First Kiss

Semua tubuh penumpang bus terhempas maju akibat dari rem dadakan yang baru saja terjadi. Semua penghuni bus dibuat terkejut. Begitu juga dengan Jenny dan Jeffrey yang tak kalah terkejut.

Jeffrey yang memang lupa tidak memegang handlegrib ketika berdiri tidak bisa menahan tubuhnya dengan maksimal. Alhasil, tubuhnya terhuyun ke arah Jenny. Tangannya melingkar sempurna di perut Jenny.

Sesaat Jenny yang masih memegang handlegrib masih bisa menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Tetapi hal itu hanya bertahan untuk sekian detik saja. Cengkraman tangan Jenny pada pegangan bus yang menggantung tersebut terlepas begitu saja karena tidak kuat menahan beban tubuh Jeffrey yang tingginya mencapai 182 cm tersebut.

"Aaahk!" Jenny sempat berteriak sebelum tubuhnya mendarat dengan keras di lantai bus.

Posisi tubuh Jeffrey berada tepat di atas tubuh mungil Jenny. Kedua bibir mereka saling menempel. Sepasang mata kedua anak muda tersebut membulat sempurna. Kejadian yang tiba - tiba itu sungguh di luar kuasa mereka. Tanpa Jeffrey dan Jenny sadari, mereka kini sedang menjadi tontonan bagi semua penumpang bus.

Jenny langsung mendorong tubuh besarJeffrey agar bangkit dari posisinya. Berada di bawah kungkungan Jeffrey, membuatnya merasa tidak nyaman.

Jenny langsung bangkit dan langsung melayangkan sebuah tamparan keras pada muka Jeffrey.

"Kenapa kamu menamparku?!" teriak Jeffrey tidak terima atas perlakuan yang baru saja dia dapatkan.

"Kamu masih bertanya? Hah?! Tindakanmu barusan sangat tidak sopan," balas Jenny geram.

"Itu bukan salahku, jika tadi kamu tidak memaksaku untuk beranjak dari tempat dudukku ini tidak akan terjadi, jadi ini salahmu!" timpal Jeffrey kesal.

"Tubuhmu besar dan tinggi, tapi kenapa kamu sangat lemah? Menahan tubuhmu sendiri saja tidak bisa, dasar cowok mesum!" ucap Jenny penuh penekanan.

"Apa kamu bilang? Ucapkan sekali lagi yang barusaja kamu katakan!" Jeffrey mencengkram kedua pipi Jenny dengan kasar. Dia menghunus tatapan tajam ke arah muka jenny.

"Dasar cowok mesum!" Jenny mengulang perkataannya dengan sorotan mata yang tak kalah tajam. Tindakan Jeffrey tidak sedikitpun menyurutkan keberaniannya.

"Bertemu denganmu sungguh sial! Tadi pagi kau hampir membuat aku terjatuh dari motorku dan kali ini kau menampar dan menghinaku," ucap Jeffrey geram.

"Tadi pagi? motor? apa maksutmu?" tanya Jenny bingung setelah menghempas cengkraman tangan Jeffrey dari pipinya.

"Ahhh, ternyata pengendara motor gila itu kamu? Kenapa hari ini aku begitu apes?" sambung Jenny yang mulai mengerti maksut dari perkataan Jeffrey.

"Pengendara motor gila katamu?! Kamu yang gila! mengayuh sepeda tidak pakai mata!"

"Apa kamu bodoh? sudah aku katakan, aku mengayuh pakai kaki bukan pakai mata!"

"Kamu bilang aku bodoh? sudah berapa kali kamu menghinaku hah?! Kamu sangat berani menghinaku. Cewek gila sepertimu patut diberi hukuman,"

"Please! memangnya kamu siapa? Kenapa aku tidak berani? Kamu itu cowok yang paling menyebalkan yang pernah aku temui,"

"Minta maaf sekarang, maka aku tidak akan menyiksamu," ucap Jeffrey penuh penawaran yang hanya menguntungkan di satu pihak saja.

"Kamu yang harusnya minta maaf! Coba kamu lihat, ketidakbecusanmu dalam membawa motor tadi membuat aku terluka," tolak Jenny seraya memperlihatkan luka goresan yang cukup besar dan masih belum mengering serta lebam berwarna biru keunguan pada kakinya.

"Terus kamu juga menabrakku hingga aku membentur pintu bus dengan keras sehingga tanganku masih terasa ngilu sekarang," tambah Jenny lagi seraya menunjuk lengannya yang sakit.

"Kamu it," ucapan Jeffrey terputus.

"Dan lagi, tanpa sopan kamu memeluk dan menciumku! Dasar mesum! Bisa - bisanya sedikitpun kamu tidak ada niat untuk meminta maaf!" sela Jenny lagi. Kini emosinya sudah mencapai ubun - ubun.

Semua mata fokus ke arah kedua anak manusia yang bagaikan anjing dan kucing tersebut. Terutama kepada Jeffrey, seakan mereka memberi dukungan moril kepada Jenny melalui tatapan mencemoh untuk Jeffrey.

"Coba kamu lihat anak lelaki itu, dia sangat tampan tapi sangat arogan, sayang sekali,"

"Iya, nggak punya sopan santun juga,"

"tindakannya juga kasar dengan perempuan,"

"Eh, anak lelaki itu sepertinya nafsunya besar ya, coba lihat, dia baru saja mencium gadis itu tanpa permisi dulu,"

"Benar yang dikatakan gadis itu, dia memang cowok mesum,"

Seperti itulah orang - orang menilai Jeffrey sekarang. Indera pendengaran Jeffrey yang masih bisa berfungsi dengan baik, tentu saja mendengar cibiran mereka di belakangnya. Hati Jeffrey bergemuruh hebat karena tidak terima dengan penilaian mereka. Apalagi saat julukan cowok mesum mulai dilekatkan ke dirinya. Sungguh harga diri Jeffrey bagaikan merosot jauh ke jurang terjal yang begitu dalam. Memakan hidup - hidup cewek yang ada di hadapannya sekarang adalah keinginan terbesarnya sekarang.

Bus yang mereka tumpangi kembali berhenti di halte yang letaknya tidak jauh dari ST George's High School tempat Jenny mengenyam ilmu.

Menyadari hal itu, Jenny memilih untuk mengakhiri perdebatannya dengan Jeffrey dan segera turun dari bus.

"Aku sangat berharap bahwa kita tidak akan pernah bertemu lagi, dasar cowok menyebalkan," ucap Jenny mengakhiri sebelum benar - benar menuruni bus kota.

Namun bukan Jeffrey namanya jika harus melepaskan mangsanya begitu saja. Urusannya dengan Jenny belum selesai. Ada satu hal yang harus dia ketahui tentang gadis itu. Sebuah nama, dia harus mengetahui nama cewek gila yang membuat Jeffrey memberikan notice merah kepadanya.

Jeffrey juga ikut keluar dari bus dan segera mengikuti Jenny. Dia menarik lengan Jenny dengan kasar dari belakang hingga membuat tubuh Jenny tersentak.

"Apa yang kamu lakukan lagi?!" tanya Jenny ketus setelah mengetahui siapa yang telah menariknya.

Jeffrey tidak menjawab namun sepasang iris hijaunya beralih ke nametag yang terpasang di seragam Jenny.

"Jenn? Sedang apa kamu disini?" tanya Daisy teman Jenny yang terlihat melangkah mendekat. Kebetulan tadi dia melihat Jenny ketika hendak memasuki gerbang sekolah.

Mimik muka Daisy seperti mengisyaratkan sesuatu.

"Ayo buruan masuk. Jam pelajaran hampir dimulai," ajak Daisy penuh arti.

"Oke, kita masuk sekarang," Jenny menghempas tangan Jeffrey dan berlalu bersama Daisy.

"Ck! Akan aku pastikan kita akan sering bertemu dan di saat itu akan aku pastikan hidupmu akan terus tersiksa Jenny Dawson," seringai Jeffrey ketika tubuh Jenny semakin mengecil di depannya.

Jeffrey mengambil benda pipih dari saku mantelnya. Dia melakukan panggilan kepada temannya.

"Aku berada di depan ST George's High School. Jemput aku sekarang," pinta Jeffrey kepada sesorang dibalik telepon genggamnya.

"Tapi aku sudah berada di kelas. Tidak seperti biasanya kamu minta dijemput?"

"Jangan banyak tanya, jemput aku sekarang," titah Jeffrey dengan nada tinggi.

"Hish! Oke.. aku meluncur," jawab Alvin dengan nada malas.

Sedangkan di kelas, Daisy terus menatap Jenny. Dari sorot matanya tergambar sejuta pertanyaan.

"Kenapa kamu bisa berurusan dengannya?" tanya Daisy menyelidik.

"Memang kamu kenal dia?" Jenny bertanya balik.

"Astaga Jenn. Kemana aja kamu selama ini? Siapa yang tidak kenal Jeffrey dari sekolahan elit Ravensbourne," jawab Daisy antusias.

"Salah satu siswa di sekolah kita juga ada yang menjadi korban bully si Jeffrey. Hingga akhirnya dia milih pindah ke sekolah lain yang terletak jauh dari jangkauan Jeffrey," bebernya lagi.

"Ooow,.aku juga baru tahu tentang itu," timpal Jenny santai seraya menyanggah dagunya dengan salah satu tangannya.

"Kenapa kamu tadi bisa bersamanya? aku tadi lihat dia pegang - pegang tanganmu, apa kalian punya hubungan spesial?" tanya Daisy asal namun penuh dengan rasa penasaran.

Jenny membelalakkan kedua matanya karena perkataan temannya itu.

"Jangan asal bicara. Bagaimana aku dan dia bisa memiliki hubungan spesial sedangkan kami baru bertemu sekali. Tadi kami memang sempat ada sedikit masalah di bus. Hiss! Dia itu cowok menyebalkan. Aku sangat membencinya," ungkap Jenny ke Daisy.

"Apa?! memangnya masalah apa?" tanya Daisy penasaran.

"Ah, sudahlah nggak usah dibahas, nggak penting," ucap Jenny seraya menyapu udara di depan mukanya dengan tangannya. Gadis itu sangat tahu, bagaimana respon si Daisy kalau sampai dia cerita tentang First kiss nya yang telah direnggut si Jeffrey. Lengkingan suara 8 oktaf milik Daisy sudah pasti akan merusak gendang telinganya.

"Tapi setau aku, dia hanya mengganggu murid laki - laki. Semoga saja kamu tidak akan menjadi korbannya," ucap Daisy yang mulai mencemaskan Jenny.

Akhirnya percakapan mereka berhenti ketika seorang Guru mata pelajaran memasuki ruangan untuk memulai kegiatan belajar di kelas.

Bersambung~~

Visual Daisy

Terimakasih sudah mampir ke karyaku ya. Jangan lupa tekan gambar ♥️ agar masuk dalam rak buku kalian. Like, coment, hadiah, rate, dan vote kalian sangat beharga bagi Author🤗

Semoga kalian sehat dan bahagia selalu🙏

Terpopuler

Comments

𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢

𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢

Gk d sangka kirain cuma pelukan doank eh ternyata ama cium nya juga😉😂 Dosen...emang the best.

2022-06-15

1

𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢

𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢

Wah kebencian di awal cerita yg akan berakhir......
pasti seru

2022-06-15

0

𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢

𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢

Aduh degup jantung berdetak cepat .....baca ini

2022-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog (Sudah Revisi)
2 Awal Pertemuan
3 Cowok Menyebalkan
4 First Kiss
5 Balas Dendam Dimulai
6 Menggencarkan Rencana
7 Nasib Si Telur Kembar
8 Masih Seputar Telur
9 Jangan Membenci Terlalu Dalam
10 Acara Ulang Tahun Ella
11 Terpojokkan
12 Di Usir
13 Makan Malam
14 Menolong Briana
15 Kenyataan Tentang Jenny
16 Bertemu Sahabat Lama
17 Persahabatan Jeff Dan Sean
18 Tahun Ajaran Baru
19 Satu Universitas
20 Penutupan Ospek
21 Dua Lubang Mata Air Susu
22 Kenakalan Jeffrey
23 Jenny dan Jeffrey Basah
24 Kebusukan Veronica
25 Menonton
26 Ungkapan Cinta Sean
27 Perjodohan
28 Ancaman Darwin
29 Menerima Perjodohan
30 Jenny dan Jeffrey Setuju Menikah
31 Hari Pernikahan
32 Insiden Di Kamar Mandi
33 Perjanjian
34 Rasa Bersalah
35 Mengobati Luka
36 Sammy dan Alvin
37 Tertangkap Basah
38 Bakti Sosial
39 Tertangkap Basah lagi
40 Perkelahian Jeff dan Sean
41 Sakit
42 CD Belalai Gajah
43 Kissing Course
44 Kissing Course 2
45 Mata Mata
46 Dilabarak Veronica
47 Tidak Pulang
48 Tuduhan Menyakitkan
49 Menolong Jenny
50 Meluruskan
51 Akhirnya Putus
52 Ciuman Basah
53 Canggung
54 Ingatan Samar Samar
55 Memalukan
56 Hanya Sekedar Istri Kontrak
57 Gagal Malam Pertama
58 Mengetahui Kebenaran
59 Pesta Barbeque
60 Lagi Lagi Terganggu
61 Honey Moon
62 Kanal Air Amsterdam
63 Insiden Tenggelam
64 Aksi Licik Duo Penguntit
65 Kembali Ke Inggris
66 Alun Alun Kota
67 Bertemu Ella
68 Calon Malaikat Kecil
69 Rencana Jahat Diven
70 Ancaman Veronica
71 Mulai Terbongkar
72 Kemana Jenny Pergi?
73 Penculikan Jenny
74 Akankah Baik Baik Saja? Janinku.
75 Kehilangan
76 Tolong Hargai Aku
77 Aku Mencintaimu
78 Mendambakan Anak
79 Belajar Menyetir Mobil
80 Bentuk Asli Darren.
81 Karena Kau Putraku
82 Aksi Nekat Alesya
83 Kenyataan Yang Menyakitkan, Darren.
84 Akankah Maut Memisahkan?
85 Cepatlah Pulang.
86 Menolak Kenyataan.
87 Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama.
88 Karma Masih Berlaku
89 Keputusan Darren
90 Salam Rinduku
91 Melepas Rindu
92 Pengakuan Dan Penyesalan
93 Penyakit Darren
94 Bertemu Para Sahabat
95 Kembalinya Ingatan
96 Panas!
97 Gadis Bar Bar
98 Bertambahnya Kebahagiaan
99 Menebus Kesalahan
100 Menebus Kesalahan
101 Seblak Ceker
102 Sekretaris Baru
103 Kekuatan Jenny
104 Aku Bukan Pelakor
105 Melahirkan
106 Bayi Jeaven
107 2 Pria Kelimpungan
108 Kebahagiaan Pasangan Kekasih Halal
109 Akhir Bahagia
110 Ucapan Terima Kasih dan curhatan Author
111 BONCHAP + Pengumuman Karya Terbaru
112 Karya Baru
113 Karya Ke 5
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Prolog (Sudah Revisi)
2
Awal Pertemuan
3
Cowok Menyebalkan
4
First Kiss
5
Balas Dendam Dimulai
6
Menggencarkan Rencana
7
Nasib Si Telur Kembar
8
Masih Seputar Telur
9
Jangan Membenci Terlalu Dalam
10
Acara Ulang Tahun Ella
11
Terpojokkan
12
Di Usir
13
Makan Malam
14
Menolong Briana
15
Kenyataan Tentang Jenny
16
Bertemu Sahabat Lama
17
Persahabatan Jeff Dan Sean
18
Tahun Ajaran Baru
19
Satu Universitas
20
Penutupan Ospek
21
Dua Lubang Mata Air Susu
22
Kenakalan Jeffrey
23
Jenny dan Jeffrey Basah
24
Kebusukan Veronica
25
Menonton
26
Ungkapan Cinta Sean
27
Perjodohan
28
Ancaman Darwin
29
Menerima Perjodohan
30
Jenny dan Jeffrey Setuju Menikah
31
Hari Pernikahan
32
Insiden Di Kamar Mandi
33
Perjanjian
34
Rasa Bersalah
35
Mengobati Luka
36
Sammy dan Alvin
37
Tertangkap Basah
38
Bakti Sosial
39
Tertangkap Basah lagi
40
Perkelahian Jeff dan Sean
41
Sakit
42
CD Belalai Gajah
43
Kissing Course
44
Kissing Course 2
45
Mata Mata
46
Dilabarak Veronica
47
Tidak Pulang
48
Tuduhan Menyakitkan
49
Menolong Jenny
50
Meluruskan
51
Akhirnya Putus
52
Ciuman Basah
53
Canggung
54
Ingatan Samar Samar
55
Memalukan
56
Hanya Sekedar Istri Kontrak
57
Gagal Malam Pertama
58
Mengetahui Kebenaran
59
Pesta Barbeque
60
Lagi Lagi Terganggu
61
Honey Moon
62
Kanal Air Amsterdam
63
Insiden Tenggelam
64
Aksi Licik Duo Penguntit
65
Kembali Ke Inggris
66
Alun Alun Kota
67
Bertemu Ella
68
Calon Malaikat Kecil
69
Rencana Jahat Diven
70
Ancaman Veronica
71
Mulai Terbongkar
72
Kemana Jenny Pergi?
73
Penculikan Jenny
74
Akankah Baik Baik Saja? Janinku.
75
Kehilangan
76
Tolong Hargai Aku
77
Aku Mencintaimu
78
Mendambakan Anak
79
Belajar Menyetir Mobil
80
Bentuk Asli Darren.
81
Karena Kau Putraku
82
Aksi Nekat Alesya
83
Kenyataan Yang Menyakitkan, Darren.
84
Akankah Maut Memisahkan?
85
Cepatlah Pulang.
86
Menolak Kenyataan.
87
Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama.
88
Karma Masih Berlaku
89
Keputusan Darren
90
Salam Rinduku
91
Melepas Rindu
92
Pengakuan Dan Penyesalan
93
Penyakit Darren
94
Bertemu Para Sahabat
95
Kembalinya Ingatan
96
Panas!
97
Gadis Bar Bar
98
Bertambahnya Kebahagiaan
99
Menebus Kesalahan
100
Menebus Kesalahan
101
Seblak Ceker
102
Sekretaris Baru
103
Kekuatan Jenny
104
Aku Bukan Pelakor
105
Melahirkan
106
Bayi Jeaven
107
2 Pria Kelimpungan
108
Kebahagiaan Pasangan Kekasih Halal
109
Akhir Bahagia
110
Ucapan Terima Kasih dan curhatan Author
111
BONCHAP + Pengumuman Karya Terbaru
112
Karya Baru
113
Karya Ke 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!