Hari ini adalah hari pertama Dini masuk sekolah.Betapa bangganya Ia, dia akhirnya bisa juga bersekolah sama seperti teman\-temannya yang lain.
Dini berangkat dengan jalan kaki ke sekolah nya.Karena tidak ada kendaraan umum kesekolah Dini dari rumah neneknya.
Jarak dari rumah neneknya ke sekolahnya sekitar 1,5km.
Dini berjalan kaki sendirian dengan perasaan canggung, karena dia juga baru disana.
Sesampainya di sekolah Dini masih canggung dan memilih untuk duduk sendirian di kursi pojok di kelasnya.Dia melihat, teman-temannya semua kebanyakan sudah akrab. Mungkin karena satu kampung, mungkin mereka teman SD.Begitu dalam fikiran Dini.
Saat Dini terdiam dalam lamunan nya salah seorang mendekati Dini, namanya Sri.
Sri duduk di samping Dini,mereka mulai berkenalan dan mulai saat itu mereka jadi sahabat.
Di kelas ada seorang laki-laki, dia juga pendiam sama seperti Dini.Menurut penjelasan Sri, dia adalah anak yang sangat pintar, namanya Dani.Sri sering membicarakan Dani, nampaknya Sri suka sama Dani.
Dani duduk di bangku depan mereka.Mereka sering berkomunikasi soal pelajaran.Tak terasa hari-hari sudah berlalu.kecanggungan Dini di sekolah barunya sudah berkurang.Dia sudah bisa membaur, bersama teman-temannya.
Hari ini disekolah Dini sedang di adakan kerja kelompok.Satu kelompok terdiri dari 4 orang.Dan pembagian kelompoknya di bagi berdasarkan tempat duduk mereka.
Jadi Dini,Sri,Dani,dan Yogi teman sebangku Dani.
Mereka sudah mulai berdiskusi, menyelesaikan tugas mereka.Terlihat Sri, selalu berusaha mendekati Dani.Tapi respon Dani selalu biasa.Tidak ada respon seperti terlalu menanggapi Sri yang sedang PDKT.Dini tau kalau Sri menyukai Dani temannya itu.Tapi Dini hanya memilih diam, tidak mau ikut-ikutan masalah percintaan.Karena bagi Dini, niatnya cuma sekolah yang benar, agar cepat lulus disana.Dan bisa melanjutkan SMA yang dekat dengan rumahnya.Agar tidak berpisah lagi dengan keluarganya.
Disekolahnya, Dini termasuk anak yang berprestasi.Hingga guru-guru sampai penjaga kantin sayang padanya.
Hari ini semua pelajaran sudah selesai dan waktunya untuk pulang.Sekarang Dini pulang dengan berjalan kaki lagi, tapi sudah tidak sendiri.Dia pulang sudah bareng teman-temannya yang rumah mereka searah.
Dijalan mereka saling bercerita dan tertawa bersama.Di jalan pulang, Sri bicara pada Dini, kalau dia menyukai Dani,Dini pun tidak terkejut.Karena dia sendiri sudah tau. Melihat cara Sri kepada Dani selama ini.Sri juga bilang, mau comblangin Dini sama Yogi.Biar mereka bisa berempat semakin dekat.Tapi Dini menolaknya.
Karena alasan utamanya, dia memang tidak mau pacaran dan yang kedua, dia sama sekali tidak ada perasaan apapun kepada Yogi.Tapi Sri tetap bersikeras mau jodohin mereka.Saking asiknya bercerita sepanjang jalan, tak terasa Dini sudah sampai rumah neneknya.
Dan Sri pamit untuk lanjut pulang, karena rumahnya masih sekitaran 10 menit lagi, sesudah rumah Dini.
Sesampainya dirumah, Dini mencium punggung tangan neneknya.Dini langsung disuruh langsung ganti baju, lalu makan siang bareng sama kak lina.
Mereka makan siang berdua, karena yg lain sudah duluan makan siang.Kak Lina orangnya memang agak rakus.Dia mengambil beberapa potong ayam saat makan siang itu. Sementara dini hanya makan apa adanya.Karena Dini memang kurang suka ayam.
Setelah mereka selesai makan siang, seperti biasa, Dini membereskan piring bekas mereka makan.Setelah selesai semuanya, saat Dini berjalan menuju kamarnya, bagai di sambar petir.Dini mendengar neneknya bicara pada Bu Ani.
"Kalau gini terus gimana caranya?baru masak lauk udah habis aja.Dia gak mikirin apa, buat makan malam ntar?"
Nenek Dini terdengar mengeluhkan masalah lauk yang dia masak tadi.
Terdengar kak Lina menjawab,
"Tadi Dini ambil 2 potong ayamnya nek".
Mendengar percakapan mereka, air mata Dini tak bisa ia tahan.Dia langsung berlari ke belakang rumah dan naik ke atas pohon tempat biasa Dini duduk melihat jalan.Sambil menunggu kalau- kalau orang tuanya datang menjenguknya.
Dini di atas pohon, dia menangis sejadi\-jadinya.
" Nek, Dini kangen nenek, Dini kangen mama, Dini kangen adek.Dini kangen kalian semua.Disini ngak enak, disini nggak nyaman.Berbeda dengan di rumah kita.
Disini Dini merasa sendirian.Dini selalu di tuduh, apa yang gak Dini lakukan.Dini di perlukan seperti orang lain".
Begitu teriaknya, tapi tak seorang pun yang mendengar.Lama termenung, Dini berusaha menghibur dirinya.
"Sabar Din, dua hari lagi Sabtu.Kamu bisa pulang.Bisa ketemu, nenek, mama, papa, juga adikmu.Kamu nggak boleh nangis lagi.Kamu harus kuat!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
IF
next kakak....
2020-03-09
1