Pagi hari sebelum pulang om Rudi mengingatkan Zanna kembali tentang tawaran itu.
" Kalau kamu setuju dengan permintaan ayah, langsung aja datang ke rumah sakit ya.. ayah tunggu lho.. "
" Iya ayah, Zanna bilang sama papa dan mama dulu tentang itu, kalau gitu Zanna sama Zeline pamit pulang dulu ya.. ayah.. bunda.. "
" Zanna, Zeline sering-sering juga nginap disini yaa, temenin bunda " ucap om Rudi sebelum mereka naik ke mobil.
" Iya ayah, Zanna dan Zeline pulang dulu ya dadah.. "
Di lain tempat dan waktu..
Dugh.. bruk..
" Aduh.. maaf.. maaf ya ga sengaja " ucap laki-laki itu sambil membantu membereskan berkas-berkas yang terjatuh
" Iya ga apa-apa " jawab gadis yang ditabraknya
" Ini.. kamu baik-baik aja kan? maaf tadi ga liat jadi ga sengaja nabrak kamu " ucapnya seraya mengembalikan berkas-berkas yang dia bantu ambilkan
" Hmm.. ga apa-apa, terima kasih "
" Ibu.. bu Adel anda tidak apa-apa? " tanya sekretaris pribadinya yang baru saja datang setelah mengambil mobil dari tempat parkiran.
" Berkas-berkasnya biar saya bantu pegang bu " lanjutnya sambil membukakan pintu mobil untuk atasannya itu
Mereka pun pergi meninggalkan laki-laki tersebut yang termenung menatap mereka
" Woi.. ngelamun aja bro.. " teman laki-laki itu datang mengejutkannya.
" Liatin apaan sih.. serius amat " lanjutnya celingak-celinguk karena penasaran.
" Ga ada.. masuk yuks.. yang lain udah pada nungguin tuch.. " ajak laki-laki itu. Mereka adalah Kenzo dan Tama. Mereka sedang melakukan penyamaran untuk menyelidiki sesuatu yang berhubungan dengan kasus yang saat ini tengah mereka tangani.
Dan beberapa hari lagi dari info yang mereka dengar, akan ada seorang pengedar yang akan melakukan aksinya di sebuah bar yang berseberangan dengan cafe yang saat ini mereka kunjungi.
" Bu.. nyonya besar tadi menelpon saat bu Adel sedang meeting dengan klien. Beliau berpesan agar bu Adel menelponnya kembali setelah meeting " ucap Lisa sekretarisnya begitu mobil mulai berjalan.
" Hmm.. biar nanti aku menelponnya begitu sampai di hotel " jawab Adel menghela napas dan menyandarkan kepalanya sejenak sambil memejamkan matanya
Adel jadi teringat perkataan ibundanya beberapa hari yang lalu yang menyuruhnya untuk segera mencari pasangan hidup. Setelah kematian ayahnya 2 tahun yang lalu, Adel menggantikan ayahnya untuk memimpin perusahaan sambil menyelesaikan kuliahnya yang hanya tinggal skripsi.
Sejak itu Adel menjadi sibuk, dia seperti tidak ada waktu untuk dirinya sendiri.
" Sayang kemarilah.. " panggil bunda Maya melihat Adel baru saja sampai rumah sepulangnya dari kantor
" Bundaaa.. " ucap Adel seperti anak kecil, menghampirinya dan memeluk bunda Maya.
" Apa kamu capek? maaf bunda tidak bisa membantumu banyak " ucap bunda Maya sambil mengelus rambut Adel yang tengah berbaring dipangkuannya.
" Bunda ga perlu minta maaf, liat senyum bunda, capek Adel langsung hilang " ucap Adel memeluk bunda Maya erat.
" Adel saaaayang bunda " lanjutnya
" Bunda juga sayang Adel "
" Sayang.. kamu sudah punya pacar? atau mungkin ada laki-laki yang kamu sukai? kapan kamu akan memperkenalkan kepada bunda seorang laki-laki sebagai pasangan hidupmu, kamu sudah waktunya untuk menikah "
" Adel ga ada waktu untuk berpacaran bunda, apalagi kepikiran untuk menikah "
" Lalu sampai kapan kamu akan terus menyibukkan diri seperti ini nak? "
" Bunda ga usah berpikir tentang masalah itu, jika sudah waktunya pasti Adel akan kenalkan pada bunda, Adel capek bun.. Adel masuk kamar dulu " ucap Adel menghindar agar bundanya tidak kembali bertanya tentang pernikahan.
Melihat kesibukannya itu, ibundanya selalu berharap Adel dapat segera menemukan pasangan hidupnya untuk berbagi suka dan duka. Tapi hingga saat ini Adel masih belum menemukan seseorang yang cocok untuknya.
Ibundanya selalu mengatur kencan buta untuk Adel tapi selalu saja ditolak oleh Adel. Ibunda Maya sudah tak sabar untuk menimang cucu dari anak semata wayangnya untuk menemaninya di hari tua. Hingga suatu hari ibundanya tanpa sengaja bertemu dengan teman SMA nya dulu sedang bersama anak laki-lakinya, yang kebetulan perusahaannya dulu pernah kerjasama dengan perusahaan Adel.
Dan ibundanya sangat menyukai anak laki-laki tersebut, dia bernama Dion Wiguna. Dia sangat sopan tutur katanya kepada orang tua dan juga baik hati.
Sejak saat itu ibunda Adel selalu berusaha untuk mempertemukan Adel dan Dion berdua. Terkadang ibunda Adel mengundangnya ke rumah hanya untuk makan malam bersama atau membuat janji tanpa sepengetahuan Adel jika Adel sedang libur dan berada dirumah.
" Dion.. maafkan sikap bunda jika selalu merepotkanmu " ucap Adel saat makan malam bersama dengan Dion yang sudah diatur oleh bunda Maya.
" Tidak apa-apa, aku tidak merasa direpotkan oleh tante "
" Tapi aku tidak ingin kamu jadi salah paham dengan ini semua. Selama ini aku hanya menganggapmu seorang teman tidak lebih, maaf aku harap kamu mengerti " ucap Adel
Dion hanya diam dan tersenyum manis mendengar penuturan Adel. Seiring waktu Dion berharap suatu saat nanti perasaan Adel bisa berubah terhadap dirinya.
````````````````
Adipati Bagaskara mengajak sahabatnya makan siang bersama di restaurant setelah meeting kerjasama mereka. Mereka mengobrol tentang masa lalu mereka dan teringat ide konyol yang pernah mereka ucapkan jika mempunyai anak. Mereka berdua ingin menjodohkan anak-anak mereka saat mereka telah dewasa.
" Bagaimana kabarmu dan Alia? " tanya Adipati
" Kabarku dan istri baik, kapan nih kamu mau main kerumah bareng sama Rita? " ucap Chandra
" Mungkin nanti jika ada waktu aku akan pergi main kerumahmu " jawab Adipati
" Kalau kabar menantuku bagaimana? kapan dia menyelesaikan studinya di Singapura? " tanya Chandra
" Kebetulan hari ini anakku Zanna baru saja pulang dari Singapura setelah menyelesaikan kuliahnya, tadi istriku menelepon kalau Zanna sudah ada dirumah "
" Oh iya.. aku sudah tak sabar ingin bertemu dengan menantuku itu. Aku akan berbicara pada Alia tentang perjodohan ini, pasti dia akan senang sekali, karena dia yang paling menggebu-gebu ingin anakku Ruri cepat menikah hahaha.. "
" Aku juga akan berbicara kembali dengan Rita tentang rencana ini "
Mereka berdua tertawa bersama dan sepakat akan bertemu kembali bersama keluarga mereka bulan depan. Sampai dirumah Adipati menceritakan perihal perjodohan Zanna dengan anak sahabatnya sekaligus kliennya itu. Kabar tersebut disambut gembira oleh mama Rita, dia sudah tidak sabar melihat Zanna menikah supaya dia bisa segera mempunyai cucu seperti teman-teman arisannya yang lain.
Dirumah Chandra Mahendra juga menceritakan tentang rencana perjodohan yang dia dan sahabatnya sepakati kepada istrinya Alia. Alia sangat senang mendengarnya dia tidak sabar untuk menimang seorang cucu dari anak semata wayangnya agar bisa menemaninya dirumah.
Beberapa hari setelah kepulangannya dari Singapura, Zanna mencari info tentang keberadaan sahabat-sahabatnya sebelum Zanna menceritakan tentang tawaran yang diajukan oleh om nya tentang bekerja di rumah sakit kepada orang tuanya. Setelah mendengar cerita Zanna tentang tawaran bekerja itu, mama dan papanya menyerahkan semua keputusan itu kepada Zanna selama itu masih baik untuk Zanna.
Dan setelah berpikir matang dan juga mengetahui kalau sahabatnya Anin dan Jovanka juga bekerja di rumah sakit Kasih Ibu milik om Rudi, Zanna pun menyetujui tawaran tersebut. Beberapa hari kemudian dia pergi kerumah sakit Kasih Ibu untuk bertemu dengan om nya.
Zanna diantar Zeline pergi ke rumah sakit Kasih Ibu. Setelah berbincang-bincang dengan om nya diruangan, om nya memanggil semua dokter ke ruang rapat dan memperkenalkan Zanna sebagai dokter bedah baru yang akan bekerja dirumah sakit Kasih Ibu mulai minggu depan.
" Zanna.. hai.. " teriak Anin dan Jo sahabatnya itu sambil melambaikan tangan setelah berada diluar ruang rapat dan menghampirinya. Mereka pun saling berpelukan melepas kangen
" Surprise.. gue kangeeen, sorry ya gue belum sempat hubungi loe sama Adel dan Jo lagi kalau gue udah balik ke Indonesia "
" Gue juga kangen dan juga kaget waktu kepala RS ngenalin dokter baru, eh.. ternyata sahabat cantik gue ini dokter barunya " seru Anin menggoda
" Lama di Singapura tambah cantik aja loe " ucap Jo
" Bisa aja, loe juga tambah manis aja, sungguh gue kangen banget sama kalian " ucap Zanna sambil meluk erat Anin
" Gue juga kangen.. loe kalau dihubungin susah, kalau ga kita yang sibuk pasti loe yang sibuk " ucap Anin sedih
" hm.. udah mau waktu makan siang nih, kita makan siang bareng yuks.. " ucap Jo setelah melihat jam tangannya.
" Ayo.. kalau gitu gue ajak Adel juga buat ketemu makan siang bareng. Adel pasti seneng banget ketemu sama loe. Kita makan ditempat biasa ya.. " ucap Anin
" Ok.. aku juga mau panggil Zeline, dia ada diruangan ayah Rudi, tadi dia ikut gue kesini. " sahut Zanna
Saat mereka akan pergi, om Rudi memanggil Zanna dan memperkenalkan Zanna kepada dokter bedah yang ada di rumah sakit ini
" Zanna, kemari sebentar sayang, kenalin ini dokter Aditya, dokter Prabowo, dokter Farhan, dokter Nisa, dokter Gilang dan dokter Kyra. Nanti kamu akan bekerjasama dengan mereka "
" Salam kenal dokter, Zanna mohon bimbingan dokter semua selama bekerja disini. hmm.. maaf semua, Zanna mohon diri dulu karena ada janji dengan teman "
" Iya silahkan "
" Makasih ayah, Zanna pergi dulu yah "
Zanna pun pergi makan siang bareng Zeline dan ketiga sahabatnya. Mereka saling bertukar cerita, tertawa dan bercanda bersama sambil menunggu Adel datang.
" Zannaaa.. " teriak Adel melambaikan tangan saat melihat Zanna di cafe duduk bersama sahabatnya yang lain.
" Gue kangen banget sama loe " ucap Adel memeluk erat Zanna. Zanna tersenyum bahagia karena bisa berkumpul lagi dengan orang-orang yang dia sayangi.
Hari ini, hari pertama Zanna mulai bekerja di RS. Zanna bekerja menjadi dokter jaga di UGD untuk membantu dokter Kyra, dokter Prabowo dan dokter Farhan.
Zanna senang pulang ke Indonesia setelah kuliah karenanya dia jadi bisa bertemu dengan sahabat-sahabatnya yang telah lama tak bertemu. Di Singapura Zanna sempat ditawari bekerja di rumah sakit kenalan dosen profesornya di kampus tapi dia menolak karena sudah rindu dengan kampung halaman.
Hampir setiap hari Zanna selalu menghabiskan waktu luangnya bersama dengan sahabat-sahabatnya terkadang adiknya Zeline juga ikut makan siang bersama. Mereka saling bercerita tentang pengalaman masing-masing selama berpisah. Tak lupa juga Zanna membagi-bagikan oleh-oleh yang dia bawa dari Singapura untuk sahabat-sahabatnya itu.
Suatu sore saat Zeline baru pulang dari makan siang bareng Zanna dan sahabatnya, dia berencana ingin mampir Mall untuk mencari aksesoris hp miliknya. Tanpa sengaja mobilnya menyerempet mobil yang sedang terparkir hingga berbekas garis panjang, Arsa yang berjalan ke arah mobilnya terkejut melihat sebuah mobil menyerempet mobilnya.
Zeline yang berada di dalam mobil jadi panik dan bingung karenanya. Arsa pun langsung menghampiri mobil itu dengan amarah dia mengetuk kaca jendela mobil itu.
Tok.. tok.. tok..
Arsa mengetuk kaca jendela mobil itu, di dalam mobil Zeline terkejut dan keluar dengan wajah takut dan panik. Melihat seorang wanita cantik bak bidadari yang turun dari mobil membuat Arsa melupakan amarahnya sejenak.
" Pak, saya sungguh minta maaf, saya ga sengaja serempet mobil bapak " ucap Zeline memelas. Arsa pun menghela napas karena dia tadi berniat marah dan meminta ganti rugi karena itu mobil kesayangannya.
" Kalau gitu, saya lihat SIM dan STNK mobil nona? " ucap Arsa
" hehehe.. saya ga punya SIM dan ga bawa STNK pak " jawab Zeline cengingisan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal
" Kalau gitu nona ikut saya ke kantor polisi sekarang "
" Atas dasar apa bapak mau bawa saya ke kantor polisi, saya kan ga sengaja dan juga saya sudah minta maaf " ucap Zeline dengan nada agak tinggi
Arsa menunjukkan kartu identitasnya sebagai petugas kepolisian
" Karena nona sudah membawa mobil tanpa membawa surat-surat yang lengkap dan tidak memiliki SIM " ucap Arsa tegas.
" Pak.. tolong jangan bawa saya ke kantor polisi, " ucap Zeline sedikit memelas. Tapi Arsa tetap dengan pendirian untuk membawa Zeline ke kantor polisi.
Akhirnya Zeline pasrah ikut Arsa ke kantor polisi karena memang benar adanya dia melakukan kesalahan tapi sebelumnya dia menelpon Kenzo untuk meminta tolong agar tidak sampai panjang urusannya. Zeline ga mau buat papa dan mamanya khawatir.
Vote..
Like..
Jangan lupa ya...
Maaf jika masih banyak typo dan revisi
Selamat membaca..
```````````
````````````````
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Wiwik Sundari
kayaknya asyik nih..... lanjutannya di tunggu Thor 😘😘😘😘😘
2021-04-18
1