Keila sedang bermain bersama sepupunya yang bernama Winda. Keila lebih muda 1 tahun dari Winda.
Sini biar rambutnya aku rapikan, menarik badan Keila agar duduk di depan kaca. “Tidak usah kak” tolak Keila.
“Sini” Tetap memaksa Keila untuk duduk “Lihat deh rambut mu jelek banget, sudah keriting kembang lagi."
“Aku sudah tau, Tidak perlu diucapkan juga “Batin Keila.
Menjambak rabut Keila ”Aduh” Rintih Keila “Kepala mu bisa diam tidak. Masih syukur aku mau merapikan rambut jelek kau ini” Bentaknya.
“Kei kan diam kak”
Menolak kepala Keila “Hikz...hikz.. Mama..” berlari ke tempat tidur.
“Kenapa dia” batin Keila heran melihat Winda yang tiba-tiba menangis.
Keila langsung keluar dari kamar dan berpapasan dengan mama Rani dan tantenya “Kenapa Kei”
“Enggak tau hikz.. hikz...” jawab Keila yang juga menangis karena ketakutan jika harus disalahkan dengan kesalahan yang tidak ia lakukan.
“Ada apa Winda?” tanya mamanya Keila.
“Hikz..hikz.. tadi Winda rapikan rambut Kei tapi dia terus-terusan gerak. Jadinya tidak rapikan” Berbicara dengan suara manja seakan-akan dia adalah korban kejahatan.
“Sudah rapi kok Win” Tante Siska.
“Enggak Ma, itu masih berantakan karena dia”
“Tapi ini kan rambut Kei, kenapa dia yang marah” Ketus Keila tidak terima dengan ocehan Winda.
“Tuhkan dia sengaja”
“Lain kali kalau di dandani itu diam ya Kei jangan banyak gerak” Ucap tante Siska yaitu Mamanya Winda tidak lain adalah adiknya Mama Rani.
Deg.. ”Kenapa jadi aku yang salah” batin Kei.
“Mah” mencari pembelaan.
“Ha..ha.. itu karna rambutnya Kei yang keriting jadi terlihat berantakkan” Mama Rani.
“Kenapa menyalahkan rambutku yang sudah mendapatkan perlakuan tidak baik darinya” batin Keila.
“Ketika rumah tidak bisa lagi menjadi tempat berlindung. Bukankah itu saatnya aku harus pergi"
Hari itu Winda dan Keila disuruh baikkan dan bersalaman, mereka pun mengikuti perinta orang tua mereka masing-masing.
Di waktu yang berbeda dan di tempat yang sama hal itu terjadi lagi. Entah bagaimana permulaannya sampai rambut Keila di tarik Winda.
“Aaaa sakit” Tidak mau merasa sakit sendiri Keila pun membalas perbuatan Winda padanya.
“Sepertinya kau senang sekali menyakiti rambutku ini” Batin Keila.
“Sudah dek” Jerit Bila kakak sepupu mereka yang mencoba memisahkan mereka. Begitu juga dengan Kirana yang baru datang.
“Kak Winda tidak mau melepasnya” jerit Keila.
“Kau duluan yang lepas baru aku lepas”
“Kalian tidak bisa berhenti” Ucap Kirana.
Memegang tangan Winda dan keila yang masing-masing saling menjambak “Berhenti bertengkar” Jerit Bila Lagi.
“Ada apa ini” Mama Rani dan tante Siska masuk ke kamar.
Tante Siska mendekat “Lepaskan kak” memegang tangan Winda “Adek juga lepaskan” memegang tangan Keila.
“Dia dulu yang lepas baru Winda lepaskan juga”
“Lepas Dek. Lihat nih rambut kak Winda sudah rontok Keila buat” Ucap tante Siska.
“Memangnya hanya rambut dia saja yang rontok” Batin Keila. Berusaha menahan tangisannya.
“Lepaskan Keila!” ucap mama Keila dan Keila langsung melepaskan tangannya.
Namun Winda masih menarik rambut Keila sekuat tenaga "Eeeee mampus kau!" baru ia melepaskannya “Sakit mah” ucap Winda.
“Coba mama Lihat” Ucap tante Siska.
Semua orang mengerubungi Winda dan melihat rambutnya yang rontok termasuk Mama Rani.
“Jangan harap ada orang yang akan melihat dan membelamu jika kau tidak secantik itu”
“Aku juga kesakitan ! Kenapa kalian hanya perduli dengannya” ingin sekali Keila menjerit namun mulutnya tertahan. “Bahkan kakak dan mama sendiri pun tidak mengkhawatirkanku” Batin Keila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Masyita Dalimunthe
Dapet beud esmosinya
Kereeenn. ^^
2021-04-16
1
Sri Adinda Hema
Ngenak banget, kasian Keila 😢🔥
2021-03-14
0