Saat itu liburan kuliah selama musim dingin selama 3 bulan, Fawaz berencana membuat surprise kesemua orang, tapi justru dirinyalah yang akhirnya jadi ter-surprise-kan.
Dari Bandara, Fawaz langsung menuju rumah Sarah, tunangannya. Selepas SMA mereka diikat dalam ikatan pertunangan, LDR mereka lalui selama 2 tahun full tanpa bertemu langsung karena mereka berada di 2 negara yg sangat jauh. Fawaz di Inggris dan Sarah di Australia.
Hubungan mereka berawal dari pertemanan kedua orangtuanya, dari seringnya bertemu, Fawaz pun jatuh hati dan berniat menjadikan Sarah sebagai pelabuhan pertama dan terakhirnya. Fawaz tau kalo Sarah akan pulang di liburan kuliah kali ini, makanya dia punya rencana pulang juga ke Indonesia.
Taksi yang ditumpangi Fawaz berhenti didepan rumah tetangga Sarah, biar ga ketauan. Setelah menurunkan koper dan membayar ongkos taksi, Fawaz memasuki gerbang rumah Sarah, pekerja di rumah Sarah kenal siapa Fawaz jadi langsung dibukakan pintu pagarnya. Koper dititip dulu diteras, Fawaz diberitahu kalo Sarah sedang berada di taman samping rumahnya, tepatnya duduk disamping kolam renang. Alangkah terkejutnya Fawaz, melihat Sarah bersama lelaki lain dan tampak sangat akrab dan bahagia dengan gelak tawanya yang khas. Dan yang lebih membuat dia marah itu karena lelaki tersebut adalah Rafa, adiknya yang berselisih usia 2 tahun dari dia. Ternyata Rafa yang saat itu baru dinyatakan lulus ke sebuah Perguruan Tinggi Negeri bergengsi di Jakarta, berterus terang kalo ia menyukai Sarah, calon kakak iparnya sendiri. Fawaz memang mendengar kalo Sarah menolak cinta yang Rafa sodorkan. Sarah ini seusia sama Fawaz dan lebih tua 2 tahun dari Rafa.
"Sarah...abang Fawaz kan orgnya kaku ... mending sama gw ajalah .. kita bisa enjoy menikmati dunia tanpa aturan yang bikin ribet" ujar Rafa saat itu.
Rafa Memang hidupnya super santuy, ga ada beban dan terkesan cuek, entah bagaimana anak ini lulus di PTN, memang pada dasarnya dia pintar tapi sejak bergaul sama anak-anak band, membuat dia lebih senang having fun dan jarang pulang. Tes ke PTN itu atas permintaan orang tuanya, bukan atas dasar keinginan dirinya sendiri.
"Tapi gw cinta banget sama Fawaz, biarpun dia kaku, ga romantis dan jarang berkabar, gw tau kok dia pasti memegang komitmen pertunangan kita. Lo itu cuma gw anggap kaya adik sendiri, ga lebih dari itu, selama ini kita dekat karena cuma pengen mengakrabkan diri sama adik-adiknya Fawaz. Kan Fawaz yang minta begitu, dia mau setelah dia pegang lisensi terbang terus kerja, kita akan menikah, wajar dong kalo gw harus deket ke keluarganya juga" jelas Sarah.
Rafa dan Sarah rupanya melihat kehadiran Fawaz yang bersembunyi dibalik pohon. Tanpa penjelasan apapun, Fawaz langsung lari keluar dari rumahnya Sarah, kebetulan taksi yang tadi dia tumpangi masih ada. Fawaz langsung naik kembali dan meminta supir taksi buat menuju rumah orangtuanya di Depok.
Pintu kamar Fawaz diketuk dari luar. Fawaz malas bangkit dari tempat tidurnya.
"Masuk..ga dikunci" jawab Fawaz
"Bang...ada yang mau gw omongin" kata Rafa begitu menyembulkan kepalanya ke kamar Fawaz.
"Kejadian tadi?" tembak Fawaz sambil bergerak dan duduk bersila di kasurnya.
"Iya Bang... gw suka sama Sarah" ucap Rafa tanpa basa-basi.
"Lo tau kan siapa Sarah?...dia tunangan Abang, calon kakak ipar Lo" jawab Fawaz mencoba menahan gejolak emosinya.
"Bang...Sarah tuh ga cocok sama dunia Abang. Dia masih mau enjoy ... tapi Abang udah niat serius. Selama ini dia nerima Abang tuh karena tekanan orang tuanya aja, asal Abang tau ya dia tuh mau sama Abang biar orang tuanya ngijinin dia kuliah di Aussie" jelas Rafa.
"Jangan sotoy deh Lo" ucap Fawaz.
"Sarah sendiri yang cerita ke gw ... coba aja tanya ke Sarah kalo Abang ga percaya" tantang Rafa.
Hening diantara mereka. Fawaz menelpon Sarah didepan Rafa. Apa yg dikatakan Rafa berbeda dengan pengakuan Sarah. Setelah menutup telepon, Fawaz emosi dengan fitnahan adiknya sendiri. Dari cekcok mulut malah berkembang jadi baku hantam. Mama dan Eyang Uti mencoba melerai, karena tenaganya kalah dengan tenaga laki-laki yang sedang berkelahi, maka keduanya sulit dipisahkan. Akibat dari pertengkaran itu, Eyang Uti masuk ICU kena serangan jantung.
Setelah seminggu dirawat, Eyang Uti udah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah cukup stabil.
Seluruh keluarga pun udah tau kondisi tegang antara Fawaz dan Rafa. Setelah kejadian tersebut, Rafa masuk kuliah dan memutuskan untuk kos di dekat kampus aja. Keduanya udah ga bertegur sapa sejak Eyang Uti masuk Rumah Sakit.
Sebulan berlalu.
"Fawaz...Eyang mau ngobrol sama kamu" kata Eyang Uti di suatu sore.
"Kenapa Eyang?" tanya Fawaz sopan.
"Kamu masih disini lama?" kata Eyang Uti.
"Belum tau juga, tadinya mau menghabiskan liburan disini, tapi malah jadi begini. Hubungan sama Sarah pun renggang karena kami jarang berkomunikasi lagi" tutur Fawaz.
"Sebenarnya Eyang Uti ga setuju kamu sama Sarah. Tapi Papa Mamamu selalu bilang kalo Sarah itu baik dan orang tuanya juga kawan baik mereka. Eyang pernah liat Sarah jalan sama laki-laki lain, gandengan tangan lagi. Bukan cuma sekali, tapi berkali-kali" cerita Eyang Uti.
"Kan Sarah kuliah di Australia.. Eyang salah liat kali" bela Fawaz.
"Kalo mata Eyang boleh deh kamu ragukan karena udah tua, tapi Rafa juga liat kok, waktu itu Rafa nemenin Eyang ke mall mau beli kebaya" lanjut Eyang Uti.
"Tapi Rafa kenapa suka Sarah? dia kan tau kalo Sarah itu tunangannya Fawaz. Ini Eyang cerita karena mau buat Fawaz memutuskan pertunangan sama Sarah?" tanya Fawaz.
"Rafa itu hanya berpura-pura suka sama Sarah, buat lindungin kamu. Dia punya rencana kalo Sarah bisa dia goda, kan akan putus tunang tuh sama kamu, kalo udah kalian putus, maka Rafa akan ninggalin Sarah" jelas Eyang Uti.
"Yang bener?" tanya Fawaz meyakinkan.
"Ya...kamu tau ga banyak bukti nakalnya Sarah yg udah ditunjukkan ke Mama kamu. Tapi Mama ga percaya. Matanya udah ketutup, jadi liat Sarah tuh baik aja" ungkap Eyang Uti.
"Maksud Eyang bukti nakal apa ya, Waz ga paham?" tanya Fawaz yang belum nyambung.
"Sarah itu jadi simpanan om-om kaya Waz"ucap Eyang Uti.
"Eyang ..dia ga mungkin kaya gitu, buat apa coba? kalo sekedar materi, tinggal minta sama orang tuanya juga pasti dikasih" bela Fawaz.
"Sarah ga sebaik yang kita lihat Waz. Kamu belum kenal dia sepenuhnya" kata Eyang Uti.
Beragam pemikiran dan perasaan berkecamuk didiri Fawaz. Selepas Maghrib dia menuju kost annya Rafa untuk mengkonfirmasi apa yang sudah Eyang Uti sampaikan sore tadi.
Dikamar kost nya, Rafa memberikan foto-foto Sarah dengan om-om, bahkan sampe video saat Sarah masuk ke dokter obsgyn bersama om-om tersebut. Fawaz masih sulit menerima hal ini, dia masih ga percaya.
Keesokan harinya, Rafa mengajak Fawaz ke salah satu mall terbesar di Jakarta Selatan. Rafa tau kalo biasanya Sarah akan ada disana, disebuah merchant tas keluaran luar negeri yg harganya puluhan juta dan hanya kaum berdompet tebal aja yang berani menginjakkan kakinya di store tersebut.
Fawaz dan Rafa mengintai dari jarak yang lumayan dekat. Dengan mata kepalanya sendiri, Fawaz melihat Sarah bergelayut mesra dipundak laki-laki yang usianya sama seperti usia papanya.
Tanpa ba bi bu, Fawaz langsung menghampiri Sarah dan pasangannya, tentu mereka kaget dengan kehadiran Fawaz dan Rafa. Sarah membisikkan sesuatu ke om-om tersebut, entah apa yang dia katakan, yang jelas sekarang Sarah sudah duduk bertiga (Sarah, Fawaz dan Rafa) disebuah cafe dilantai 1.
"Maksudnya apa semua ini Sarah" Fawaz mulai berbicara.
"Saya ingin pisah dari kamu Fawaz, karena akan menikah dengan lelaki yang tadi kamu liat" jawab Sarah. Rafa hanya menyimak.
"MENIKAH??" ucap Fawaz agak kencang, tapi Rafa menahan dengan cara menyenggol tangan Fawaz agar dia kembali duduk dan bisa tahan emosi. "Kamu tau Fawaz...orang tua saya bangkrut, sudah 6 bulan ini. Rumah yang kami tempati sekarang sebentar lagi akan disita Bank. Semua ini gara-gara Papa main saham. Sudah 6 bulan ini saya juga putus kuliah dan kembali ke Indonesia. Saya ga biasa hidup susah Waz. Menunggu kamu 3 tahun lagi itu lama, keburu hidup jadi keblangsak, saya ga bisa Waz, lupakan rencana pernikahan kita. Ini cincin pertunangan kita, ambillah...saya ga butuh" ujar Sarah sambil meletakkan cincin dimeja.
"Sarah...sadar ga apa yang kamu katakan" ucap Fawaz.
"Ya sadar...saya kira rasa cinta saya ke kamu itu cukup buat bahagia, tapi ternyata uang lebih membahagiakan, bahkan sekarang saya sudah mengandung anak lelaki itu" kata Sarah dengan entengnya.
"Ya Allah..." ucap Fawaz sambil meninggalkan Sarah di cafe. Rafa meninggalkan uang dimeja kemudian mengikuti Fawaz pergi.
Fawaz memutuskan buat pergi ke rumah orang tuanya Sarah. Rafa yang menyupiri Fawaz hanya ikut instruksi aja.
Disana Papanya Sarah berterus-terang tentang kondisi keluarga mereka. Beliau menjelaskan bahwa ditahun ini banyak gagal saat bermain saham. Hingga pada akhirnya Sarah "dijual" untuk mendapatkan modal dari Boss-boss besar. Tapi "suntikan dana segar" ini pun berakhir dengan kerugian dalam permainan saham. Hingga puncaknya, 6 bulan yang lalu, diputuskan bahwa Sarah harus berhenti kuliah dan makin gencar mendekati laki-laki hidung belang yang duitnya ga berseri saking tajirnya.
Sarah yang awalnya terpaksa "main" dengan bandot-bandot tajir, sekarang malah membuat dia lupa daratan. Bisa kembali menikmati harta berlimpah tanpa kerja keras. Mulai dari apartemen, mobil, perhiasan, kartu kredit unlimited hingga barang-barang branded dengan mudahnya dia miliki.
Dihari itu juga, Fawaz memutuskan pertunangan dengan Sarah. Papanya Sarah pun menerima keputusan Fawaz. Demi menjaga nama baik keluarga, Papanya Sarah minta cerita ini ditutup dan nanti akan beralasan putus tunang karena ga ada kecocokan. Fawaz pun setuju untuk merahasiakan hal ini dari orang tuanya.
Begitu Fawaz bilang kalo dia sudah memutuskan tali pertunangan sama Sarah, reaksi orang tuanya langsung marah. Apalagi Fawaz beralasan ga ada kecocokan serta mau fokus ke kuliah dan menggapai impiannya, dia pun ga mau nikah sebelum menjadi pilot dengan rute luar negeri. Dia ingin menikmati hidup dengan status lajangnya. Sejak saat itu pula hingga 2 tahun kemudian dia lulus dan dapat lisensi menjadi pilot, Fawaz masih menyendiri tanpa orang tuanya tau cerita yang sebenarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Edelweiss🍀
Fawaz aku salut sama kamu yg memilih menutupi aib Sarah. tp alangkah baiknya org tuamu tau biar mereka gak memaksa kamu buat balikan sama Sarah lagi🤧
2022-04-25
1
Kendarsih Keken
syeruuu , tapi kenapa harus di umpetin dari orang tua nya Fawaz kelakuan nya si Sarah
2022-01-26
1
🌼🍀Hartini A🍀🌼
yaaahh....ya hrs diomonging ke keluarga dong bang, kan statusnya tunangan,klo masih pacaran mah gpp putus putus aja...
2021-09-18
1