Episode 5

  Dalam perjalanan menuju kelas, Axera masih memikirkan alasan gadis tadi tak bereaksi sesuai perkiraannya hingga di tengah jalan ia baru sadar, ia baru saja membaca sampul awal buku tanpa sempat melihat isinya. Bisa-bisanya ia lupa diri saat berhadapan dengan perempuan. Ternyata yang dikatakan oleh murid laki-lakinya memang benar, mereka sedikit menyeramkan.

  Axera lalu melihat ke arah luar, memerhatikan kota yang terbentang luas hingga tembok kerajaan tampak begitu kecil di kejauhan. Ia tak menyangka semua ini berawal dari seorang saja. Sebuah kerajaan terbesar sekaligus terkuat di benua Terrana, dapat tercipta hanya karena sebuah perjuangan. Seperti yang sudah diceritakan oleh para guru di tiap pertemuan, dulunya benua Terrana adalah tempat yang berbahaya, di mana mahluk hidup saling bertarung untuk memperebutkan wilayah kekuasaan atau sekedar menghabiskan waktu. Perang besar terjadi di mana-mana tanpa dapat terhentikan. Ribuan nyawa terbuang begitu saja di medan perang, mati membusuk tanpa sebuah tanda jasa hingga menjadi sebuah sejarah biasa, yang dapat ditemukan di hampir tiap buku dan kini tak terlalu dianggap penting. Dan pada saat itu, beberapa ras yang sekarang telah punah, dulu masih menguasai beberapa bagian benua. Mereka adalah Demon, Dragonoid, Valkyrie dan Druid. Empat ras besar dengan kekuatan di luar batas wajar. Mereka adalah ras yang jarang berperang, namun seorang saja dari mereka muncul, maka kehancuran besar sudah pasti terjadi di medan perang tersebut.

  Suatu ketika, mereka tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa sebuah kabar. Tak ada yang tahu di mana, siapa dan karena apa mereka pergi. Tak seorang pun juga tahu nama ataupun wajah bentuk dan wajah asli mereka, mengingat tiap orang yang melihat salah satunya, sudah menjadi mayat tak berbentuk. Kini, mereka hanya menjadi sebuah legenda belaka, legenda yang sering digunakan untuk menakut-nakuti anak kecil jika sering melawan orang tua. Namun, entah mengapa, Axera merasa mereka sebenarnya masihlah ada, namun menyembunyikan diri dari dunia luar.

  Banyak alasan yang dapat dipertimbangkan sebagai sebuah penghalang bagi mereka untuk menunjukkan diri kembali. Mungkinkah mereka ingin menghentikan perang besar tersebut? Mungkinkah mereka sebenarnya telah melemah dan takut untuk dimusnahkan? Ataukah mungkin mereka sebenarnya sedang menyembunyikan sesuatu yang jauh lebih besar?

  Berbagai kemungkinan dapat terjadi dan tiap alasan, memiliki kemungkinannya masing-masing. Dengan kata lain, begitu banyak hal yang dapat terjadi di kemudian hari, tapi mengapa orang-orang tampak begitu santai? Mungkinkah mereka mengira dunia ini benar-benar telah aman? Namun.. karena alasan apa?

  Axera terus memikirkan berbagai pertanyaan yang satu per satu muncul dalam kepala. Ia memang maihlah seorang bocah berumur 12 tahun. Tetapi, ia suka memikirkan sesuatu yang berada di luar pemikiran biasa. Sebutan bahasa inggrisnya, ialah 'Out of the box'. Banyak yang bakal menganggap Axera sebagai seseorang yang aneh dan paranoid dengan pemikirannya itu, namun bocah tersebut sama sekali tak peduli. Lagipula tiap hari ia di bully oleh murid-murid akademi, sehingga penilaian orang lain terhadap dirinya sama sekali tak ia pikirkan. Ia juga tak perlu pusing memikirkan bagaimana perasaan orang tua atau orang terdekatnya, begitu mendengar Axera dianggap sebagai orang aneh, karena ia juga tak memiliki siapa-siapa. Salah satu alasan Axera suka menghabiskan waktu sendiri dan merasa lebih bebas.

  Baru saja akan berbalik badan, seseorang sudah memutar badannya terlebih dahulu dengan kasar, mendorongnya keras ke dinding sembari mengangkat kerah bocah kecil tersebut. Murid laki-laki ini adalah seorang senior. Ia mengenakan seragam berwarna biru tua dan tampak sedikit garang, namun raut wajah emosi nya itu membuat wajahnya tampak sedikit menyebalkan, juga untuk pertama kalinya, Axera merasakan niat melukai yang besar muncul, berusaha menguasai tubuh.

  "Apa yang kau lakukan bersama Yuna di perpustakaan hah!?" bentak murid tersebut, menarik perhatian murid-murid lain yang segera melingkari mereka seperti seekor semut menemukan sebuah permen. Mereka tampak bingung, namun tatapan mata masing-masing sudah memberitahu perasaan mereka yang sebenarnya.

  Mereka menikmati ini.

  "Jawab pertanyaanku, sebelum aku meremukkan beberapa tulangmu" ancamnya, mengangkat kerah Axera lebih tinggi hingga mendekati wajah murid tersebut yang tingginya sudah mencapai 175 cm, sementara Axera masihlah 160 cm.

  Sekuat mungkin, Axera menahan perasaan yang kini meluap-luap dalam dirinya. Ia juga bingung mengapa ia tak dapat menahan emosi, padahal dirinya sudah sering diperlakukan seperti ini, bahkan jauh lebih buruk dibanding sekedar di labrak seperti sekarang.

  Murid senior tersebut mengepalkan tangan kanan dan siap untuk meninju Axera. Tiap orang dapat merasakan adanya aliran mana berkumpul di kepalan itu, aliran yang cukup untuk menghancurkan sebuah dinding kokoh dalam sekali pukulan dan ia mengarahkannya pada Axera yang bahkan tak memiliki aliran mana sama sekali.

  "Sekali lagi, jawab pertanyaanku sebelum kau menyesal nantinya"

  Axera dapat merasakan adanya niat membunuh keluar. Ia dapat merasakan perasaan aneh yang membuat sekujur tubuhnya tegang dan siaga dengan pikiran menjadi kosong dan tenang. Ia belum pernah berada di situasi seperti ini sebelumnya, tidak dengan dirinya yang entah karena apa, siap untuk melawan. Tahu-tahu, ia dapat melihat adanya aliran mana berkumpul di sekitar kepalan tangan murid tersebut, sesuatu yang tak pernah dapat dilakukan orang lain. Mereka hanya bisa merasakan aliran mana, namun tidak dengan melihatnya secara langsung, apalagi sejelas Axera sekarang.

  Aliran mana itu berwarna kemerahan dan seingat dia, atribut api memiliki aliran mana berwarna merah secara teori, tetapi belum ada yang bisa membuktikan apakah itu benar atau tidak. Guru mengatakan bahwa itu hanyalah sebuah spekulasi biasa, mengingat api berwarna merah. Ia tak menduga ternyata benar, aliran tersebut berwarna kemerahan dengan warna yang lebih cerah di bagian tengah aliran.

  Kemudian, Axera dapat merasakan adanya aliran mana lain datang dari arah perpustakaan. Tanpa disadari, Axera menajamkan kelima indranya dan dapat mengetahui siapa yang sedang berlari ke arah sini, bersiap untuk mengendalikan situasi dengan aliran mana berwarna putih.

  "Kau sudah kuberi kesempatan"

  Tepat sebelum tinju itu mengenai wajah Axera, sebuah tangan sudah menahannya terlebih dahulu.

Terpopuler

Comments

Agus

Agus

waw menarik jg

2024-06-10

0

anggita

anggita

Axera, saabaarr bgt.

2021-04-03

0

Orange Cat

Orange Cat

Hai Thor, salken pembaca baru. aku bawa 5 like nih, mampir yuk kalau ada waktu.. semangat terus.

2021-03-22

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82 (END OF ARC 1)
83 Episode 83 (OL'MACHINA ARC)
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82 (END OF ARC 1)
83
Episode 83 (OL'MACHINA ARC)
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!