Fawaz masih tiduran di kasurnya.
Hari ini Sarah muncul kembali ke dalam hidupnya. Tadi dia menceritakan tentang kesusahannya dan keluarganya ke Mama. Tentunya Mama sangat bersimpati ke Sarah dan mengharapkan Fawaz bisa kembali bersama Sarah lagi.
Setelah dulu Fawaz balik ke Inggris lagi, Rafa cerita kalo Sarah terlibat pemakaian narkoba hingga dipenjara selama 2 tahun. Tetapi orang tuanya Fawaz taunya dia kuliah di Australia. Sebenarnya mulut Rafa udah gatel buat cerita ke orang tuanya, tapi Fawaz selalu berhasil memintanya buat ga buka suara.
Rafa sekarang lagi ikut proyek di Papua bersama rekan kuliahnya selama 2 bulan masa libur kuliah, proyek ini kerjasama kampus sama perusahaan disana.
Sebenarnya Eyang Uti sudah berulangkali bilang kalo Sarah bukanlah pilihan tepat untuk dijadikan menantu. Tapi orang tua Fawaz tetap aja bersikeras, ga percaya akan cerita eyang. Memang selama 2 tahun terakhir, mereka lost contact dengan keluarga Sarah. Terakhir Mama dapat informasi mereka hijrah semua ke Australia, padahal kenyataannya setelah Sarah tertangkap mereka pulang kampung tinggal di desa, menumpang ke rumah Neneknya karena udah ga punya penghasilan lagi dan harta ludes semua.
"Waz...kamu tuh masih aja dengan ego yang tinggi... sekarang mimpimu keliling Indonesia udah tercapai kan? Kenapa ga kembali merajut tali yang dulu terputus sama Sarah. Dia masih menunggu kamu" bujuk Mama.
"Kan belum keliling dunia Ma" jawab Fawaz dengan santai.
"Apa yang kurang dari Sarah...cantik, pintar, baik, lulusan luar negeri juga kaya kamu dan yang paling penting, kita kenal siapa orang tuanya" tambah Mama.
"Ga bisa Ma... Sarah tau kok kenapa Waz ninggalin dia" ucap Fawaz.
"Ya itu ..Sarah bilang kamu egois, mementingkan diri sendiri" kata Mama.
"Mama percaya ga kalo Fawaz cerita semua kejadian sebenarnya?" tawar Fawaz.
"Emang apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Mama.
Karena terdesak dan malas selalu didesak buat balik sama Sarah, akhirnya Fawaz menceritakan semua tentang Sarah.
"Kalo Mama ga percaya, ayo kita temui Om Ino (papanya Sarah) di Ungaran" ajak Fawaz.
"Mas Ino di Ungaran? katanya Sarah masih di Aussie? Jangan bikin cerita yang aneh-aneh deh Waz. Kalo kamu ga mau balik ya udah, ga perlu fitnah Sarah dan keluarganya kaya gini" bela Mama.
"Terserah Mama, mau percaya sama Waz atau Sarah" ucap Fawaz.
Fawaz tetap pada pendiriannya, ga akan balik ke Sarah. Walaupun Mama ga percaya sama ceritanya, dia yakin suatu saat Mama pasti akan tau siapa yang benar dan yang salah. Bahkan tanpa memberitahu orang tuanya, Fawaz melamar menjadi pilot di sebuah airline Singapore, melayani rute ke Eropa. Dia ingin lari dari carut marut yang sedang terjadi. Susah payah dia mengobati sakit hatinya, menghapus cinta pertamanya serta menjaga nama baik semua pihak.
Blue squad ikut seleksi OSIS di kelas XI, setelah melalui beberapa tahapan seleksi, mereka dinyatakan lulus seleksi. Semua menempati jabatan. Syaf menjadi Wakil Ketua, Zahra menjadi Sekretaris Umum, Gafa menjadi Kepala Bidang Seni Budaya dan Olahraga. Key jadi Bendahara II. Sejak awal memang blue squad itu udah kompak banget, nilai-nilai akademik mereka pun sekarang bisa dikatakan hampir sama. Mereka saling ngajarin dan berbagi ilmu kalo ada yang ga paham akan pelajaran tertentu.
"Ra.... udah setahun lebih kita temenan ... kok Lo ga pernah ajak kita main ke rumah sih?" Tanya Gafa heran.
"Kan udah gw bilang kalo rumah gw ga kaya rumah kalian, mau ngapain juga main, toh semua bisa kita diskusiin di sekolah kan?" ujar Zahra.
"Kita kan udah sepakat kalo persahabatan kita nih ga melihat dari materi semata ... cuma kan kita juga pengen kenal aja ama keluarga Lo" lanjut Gafa.
Key yang tau persis kondisi Zahra hanya bisa diam aja. Syaf yang melihat Zahra ga nyaman, segera mencoba mencairkan suasana.
"Udah ga usah dipaksa.. suatu saat nanti juga kita akan kenal sama keluarganya" potong Syaf.
Hari demi hari terlewati. Hingga saatnya blue squad naik ke kls XII, saat semua siswa merancang mau masuk ke kampus apa, jurusan apa dan sebagainya, Zahra malah makin sedih. Dia tau pasti akan berada diposisi ini. Cita-citanya menjadi perawat pupus sudah. Tidak ada beasiswa untuk sekolah kesana. Kemampuan ekonomi Bapaknya pun ga akan mampu untuk mewujudkan mimpinya. Melihat brosur Akademi Keperawatan yang banyak tersebar, membuatnya makin merasa sedih.
"Ya Allah... jika memang impian Hamba harus dikubur dalam-dalam, berikan Hamba pengganti yang lebih baik" pinta Zahra dalam do'anya.
Untunglah anggota blue squad lainnya selalu menguatkan. Mereka semua tau kondisi ekonomi keluarga Zahra dari Key secara diam-diam, tapi apa daya, mereka ga bisa bantu banyak juga karena mereka belum punya penghasilan. Meminta keluarga untuk menyekolahkan orang lain pun belum tentu mau.
Dikelas XII, blue squad akhirnya sekelas. Diantara mereka, hanya Zahra yang ga ikut bimbingan belajar diluar sekolah karena ga ada biaya. Tapi anggota blue squad selalu mengcopy dan memberikan soal dan penjelasan yang mereka dapat dari tempat les buat Zahra secara cuma-cuma. Sebenarnya Mamanya Syaf udah pernah nawarin les ke Zahra, tapi dia menolak.
Rafa akhirnya keluar dari Perguruan Tinggi Negeri, kecintaannya pada dunia musik membuat dia merasa belajar dibangku kuliah dan mendengarkan dosen bicara ini itu bukanlah dunianya. Orang tua awalnya sangat kecewa, tapi akhirnya mereka berfikir untuk lebih bijaksana terhadap pilihan anak-anaknya. Karena menurut mereka, anak-anak udah besar jadi menyerahkan semua keputusan ke anak-anak.
Fawaz pun akhirnya diterima kontrak kerja di airlines terkenal di Singapore dengan rute ke Eropa. Dia sedang mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan agar sebulan lagi sudah bisa tinggal disana.
Seiring berjalannya waktu, orang tua Fawaz akhirnya mengetahui sepak terjang Sarah di masa lalu. Secara sportif, mereka meminta maaf ke Fawaz atas sikap mereka yang meminta bisa balikan sama Sarah.
Syaf sering mengajak blue squad belajar bareng dirumahnya, sehingga Mamanya sudah menganggap blue squad seperti anaknya sendiri. Apalagi Zahra dan Key, keinginan Mama punya anak perempuan selama ini bisa tersalurkan. Mama kadang membelikan baju atau sekedar ngajak makan Zahra dan Key. Bahkan mereka pun ikut memanggil dengan panggilan Mama.
Hari kelulusan SMA tiba. Blue squad menerima kenyataan kalo mereka benar-benar akan terpisah jarak. Key akan melanjutkan studinya di Sastra Inggris UGM, Gafa di Hubungan International UI. Syaf sendiri sudah lebih dulu mendapat berita sebagai penerima beasiswa kuliah di Singapore, dulu ketika ada info beasiswa, Fawaz lah yang memberitahu dan mensupport adiknya buat ikut seleksi. Fawaz pun bersedia tinggal di flat bersama adiknya. Si bungsu yang ga pernah jauh dari Mama, kini harus belajar hidup mandiri, walaupun ga mandiri 100% karena akan tinggal sama Fawaz.
Zahra juga sibuk, saat yang lain sibuk mengurus surat-surat buat kuliah, dia sibuk mengirimkan surat lamaran pekerjaaan. Dia sadar ga punya biaya buat kuliah. Selama menunggu ijazah diterbitkan, dia mendapatkan pekerjaan sebagai partimer di bagian gudang sebuah mall di Cibinong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Edelweiss🍀
Zahra, sejauh ini kita senasib. saat org lain sibuk daftar kuliah kita sibuk lamar kerjaan. entah ke depannya gimana nasib Zahra, kalau aku sih di pinang adiknya bos aku 😁
2022-04-25
1
Lilik Muntamah
masih nebak Zahra sm Fawaz, Rafa atau Syaf
2022-02-04
0
Kendarsih Keken
buat Zahraaa 💪💪💪 ya neng
2022-01-26
1