Seorang lelaki tampan berusia 30 tahun dengan tinggi 180 centimeter, berkulit putih bersih,dengan hidung yang mancung, suara yang Berat ,Tegas dan Nge Bass.
Dia Adalah Rizky Irmansyah.
Di usia nya yang ke 30 tahun ini Irman telah berhasil menduduki Jabatan sebagai Human Resources Development ( HRD ) di PT X.
itu semua Dia dapat melalui proses yang panjang.
Saat Lulus SMK usia Irman 18 tahun,Dia memutuskan merantau ke Cikarang ,Bekasi. Dia di terima bekerja sebagai Operator Produksi di PT X.
Seiring berjalan nya waktu Irman telah di angkat menjadi karyawan tetap di PT X,
sehingga saat usia nya 25 tahun Dia bisa melanjutkan pendidikan nya ke jenjang Kuliah sambil bekerja.
Saat itu Dia di tawari untuk naik jabatan menjadi " Leader Line " tentu kesempatan itu tidak di sia-sia kan oleh Irman, dengan tekun , ulet dan terampil dalam bekerja serta loyalitas yang tinggi terhadap Perusahaan hingga sampai lah Dia di posisi sekarang ini.
Saat Usia 29 tahun Dia telah berhasil menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen Bisnis di salah satu Universitas Swasta di Daerah Cikarang, Bekasi.
Irman adalah Anak Pertama dari 2 bersaudara.
adik perempuan nya bernama Indah Wulandari, usia 17 tahun kelas 3 SMA.
Bapak nya bernama Pak Suryo Usia 55 tahun Memiliki Usaha Kios " Mie Ayam & Bakso Pak Sur ".
Kios Bakso Pak Sur sudah berdiri sekitar 35 tahun yang lalu saat Usia Pak Suryo 20 tahun Beliau adalah orang perantauan pertama dari Jawa Tengah yang membuka Kios bakso di Daerah Depok , Jawa Barat.
Ibu nya bernama Ibu Suritina, Usia 50 tahun, mempunyai Toko Sembako yang terletak persis di samping Kios nya Pak Suryo.
Sama seperti Kios Bakso, Toko Sembako Bu Suri ini juga Toko sembako yang komplit pertama di Daerah Depok, Jawa Barat.
Dengan modal uang yang cukup besar dari Orang tua Pak Suryo yang Notabene adalah Juragan Jati tersohor di Daerah Solo.
akhir nya Pak Sur dan Bu Sur bisa membuka 2 Usaha sekaligus di Kota.
Pak Suryo dan Bu Suritina berasal dari Kota Solo, dan Sudah 35 tahun yang lalu Mereka tinggal menetap di Daerah Depok, Jawa Barat.
.
.
.
.
Semenjak pertemuan Mereka waktu itu di Mall SGC, baik Via maupun Irman sudah tidak pernah bertegur sapa lagi.
Mereka sama-sama sibuk, bahkan tidak pernah bertemu meskipun tempat tinggal Mereka berhadapan.
Hari berganti Hari.
Bulan berganti bulan.
3 bulan kemudian, tak terasa sudah memasuki Bulan Desember.
Setelah pulang kerja Mereka membersihkan diri.kini Mereka bertiga tengah istirahat di kasur sambil menonton televisi.
"Vi, Aku sama Tika abis kontrak,tanggal 5 besok terakhir masuk." kata Diyan sedih.
"Yang Sabar ya Tik, Yan ,mungkin belum Rejeki nya di PT X. aku juga gak nyangka kalau bakal di perpanjang 1 tahun lagi, padahal kalian kan tau banyak banget kesalahan yang aku buat." ucap Via sedih.
"gak apa-apa, Vi tenang aja, nanti Kita bakal cari-cari kerjaan lagi ini. mumpung masih muda." ucap Tika sambil menyenggol lengan Diyan.
"iya Vi, Tenang aja, cuman aku sedih nya nanti kalau dapet kerjaan gak bisa satu PT lagi sama kamu sama Tika Bakal kangen nih ngontrak bareng, main bareng, pokok nya apa - apa aja yang udah kita lakuin sama - sama Aku pasti kangen." ucap Diyan sambil menitikan air mata.
"Gak masalah Tik, Kamu sama Diyan kalau kalian libur kerja kan Kita bisa main bareng lagi nanti, beda PT gak apa- apa kali tetep ngontrak bareng juga." ucap Via.
"Eett dah kamu Vi, ya kalau dapet kerja lagi di Kawasan MM2100 kalau dapet kerjaan di Karawang masak iya Aku tetep ngontrak di Jatiwangi, ya ogah banget Aku." jawab Dian sambil mencebikan bibir nya.
"Terus rencana Kalian gimana selanjut nya nih," kata Via
"Besok aku terakhir masuk, aku pamitan dulu sama anak- anak deh , abis itu aku mau langsung ke Tanggerang kerumah Bulek ku, sambil nunggu Paklaring jadi abis itu baru deh pulang kampung buat memperpanjang surat - surat buat cari kerja lagi." ucap Diyan sambil tiduran di atas kasur.
"Sama aku besok dari PT abis pamitan sama Anak-anak langsung ke Karawang ya Vi, Kamu gak apa - apa kan Kita tinggalin sendiri ? belajar berani ya Vi." ucap Tika sambil menepuk pundak Via.
Via menghela nafas nya berat, menatap langit - langit kontrakan. mau sampai kapan Dia begini terus. terus merasa takut cemas dan was - was. selalu teringat akan kejadian itu di pikiran nya. Gak boleh pokok nya mulai sekarang Dia harus berani pokok nya harus. tekat Via kuat.
"Woy Vi, di tanya malah benggong," ucap Dian menyenggol lengan Via.
"Ehh . . . iyaa , mau gimana lagi Tik, Yan kejadian kayak gini pasti bakal terjadi Aku udah menduga dari jauh - jauh hari, ya gimana lagi mau gak mau, bisa gak bisa , aku bisa apa." Ucap Via sambil menitikan air mata.
"Kalau nanti Aku kumat gak ada kalian gimana itu yang Aku pikirkan," sambung Via lagi.
"Nah sekarang Kamu harus yakin, Kamu gak boleh kumat, Kamu harus kuat, Semangat ya Vi, Kamu pasti sembuh," Ucap Tika memberi semangat.
"Sayang kalian." Ucap Via sambil memeluk Tika dan Diyan.
Begini lah hidup di perantauan jauh dari Orang Tua, jauh dari Sanak Saudara. hanya Sahabat tempat berbagi suka dan duka saat ini.
"udah ah jadi Mellow gini sih," Ucap Tika
sambil menyeka ingus dengan baju nya.
"Iya nih, ngomong-ngomong Mas Irman gimana?" tanya Dian sambil menaik turun kan alis mata nya.
"Gimana apa nya ? ya gak gimana-gimana," Jawab Via santai.
"Kumat dah Oneng nya, maksud nya udah ada kemajuan belum sampe mana? telponan kah, udah ngedate kah, apa malah udan jadian ?? ish. . . ish. . . gitu aje kau tak paham," Tanya Diyan sambil menirukan gaya bicara upin ipin.
"Jadian dari Arab apa, semenjak Kita waktu itu ketemu di SGC , Aku udah gak pernah ketemu dia lagi, kan kalian tau aku kemana-mana sama kalian berdua, trus mau telponan bagaimana lagian Aku gak punya nomer nya juga ,udah ahh gak usah bahas Dia." Jawab Via.
"iya ya takut murun sama pacar nya," Ucap Tika ikut menimpali.
"Ya udah yuk cari makan, gimana kalau kita makan di " Waroeng DEBOX "yang di Cifest, sekalian Jalan - jalan malem kan besok kalian udah pada bubar, Aku yg traktir deh gimana ?" Ajak Via.
"Ashiiaaapppp." Jawab Dian dan Tika kompak dengan semangat.
Sambil mengendarai motor Mereka bertiga menikmati Indah nya suasana malam hari.
Mereka tiba di " Waroeng DEBOX ".
" Yan, Tik pesen yang banyak Aku yang traktir sepuas nya, Hitung - hitung syukuran di perpanjang kontrak," Ucap Via.
" Iye iye percaya dah yang di perpanjang, Aku doa in syukur-syukur kamu di angkat jadi Karyawan Tetap Vi," Ucap Dian.
" Iya si Via nanti di angkat Forklip," Kata Tika sambil cekikikan.
"Aamiin ya robbal alaminn, hehe bukan gitu Yan, pokok nya Kalian pesen apa aja Aku yang traktir semua, Idih Tika masak iya Aku di angkat sama Forklip sih di angkat karyawan atuh," Jawab Via sambil tertawa.
Via memesan makan, sambil menunggu pesanan datang, Mereka bersendau gurau, bercanda , tertawa meceritakan momen kebersamaan mereka selama 1 tahun 9 bulan belakangan ini mereka lalui bersama - sama baik suka maupun duka. saling mendukung satu sama lain. tanpa terasa Mereka harus berpisah, sedih itu pasti.mau bagaimana lagi harus sabar dan ikhlas toh mereka masih bisa bertemu di lain waktu dan kesempatan.
Setelah lama menunggu, pesananan Mereka datang, Mereka makan dengan nikmat tak ada pembicaraan sama sekali. Mereka tengah berkutat dengan pikiran masing - masing.
merasa kecewa sedih karena harus berpisah setelah sekian lama bersama.
Ketika tengah asyik menikmati makanan, terdengar suara gerombolan laki-laki tengah duduk di meja pojok belakang.
mereka sedang bersendau gurau dan ada satu orang lelaki yang sedang bermain gitar.
Mereka pun menoleh ke arah gerombolan laki-laki tersebut.
Jreng . . . Jreng. . . Jreng . .
Saat nya kuberkata
Mungkin yang terakhir kalinya
Sudahlah lepaskan semua
Kuyakin inilah waktunya
Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi
Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi
Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin saat semua di sini
Dan bila hatimu termenung
Bangun dari mimpi-mimpimu
Membuka hatimu yang dulu
Cerita saat bersamaku
Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi
Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi
Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin saat semua di sini
Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu la lagi.
Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin saat semua di sini
Tak usah kau tanyakan lagi, simpan untukmu sendiri
Semua sesal yang kau cari, semua rasa yang kau beri
( Mungkin Nanti, Noah )
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Handari Nauval Msi Parimo
jadi kangen Bekasi🥺🥺🥺
2021-09-07
0
Baety Noor
Thor jadi kangen Cikarang terakhir Thun 2011 dah 10thun yg lalu dan kita hampir sama punya riwayat penyakit yg bisa kapan aja kumat😁
2021-06-14
1
Yanti Wahyuningsih
ceritanya 👍
2021-04-17
0