BAB 2

Hari ini Dini dimintai tolong oleh tantenya, ikut bantu\-bantu di acara pernikahan tantenya tersebut.Terlihat semua orang tengah sibuk dengan pekerjaan mereka masing\-masing.Sementara Dini hanya termenung disudut ruangan.Dia tak seceria biasanya.Tantenya melihat Dini dengan banyak tanda tanya yang tersirat dimatanya.

"Din, ada apa dengan mu?apa yang sedang kamu fikirkan?"

Tanya tantenya itu sambil duduk di samping Dini.

Saat ditanya,air matanya langsung pecah,dan Dini langsung menangis...

"Dini mau sekolah Tante, tapi papa tidak mengizinkan karena masalah biaya.

Dini langsung menjelaskan dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

Sejenak tantenya terdiam, perasaan iba melihat keponakannya itu.Dia tidak seharusnya menjadi korban dari semua ini.

"Din, kamu harus sekolah,biar Tante yang biayain uang masuk sekolahmu".

Kata-kata itu keluar dari mulut Tante Rika.

"Benaran Tante?"

Dia merasa tidak percaya dengan apa yang baru dia dengar.

"Iya Din, kamu harus lanjut sekolah.Kamu masih kecil, tugasmu hanya sekolah".

Jawab tantenya lagi, sambil membelai lembut kepala Dini

"Terima kasih banyak Tante".

Dini menangis bahagia dalam pelukan tantenya itu.

Sesampai drumah Dini memberitahukan berita itu kepada mamanya.

"Ma, Dini bisa tetap lanjut sekolah dan tante Rika yang akan membiayai uang pendaftaran untuk Dini ma.Tadi Tante Rika bilang sendiri pada Dini".

Dini menjelaskan pada mamanya dengan sangat antusias dan perasaan bahagia nampak jelas di bola matanya.

"Benarkah Din?"

Tanya mamanya tidak percaya.

"Iya ma,tante Rika yang bilang sendiri pada Dini".

Jawab Dini meyakinkan keraguan mamanya.

Mama Dini langsung meneteskan air mata, Ia haru bercampur bahagia mendengar berita itu.

"Ya udah,kita tunggu papamu pulang.

Dan mama akan membicarakan nya dengan papa".

Ucap mama Dini

Baik ma".

Jawab Dini sambil menyeka air mata nya yang tidak terasa dari tadi sudah menetes.Air mata bahagia yang tidak bisa dia tahan.

"Yeee aku sekolah".

Sorak Dini bahagia, sambil senyum-senyum sendiri.

Membayangkan ia akan pakai seragam SMA.Sama seperti teman-temannya.

Nenek Dini juga sangat bahagia,mendengar berita itu.Dan Ia langsung memeluk tubuh kecil Dini dengan linangan air mata.Dini hanya bisa membayangkan saat dia sekolah nanti.Pakai seragam barunya, sambil senyum\-senyum bahagia memikirkannya.

Dia sangat gembira sekali.Karena cita-citanya tidak akan terkubur begitu saja.Dia akan tetap bersekolah sama seperti teman-temannya yang lain.

Dini terlarut dalam lamunan nya.

Dia berandai-andai, setelah sukses nanti dia akan menjadi pengacara.Dari dulu dia memang mempunyai cita-cita menjadi seorang pengacara.Dini ingin membela orang-orang yang terjerat hukum.Tapi mereka tidak mampu untuk menyewa pengacara.

Dan mereka yang pantas di bantu.

Dini juga bercita\-cita memberangkatkan neneknya naik haji.Karena baginya neneknya lah yang paling berjasa dalam hidupnya.

Dan neneknya penyemangat hidupnya selama ini.Dia ingin melihat neneknya tersenyum bahagia dan bangga padanya.

Dini sebenarnya juga sangat menyayangi mamanya.Tapi karena dari kecil dia sudah dirawat oleh neneknya,makanya Dini lebih dekat dengan neneknya itu.

Dini juga ingin membuktikan kepada papanya,kalau dia adalah anak yang akan mengangkat derajat keluarga.Dia ingin memberikan kehidupan yang jauh lebih berkecukupan untuk keluarganya.Dia ingin membahagiakan kedua orang tuanya.

Niat yang sangat mulia dan pemikirannya pun hanya sebatas untuk membahagiakan keluarganya.Berbeda dengan anak seusianya, yang hanya tau merengek minta uang kepada orang tua mereka.Tapi Dini lain, dia pandai mencari uang sendiri. Walaupun hanya sebatas untuk jajanya sehari\- hari.

Itu pun tidak sepenuhnya.Dini juga sering kok minta uang jajan sama mamanya.Walaupun tidak sebanding dengan teman2nya yang lain.

Dini udah termasuk anak yang mandiri,di usianya yang baru 14 tahun.Biasanya nenek Dini membuat makanan,kue sagun bakar dan Dini menjualnya kepada teman\-teman sepermainannya.Dini juga menjual permen.

Dia dimodali Setoples permen dari mamanya, dan keuntungan menjual permen itu, bisa ia jadikan untuk uang jajannya.

Bahkan dia juga pernah menjual jambu biji, yang ia petik sendiri dari kebun di belakang rumahnya.Benar- benar anak yang rajin dan mandiri.

Terpopuler

Comments

𝙳𝚑𝚢

𝙳𝚑𝚢

lanjut..

2020-05-23

0

yuli novelis🕊🕊

yuli novelis🕊🕊

aku mampir bab 2 😊😊

2020-03-12

0

bumbuu🍃

bumbuu🍃

aku mampir sini dulu ya mau lanjutin revisi lagi salam hangat dari @bumbu jejak ya 🐾🐾

2020-03-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!