a
"Yang terakhir mari kita sambut pemenang lomba mata pelajaran Matematika atas nama Khairani Nur, silakan maju kedepan"
Dipanggung tak jauh dari Nur ada beberapa pemenang lomba, dan sebelah kanannya tak jauh darinya berdiri kakak kelasnya yang tak lain adalah Azam.
"Selamat adik kelas" sapa Azam dengan senyum dibibirnya dan diangguki oleh Nur
Penyerahan piala, piagam penghargaan serta hadiah pun diberikan kepada para pemenang lomba, dan hadiah pun lumayan besar dengan nominal 5 juta untuk tiap pemenang
"Alhamdulillah ya Allah, pasti Bapak dan Ibu akan senang, aku ingin membeli sepeda lah kalau begitu agar tidak terlalu capek untuk ke sekolah tiap harinya" batin Nur dengan sunggingan senyum dan fikirannya
#Khairani Nur
Tiba dirumah Nur disambut hangat oleh kedua orang tuanya
"Selamat ya anak Ibu dan Bapak, usahamu berhasil sayang" sambut Ibunya dengan pelukkan hangat dan tak jauh Bapaknya pun memberikan senyumannya
"Terimakasih, ini berkat Ibu dan Bapak" Balasnya dengan pelukan kepada kedua orang tuanya
"Dimana Fatih bu? apakah dia tidak ingin menyambut hari keberuntungan kakaknya?" Nur bertanya kepada ibunya dengan mata menelusuri ruangan untuk mencari keberadaan adiknya
"Adikmu sudah tidur nak, sepertinya dia tadi kelelahan karena mengaji di masjid dengan teman-temannya" balas ibunya dengan senyum
"Segeralah makan nak, nanti perutmu sakit lagi jika terlambat makan"
"Baik bu, sebentar lagi Nur makan"
Usai makan malam, Nur pun ke kamar setelah melaksanakan sholat isya. Dan tak lama pun ia terlelap dalam mimpinya
#Muhammad Azam
"Nak, sebentar lagi kamu lulus, kamu akan melanjutkan sekolah di kota D atau di mana nak? karena Mama dan Papa sudah menetap disana karena usaha Papamu yang disana baru dirintis" tanya Mama Azam kepadanya
"Nanti Azam akan fikir-fikir dulu ya Ma. Azam mau fokus dulu untuk UN. Karena tinggal 3 bulan lagi UN akan berlangsung Ma." jawab Azam dengan memberitahukan kepada Mamanya
"Baiklah nak, tapi Mama dan Papa harus berangkat hari ini, selama kami tinggal kamu akan tinggal bersama dengan pamanmu dipesantren, agar kamu bisa memperdalam ilmu agama disana" balas Mamanya dengan berat untuk meninggal kan sementara anak semata wayangnya
Azam pun pergi menuju kamarnya dan mengistirahatkan badannya, sampai dikamarnya dia melihat ke sebuah lemari yang sedang yang didapati banyak piala atas perlombaan yang ia ikuti selama ini.
"Alhamdulillah..." syukurnya dengan dengan senyum dan memanjatkan do'a
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments