BAB 3

Hanindya pov

Aku merapikan sedikit lipatan pashmina dibagian leher, sentuhan terakhir sebelum aku keluar dari kamar.

Aku mengenakan dres panjang, berwarna pink muda dikombinasikan dengan pashmina berwarna biru tosca.

Baju ini sengaja ku beli ketika perjalanan menuju bandara kemarin. Sehari sebelumnya ibuku sudah berpesan, kalau semua anggota keluarga memakai baju dengan warna ini, mengikuti permintaan sang pengantin wanita.

Aku, ibu, dan Hazira berangkat ketempat acara menggunakan jasa taksi online. Karena memang, hanya kami bertiga yang tinggal dirumah tua ini. Rumah ini adalah, rumah peninggalan ibu dari ayahku. Yang sudah berpulang, 12 tahun yang lalu.

Sesampainya di tempat acara, sudah terlihat dekorasi pesta yang sangat indah. Kami berjalan masuk, menyapa para tamu yang sudah ramai berdatangan. Karena memang, Keluarga kedua mempelai adalah orang terpandang dikota ini. Tidak heran, tamunya hampir dipenuhi dari kalangan orang penting.

"Selamat ya Sekar, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, dan semoga langgeng hingga kakek nenek." Aku dan sekar berpelukan. Selain masih ada ikatan persaudaraan, kami adalah teman semasa kecil. Tidak heran kami terlihat sangat akrab.

"Makasih Hanin, aku nggak nyangka akhirnya kamu datang juga. Kau tau, kemarin aku sempat bilang sm ibumu. Kalau kau tidak datang diacara pernikahanku. Aku tidak akan memafkanmu sampai kapanpun." Sekar mengurai pelukan kami.

"Aku tau, makanya aku datang." Aku tersenyum. Ku usap pelan sudut matanya yang nampak berair.

"Apa kau ingin terlihat jelek dihari sakralmu ini?"

Aku tersenyum usil. Karena, sepupuku terlihat masih memanyunkan bibirnya.

Wajah gadis itu langsung berseri mendengar candaanku.

"Hanin, ini suamiku, mas Bram." Sekar memperkenalkan kami.

Pria itu tersenyum. Aku membalas senyumannya, dan menyatukan kedua tanganku didepan dada.

Setelah berbasa-basi sedikit, aku turun dari pelaminan, mencari keberadaan ibu dan Hazira.

"Halo, tante." Suara gadis kecil menghentikan langkahku. Aku menoleh, dan ternyata yang memanggil adalah Shanum. Anaknya mas Sakala, yang tadi malam bertamu kerumahku.

"Hai Shanum, cantik sekali kamu sayang..." Aku membelai gemas pipi gadis itu.

"Makasih, tante Hanin juga cantik " Ucap Shanum demgan senyum imutnya.

"Ah, pintar ngomong ya.. siapa yang ngajarin sih?" Tanganku berpindah pada rambut kepangnya.

"Ayah tante. Kata ayah, tante Hanin itu cantik." Lanjut gadis kecil ini lagi.

Mataku berpindah pada pria yang sedari tadi, memandangku. Sebenarnya ada rasa ketidak nyamanan yang kurasakan saat melihat cara mas Sakala memandang.

Aku takut menjadi bahan gunjingan para tetamu disini. Karena, dulu kami adalah sepasang kekasih. Otomatis orang yang tau tentang kisah kami, pasti tengah berbisik-bisik saat ini.

"Makasih pujiannya sayang, tapi tante Hanin ke sana dulu ya. Tante haus." Aku berpamitan pada gadis kecil. Kemudian, melangkah menjauh. Berusaha menghindari mas Sakala.

Author pov

Disudut ruangan terlihat 2 orang pria berjas hitam dan navy tengah berdiri memperhatikan gerak-gerik Hanin.

"Itu Hanin kan?" Terdengar suara dari kumpulan ibu-ibu paruh baya, yang berdiri tepat di sebelah 2 pria tadi membuka suara.

"Sepertinya memang dia, wah.. tambah cantik saja gadis itu." ibu yang lain menjawab.

"Cantik sih cantik. Tapi, sayang nasibnya ndak jelas." Ibu yang satu lagi menimpali.

"Maksudnya apa buk Teti, ndak jelas apanya?" Ibu yang pertama membuka suara tadi, bertanya.

"Maksud saya itu buk, jalan hidupnya Hanin itu ndak menentu buk Yen. Beberapa taun yang lalu pacaran sama Sakala, pas udah mau lamaran. Eh, tiba-tiba Sakala ngebatalin. Dan pria itu malah menikah sama gadis lain. Karena malu, atau patah hati. Gadis itu, pergi merantau ke kota J, dan ndak pernah pulang sama sekali. Eh... sekarang, begitu Sakala menduda, baru deh dia nongol lagi.." Jawab wanita yang bernama Teti itu.

"Ndak boleh ngomong gitu buk Teti, setau saya Hanin itu anaknya baik dan ramah. Lagian sekarang dia sudah menikah kok. Sama pengusaha sukses lagi." Ibu yang pertama menimpali.

"Alah, entah iya, entah tidak dia sudah menikah. Buktinya kalau memang sudah menikah. Mana.. mana suaminya? Seharusnya dia pulang sama suaminya dong." Ucap buk Teti lagi.

"Ehm,.ehm. Permisi buk, bos saya mau lewat." Pria berjas hitam memecah perkumpulan mak-mak yang tengah bergosip tadi. Mereka semua mengalihkan pandangan pada yang empunya suara.

Serentak rasa takjub terpancar di mata mereka. Ketika melihat, siapa pria yang melewati mereka. Kharisma yang dimilikinya berbeda. Terlihat aura orang hebat yang memancar dari kedua pria itu. Terlebih lagi pria yang di panggil bos oleh pria yang tadi. Wajahnya tampan, tinggi, putih dan berhidung mancung. Membuat siappapun melihatnya akan terpana.

Dua pria tadi berjalan mendekati Hanin yang berdiri disamping ibu dan adiknya. Pria berjas Navy, segera memeluk pinggang Hanin dari belakang. Membuat gadis itu terkejut, dan hampir berteriak. Namun, suaranya terhenti saat tau siapa yang memeluk pinggangnya.

Sontak ibuk-ibuk yang bergosip tadi terdiam. Merasa malu, melihat pria hebat tadi meraih pinggang Hanin. Mereka tau kalau pria itu pasti suami dari wanita yang tadi digunjinginya.

"Hai sayang." Pria tadi menyapa Hanin. Lalu mendaratkan satu kecupan kecil dikening gadis itu.

"Siang ibuk, Hazira. Maaf semalam saya tidak sempat pulang sama Hanin, karena ada pekerjaan yang tak bisa saya tunda." Pria tadi yang tak lain adalah Kenan menunduk hormat kepada mertuanya. Dan mencium tangan wanita paruh baya itu.

Ibu Hanin masih agak terkejut karena kedatangan sang menantu. Sebelumnya Asih, ibunya Hanin memang sudah beberpapa kali bertemu dengan menantunya saat dirinya datang berkunjung ke kota J. Namun, ini adalah kedatangan pertama Kenan kekampungnya. Yang juga, sangat mendadak. Namun, wanita paruh baya itu terlihat sangat gembira.

Karena, dengan kedatangan Kenan, dia dapat membungkam mulut para penggosip yang asik menceritakan hal-hal buruk tentang anaknya.

"Ndak papa nak, ibuk malah senang kamu datang." Raut wajah bahagia terpancar di wajah buk Asih. Berbanding terbalik dengan ekpresi wajah Hanin yang masih terlihat bingung.

"Apa kau ingin mendengar orang-orang bergosip tentang kita? Tersenyumlah, banyak mata yang tertuju ke sini" Bisik Kenan, ketelinga Hanindya.

Gadis itu langsung mengukir senyum. Kemudian, mulai merangkul lengan sang suami. Hal yang biasa mereka lakukan ketika berada dilingkungan keluarga. Berpura-pura, menjadi pasangan romantis.

Mereka berkeliling, sambil terus diikuti oleh sang asisten pribadi Kenan, yaitu Berryl. Hanin memperkenalkan Kenan kepada keluarga besarnya. Termasuk kepada kedua mempelai. Yang ternyata Bram. Sang mempelai pria, adalah rekan bisnis dari Kenan. Jadi, Kenan datang kepesta ini, karena undangan dari pria itu.

Ada raut kesedihan di mata Hanin. Tadinya gadis itu menyangka kalau sang suami sengaja ingin menjumpainya. Tapi ternyata khayalannya terlalu tinggi.

Hanin, sengaja meninggalkan suaminya mengobrol dengan mempelai pria, karena dia merasa tidak nyaman harus berada diantara para lelaki.

"Kenalkan bro, ini abang iparku. Dia juga bergerak dalam bisnis yang sama dengan kita, namanya Sakala." Bram memperkenalkan Kenan pada abang ipar sekaligus rekan bisnisnya.

"Kenan." pria itu mengulurkan tangannya.

"Sakala." Pria itu menyambut uluran tangan dari Kenan. Matanya seakan memancarkan aura persaingan. Karena dia tau, kalau pria ini adalah suami dari Hanin, mantan kekasih yang ingin dimilikinya kembali.

Lama mereka berbincang. Hingga, Hanin datang menghampiri.

"Mas, kami sudah mau pulang." Gadis itu berbisik. Kenan mengangguk.

"Baiklah Bram, dan saudara Sakala. Istri saya sudah mengajak pulang. Kalau begitu, saya permisi dulu." Kenan bersalaman dengan 2 pria tadi. Kemudian, berlalu sambil menggandeng mesra tangan istrinya.

Meninggalkan Sakala di sana, dengan hati kesalnya.

TBC

Bantu vote, like, kasih hadiah, jadikan favorit dan silahkan berkomen ria.

Makasih Readers.

Terpopuler

Comments

Erwin Sitewar

Erwin Sitewar

ini la contoh kesabaran

2023-08-18

0

hiatus

hiatus

mulai ada tanda"cinta
kenan cemburu

2021-08-13

0

Pertiwi Tiwi

Pertiwi Tiwi

mending sama duda
yg terang dan jelas mencintai hanin.dri pada sama Kenan 8sri tak di anggap
sakitya ku di sini thoooor

2021-08-04

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28 PENGUMUMAN
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 Bab 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 Bab 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 Bab 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 Bab 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 Bab 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAB 184
Episodes

Updated 184 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28 PENGUMUMAN
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
Bab 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
Bab 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
Bab 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
Bab 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
Bab 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAB 184

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!