...🌺2 tahun kemudian🌺...
keluarga Dinda dan Hendra masih saja harmonis seperti pada awal pernikahan.
kesibukan keduanya membuat keduanya menunda memiliki momongan.
Hendra tak pernah mengeluh ketika Dinda hanya sibuk dengan pekerjaannya, bahkan Hendra sangat mendukung dengan karir Dinda karena Hendra begitu sangat mencintainya.
...💞💞💞💞💞...
suara nada alarm berbunyi ketika Hendra dan Dinda masih tertidur lelap.
suara yang keras membuat Dinda terbangun dari tidurnya.
Dinda sengaja menghidupkan alarm Karena dirinya yang selalu bangun kesiangan, kondisi badan yang capek membuat Dinda tidak bisa bangun tepat waktu.
Dinda melihat ke sampingnya, ternyata Hendra masih tertidur pulas, Dinda terus memperhatikan suaminya itu karena dia merasa kasihan dengan nya, Hendra pasti kecapean hingga dia tidak pulas seperti itu, membuat Dinda tidak tega untuk membangunkannya.
" kamu pasti capee mas'' ujar Dinda sembari mengelus rambutnya dengan mata yang berkaca-kaca
'' selamat pagi sayang'' ujar Hendra yang tiba tiba membuka matanya tersenyum menatap wajah Dinda
'' mas, mas sudah bangun?'' tanya Dinda yang sejak tadi memperhatikan Hendra seketika kaget melihat Hendra yang tiba tiba membuka mata
" memang nya kenapa?'' tanya Hendra, "aku melakukan semua ini karena aku sayang sama kamu Dinda" batin hendra.
Hendra turun dari tempat tidurnya berjalan menuju kamar mandi meninggalkan Dinda yang masih berbaring di tempat tidur.
Dinda tersenyum manis, wajahnya yang cantik tampak memerah karena merasa malu dengan suaminya itu.
Dinda bangkit dari tidurnya, menyiapkan baju kerja untuk Hendra, hari ini Dinda menyiapkan baju kemeja coklat susu dan celana hitam, dengan paduan dasi berwarna coklat dan hitam corak.
cleeeekk,
pintu kamar mandi terbuka, Hendra tersenyum melihat Dinda yang sedang sibuk mencocokan dasi dan kemeja miliknya
'' lagi ngapain sih?" tanya hendra memeluk Dinda dengan mesra
'' ini mas, aku lagi nyiapin baju buat kamu kerja, aku bingung mau pilih dasi yang mana, 2 duanya cocok sama kemeja ini mas" jawab Dinda kebingungan dengan dasi coklat dan dasi hitam yang sedang dia pilih di tangannya.
'' udah nanti saja pilih dasinya, sekarang kamu mandi dulu, udah jam 5, nanti keburu habis waktu sholat subuh" ujar hendra memegang ke dua tangan Dinda seakan tidak ingin istrinya melewatkan waktu untuk ibadah
'' iya mas, ya udah, aku mandi dulu ya!" ujar dinda tersenyum menatap wajah suaminya itu dengan penuh cinta, dia merasa bersyukur memiliki suami yang sayang dan perduli kepada dirinya dunia dan akhiratnya
'' iya sayang" ujar hendra membalas senyuman Dinda
ketika Dinda masuk ke dalam kamar mandi, Hendra lebih dulu melaksanakan shalat subuh, lalu memakai baju yang sudah Dinda siapkan di atas ranjang.
Dinda tersenyum ketika dia keluar dari kamar mandi melihat suami yang sudah rapi dan wangi, hanya seja ada yang kurang, dasinya belum berpasangan di leher sang suami itu.
Dinda berjalan menuju lemari baju, mengenakan pakaian lalu melaksanakan shalat subuh, sedangkan Hendra masuk ke dalam ruang kerja yang masih berada di kamarnya melihat lagi pembahasan untuk meetingnya hari ini.
ketika pakaian sudah rapi ia kenakan, hari ini Dinda mengenakan baju kaos putih dan rok berwarna coklat dengan balutan hijab coklat dengan corak bunga, terlihat cantik dan manis.
Dinda berjalan meyusul Hendra ke ruangan kerjanya, tapi baru sampai di depan pintu Dinda menghentikan langkahnya karena melihat suaminya yang sedang fokus menatap laptop yang ada di hadapannya.
"mas hendra lagi sibuk, aku gak mau ganggu dia dulu, mending aku siapin sarapan buat dia" batin dinda
dindapun berbalik arah, kali ini dia melangkahkan kakinya menuju ruang bawah.
terdengar suara nyanyian hingga ke tangga dimana Dinda sedang berdiri melihat foto foto pernikahannya yang dia pasang di dinding.
Dinda tersenyum karena dia sudah terbiasa mendengarnya. suara itu berasal dari dapur yaitu suara bi Minah yang sangat merdu dan cempreng.
Dindapun melanjutkan langkahnya menghampiri bi Minah yang sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya, sembari bernyanyi tembang kesukaan nya yaitu tembang tembang Sunda.
sesekali tangannya berjoget jaipong membuat Dinda terhibur dengan tingkah lakunya yang lucu dan menggemaskan.
'' bi, sini saya bantu" ujar Dinda.
dinda mengambil pisau lalu memotong cabe, hari ini mereka membuat sarapan kesukaan Hendra yaitu nasi goreng.
'' gak usah atuh non, biar bibi saja, non duduk saja, nanti tangan no teh kotor" ujar bi Minah mengambil pisau dan cabe itu dari tangan Dinda
'' ya sudah, kalo gitu saya liatin bibi aja" ujar Dinda duduk di meja makan sembari memperhatikan bi Minah
sayangg...
sayang.
sayangg...
terdengar suara Hendra memanggil Dinda dari lantai atas.
'' iya mas, aku disini''!! ujar Dinda berteriak dari lantai bawah
ketukan suara pantofel terdengar keras, dengan terburu buru Hendra berlari menghampiri Dinda dengan membawa tas dan dasi ditangannya.
'' ya ampun sayang, mas nyariin kamu di kamar, ternyata kamu disini, mas mau minta bantuan buat pasangin dasi" ujar Hendra memberikan dasi berwarna coklat kepada istrinya.
'' ya Allah, maaf ya mas tadi aku liat mas lagi fokus, aku gak berani ganggu mas, jadi aku turun duluan" ujar Dinda merasa tidak enak, tangannya dengan lihai memasang kn dasi di leher suaminya.
'' iya sayang, ga pp" ujar Hendra tersenyum mengelus kepala Dinda dengan penuh kasih sayang
'' kalo gitu mas berangkat dulu ya sayang" ujar hendra pamit
'' mas kan belum sarapan, sarapan dulu yu!!'' ujar Dinda mempersilahkan Hendra untuk duduk di meja makan
'' mas sarapan di kantor saja ya, udah siang, mas takut telat, nanti klien nunggu lama" ujar hendra pamit.
dia mencium kening Dinda
'' ya sudah, hati hati ya mas!'' ujar Dinda mencium tangan Hendra, lalu mengantar suaminya itu sampai depan rumah
'' assalamualaikum" ujar Hendra mengucap salam
'' waalaikumsalam." Dinda menjawab salam
mobil Hendrapun melaju keluar dari halaman rumahnya hingga tak nampak lagi di kedua bola mata Dinda, Dinda masuk kembali ke dalam rumah, lalu duduk di ruang keluarga bersantai, sembari melihat tontonan televisi.
'' ini non, sarapan nya'' ujar bi Minah.
BI minah membawakan nasi goreng, lalu menaruhnya di atas meja.
'' ya Allah bi, terimakasih, padahal gak usah di bawain ke sini, aku jadi ngerepotin, nanti kalo udah laper jg saya ke dapur!'' ujar Dinda merasa tidak enak
'' gak pp atuh non, ayo di makan, nanti keburu dingin" ujar bi Minah yang begitu perhatian terhadap Dinda
'' iya, terimakasih ya bi, aku makan ni'' ujar Dinda tersenyum, tangannya mengambil piring itu, lalu menyantap nasi goreng buatan bi Minah yang sangat enak, tiada duanya.
ketika mereka sedang asik menonton film FTV, tiba tiba terdengar suara bell berbunyi
...Ting tong...
...Ting tong...
...Ting tong...
...terdengar hingga beberapa kali...
'' ada tamu, bibi kedepan dulu ya non!'' ujar bi Minah berjalan menuju depan,
ketika bi Minah membuka pintu rumah, terlihat seorang wanita cantik berdiri di depan pintu dengan satu koper yang berdiri di samping nya.
tubuhnya yang putih dan mulus membuat bi Minah cengoh terpesona dengan kecantikan nya.
wanita itu adalah dewi, teman lama Dinda.
'' maaf mba, si mba teh nyari siapa ya?" tanya bi Minah kepada wanita cantik itu
'' apa benar ini rumah Bu Dinda,?'' tanya balik si perempuan cantik itu
'' iya mba, sebentar saya panggilkan dulu!''' jawab bi Minah.
BI minahpun berjalan menghampiri Dinda.
rumah yang megah, membuat perempuan cantik berambut pirang tergerai itu terbelalak kagum dengan keindahan dan kemegahan nya.
'' siapa, apa ada yang bisa saya bantu?'' tanya Dinda kepada perempuan cantik itu yang sedang berdiri membelakangi nya, Dinda tidak menyadari kalau itu Dewi sahabatnya
'' iya mba, boleh saya!!" ucapannya terpotong ketika dia berbalik
'' dewiiii?" ucap Dinda memegang tangan Dewi, seakan dia tak percaya kalau teman nya itu ada di hadapannya,
'' iya Din, aku Dewi !'' ucap Dewi memeluk Dinda yang sudah lama tidak bertemu dengan nya
'' ya Allah dewi, kemana saja kamu wi? aku kangen banget sama kamu'' ujar Dinda memeluknya dengan erat
'' ayo masuk wi..!"" ujar Dinda melepaskan pelukannya menggandeng tangan Dewi masuk ke dalam rumah
BI Minah terharu melihat Dinda dan Dewi sehingga dia menjatuhkan air mata..
BI Minahpun menutup kembali pintu rumah lalu berjalan mengikuti dewi dan Dinda membawakan koper..
...bersambung...
pembaca yang baik pasti memberikan like, comen serta votenya..
semoga Allah memberikan rizki yang melimpah buat pembaca yang memberikan like, vote dan comen🤲🤲🤲
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Andhina
lanjut di
2021-07-05
0
fatimah azzahra sari
pelakor datang...siap menghancurkan sahabatnya.....menyedihkan
2021-06-26
0
Nor Refan
waduh, pasti dewi yg jd penghancur,, istilahnya pelakor wkwkwkj 🙊🙊🙊
2021-06-11
0