Chapter 4

Entah mengapa beberapa hari ini Ruri kembali teringat gadis yang pernah dia liat tempo hari saat dia bertemu dengan teman-teman di cafe. Dan jika dia bertemu kembali untuk ke tiga kalinya, dia berniat akan mendekatinya. Sungguh suatu kebetulan disaat dia sedang memikirkan gadis itu, dia melihat gadis tersebut sedang berdiri disamping mobil yang tampaknya sedang mogok.

Tanpa pikir panjang Ruri langsung menepikan motor sportnya dipinggir jalan. Dia lalu turun dari motor dan membuka helmnya.

" Kenapa pak? mobilnya mogok? bisa saya bantu? "

" Iya pak, saya ga tau apa yang terjadi "

" Saya bantu cek pak "

Ruri pun melihat-lihat ke bagian dalam mesin, dia mengecek kembali keseluruhannya. Setelah beberapa menit kemudian,

" Nah.. sekarang coba bapak nyalakan mesinnya "

Pak Jono menyalakan mesinnya, mobil kembali menyala

" Terima kasih mas " ucap pak Jono

" Terima kasih " ucap Zanna yang sedari tadi memperhatikan Ruri yang telah membantunya dan pak Jono. Dan dia juga memberi Ruri tissue basah untuk membersihkan kedua tangannya yang kotor.

" Iya sama-sama "

" Kenalin, saya Ruri " ucapnya seraya menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan

" Zanna.. sekali lagi terima kasih ya.. kalau begitu saya permisi dulu "

Zanna pun masuk ke dalam mobil dan kembali pulang.

" ahh sial.. kenapa aku lupa untuk meminta no teleponnya, bagaimana aku bisa bertemu lagi dengannya " gumam Ruri sambil menepuk keningnya setelah melihat mobil Zanna menjauh.

Walaupun dia lupa meminta no telepon gadis itu tapi hari ini suasana hati Ruri sedang senang karena telah bertemu gadis impiannya, dia berharap akan bertemu kembali dengannya secepatnya.

Hari ini di UGD sedikit sibuk karena ada kecelakaan beruntun di jalan raya terdekat dan banyak memakan korban jiwa.

" Ini.. " dokter Gilang menyodorkan minuman untuk Zanna yang tampak sedikit kelelahan setelah melakukan 3 kali operasi.

" Terima kasih " jawab Zanna dan langsung meminumnya.

" Bagaimana perasaan kamu setelah bekerja di rumah sakit ini? udah betah belum? " tanya dokter Gilang seraya menemani dokter Zanna berjalan keruangannya.

" Ya.. aku senang bekerja disini karena bisa bertemu sahabatku, dan juga ini cita-citaku sedari kecil ingin menolong orang lain, walau sedikit melelahkan hahaha.. " canda Zanna sambil tertawa, dokter Gilang tersenyum mendengarnya.

Semenjak Gilang mengenal dokter Zanna, Gilang merasa nyaman bersamanya, selain cantik, hatinya juga baik. Zanna baik dan ramah kepada semua orang dan banyak juga perawat yang senang bekerja dengannya.

Melihat Zanna tertawa sungguh manis, membuat jantungnya berdebar-debar dan baru kali ini dokter Gilang merasakan perasaan seperti ini jika dekat dengan wanita. Setelah 6 bulan bekerja Zanna sudah mempunyai ruangan sendiri dan karena kerjanya bagus, cekatan dan profesional. Om Rudi memberi tanggung jawab Zanna sebagai Asisten Kepala Dokter di UGD.

Walaupun Zanna keponakan pemilik rumah sakit, tapi dia tidak mau diistimewakan oleh om Rudi. Hampir setiap hari dokter Gilang selalu mendekati dan mengajak Zanna untuk makan siang bersama. Terkadang Zanna menolaknya dan terkadang juga dia mengajak Anin atau Jo hanya untuk menemani makan siang bersamanya dan Gilang agar tidak beredar gosip yang kurang menyenangkan di rumah sakit ini antara Zanna dan Gilang.

" Gue rasa dokter Gilang suka deh sama loe " bisik Anin saat pergi makan siang bersama. Zanna hanya membelalakkan matanya pada Anin dan mencubit pinggangnya yang kecil.

" Auww.. " teriak Anin tanpa sengaja saat Zanna mencubit pinggangnya.

" Ada apa dokter Anin? " tanya Gilang kaget

" Hah.. tidak apa-apa dokter, ada nyamuk besar " jawab Anin seadanya sambil menepuk tangan Zanna. Zanna hanya tersenyum melihat kelakuan sahabatnya itu.

Tanpa Zanna ketahui sebenarnya Gilang tau kalau Zanna mengajak Anin atau Jo karena tidak mau makan hanya berdua dengannya. Tapi Gilang tidak menyerah, dia juga mengirimi Zanna bunga dan coklat hampir setiap hari untuk menunjukkan perasaannya.

Saat makan ada notifikasi masuk di hp Anin, dia hanya membacanya tanpa pernah membalasnya. Anin tau jika semua notifikasi itu dari teman masa kecilnya yang sudah lama berpisah. Entah dari mana dia mengetahui no telepon Anin yang baru.

Zanna yang melihat perubahan raut muka Anin setelah melihat hpnya pun menyenggol lengannya.

" Kenapa? " bisik Zanna

" Ga ada apa-apa, nanti gue cerita " jawab Anin berbisik juga

Di lain hari..

" Zanna sayang, mama mau ngomong sesuatu " ucap mama Rita karena baru malam ini dia melihat anaknya itu sedang santai di rumah

" Iya ma ada apa? " jawab Zanna tapi masih asyik main dengan hp nya

" Mama dan papa ingin kamu bertemu dengan seseorang. Dia anak sahabat papa, setidaknya kalian saling bertemu dan saling mengenal dulu, bagaimana? "

Zanna kaget, dia mengerti maksud pembicaraan dari mamanya. Zanna terdiam dan berpikir setelah mendengar kabar tentang dia yang akan dijodohkan, dan akhirnya dia mengangguk menyetujuinya. Zanna tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya.

" Tapi kalau seandainya Zanna ga cocok dengan dia, mama dan papa harus terima keputusan Zanna " ucapnya sebelum beranjak masuk kekamarnya

Mama dan papanya sangat senang mendengarnya. Di kantor Adipati, setelah kepulangan Adipati dari luar kota untuk pembukaan cabang baru kantornya. Adipati dan sahabatnya Chandra kembali mengatur pertemuan keluarga yang sempat tertunda karena kesibukan masing-masing. Malam minggu ini mereka sepakat akan bertemu di Restaurant Hotel Bella.

" Zanna, jangan lupa nanti malam kita makan malam bersama di restaurant hotel bella ya.. nanti kamu langsung aja kesana sayang " ucap mama Rita sebelum Zanna berangkat ke rumah sakit

" Iya ma, Zanna kerumah sakit hanya sebentar kok, Zanna berangkat dulu ma "

" Hati-hati di jalan sayang "

Papa Adipati mengajak serta keluarga adiknya Rudi di acara pertemuan yang mereka adakan tanpa sepengetahuan anaknya, mereka pun sampai di restaurant. Tak lama keluarga Chandra juga sudah datang tapi baik Zanna maupun Ruri mereka berdua belum datang. Saat keluarga Chandra datang, Kenzo terkejut melihatnya dan dia menyapa om Chandra dan tante Alia.

" Kenzo, kamu kenal om Chandra sahabat baik papa Adipati? " tanya papa Adipati

" Iya pa, om Chandra papa dari sahabatku Ruri. Kami sama-sama bekerja dalam satu team di kantor "

" Kalau begitu bagus, kamu sudah mengenal adik iparmu dengan baik "

Kenzo tersenyum senang mendengarnya.

" Baiklah.. sambil menunggu mereka berdua datang, bagaimana kalau kita pesan makanannya terlebih dahulu " ucap Adipati lalu memanggil pelayan, sedangkan mama Rita menyuruh Zeline untuk menelpon kakaknya untuk bertanya keberadaan Zanna.

" Mama, teleponnya ga diangkat, mungkin kakak sudah dijalan ma.. "

" Kemana kakakmu ini? tamunya sudah datang, tapi dia malah datang terlambat " ucap mama Rita sedikit kesal

" Papa coba kamu telepon lagi Ruri, tanya dia ada dimana? " tanya mama Alia

" Ini papa sudah berulang kali telepon dia ma.. tapi ga diangkat-angkat juga "

" Anak ini sebenarnya ada dimana sih? " ucap mama Alia kesal.

Selang beberapa menit Zanna datang " Malam.. maaf semua, Zanna sedikit terlambat " ucapnya dan memberi salam

" Tidak apa-apa sayang, ini Zanna calon mantu ku Rita? cantik ya pa.. " ucap Alia seraya cipika-cipiki dengan Zanna, dia baru akan duduk di samping mama Rita, Ruri akhirnya datang juga.

" Malam " ucapnya dan terkejut melihat sahabatnya dan juga gadis impiannya itu ada di dalam ruangan. Lalu dia duduk di sebelah papanya.

" Baiklah karena semua sudah datang dan hadir dalam acara malam ini, kita langsung ke inti. Maksud kedatangan om dengan keluarga malam ini ingin melamar Zanna sebagai istri anak om Ruri dan juga ingin mempererat silaturahmi keluarga kita " ucap om Chandra dengan suaranya yang berwibawa.

Mendengar perkataan papanya Ruri sedikit terkejut dan senang karena ternyata gadis yang selama ini dia cari, adalah gadis yang akan dijodohkan oleh papanya dengannya. Kenzo yang mengetahuinya turut bersuka cita karena sahabatnya sekarang akan jadi saudara iparnya.

" Selamat bro.. gue harap loe bisa bahagiain adik sepupu gue " ucapnya pada Ruri

" Tapi kita sebagai orang tua juga tidak akan memaksa jika salah satu dari kalian merasa tidak cocok. Maka dari itu sebelum melangkah ke jenjang berikutnya, kita memberi waktu kepada kalian untuk saling mengenal terlebih dahulu, ya setidaknya selama 3 bulan setelah itu kami akan bertanya kembali kepada kalian bagaimana kelanjutan hubungan kalian. " lanjut om Chandra

" Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya menderita, kami melakukannya karena kami ingin kalian bahagia. Papa berharap Zanna bisa berjodoh dengan Ruri dan dapat melanjutkan hubungan kalian lebih serius lagi " sambung papa Adipati

Mendengar perkataan papanya itu Zanna hanya bisa diam dan mengikuti kehendak orang tuanya.

" Bagaimana denganmu Ruri? " tanya Chandra pada anaknya

" Ruri nurut aja kemauan mama dan papa "

Mendengar jawaban Ruri sebenarnya Chandra sedikit kaget, karena selama ini Chandra tau istrinya Alia berusaha untuk menjodohkan Ruri dengan anak dari teman - teman sosialitanya tapi Ruri selalu saja menolak dengan berbagai cara. Chandra hanya berharap semoga perjodohan ini berjalan dengan lancar.

" Baik, karena semua sudah setuju jadi malam ini kalian resmi bertunangan, Ruri kamu bawa cincinnya? " ucap Chandra

Ruri kaget di tanya cincin tunangan karena dia tidak ada persiapan apa-apa, dia pun menggelengkan kepala. Semua orang dalam ruangan tertawa karena Chandra menggoda anaknya " Issh.. papa ini suka sekali godain anaknya " ucap Alia membela anaknya

" Gimana mau beli cincin tunangan kan dia ga tau kalau mau dijodohin " lanjutnya seraya tertawa kecil.

" Ya udah, besok kalian berdua pergi bersama untuk memilih cincinnya gimana nak Ruri? " tanya mama Rita

" Iya tante, besok Ruri libur, Zanna gimana? "

" Kebetulan Zanna juga besok libur " jawab Zanna

" Karena semua sudah sepakat, kita lanjutkan makan malam kita, Rudi sudah lapar kak " ucap ayah Rudi memelas

Semua keluarga tertawa senang dan melanjutkan makan malam mereka dengan perasaan gembira. Mereka saling bercerita satu sama lain. Setelah pertemuan itu, Ruri dan Zanna pergi berjalan berdua untuk memilih cincin pertunangan mereka.

Ruri selalu menyempatkan waktu untuk antar jemput Zanna ke rumah sakit. Ruri berusaha untuk mengenal Zanna lebih dekat lagi. Terkadang malam minggu Ruri mengajak Zanna ke rumahnya untuk bertemu dengan mama Alia.

Mama Alia sangat menyayangi Zanna calon menantunya ini. Minggu ini Ruri akan pergi karena ada tugas, jadi 2 hari sebelumnya Ruri sering menghabiskan waktu berdua dengan Zanna.

" Hari ini kamu ada waktu? " tanya Ruri saat mengantar Zanna ke rumah sakit

" Kebetulan jadwalku hari ini agak longgar, tumben kakak tanya "

" Aku ingin makan siang bersama denganmu, nanti aku jemput saat jam istirahat "

" Ok dah.. " lalu Zanna keluar dari mobil dan masuk ke dalam lobby rumah sakit

Melihat Zanna hilang dari pandangannya Ruri pun melaju mobilnya ke kantor polisi.

" Ehem.. ehem.. makin mesra aja nih. Tiap hari diantar jemput sudah kayak sopir pribadi yaa.. hahaha " goda Anin yang tau kalau Zanna sudah bertunangan

" Issh.. loe yaa ga ada kerjaan, godain orang terus "

" Gimana tunanganmu itu, kenalin dong sama gue "

" Loe udah tunangan Zanna? sama siapa? kok gue ga tau " tanya Jo yang tiba-tiba muncul di belakang Anin dan Zanna

" Sssttt.. jangan keras-keras.. mendingan ikut gue keruangan yuks.. " ucap Zanna dan menarik sahabatnya itu masuk kedalam ruangannya. Zanna pun bercerita kronologi terjadinya tunangan yang terkesan mendadak ini kepada sahabatnya

" Ntar gue kenalin kalian sama tunangan gue "

Jam istirahat siang.. Zanna, Anin dan Jo sudah menunggu Ruri di lobby rumah sakit. Tak lama Zanna melihat mobil Ruri datang, Zanna pun menghampirinya.

" Kak.. Zanna boleh ajak sahabat Zanna makan siang bareng juga? " tanya Zanna pada Ruri

" Iya boleh " jawab Ruri, lalu Zanna memanggil Anin dan Jo untuk ikut masuk ke dalam mobil.

" Kak kenalin Anin dan Jo sahabat Zanna dan kenalin ini tunangan gue kak Ruri " ucap Zanna setelah didalam mobil memperkenalkan mereka.

Ruri hanya menganggukkan kepala lalu dia melaju mobilnya ke restaurant terdekat. Ruri jika di depan orang dia berubah menjadi sosok yang dingin tak banyak bicara tapi jika sedang berdua dengan Zanna dia berusaha untuk selalu mencari topik untuk dibicarakan karena Ruri sangat suka menggoda dan mendengar celoteh Zanna karena menurutnya sungguh menggemaskan.

Saat tiba di restaurant mereka langsung memesan makanan

" Zanna gue lupa kasih tau loe, tadi gue kasih tau Adel kalau kita akan makan siang bareng, mungkin ntar lagi dia sampai " ucap Anin pada Zanna. Zanna menganggukkan kepala menjawabnya.

Pesanan mereka datang bertepatan dengan datangnya Adel juga. " Sorry ya.. gue telat, biasa lagi banyak kerjaan " ucap Adel begitu sampai.

Adel yang melihat seorang laki-laki duduk bareng bersama sahabat-sahabatnya pun bertanya " Siapa? " tanya Adel menggunakan dagunya sebagai isyarat

" Kak Ruri kenalin ini Adel dan Adel ini kak Ruri tunangan gue " ucap Zanna menjawab pertanyaan Adel

" WHAT.. " teriak Adel terkejut dengan berita pertunangan Zanna

Vote..

Like..

***Jangan lupa ya.. ***

Maaf jika masih banyak typo dan revisi..

***Selamat Membaca.. ***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!