“Nanti kamu juga akan tau” jawab ibu singkat.
Mereka asik berbincang-bincang satu sama lain, bahkan Arsy sempat videocall dengan keponakan imutnya.
Ketika dirasa Arsy sudah rilex, ayah pun membuka pembicaraan serius pada Arsy.
" Nak Arsy, ayah ingin bertanya sesuatu” tanya ayah yang mulai menampakkan wajah seriusnya.
“Iya ayah” jawab Arsy serius, ia merasa aura di sekitarnya mulai menegang.
“Ayah rasa umur kamu sudah cukup jika untuk menikah” kata ayah Adi pada putrinya sulungnya.
'Apa ! nikah ??' batin Arsy yang merasa terkejut dengan perkataan ayahnya,ia kira hanya sebatas ta'aruf antar keluarga,fikirannya bahkan belum sampai jika mempersoalkan pernikahan.
“Ayah hanya ingin menyampaikan, untuk berjaga-jaga supaya Arsy tidak merasa terkejut nantinya” tutur pak Riyadi.
Arsy hanya bisa mendengarkan dan penasaran dengan sosok yang sudah ayah pilihkan untuknya, apakah itu Riki atau orang lain ? dia tau , apa yang ayah pilihkan untuknya adalah yang terbaik pula baginya.
" Dia nanti akan datang kerumah untuk bertamu, sekaligus melamar Arsy. jadi, Arsy boleh langsung menjawab atau boleh difikirkan terlebih dahulu, tidak langsung di jawab juga tak apa” lanjut pak Riyadi menjelaskan.
“Ting.. tung...”
Serentak mereka terdiam.
Kini jantung Arsy mulai tak tenang, 'mungkinkah secepat ini, bukankah nanti malam akan datang ?' batin Arsy yang mulai gugup dengan kabar yang tiba-tiba ia dengar.
“ Oh mungkin ketring ibu sudah datang yah” kata ibu Ayni di sela-sela keheningan sesaat itu,tak di pungkiri bahwa bu Ayni juga merasa gugup ketika hari dimana anak sulungnya akan dilamar oleh pria lain.
“ Ahhha.. Arsy udah deg-deg kan yaa...” goda Afin memecah keheningan itu.
“Apa sih bang, memangnya waktu abang mau nikah, gak deg-deg kan juga ?! ” celoteh Arsy.
“Ahha... Enggak dong, abangkan seorang gantleman “ jawab Afin dengan PDnya.
“ Iya gantleman, sampai-sampai ketika ingin melamar ngerengek ke ayah” jawab ayah nya yang juga ikut nimbrung kedalam pembicaraan mereka berdua.
“Hhha...” Sontak Arsy tertawa geli mendengarnya.
“ Ayah .. Ketringnya kurang 50 “ kata ibu sembari berjalan ke arah ayah Riyadi.
“ iya sayang, sebentar ayah ambilkan di kamar ” jawab pak Riyadi mesra.
“ Ayolah ayah..Arsy jadi malu mendengar kemesraan ayah dan ibu” gerutu Arsy.
“HHe .. Untuk apa malu, sebentar lagi kamu juga bisa seperti itu” jawab ibu dengan senyum jahilnya.
“ Ibuuu...” jawab Arsy malu,sembari menutup wajahnya dengan kedua tangan.
“ Ah iya , mungkin itu saja yang akan ayah sampaikan, sekarang sudah jam segini, yuk kita siapin semuanya” ajak ayah yang melihat jam sudah menunjukkan pukul 16.25 WIB.
'Haih.. Untung saja ketringnya ibu datang, kirain secepat ini' batin Arsy lega.
“Arsy .. Ini baju yang ibu carikan untuk Arsy, kira-kira nak Arsy suka tidak ?, kalau kurang suka nanti kita cari lagi “ tutur bu Ayni memastikan , karena ia ingin memberikan kesan yang terbaik untuk anaknya,bahkan jika itu Afin,dia juga akan mencari dan menjadi yang terbaik untuk anak-anaknya.
“MasyaALLAH.. Arsy suka bu, modelnya tidak terlalu mencolok dan elegan” jawab Arsy senang sekaligus gugup.
'Kira- kira nanti kak Riki akan datang kerumah dengan keluarganya kah??, ah atau mungkin , kak Riki bakalan langsung melamar ku ?? terus...aku harus gimana nantinya? , nagaimana menanggapinya ?? ' batin Arsy yang diselimuti rasa gugup,wajahnya tampak sedikit mengerutkan keningnya dan melipat bibirnya kedalam.
Bu Ayni yang menyadari jika anak perempuannya sedang merasa gugup, hanya bisa tersenyum kecil dan berkata " tak usah gugup,terus bersholawat dan berdoa yang terbaik untuk nak Arsy,ibu yakin pilihan ayah adalah yang terbaik untuk anaknya,jikapun nanti Arsy tak menyukainya,maka nak Arsy terus terang saja,ayah akan mengerti keputusan yang Arsy yakini,ayah akan membantu Arsy menjawabnya.Ibu yakin,ayah tak akan pernah memaksa Arsy tentang pilihan hidup yang hanya sekali seumur hidup yang akan Arsy jalani "
jelas bu Ayni panjang lebar ,ia berusaha memberi pengertian pada anaknya,dan mengurangi rasa gugupnya.
" Baik bu, terimakasih " kata Arsy sembari memeluk ibunya itu.
Tak terasa malam pun tiba, selesainya sholat maghrib, Arsy bergegas untuk bersiap-siap,ia memakai gaun yang telah ibunya siapkan sebelumnya,tanpa ada riasan diwajahnya,Arsy hanya mengaplikasikan celak hitam tipis di bawah kedua matanya,dan menyapu liptint berwarna pink muda di kedua bibirnya,setelahnya Arsy berjalan turun kebawah.
Arsy tampak asik berbincang-bincang ringan di ruang tengah bersama ayah, ibu dan abangnya.
Selang beberapa saat kemudian keluarga pak Syauqi pun datang.
Mereka mempersilahkan tamu untuk masuk, tapi tidak dengan Arsy, iya masih bertanya-tanya dalam hati ' apakah yang di maksud ayah , keluarga abah Syauqi ?, pemilik Pon-Pes di samping rumah ini?, atau mungkin mereka hanya bertamu sejenak ??, ah aku terlalu banyak berfikir, bukankah pak Syauqi hanya memiliki 4 orang anak putri ? ” selidik Arsy.
Mereka pun duduk santai, Arsy tak lupa mencium tangan kedua abah dan uminya itu.
“ Nak Arsy bagaimana kabarnya ? “ tanya pak Syauqi yang duduk di sofa yang berhadapan dengannya.
“AlhamduliLLAH, baik abah” jawab Arsy tawadluk.
“ Begini pak Adi ,anak saya lagi ada pasien malam ini, dan kondisi pasien sangat keritis, jadi belum bisa di tinggalkan, mungkin sebentar lagi dia menyusul kesini” tutur pak Syauqi memberi alasan ketidak hadiran putranya itu,ia sedikit merasa bersalah pada sahabatnya.
“ Ah iya pak, tak apa, seperti dengan siapa saja sampean berbicara ” jawab pak Riyadi santai.
“ Jadi, abah Syauqi ini memiliki seorang putra, dia baru pulang dari studinya seminggu yang lalu” jelas pak Riyadi pada putrinya,ia tau dengan jelas dari raut wajah curiga dari putrinya yang tak dapat ia tutupi.
“ Mm.. Jadi anaknya abah ada 5 ya, “ jawab Arsy polos,karena ia kini benar-benar merasa bingung.
“Ahha.. Iya nak Arsy, abah punya 5 orang anak 1 putra dan 4 putri,AlhamduliLLAHnya malam ini abah akan memperkenalkan anak abah pada nak Arsy.” Jawab pak Syauqi yang ikut memberi penjelasannya.
“ Wajar saja nak Arsy tidak tau, soalnya waktu nak Arsy umur 5 tahun, dia ikut pamannya ke mesir” sambung pak Syauqi lagi.
“Berarti dia sudah resmi jadi dokter tahun ini ya gus ?” tanya pak Riyadi pada sahabatnya.
“ AlhamduLILLAH, setelah dari mesir ia melanjutkan ke fakultas kedokteran di AS,wah ! saya lupa namanya,ra pinter ngomong inggris aku ...” jawab pak Syauqi dengan sedikit candanya.
" Iya di usianya yang masih muda, siapa sangka bisa mendapat dua gelar sekaligus, abahnya bisa kalah ini ?” gurau pak Riyadi.
Mereka berbincang-bincang ringan sambil masih menunggu kedatangan putra pak Syauqi.
Bersambung...
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Martini Ayat
Jangan² yg tabrakan di kampus ya ?
2022-09-09
0