Dokter SuaMisterius
Sekarang aku sedang berada di depan sebuah universitas yang ingin aku masuki, yaitu universitas A, Dimana seseorang yang sudah aku kagumi selama 3 tahun ini berada, aku juga ingin masuk jurusan yang sama dengannya, yaitu kedokteran, bukan karena aku ingin menyamakan nya dengan jurusan yang ia minati.., tapi itu adalah jurusan yang sama-sama kita minati. Jika kalian mengira kami saling kenal, itu juga salah, Karena dia tidak mengenaliku sama sekali, aku hanya menjadi pengagum rahasia dalam cerita hidupnya, aku tahu segala hal tentangnya, tapi tidak dengan dia.
aku juga bukan orang yang menyedihkan, karena aku bahagia ketika melihat orang lain bahagia, dan beruntungnya, dia sampai sekarang pun belum punya seseorang yang ia kagumi.
Ahha.. Jujur saja, Aku bukanlah seorang wanita pemberani seperti mereka, yang terang-terangan nembak kak Riki di depannya langsung. Ya ! nama laki-laki itu adalah kak Riki, lebih tepatnya RIKI CANDRA EVENDI, keluarga dari Evendi, pemilik perusahaan yang bergerak di bidang furniture, yang terkenal di indonesia. Ia adalah seorang anak tunggal yang memiliki kepribadian menawan, ramah, cerdas, tampan dan baik hati.
Haih, wanita mana yang tak ingin dekat dengannya. Tapi sangat di sayangkan, ia tak ingin berteman dengan seorang wanita mana pun, kecuali bundanya.
Oh iya. Aku belum ngenalin diriku sepenuhnya. Aku anak terakhir dari 2 saudara, abangku bernama Afin, dia sudah berkeluarga sekarang, dan memiliki seorang putra imut berumur 2 tahun. Ia bekerja di perusahaan Evendi sebagai tangan kanan pak Evendi.Ayahku bernama Riyadi dan ibuku Ayni, ayahku bekerja di RS miliknya sendiri.
namaku Arsy,tahun ini aku baru Lulus dari SMK Swasta. tepatnya di sebuah Pon-Pes As-Syauq yang tepat berada di samping rumah kami, Ayahku bersahabat dengan pemilik pondok tersebut.
Ceritaku pun di mulai
Ku lihat tepat di depanku, di sebuah koridor Kampus, terlintas sosok yang begitu ku kagumi. ia membawa sebuah buku di tangannya, rambut rapi, gagah, tampan, kulit putih,dan tingginya pas di pandang, serasa guguran daun merah ikut memperindah ketampanannya. Tiba-tiba ia menoleh ke arah ku yang sedari tadi membayangkan dewa yunani sedang melintas, terlihat ia berjalan perlahan ke arahku dan menyapa,
“ hai.. Ada yang bisa saya bantu ??” sapanya.
“ ah iya , kakak terlihat tampan” jawabku santai , karena ini adalah hayalanku. jadi sebuah kebebasan untukku menjawab apapun itu.
“benarkah ??” imbuhnya lagi dengan ujung telinga yang tampak memerah.
Tak lama kemudian datanglah seorang laki-laki yang seumuran dengannya.
“ hai rik ! “ sapanya sembari menepuk bahu riki.
Akupun tersontak,
“ astaghfiruLLAH.. jadi ini nyata ??” batinku.
“ ekhem.. Ciye tumben riki deket sama cewek” godanya.
“ apa sih bar ? “ jawab Riki malu-malu.
“ oh heii.. Matahari terbit dari mana nih hari ini ?? Kayaknya seorang Riki tersipu malu.
Aku yang mendengar hal itu di tambah mengingat kata kata ku yang nyata terdengar di telinganya. Malah membuat hatiku semakin berdegup kencang dan malu. Yups , saat ini aku hanya terfikirkan untuk segera lari dari sini.
“ eh hei Arsy ! “ panggil riki.
Aku terkejut mendengarnya, Ahhh.... dia mengenali namaku ?
Oh apakah hari ini hari beruntungku ??
sedangkan Riki masih terlihat mematung disana,
“ gih buruan di kejar “ saran Bara padanya.
“ aih.. Kalau keadaannya sudah seperti ini, bagaimana aku akan mengejarnya Bar ?, nanti dia akan tambah malu jika aku menyusul, Apakah dia marah denganku ya ?? “ tanya riki.
“Untuk memastikannya, mending kamu yang langsung tanya sama dia ?” saran Bara.
“Caranya gimana Bar ? , Aku baru kali ini menyapanya dan untuk pertama kalinya, malah dia marah sama aku ??” keluh Riki.
“Belum tentu benar, jika belum di pastikan Rik” ucap Bara memberi penjelasannya.
“Tapi dia bukanlah wanita yang mudah didekati oleh pria, apalagi orang tuanya memiliki ajaran agama yang kuat Bar” jelas Riki memberi pengertian pada temannya.
“Hei.. Hei.. Dimana Riki yang seorang laki laki tangguh, tampan dan terkenal ini ? Ayolah.. Belum di coba siapa yang tau jawabannya ??” seru Bara.
“Baiklah” jawab riki singkat,tak ada salahnya jika ia mencoba,jika tak ia coba mendekatinya,bagaimana Dia bisa tau jawabannya ??.
Arsy kini berada di depan sebuah ruangan,
'Oh , ternyata dia kenal dengan namaku ?. ah ,jantungku kenpa tak mau berhenti meronta?? Apakah sekarang musim panas ? Kenapa hawa disini begitu panas ?' batin Arsy yang terus memegangi pipinya dengan kedua tangannya.
Seorang lelaki separuh baya menyadari kehadiran seseorang di balik pintunya dan membuka pintu itu, “maaf nona ada yang bisa kami bantu ??” Tanyanya.
Arsy pun tersadar dari lamunannya,
“Kalau Saya boleh tau, ruangan Sekretariatnya dimana ya pak ??” tanya Arsy.
“Apakah anda calon mahasiswa baru disini ??” Tanyanya memastikan.
“ benar pak “ jawab Arsy mantab.
“Ok, anda bisa masuk ke ruangan saya” ucap lelaki itu.
“Baik pak, terimakasih” jawab arsy.
Arsy pun menyelesaikan pendaftarannya, Ia memiilih jurusan medis perodi kedokteran dan angkatan keperawatan,jika ia tak lulus di bidang Kedokteran,setidaknya dia bisa masuk di jurusan Akper.
“Ok baiklah, untuk diingat ya arsy, bahwasanya besok adalah ujian psikotes, Harap anda hadir tepat waktu “ jelas lelaki itu memberi penjelasan pada Arsy.
“Baik pak, Terimakasih atas informasinya” ucap Arsy.
Arsy berjalan keluar dan berniat untuk berjalan mengelilingi gedung kampus,ia ingin mengetahui lebih detil letak Ruangan yang ada di kampusnya.
Tak disangka saat itu Riki tidak sengaja melihat Arsy yang baru saja keluar dari ruang sekretariat dan ia mencoba menyapanya,
“hai arsy” sapa riki dari kejauhan.
“sepertinya ini suara riki” batin arsy.
“ oh jangan sekarang, jantungku baru saja beristirahat” batin arsy lagi.
Lambat laun langkah kaki riki terhenti tepat berada di belakang arsy.
Arsy menoleh ke arah belakang, ' ini terlalu dekat ' batin arsy mengimbangi detak jantungnya yang mulai tak beraturan.
“ hai.. Mau kemana?” tanya Riki yang juga berusaha menyembunyikan rasa malunya.
“mau keliling kampus sebentar, sebelum pulang kak” jawab arsy kikuk.
“boleh kakak temani ?” tawar Riki memberanikan diri.
“ hah ! Eh.. Boleh .. Boleh.. “ jawab arsy semangat.
' ahha.. Ternyata kamu lucu juga ya ' batin riki sembari tersenyum melihat gelagat arsy,tak terasa rasa canggung di antara mereka mulai tak terlihat lagi,mereka mulai sedikit merasa nyaman.
“ yuk, biar saya temani keliling kampus“ ajak Riki.
Arsy menjawab dengan anggukan dan senyum manisnya.
“ mm.. Untuk yang tadi maaf ya Syi, temen aku memang seperti itu orangnya“ kata riki membuka percakapan,dia berusaha memberi pengertian pada Arsy.
“ahhh... Yang tadi,... gak papa kok, sebenarnya aku yang salah, belum selesai berbicara , malah di tinggal pergi begitu saja” tutur arsy jujur.
“ oh iya, nanti malam kamu ada di rumah nggak ??” tanya Riki.
“insyaALLAH, di rumah kak” jawab Arsy.
“yes !!! “ sahut riki spontan.
“kenapa kak ?” tanya Arsy heran.
“ tidak apa,hanya merasa senang, soalnya nanti malam aku akan berkunjung kerumah kamu” kata Riki.
Arsy tersipu mendengar pernyataan Riki yang menurutnya sangatlah tiba-tiba.
“Akhirnya aku punya kesempatan juga untuk mengungkapkan perasaanku selama 3 tahun ini” batin Riki sembari memandang lembut ke arah arsy.
Mereka pun asyik berbincang soal kampus yang akan arsy masuki,dan tak terasa waktu sudah menjelang siang.
“ sebelum pulang, bagaimana jika kita makan terlebih dulu di kantin yang tak jauh dari sini” ajak Riki.
“mm.. Boleh “ jawab arsy singkat, tapi rasa senangnya bak bunga mekar yang siapa saja melihat, pasti akan tau gelagatnya.
Sesampainya di depan kantin,
“Drrt..drtt..drtt..”(suara ponsel arsy bergetar)
“ kak tunggu sebentar ya, ayah menelpon” pamit Arsy.
“ iya, tidak apa , santai saja kalau dengan kakak ”jawab Riki lembut.
Arsy berbalik dan mengangkat telponnya,
“assalamualaikum yah “ salam Arsy.
“waalaikum salam nak, lagi dimana sekarang ?” tanya ayah Arsy.
“masih di kampus yah” jawab Arsy singkat.
“sudah selesai mendaftarnya ??” tanya ayahnya lagi.
“ sudah, ada apa ayah ?” tanya Arsy penasaran,ada apa ayahnya siang-siang begini menelponnya ?.
“ hhha.. tidak ada apa-apa nak, tadi anaknya temen ayah ke kampus A, Arsy bertemu dengan dia tidak ??” tanya pak Riyadi memastikan.
'siapa yang ayah maksud ??, mungkinkah kak Riki, tapi ayahnya kak Riki tidak akrab dengan ayah, lalu siapa yang dimaksud ayah ??, ah apa mungkin memang kak Riki ya ??' arsy bertanya-tanya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments