Chapter 5

" Sorry.. sorry.. gue kaget, kok loe ga kasih kabar ke gue kalau loe udah tunangan? "

" Ntar gue ceritain hehehe.. " jawab Zanna cengengesan

" Udah sekarang kita makan dulu ok " lanjutnya

Selama makan siang Zanna dan sahabatnya saling bercerita dan bercanda satu sama lain dan Ruri hanya diam dan tersenyum mendengarkan cerita mereka. Setelah mengantar Zanna dan sahabatnya kembali ke rumah sakit, Ruri pun kembali lagi ke kantor untuk mempersiapkan apa saja yang akan dia bawa saat tugas nanti. Pulang kerja Zanna dijemput Ruri kembali.

Di depan rumah Zanna, dalam mobil

" Zanna, tunggu aku ingin mengatakan sesuatu padamu " ucap Ruri memegang tangan Zanna saat Zanna akan membuka pintu mobil.

" Zanna, jujur aku katakan selama ini kita dekat, aku jatuh hati padamu pada pandangan pertama, aku berharap nanti sepulangku dari tugas kita bisa mempercepat melaksanakan pernikahan kita, bagaimana menurutmu? " ucap Ruri mengungkapkan perasaannya.

Lama Zanna terdiam, dia bingung mau mengatakan apa

" Sebenarnya Zanna masih belum mengerti dengan perasaan Zanna sendiri saat ini kak, tapi jujur saat Zanna dekat dengan kak Ruri ada perasaan nyaman. Entahlah kak, Zanna belum bisa memberi jawaban yang pasti untuk kakak saat ini. Zanna berharap kakak mau bersabar untuk Zanna "

" Baiklah aku mengerti, aku tau aku belum melamarmu secara resmi tapi selama aku ga ada disampingmu, aku berharap Zanna bisa memikirkan tentang pernikahan kita nanti "

Zanna menganggukkan kepala,

" Sudah malam, Zanna masuk dulu kak, hati-hati di jalan dan salam buat mama Alia dan papa Chandra " pamit Zanna

Keesokan harinya Ruri berangkat tugas pagi-pagi sekali. Ruri pamitan ke Zanna lewat telepon semalam dan Ruri meminta untuk Zanna memikirkan perkataannya tadi tentang pernikahan.

" Maaf, suster dimana ruangan dokter Zanna? " tanya seorang laki-laki di lobby RS

" Bapak lurus dari sini nanti persimpangan belok kanan, ruangan dokter Zanna no 4 dari sebelah kiri " jelas suster tersebut.

" Ok.. makasih suster "

" Sama-sama "

Lalu laki-laki itu berjalan sesuai petunjuk yang suster tersebut berikan.

tok.. tok.. tok..

" Iya masuk "

" Maaf dokter, ada pasien yang ingin bertemu " ucap suster jaga

" Suster ga bilang kalau saya sedang istirahat siang "

" Sudah dokter, tapi mas nya bilang penting ingin bertemu dengan dokter "

" Baiklah, kalau gitu suruh dia masuk, tapi nanti kalau ada pasien lagi yang ga terlalu mendesak, bilang saya sedang istirahat "

" Baik dokter " jawab suster jaga lalu keluar dari ruangan dokter Zanna

" Hallo cantik.. " ucap laki-laki itu ketika membuka pintu ruangan Zanna

" Kak Kenzo.. " ucap Zanna terkejut lalu berdiri dan memeluk Kenzo

" Gimana nih kabar adik kesayangan kakak yang cantik ini? "

" Baik kak, kak Kenzo kemana aja? Zanna datang kerumah, kakak jarang ada dirumah dan bunda bilang kakak sering dinas ke luar kota "

" Iya setelah acara malam itu kakak harus pergi keluar kota lagi dan kakak baru aja balik hari ini. Makanya kakak langsung kesini begitu ada waktu senggang buat ketemu Kenan dan kamu "

" Udah makan siang belum? temenin kakak makan siang yuks.. "

" Yuks, kebetulan Zanna juga belum makan siang kak "

" Ok cantik.. oh iya bukannya Kenan sudah bekerja di rumah sakit ini juga, dimana dia? "

" Iya kak, kenapa ga sekalian aja kita ajak dia. Kalau gitu Zanna telepon dia dulu "

Sambil berjalan Zanna menelpon Kenan tapi ga diangkat dan akhirnya Zanna mengirim sms bahwa dia dan Kak Kenzo akan pergi makan siang bersama dan memberi tahu alamat restauran yang akan dia kunjungi.

Hahaha.. mereka tertawa bersama sambil berjalan keluar ruangan Zanna. Beberapa suster yang melihat mereka berdua akrab berbisik-bisik. Dilorong rumah sakit saat dokter Gilang berjalan menuju ruangan dokter Zanna, tanpa sengaja dia mendengar 2 orang suster yang berpapasan dengannya bergosip

" eh.. kamu tau ga, tadi ada cowok ganteng banget nyariin dokter Zanna lho.. secara gitu ya, dirumah sakit ini kan belum pernah liat dokter Zanna dekat dengan cowok sampai seakrab itu "

" Hah.. beneran nih, kamu ga bohong kan? kamu tau darimana berita itu? "

" Suer.. sumpah, gue ga bohong kok, gue kan liat sendiri barusan dokter Zanna berjalan keluar sama cowoknya itu sambil tertawa akrab sekali "

Gilang yang secara tak sengaja mendengar cerita kedua suster itu pun bergegas ke ruangan dokter Zanna, dia penasaran siapa cowok yang lagi dekat dengannya itu.

" Zanna.. dokter Zanna.. " teriak Gilang saat melihat Zanna akan sampai di pintu keluar rumah sakit

Zanna berhenti dan menoleh ke arah suara orang yang memanggilnya

" Ya, dokter Gilang ada apa? "

" Hmm.. anu.. itu.. saya sebenarnya bermaksud ingin mengajak dokter Zanna makan siang bareng, tapi sepertinya dokter Zanna lagi ada tamu ya.. " ucap Gilang sedikit gugup dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

" Maaf dokter, tapi saya udah ada janji. oh iya.. kenalin ini kak Kenzo, kakak sepupu saya dan kakak kenalin ini dokter Gilang " ucap Zanna memperkenalkan mereka.

" Kenzo "

" Gilang "

Ucap mereka berdua berkenalan sambil berjabat tangan.

" Kalau gitu saya permisi dulu ya dokter Gilang, mungkin lain waktu kita bisa pergi makan bersama "

Zanna dan Kenzo pun pergi. Sepeninggal dokter Zanna, dokter Gilang berencana akan kembali keruangannya tapi dia bertemu dengan dokter Kyra dan mengajak dokter Gilang makan siang bersama di kantin rumah sakit.

Di cafe, sambil menunggu pesanan mereka datang,

" Sepertinya dokter tadi suka sama Zanna ya? " ucap Kenzo

" Iya, Zanna tau tapi Zanna hanya anggap dia teman aja kak ga lebih, sudahlah kak jangan bahas tentang itu "

" Kakak, gimana kabarnya akhir-akhir ini? perasaan sibuk banget sampai jarang ketemu kalau Zanna mampir ke rumah " ucap Zanna mengalihkan pembicaraan

" Kabar kakak baik dan sehat. Biasalah kakak sedang ada selidiki beberapa kasus, kabar kamu sendiri gimana? "

" Yaa.. begitulah "

" Hubunganmu dengan Ruri bagaimana? "

Zanna terdiam tak menjawab hanya mengaduk-aduk minumannya, dia masih ragu dengan perasaannya sendiri, jujur selama mengenal Ruri, dia merasa nyaman berada bersamanya walaupun Ruri sedikit berbicara, jarang tersenyum dan agak kasar tapi dia penuh perhatian. Melihat itu Kenzo tau Zanna masih belum sepenuhnya menerima perjodohan ini.

" Percaya sama kakak, Ruri itu orangnya baik walau dari luar dia terlihat arogan, dingin dan cuek. Jika kamu sudah mengenalnya dengan baik dia orangnya sebenarnya ramah, perhatian dan sedikit posesif. Dan tidak ada cowok yang lebih baik dari Ruri yang bisa mencintaimu dan juga melindungimu "

" Iya Zanna tau, Zanna akan coba lebih mengenal dan memahami dia " ucap Zanna tersenyum

" Gitu dong.. itu baru adik kakak yang cantik, kamu kalau cemberut jelek tau " ucap Kenzo sambil mengusap kepala Zanna

" Kak Kenzo, Zanna.. " panggil Kenan

" Maaf tadi hp aku tinggal diruangan, aku tadi habis keliling cek pasien jadi baru ke baca smsnya. Kak Kenzo kapan pulang dari Sumbawa? " ucap Kenan sambil menggeser kursi disebelah Kenzo untuknya duduk.

" Udah 4 jam yang lalu kakak tiba terus ke rumah sakit pengen ketemu kamu sama Zanna sekalian ajak makan siang "

Ditengah-tengah makan, Kenzo mendapat telepon dan langsung pergi. Selesai makan siang Kenan dan Zanna kembali ke rumah sakit.

" Kenan, Zanna.. kakak pergi dulu ada sedikit urusan, kalian hati-hati kembali ke rumah sakit " ucap Kenzo lalu pergi

" Iya kak.. kakak juga hati-hati " ucap Zanna

Beberapa hari ini kepolisian kota kembali disibukkan dengan sebuah kasus penculikan dan pembunuhan yang bikin resah warga. Karena kesibukkannya itu Ruri jadi jarang pulang dan meluangkan waktunya untuk Zanna. Sebenarnya beberapa hari ini Zanna juga sibuk di rumah sakit hingga membuatnya sering pulang malam.

Dan beberapa hari ini Zanna selalu merasa ada seseorang yang sedang memperhatikan dan membuntutinya hingga ke rumah. Karena itu ketika Ruri ada waktu untuk menjemputnya, Zanna menceritakan ketakutannya pada Ruri. Mendengar cerita Zanna, Ruri teringat kasus yang saat ini tengah santer diberitakan dan Ruri mencoba menenangkannya.

Di dalam mobil saat Ruri menjemput Zanna

" Ini kamu pakai selalu jangan sekali-kali kamu lepas, agar tiap saat aku bisa tau keberadaanmu. Dan tidak usah takut ataupun panik, kalau ada apa-apa Zanna bisa langsung telpon kak Ruri  " ucap Ruri sambil memberi Zanna paperbag, Zanna merasa tenang akan perkataan Ruri barusan.

Zanna melihat isi di dalam paperbag ada sebuah kotak hitam dan sebuah semprotan merica, dia membuka kotak hitam itu isinya sebuah jam tangan cantik.

" Itu jam tangan yang sudah aku modifikasi, kau suka? "

" Iya.. terima kasih kak "

" Sini biar aku pakaikan. Dengan kamu pakai jam tangan ini, aku bisa cek keberadaanmu setiap saat " ucap Ruri sambil menarik tangan kiri Zanna

" Dan ini jam tangan couple denganku, lalu semprotan itu jangan lupa untuk kau bawa terus di dalam tas mu " lanjutnya dan menunjukkan jam tangan yang Ruri pakai.

Zanna menganggukkan kepala menjawabnya. " Terima kasih, kalau begitu Zanna masuk dan hati-hati di jalan kak " ucapnya dan turun dari mobil

" Salam buat papa dan mama, maaf aku tidak bisa mampir malam ini "

" Iya.. dadah " lalu Zanna masuk ke dalam rumah dan Ruri pun pulang

Hari ini Zanna pulang malam lagi. Saat sedang berjalan Zanna merasa ada yang mengikutinya di belakang tapi saat dia menoleh tidak ada siapa-siapa.

" Hah.. mungkin perasaanku saja " gumam Zanna dan kembali berjalan. Selang beberapa menit perasaan itu datang kembali dan Zanna pun merasa sedikit takut. Dia mempercepat jalannya dan tiba-tiba seseorang memegang bahunya dari belakang. Karena takut Zanna menutup mata sambil merogoh tasnya untuk mengambil semprotan merica.

" Zanna.. "

Zanna mengenal suara itu dan aroma musk nya, dia membuka mata dan menoleh ke belakang

" Kak Ruri.. kapan kakak datang? " ucap Zanna lalu memeluk Ruri dan dia pun merasa lega ternyata Ruri tunangannya yang menepuk bahunya

" Kakak buat aku kaget aja " ucap Zanna seraya memeluk erat Ruri, Ruri pun membalas memeluk Zanna. Dia rindu sekali dengan Zanna

" Maaf.. dari tadi aku telepon tapi ga diangkat jadi aku nungguin disini karena mama ingin bertemu, ternyata kamu hari ini pulang larut malam "

" Iya tadi ada ganti shift teman jadi baru pulang malam begini "

" Ya udah, kalau gitu aku temenin sampai depan rumah yaa.. " ucap Ruri sambil bergandengan tangan

" Lain kali kalau sudah malam, lebih baik istirahat di rumah sakit aja "

" Iya kak.. " ucap Zanna menganggukkan kepalanya

Dan mereka pun kembali berjalan. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang mengawasi mereka dengan tajam. Sampai depan rumah

" Sudah malam aku pulang dulu, sampai ketemu besok "

" Hmm.. sampaikan permintaan maaf Zanna pada mama Alia karena ga bisa datang kerumah "

" Ga apa-apa.. salam buat papa dan mama "

" Baiklah "

Begitu Zanna masuk, Ruri pun pulang. Keesokan malamnya Ruri dan teamnya akan melakukan penyergapan besar. Dalam penyergapan kali ini Ruri bertekad untuk menangkap kaki tangan George Lucas yang menghilang saat penyergapan beberapa bulan yang lalu. Di sebuah rumah kosong yang terbengkalai, Ruri dan teamnya mempersiapkan semuanya.

" Dalam misi kali ini kita harus berhasil menangkapnya, mengerti?? "

" Siap.. " jawab semuanya barengan.

Tak disangka karena aksinya Ruri terkena tembak dibahu sebelah kanan, dan tergores pisau di perutnya. Gangster ini ternyata masing - masing anggotanya dilengkapi oleh senjata api.

Saat Zanna bersiap akan pulang, mobil ambulance datang membawa pasien

" Cepat kau panggil dokter Zanna, aku butuh bantuan di ruang UGD " perintah dokter Kyra

" Dokter Zanna, dokter Kyra butuh bantuan di UGD " ucap salah satu suster yang berjaga memanggil Zanna

Zanna pun bergegas ke UGD. Sesampainya disana dia terkejut melihat pasiennya tunangannya sendiri, dia langsung mengambil tindakan. Setelah melakukan operasi untuk mengeluarkan peluru dibadan Ruri dan mengobati luka Ruri lalu Zanna memindahkannya di ruang rawat inap.

" Dokter bagaimana keadaan teman saya? " tanya Kevlar begitu melihat Zanna keluar dari ruang operasi

" Keadaannya baik-baik saja, tidak perlu khawatir. Saya sudah mengeluarkan pelurunya dan pasien sudah melewati masa kritisnya sekarang pasien sudah kami pindahkan ke rawat inap, anda bisa menemuinya disana "

" Terima kasih dokter "

" Sama-sama "

\*\*\*Vote.. \*\*\*

\*\*\*Like.. \*\*\*

***Jangan lupa ya***\*\*\*..\*\*\*

***Selamat Membaca***..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!