Suasana malam pertemuan antar dua keluarga yang di hadiri, ayah, ibu dan juga Tania adik bungsu Rania.
Serta ayah, ibu dan juga Evelin, adik bungsu Zein.
Pertemuan itu tampak begitu ramai dengan gelak tawa, sementara para orang tua saling berbincang. dan para adik, yaitu Tania dan Evelin pun ikut berbincang satu sama lain. Karena Tania dan Evelin sama-sama perempuan, namun berbeda usia tidak jauh, keduanya tampak saling membuka diri dan berbincang dengan akrab.
Sementara itu, Rania dan Zein yang baru pertama kali bertemu, terlihat sangat kaku dan hanya saling berdiam diri. Dan sesekali Zein bertanya kaku.
" Rania, apa kesibukanmu saat ini?" tanya Zein malu-malu.
" Aku hanya sedang sibuk mengurus butik kecil di kota A" Jawab Rania singkat, sambil menunduk ke arah piring yang berada tepat di depannya dan memegang sendok dan garpu.
Wajahnya tidak jelek dan cukup tampan, terlebih kudengar Dia cukup kaya raya. apa Dia tidak laku hingga mau menikah denganku? Hmmm, Rasanya mustahil. Batin Rania penasaran sambil melirik wajah Zein.
"Oh begitu" Timpal Zein sambil tersenyum.
Dia sangat cantik, berbeda dengan yang pernah ku lihat dulu. Batin Zein penuh kagum.
Aaarggh,,, aku benci suasana ini. Meski mereka adalah orang-orang yang baik dan tidak pernah menyakitiku. Tapi tetap saja, hatiku menolak berada disini lebih lama hanya untuk perjodohan konyol ini. Gerutu Rania.
Rania, Kau bahkan tak mau menatapku. Batin Zein.
Aneh, meski aku baru pertama kali melihatnya. Kenapa wajahnya seperti tidak asing? Gumam Rania penasaran sambil melirik wajah Zein dan beralih cepat. Tak ingin tertangkap Zein bahwa dirinya sedang melirik.
Rania, sebenarnya apa alasanmu menerima lamaranku dengan wajah yang terlihat tidak senang itu? Batin Zein.
Keduanya tak banyak bicara dan hanya saling membatin.
Waktu mulai berjalan dan semakin larut, sampai pada suasana mulai hening dan terdengar suara dari arah ayah Rania.
"Baiklah, sepertinya sudah hampir malam bagaimana jika kita langsung pada inti dari pertemuan ini, Pak Reno?" Tanya Tirta, ayahnya Zein pada ayahnya Rania.
"Tentu saja! " Tegas Reno, di iringi senyum.
Ada jantung yang berdegup kencang dan terasa sedikit sesak. yah, jantung Rania mulai berdegup kencang menunggu kalimat yang akan di katakan oleh ayahnya Zein selanjutnya.
" Seperti yang sudah kita rencanakan sebelumnya, tentang perjodohan kedua anak kita yang sudah kita sepakati, Maka ada baiknya jika kita tanyakan ini pada yang bersangkutan! Bagaimana, Pak Reno? " Tanya Tirta.
" hahahah.. Tentu saja pak Tirta. " sambil tertawa senang, ayah Rania menjawab pertanyaan itu.
Sementara itu ibunya Rania dan juga ibunya Zein hanya tersenyum mendukung. Di ikuti kedua adik mereka, yaitu Tania dan Evelin.
" Bagaimana Rania? " tanya ayah Rania.
Seketika Rania terdiam, lalu menoleh ke arah ayah dan ibunya dengan berkata.
" Apapun yang membuat ayah dan ibu bahagia, Rania ikut bahagia." Jawab Rania dengan senyum terpaksa.
Jawaban dari Rania memperjelas bahwa dirinya menerima. Meski di dalam hatinya penuh dengan kegelisahan. Sementara itu, Zein hanya tampak bingung kenapa Rania mau menerimanya meski terlihat tidak senang.
Jika kau mau, kau bisa menolaknya! Aku yang terlalu pengecut dan menaruh rasa padamu ini, bisa menerima kata penolakanmu. Batin Zein pasrah.
" Kalau begitu kita langsung tentukan saja hari dan tanggal pernikahan mereka pak Reno! Bagaimana ? " Tanya Tirta, ayahnya Zein.
" Tentu saja, mari kita tentukan sekarang. Saya rasa tidak perlu ada acara pertunangan secara resmi. Kita langsung saja adakan pesta pernikahan mereka. " Jawab Reno dengan semangat.
" Hahaha... Saya rasa juga begitu. " Sahut Tirta sambil tertawa bahagia menyetujui usulan dari sahabat karibnya itu, di ikuti ibu Rania dan juga ibunya Zein serta kedua adik mereka.
Suasana menjadi penuh tawa terkecuali Rania. Namun Zein masih bisa menampakkan senyum manisnya.
Cepatlah atur semau kalian,,,! aku ingin segera pergi ke kamar dan mengakhiri semua ini. Batin Rania kesal.
Tanpa butuh waktu lama, akhirnya mereka menentukan hari dan tanggal pernikahan untuk Rania dan juga Zein, yang akan jatuh sekitar 1 bulan yang akan datang. Kemudian acara makan malam itu berakhir sesuai dengan yang di harapkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Mboh Kono Sak Karepku
zein kamu harus siap dan harus menaklukan hati rania.
2022-10-19
0
Krisna New
seberapa kuat rania bertahan
2021-04-01
0
Untari Doank
terlalu bodoh dan sombong 😂😂😂😂
2020-04-25
0