Pertemuan dua keluarga

Mendengan suara ketukan pintu di balik kamarnya. Rania bergegas memegang gagang pintu dan membukanya pelan.

" Ah,, Ibu, ada apa? " tanya Rania.

Ada raut wajah bahagia dan penuh kekaguman di wajah ibunya melihat putri sulungnya kini sudah menjadi wanita dewasa dan cantik. Matanya menatap dalam ke arah Rania dan memandangi dengan hangat. Lalu memegang ke dua tangan Rania dan berkata.

" Rania anakku, kamu seperti ibu ketika Seusia kamu. Anggun dan cantik. " puji ibunya.

Rania tersentuh dengan kalimat yang keluar dari bibir ibunya, Ada raut wajah yang penuh bahagia di mata teduh ibunya. Ia tak pernah menyangka bahwa ibunya bisa sebahagia itu dengan perjodohan ini. Kebahagiaan yang dirasakan ibunya jelas berbanding terbalik dengan dirinya yang justru sedang merasakan hancurnya hati karena harus menerima perjodohan tanpa cinta.

" Jika aku tidak cantik, bukankah statusku sebagai anakmu akan di ragukan? " Jawab Rania diiringi dengan tawa manja seolah meledek, yang kemudian juga mengundang tawa ibunya.

" Baiklah Rania, jika sudah selesai. Segeralah turun! Mereka sudah menunggumu di bawah! " Pinta ibunya sambil menepuk pelan bahu kanan Rania.

" Iya bu, 5 menit lagi aku akan turun. " Jawab Rania diiringi senyum terpaksa.

Kemudian ibunya segera kembali ke bawah untuk menyambut calon besannya. Sementara itu Rania kembali menutup pintu kamarnya dan melanjutkan memakai anting yang baru di pasang sebelah. Setelah semua sudah terlihat sempurna. Rania memandangi dirinya di depan cermin berukuran besar, hingga memperlihatkan seluruh bagian tubuhnya.

Andai semua yang ku lakukan ini adalah upaya untuk menyambut mu Rey, mungkin aku akan sangat rela dan bahagia meski harus berjam jam di depan cermin untuk mempercantik diri ? Gumam Rania dalam hati yang mulai hancur.

Bagaimana hatinya tidak hancur? Ia mencintai seseorang di masa lalunya. Pergi tanpa sepatah kata pun, bahkan kata putus sekalipun. Ia melewati hari dengan penuh tanya di setiap detik dan menitnya selama enam tahun berlalu. Bahkan tak pernah menyisakan sedikitpun ruang di hatinya untuk pria manapun yang berusaha mendekatinya. Sampai ia terlanjur mengucapkan janji pada orang tuanya hingga terjadilah perjodohan ini.

Sekali lagi ia menatap dalam ke arah cermin berukuran besar, menghela nafas dalam-dalam, berusaha untuk menguatkan dirinya dan berharap bisa melalui malam ini dan segera berakhir.

Ia mulai melangkahkan kaki, membuka pintu kamarnya dan menuruni anak tangga dengan pelan. Gaun hitam panjang dengan renda kecil di sebelah kanan dan kiri bahunya ditambah sedikit aksen permata yang menjadikannya terlihat memancarkan cahaya dari dirinya.

Sementara Rania menuruni anak tangga dengan tangan kanan memegang dan menarik sedikit gaunnya ke atas agar tidak terpeleset ketika menuruni tangga.

Semua mata di meja makan berukuran besar itu mulai menoleh dan menatap ke arah tangga yang memang menghadap langsung dengan meja makan berukuran besar. Suara sepatu heels Rania menuruni tangga, terdengar dengan jelas hingga membuat mereka menoleh dan terpesona melihat kecantikan dan keanggunan Rania, terutama Zein yang tak berkedip dari memandangi Rania.

Rania mencoba tersenyum dan menyambut mereka satu persatu dan memberikan salam.

" Selamat malam om, tante " dan hanya memberikan senyum pada Zein dan adik perempuan Zein yang juga ikut menghadiri pertemuan itu. Rania menyalami mereka satu persatu.

" Malam juga Rania " timpal ibunya Zein di iringi senyum hangat.

Kemudian ibu Rania bangun dari duduk dan menuntun Rania untuk duduk di bangku sebelahnya. Sementara posisi Zein dan keluarganya berhadapan tepat di depan Rania.

" Rania, duduklah disini " perintah ibu Rania.

" Baik bu, jawab Rania singkat. "

Sementara itu, Zein yang masih terlihat terpesona dan malu-malu hanya terdiam sambil menyapa Rania dengan senyum hangat.

Terpopuler

Comments

Alya_Kalyarha

Alya_Kalyarha

semangat nulisnya kk, udah aku like ya
kalau sempat mampir baliklah ke karyaku "sahabat atau cinta" dan "berani baca" tinggalkan like dan komen ya makasih

2020-05-31

0

Virlian Ylaludhati

Virlian Ylaludhati

semangat thor

2020-04-10

0

Intan

Intan

uhhh Zein terpesona
semoga Rania bahagia bersama Zein..Zein sprtinya orang baik

2020-03-03

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Membahas perjodohan
3 Keresahan hati
4 Pertemuan dua keluarga
5 Menentukan hari pernikahan
6 Menjelang hari pernikahan
7 Akhir dari perang batin
8 Hari pernikahan
9 Rumah baru
10 Sekamar berdua
11 Sarapan pagi bersama
12 Membujuk Rania
13 Kebiasaan Zein
14 Terjatuh
15 Di tinggal Zein
16 Hampir saja
17 Ingatan lalu
18 Marah
19 Semangkuk bubur cinta
20 Obrolan sebelum tidur
21 Suara di balik panggilan
22 Menyentuh secara paksa
23 Menyentuh secara paksa part 2
24 Terjebak di pantai
25 Terjebak di pantai part 2
26 Menikmati udara pantai
27 Siapa wanita itu?
28 Sepucuk surat dari Yina
29 Cemburu.
30 Mengancam
31 Tidur terpisah
32 Maafkan jika aku memaksa.
33 Maafkan jika aku memaksamu part 2
34 Kedatangan ibu mertua.
35 Malam pertama yang.....?
36 Foto di dalam bingkai
37 Aku mencintaimu
38 Surat ancaman.
39 Tertangkap.
40 Menggigit bibir sampai berdarah.
41 Tertembak.
42 Ruang Operasi.
43 Kesepakatan.
44 Meyakinkan hati Zein.
45 Darah yang mengalir di tubuh Rania.
46 Obrolan malam di Rumah Sakit.
47 Perkara masuk toilet.
48 Kecemasan Rania.
49 Rasa takut yang berlebihan.
50 Minggu pagi di rumah sakit.
51 2 Hati yang saling mencinta.
52 Membuat sarapan pagi.
53 Perebutan lahan.
54 Merindukanmu.
55 Hati yang kasmaran.
56 Kedatangan Evelin.
57 Panik
58 Bermalam di Resort
59 Serangan pertama
60 Tersesat
61 Salah paham
62 Menyelidiki
63 Menyelidiki part 2
64 Menyelidiki part 3
65 Kembali ke rumah
66 Mandi bersama
67 Sarapan pagi penuh cinta
68 Mendatangi rumah Rey
69 Saling baku hantam
70 Sama-sama cemburu
71 Kedatangan David
72 Sama-sama terluka
73 Mencurigai Yina
74 Mulai terbongkar
75 Berhasil menemukan pelakunya
76 Ronald Vs David
77 Pulang
78 Obrolan di sela-sela menunggu
79 Berakhir di penjara
80 Bertemu Tania
81 Terpesona
82 Kejujuran Zein
83 Pergi ke kantor polisi
84 Berlibur
85 Sampai di hotel
86 Tersesat lagi
87 Bertemu Rey
88 Foto pernikahan ulang
89 Berkunjung ke rumah ibu
90 Aku mencintaimu
91 Pesta perpisahan Tania
92 Dua garis
93 Pergi ke rumah sakit
94 Ngidam
95 Perubahan sikap Rania
96 Semur daging
97 Buah belimbing
98 Terjebak di tengah jalan
99 Terjebak di tengah jalan part 2
100 Ronald Vs David
101 Tiket nonton
102 Pergi nonton
103 Pergi nonton part 2
104 Kedatangan Ibu
105 Ngidam yang berlebihan
106 Mencari penjual es dawet
107 Mencari es dawet & papeda
108 Papeda part 2
109 Memberi pengertian pada Rania
110 Gejolak cinta di pagi hari
111 Teringat pada masa lalu
112 Perbincangan bersama Tania
113 Memagar tangga
114 Kepulangan Zein
115 Berkunjung ke rumah mertua
116 Rencana liburan
117 Kisah lalu Bibi Ros
118 Berlibur
119 Perjalanan
120 Ciuman pertama Ronald
121 Situasi yang tak terduga
122 Kepergok lagi di dapur
123 Ungkapan terima kasih dari Evelin
124 Perasaan Ronald yang sesungguhnya
125 Memendam rasa
126 Menggendong secara paksa
127 Kembali ke Jakarta
128 Kegiatan harian
129 Kemesraan Rania dan Zein
130 Kembali pergi ke butik
131 Makan siang bersama
132 6 bulan kemudian
133 Keresahan hati Ronald
134 Pertemuan tak di sangka
135 Ungkapan hati Ronald
136 My Hero
137 Panggilan dari Melly
138 Berpapasan dengan Evelin di kampus
139 Kencan pertama Tania & Ronald
140 Kerempongan Tania
141 The End
142 Pengumuman
143 Pengumuman
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Prolog
2
Membahas perjodohan
3
Keresahan hati
4
Pertemuan dua keluarga
5
Menentukan hari pernikahan
6
Menjelang hari pernikahan
7
Akhir dari perang batin
8
Hari pernikahan
9
Rumah baru
10
Sekamar berdua
11
Sarapan pagi bersama
12
Membujuk Rania
13
Kebiasaan Zein
14
Terjatuh
15
Di tinggal Zein
16
Hampir saja
17
Ingatan lalu
18
Marah
19
Semangkuk bubur cinta
20
Obrolan sebelum tidur
21
Suara di balik panggilan
22
Menyentuh secara paksa
23
Menyentuh secara paksa part 2
24
Terjebak di pantai
25
Terjebak di pantai part 2
26
Menikmati udara pantai
27
Siapa wanita itu?
28
Sepucuk surat dari Yina
29
Cemburu.
30
Mengancam
31
Tidur terpisah
32
Maafkan jika aku memaksa.
33
Maafkan jika aku memaksamu part 2
34
Kedatangan ibu mertua.
35
Malam pertama yang.....?
36
Foto di dalam bingkai
37
Aku mencintaimu
38
Surat ancaman.
39
Tertangkap.
40
Menggigit bibir sampai berdarah.
41
Tertembak.
42
Ruang Operasi.
43
Kesepakatan.
44
Meyakinkan hati Zein.
45
Darah yang mengalir di tubuh Rania.
46
Obrolan malam di Rumah Sakit.
47
Perkara masuk toilet.
48
Kecemasan Rania.
49
Rasa takut yang berlebihan.
50
Minggu pagi di rumah sakit.
51
2 Hati yang saling mencinta.
52
Membuat sarapan pagi.
53
Perebutan lahan.
54
Merindukanmu.
55
Hati yang kasmaran.
56
Kedatangan Evelin.
57
Panik
58
Bermalam di Resort
59
Serangan pertama
60
Tersesat
61
Salah paham
62
Menyelidiki
63
Menyelidiki part 2
64
Menyelidiki part 3
65
Kembali ke rumah
66
Mandi bersama
67
Sarapan pagi penuh cinta
68
Mendatangi rumah Rey
69
Saling baku hantam
70
Sama-sama cemburu
71
Kedatangan David
72
Sama-sama terluka
73
Mencurigai Yina
74
Mulai terbongkar
75
Berhasil menemukan pelakunya
76
Ronald Vs David
77
Pulang
78
Obrolan di sela-sela menunggu
79
Berakhir di penjara
80
Bertemu Tania
81
Terpesona
82
Kejujuran Zein
83
Pergi ke kantor polisi
84
Berlibur
85
Sampai di hotel
86
Tersesat lagi
87
Bertemu Rey
88
Foto pernikahan ulang
89
Berkunjung ke rumah ibu
90
Aku mencintaimu
91
Pesta perpisahan Tania
92
Dua garis
93
Pergi ke rumah sakit
94
Ngidam
95
Perubahan sikap Rania
96
Semur daging
97
Buah belimbing
98
Terjebak di tengah jalan
99
Terjebak di tengah jalan part 2
100
Ronald Vs David
101
Tiket nonton
102
Pergi nonton
103
Pergi nonton part 2
104
Kedatangan Ibu
105
Ngidam yang berlebihan
106
Mencari penjual es dawet
107
Mencari es dawet & papeda
108
Papeda part 2
109
Memberi pengertian pada Rania
110
Gejolak cinta di pagi hari
111
Teringat pada masa lalu
112
Perbincangan bersama Tania
113
Memagar tangga
114
Kepulangan Zein
115
Berkunjung ke rumah mertua
116
Rencana liburan
117
Kisah lalu Bibi Ros
118
Berlibur
119
Perjalanan
120
Ciuman pertama Ronald
121
Situasi yang tak terduga
122
Kepergok lagi di dapur
123
Ungkapan terima kasih dari Evelin
124
Perasaan Ronald yang sesungguhnya
125
Memendam rasa
126
Menggendong secara paksa
127
Kembali ke Jakarta
128
Kegiatan harian
129
Kemesraan Rania dan Zein
130
Kembali pergi ke butik
131
Makan siang bersama
132
6 bulan kemudian
133
Keresahan hati Ronald
134
Pertemuan tak di sangka
135
Ungkapan hati Ronald
136
My Hero
137
Panggilan dari Melly
138
Berpapasan dengan Evelin di kampus
139
Kencan pertama Tania & Ronald
140
Kerempongan Tania
141
The End
142
Pengumuman
143
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!