kehadiran dewi di rumah dinda

Dinda mempersilahkan Dewi untuk duduk, sedangkan dirinya berjalan menuju dapur mengambilkan minum untuk sahabat nya itu.

Karena penasaran dengan rumah yang begitu mewah, dewi bangkit dari duduknya melihat lihat seisi rumah Dinda.

''itu foto suamiku wi'' ujar Dinda yang tiba tiba muncul dengan membawa 2 gelas jus di tangannya, ketika dewi sedang melihat foto Hendra

'' ini foto suamimu Din?'' tanya dewi menaruh kembali foto Hendra lalu duduk di sebelah dinda, Dinda tidak mengetahui kalau Hendra adalah mantan pacarnya dewi

'' iya wi, itu mas Hendra, oh iya, gimana kabar suami kamu wi? semenjak kamu pindah ke Yogjakarta kamu tidak pernah hubungi aku, sombong kamu.!!'' ujar Dinda mencolek tangan dewi geregetan dengan sikap Dewi yang dulu tidak pernah menghubungi nya

'' maaf Din, semenjak aku pindah ke Yogyakarta kehidupan ku berubah'' ujar Dewi menundukkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca

'' berubah kanapa wi? ada apa? kenapa kamu kelihatan sedih seperti itu? hubungan kamu sama suami kamu baik baik saja kan?'' tanya Dinda dengan beribu pertanyaan, seakan dirinya sangat mengkhawatirkan Dewi

'' aku sudah bercerai dengan mas Anton Din, dia tega mengkhianati ku lalu mengusirku dari rumah, sekarang aku gak tau harus pergi kemana'' ujar Dewi menjatuhkn air mata nya

'' ya Allah wi, yang sabar ya'' ujar Dinda yang tak kuasa menahan air matanya seakan dirinya merasakan apa yang Dewi rasakan

karena melihat dewi yg terus menangis, Dinda merasa iba, dia tak tega melihat sahabatnya menderita seperti ini, Dinda memeluk dewi, mencoba menguatkan nya.

dewi hanya wanita sebatang kara, ke dua orang tuanya sudah lama meninggal, dulu ketika mereka masih kuliah, dewi hidup menumpang dirumah orang tua Dinda.

mereka terpisah karena Dewi memilih bekerja, sedangkan Dinda memulai bisnis kecil kecilan di rumah nya.

karena merasa kasihan, akhirnya Dinda menyuruh dewi untuk tinggal bersamanya.

'' dew kamu gk boleh nangis, kamu gak boleh sedih, masih banyak laki laki di luar sana yang lebih baik dari Anton, untuk sementara kamu boleh tinggal disini, kamu gak usah Bingung lagi ya'' ujar Dinda tersenyum menghapus air mata Dewi yang terus jatuh membasahi pipinya

'' ya Allah, trimksh ya Din, kamu memang sahabatku yang paling baik'' ujar Dewi tersenyum memeluk Dinda

'' sama sama Dewi, tidak usah sungkan, anggap saja rumah ini seperti rumah kamu sendiri'' ujar Dinda tersenyum melepaskan pelukannya

Dinda dan Dewipun asik mengobrol, sedangkan bi Minah mendengarkan percakapan mereka di balik pintu dapur sembari memotek kacang panjang kesukaannya.

BI Minah terharu dengan kebaikan Dinda yang mau menerima Dewi untuk tinggal bersama nya, dia merasa bersyukur bisa bekerja di rumah orang baik seperti Dinda dan Hendra..

...💞💞💞💞💞...

hari semakin larut, waktu sudah menunjukkan pukul 05.00, waktunya Hendra pulang dari kantornya.

Hendra yang begitu sayang kepada Dinda, seakan tidak mau melewatkan waktu untuk membuat istrinya tersenyum ..

" assalamualaikum'' ujar Hendra masuk ke dalam rumah mengucapkan salam kepada Dinda yang sedang duduk di ruang keluarga

" waalaikumsalam mas'' ujar Dinda tersenyum menyambut kedatangan Hendra dengan mencium tangannya

" seperti biasa, mas bawain makanan kesukaan kamu sayang'' ujar hendra memberikan martabak telor kesukaan Dinda

" ya Allah mas, terimakasih'' ujar Dinda memeluk suaminya itu

tanpa mereka sadari kalau ada orang yang memperhatikan mereka dari ruang atas, tak lain adalah dewi, dewi merasa iri dengan kebahagiaan Dinda, kalau saja dulu Dewi tidak menolak Hendra, mungkin saja sekarang Dewi ada di posisi Dinda.

dulu Dewi menolak Hendra karena Hendra belum memiliki apa apa, dia lebih memilih Anton, Karena Anton memiliki kekayaan yang melimpah..

" oh iya mas, sebelum mas mandi, aku mau ngenalin mas dengan seseorang, dia sahabat ku" ujar Dinda tersenyum seperti merasakan kebahagiaan yang luar biasa

" oooo yaa, mana orang nya?'' tanya Hendra tersenyum seakan merasakan kebahagiaan yang Dinda rasakan

sebentar

...wiii...

...dewiiiiii...

...Wii...

''sini suamiku sudah pulang!'' teriak Dinda memanggil Dewi dari ruang bawah

Dewipun berjalan menghampiri Dinda dan Hendra, Dewi dengan menggunakan baju dres berwarna merah terlihat sangat cantik dengan rambutnya yang di ikat

" Dewi'' ujar Dewi menyodorkan tangannya mengajak Hendra bersalaman

Hendra kaget begitu melihat kalau sahabat istrinya itu adalah wanita yang dulu sempat menolak dan menyakiti nya.

" Hendra'' ujar Hendra bersalam dengan Dewi, seakan dia tidak pernah mengenal nya

" mas, untuk sementara ini Dewi boleh tinggal bersama kita kan? kasian Dewi tidak punya tempat tinggal''. ujar Dinda memohon, tangannya menggenggam tangan Hendra

'' iya, boleh sayang'' ujar Hendra memperbolehkan Dewi untuk tinggal bersama nya, meskipun hatinya mengatakan tidak.

bagaimana mungkin Hendra bisa tinggal serumah dengan wanita yang dulu pernah dia cintai.

ini tantangan besar untuk dirinya, tapi melihat wajah Dinda yang bahagia melihat kehadiran dewi, Hendra akhirnya mengiyakan Karena dia begitu sangat mencintai Dinda, Hendra hanya ingin melihat istrinya itu bahagia, bagaimana pun caranya.

'' ya sudah, mas tinggal dulu ya sayang, mas mau bersih bersih dulu'' ujar Hendra tersenyum mengelus pipi manis Dinda, lalu berjalan menuju ruang atas

Dinda tersenyum bahagia memiliki suami yang sangat baik dan begitu menyayangi nya, tambah lagi dengan kehadiran sahabat membuat kebahagiaan nya terasa sempurna meskipun dia belum dikaruniai seorang anak.

'' kamu beruntung memiliki suami sebaik Hendra, dia begitu mencintai kamu Din, jujur aku iri sama kamu'' ujar Dewi yang begitu menginginkan kehadiran seorang suami yang baik seperti hendra

'' Alhamdulillah wi'' ujar Dinda tersenyum menggenggam tangan sahabat nya itu.

'' oh iya, aku lupa tadi mas Hendra bawain martabak telor, ayo dew, di makan martabak nya mumpung masih anget'' ujar Dinda membuka bungkusan martabak itu, lalu mencicipinya

ketika Dewi dan Dinda sedang asik mengobrol, bi Minah menghampiri mereka lalu ikut nimbrung, mereka asik bercerita tentang masalalu mereka, sembari menikmati martabak yang Hendra bawa.

Sementara Hendra tersenyum memperhatikan mereka dari ruang atas, Hendra merasa bersyukur melihat Dinda yang terlihat bahagia bersama Dewi dan asisten rumah tangga nya itu.

'' mas, kenapa berdiri disitu? sini ngobrol sama kita!!'' ujar Dinda berteriak ketika dirinya melihat Hendra berdiri memperhatikannya, meminta Hendra untuk turun

Hendra hanya tersenyum menganggukkan kepalanya, dia berjalan ke ruang bawah menghampiri mereka, berkumpul berbagi kebahagiaan.

💕harta yang paling berharga adalah keluarga, apalagi ketika kita melihat orang yang kita cintai tersenyum itu sudah menjadi kebahagiaan yang luar biasa.

...bersambung...

🐾🐾 jngn lupa tinggalkan jejak ya😁

terimakasih buat yang sudah baca😘

Terpopuler

Comments

itin

itin

kata bang napi KEJAHATAN BISA TERJADI KARNA ADANYA KESEMPATAN 👉👉👉 "perselingkuhan itu bisa terjadi bukan hanya karna ketidaksengajaan atau disengaja tapi juga karna faktor dukungan istri sah memasukkan ular dalam rumahnya" 😂

2021-07-26

0

Eriade

Eriade

Apa hendra srlingkuh sm dewi thor

2021-07-22

0

Nyanyak

Nyanyak

sungguh bodoh membawa wanita lain ke rmh👎

2021-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 hadiah pernikahan
3 bertemu teman lama
4 kehadiran dewi di rumah dinda
5 hubungan terlarang
6 awal kesedihan
7 penyesalan
8 mencoba memaafkan
9 kepergian Laras dari rumah dinda
10 kembali pulang
11 kesalah pahaman
12 awal penderitaan
13 kenyataan pahit
14 meminta pertanggung jawaban
15 masuk penjara
16 penderitaan Hendra
17 permohonan
18 keluar penjara
19 menikah lagi
20 kecemburuan
21 kekecewaan
22 perubahan
23 perubahan part 1
24 menerima
25 berbuat adil
26 kekesalan hendra
27 awal kesuksesan dinda
28 penghinaan
29 ikut program hamil
30 terjebak
31 pulang kampung
32 seperti pembantu
33 rezeki untuk Dinda
34 bersilat lidah
35 pasrah
36 kebingungan hendra
37 percaya kepada siapa?
38 kelicikan dewi
39 rencana busuk
40 pergi jalan jalan
41 rencana gagal
42 mulai tau
43 mulai sadar
44 timbul perasaan
45 pura pura baik
46 mencari mangsa
47 belum ikhlas
48 acara silaturahmi
49 sebuah kesempatan
50 mulai mengenal Frans
51 gaun yang salah
52 ATM berjalan
53 izin untuk pergi ke luar kota
54 hadiah untuk dinda
55 baju untuk kencan
56 kedatangan Bu Laras ke rumah dinda
57 mengambil kunci butik milik dinda
58 kepergian Hendra ke luar kota
59 mencuri???
60 malam yang indah
61 kekhawatiran
62 mulai jatuh cinta
63 mengantar Dinda untuk periksa
64 Dinda hamil
65 masalah uang yang hilang
66 kebohongan yang terbongkar
67 pertengkaran
68 Hendra menelpon
69 kepo
70 kembalinya perhiasan Dinda
71 talak
72 MENCARI KONTRAKAN
73 masa ngidam
74 orang ngidam memang kaya gitu kali ya?
75 you marry me Dewi?
76 rencana Frans untuk menceraikan istrinya
77 mata mata
78 mencari tau
79 kepulangan Annisa dari luar kota
80 ketika Annisa mengetahui semuanya.
81 berencana untuk mengerjai dewi
82 mencoba mencari tau
83 harta Gono gini
84 perlawanan Dinda
85 ancaman
86 kebencian Annisa
87 bertamu ke rumah dinda
88 mulai melepaskan
89 episode 89
90 bab 90
91 episode 91
92 ketika hidayah datang menjemput
93 saya talak kamu Annisa!
94 episode 94
95 episode 95
96 episode 96
97 episode 97
98 kedatangan Dewi ke rumah frans
99 pindah ke Jakarta
100 akad
101 rencana Bu sarah
102 episode 102
103 mulai mencari pekerjaan
104 perubahan dalam diri frans
105 ugal ugalan
106 kerja sama dengan perusahaan Annisa
107 episode 107
108 episode 108
109 episode 109
110 hari pertama masuk kerja
111 ANNISA SAKIT
112 selingkuh
Episodes

Updated 112 Episodes

1
prolog
2
hadiah pernikahan
3
bertemu teman lama
4
kehadiran dewi di rumah dinda
5
hubungan terlarang
6
awal kesedihan
7
penyesalan
8
mencoba memaafkan
9
kepergian Laras dari rumah dinda
10
kembali pulang
11
kesalah pahaman
12
awal penderitaan
13
kenyataan pahit
14
meminta pertanggung jawaban
15
masuk penjara
16
penderitaan Hendra
17
permohonan
18
keluar penjara
19
menikah lagi
20
kecemburuan
21
kekecewaan
22
perubahan
23
perubahan part 1
24
menerima
25
berbuat adil
26
kekesalan hendra
27
awal kesuksesan dinda
28
penghinaan
29
ikut program hamil
30
terjebak
31
pulang kampung
32
seperti pembantu
33
rezeki untuk Dinda
34
bersilat lidah
35
pasrah
36
kebingungan hendra
37
percaya kepada siapa?
38
kelicikan dewi
39
rencana busuk
40
pergi jalan jalan
41
rencana gagal
42
mulai tau
43
mulai sadar
44
timbul perasaan
45
pura pura baik
46
mencari mangsa
47
belum ikhlas
48
acara silaturahmi
49
sebuah kesempatan
50
mulai mengenal Frans
51
gaun yang salah
52
ATM berjalan
53
izin untuk pergi ke luar kota
54
hadiah untuk dinda
55
baju untuk kencan
56
kedatangan Bu Laras ke rumah dinda
57
mengambil kunci butik milik dinda
58
kepergian Hendra ke luar kota
59
mencuri???
60
malam yang indah
61
kekhawatiran
62
mulai jatuh cinta
63
mengantar Dinda untuk periksa
64
Dinda hamil
65
masalah uang yang hilang
66
kebohongan yang terbongkar
67
pertengkaran
68
Hendra menelpon
69
kepo
70
kembalinya perhiasan Dinda
71
talak
72
MENCARI KONTRAKAN
73
masa ngidam
74
orang ngidam memang kaya gitu kali ya?
75
you marry me Dewi?
76
rencana Frans untuk menceraikan istrinya
77
mata mata
78
mencari tau
79
kepulangan Annisa dari luar kota
80
ketika Annisa mengetahui semuanya.
81
berencana untuk mengerjai dewi
82
mencoba mencari tau
83
harta Gono gini
84
perlawanan Dinda
85
ancaman
86
kebencian Annisa
87
bertamu ke rumah dinda
88
mulai melepaskan
89
episode 89
90
bab 90
91
episode 91
92
ketika hidayah datang menjemput
93
saya talak kamu Annisa!
94
episode 94
95
episode 95
96
episode 96
97
episode 97
98
kedatangan Dewi ke rumah frans
99
pindah ke Jakarta
100
akad
101
rencana Bu sarah
102
episode 102
103
mulai mencari pekerjaan
104
perubahan dalam diri frans
105
ugal ugalan
106
kerja sama dengan perusahaan Annisa
107
episode 107
108
episode 108
109
episode 109
110
hari pertama masuk kerja
111
ANNISA SAKIT
112
selingkuh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!