Hidupku adalah sebuah kertas kosong milikku sendiri,
aku memiliki pena untuk menuliskan kisah ku,
aku bebas,
dan hanya Tuhan yang berhak ikut campur dalam takdir ini...
Menghempaskan tubuh di kasur singgle size miliknya, Alya menatap langit-langit kamar, sambil memejamkan mata, menghela nafas panjang....
" Hemftttt.....mas Rudi kamu benar-benar tega, apa kamu sudah kecantol pada gadis Korea yang lebih cantik dari aku mas? Kenapa kamu ga pernah menghubungiku mas? Sekarang bahkan aku hampir dilamar orang."
Tidak terasa air mata Alya meleleh pelan, melewati bulu matanya yang lentik dan pipinya yang mulus dan berakhir membasahi bantal kesayangannya.
Mengingat kembali kisah mereka empat tahun silam...
flashback on... (masa SMA)
Hari ketiga MOS (Masa Orientasi Siswa). Saat itu Alya Rahmawati adalah siswa baru di SMA Negeri 2 Kendal. Wajahnya yang manis dan karakternya yang periang membuat siapa saja senang berteman dengannya. Buktinya sekarang saja dia sudah terlihat akrab dengan teman-temannya. Pagi ini mereka mendapat kegiatan outdoor di tengah lapangan. Memakai kaos olah raga SMP yang masih saja kebesaran (siswa baru belum dapat seragam) Alya bersama teman-temannya mengikuti permainan galasin atau Gobag sodor. Suasana riuh, ramai, mengundang perhatian para siswa kelas XI maupun XII untuk turut menyaksikan acara adek-adek kelasnya. Tak jarang mereka tertawa terbahak-bahak,? ketika ada temannya yang tertangkap.
Di depan kelas, Rudi Setiawan bersama empat orang teman-temanya duduk bergerombol dan bercanda gurau. Mendengar suara yang riuh di lapangan membuat mereka turut menyaksikan permainan gobag sodor adek-adek kelasnya.
Tiba-tiba mata Rudi tertuju pada gadis manis berseragam olah raga yang masih kedodoran itu. Tingkahnya sangat lucu saat kelompoknya memenangkan permainan gobag sodor. Sangking senangnya gadis itu membawa bendera OSIS, bersorak gembira dan berlari, memutari lapangan.
" Ye...ye..ye..hore kita menang, hore kita menang, ye...ye...ye..." teriak Alya dengan penuh kegembiraan.
Jelas membuat siapa saja terpingkal- pingkal.
Teman Rudi bahkan bersiul menggoda Alya. Alya yang sadar akan tingkah konyolnya langsung menunduk malu dan bersembunyi dibalik punggung sahabatnya, Rohmi.
Rudi mengulas senyumannya, menatap lekat mata Alya, Alya pun curi-curi pandang terhadapnya.
Deg...deg..deg...
Waktu seakan berhenti sejenak, dan bunga-bunga seakan bertaburan disekitar Alya.
Sebulan kemudian...
Betapa kagetnya Alya ketika Rudi menyatakan cintanya. Sebagai adek kelas tentu Alya mengenal mas Rudi. Mas Rudi memang terkenal ganteng, baik dan pintar. Bahkan teman-teman Alya banyak yang mengidolakannya. Oleh karena itu, Alya menerima dan mau mengenal mas Rudi lebih dekat.
Mereka berdua sangat bahagia menjalani ini semua. Berangkat dan pulang sekolah bersama, menghabiskan waktu bersama layaknya remaja pada umumnya. Merajut memori-memori indah bersama. Seiring kebersamaan mereka, Alya mulai menyayangi mas Rudi karena mas Rudi benar-benar cowok yang baik.
Mas Rudi sering main kerumah Alya, orang tua Alya bahkan sudah mengenalnya dengan baik. Alya berharap kelak mas Rudi yang menjadi jodohnya. Menjadi suami pilihannya. Tapi takdir Tuhan berkuasa.
Sampai pada akhirnya mas Rudi lulus SMA dan memutuskan pergi Ke Korea untuk mengadu nasib. Meninggalkan Alya tanpa ada kabar dan kejelasan.
flashback off..
Memandang wajah mas Rudi di galeri hp miliknya, beribu pertanyaan bergelayutan di pikirannya. Membuat dadanya sesak saja.
Ibu masuk kedalam kamar Alya...
Duduk di samping Alya, mengusap rambut putri kesayangannya.
" Nduk, sudah ga usah ditangisi lagi. Bapak sama ibu ga maksa kamu mau menerima lamaran anak Bu Romlah. Kalau kamu masih mau menunggu mas Rudi mu itu (menjeda ucapannya). Walaupun ibu ga enak sama Bu Romlah, kamu tau sendirikan Bu Romlah udah nembung kamu semenjak kamu masih kelas dua SMA." jelas ibu Alya.
Alya duduk dan memeluk ibunya, masih terisak menahan sakit hati dan rindunya. Di tambah lagi tetangganya, Bu Romlah yang terus saja menanyakan Alya untuk dijodohkan dengan anak bungsunya.
" Alya bingung bu, Alya belum bisa melupakan mas Rudi, Alya belum bisa membuka hati untuk siapa pun, yang jelas sementara ini Alya cuma pengen bisa cepet dapet kerjaan buat biaya kuliah."
" Baik kalau itu keputusan kamu, nanti biar ibuk sampaikan lagi ke Bu Romlah semoga saja dia paham dan tidak sakit hati."
" Lagian Bu Romlah aneh ya Bu, anaknya aja ga pernah deketin Alya, ketemu juga ga pernah nyapa, masak Ibu nya ngebet banget pengen aku jadi menantunya!"
" Jelas dong, anak ibu ini kan calon menantu idaman, makanya dia pengen kamu nikah sama anaknya. Tapi masak iya si Bima ga pernah nyapa kamu?"
" Hem..beneran bu. Entahlah Bu, pokoknya Alya ga mau dijodohin gitu."
" Iya ibu juga ga maksa kamu nduk, yang penting kamu bahagia, itu yang ibu mau." gemas ibu Alya mencubit hidung Alya dan memeluknya dengan penuh kasih sayang.
" Terimakasih ya buk.." kembali memeluk ibunya.
Drrettt...drrettt...drrettt....
Membuka aplikasi Hp miliknya, wajah Alya berubah bahagia...
Diharap kehadirannya, untuk mengikuti tes interview pada hari: Senin, 12 Januari 2021
Jam: 08.00 WIB. Terimakasih
Ttd. Management PT. ARIN JAYA Semarang
" Ibu aku lolos psikotes, dan besok Senin aku dapat panggilan interview, Alhamdulillah ya Allah." memeluk, mencium pipi ibunya Alya sangat senang mendapat pesan itu.
...***...
Sore hari, duduk di pelataran depan rumah Alya yang luas...
" Yahh...aku ga ada temennya dong mi, kamu jangan menyerah ya cari kerja yang lain, aku yakin kamu pasti dapat kerja yang lebih baik."
" Iyalah ga apa, lagian aku bosen bareng kamu terus, hehe...." kelakar Rohmi
" Dasar telur Mimi...aku beneran sedih ini berpisah sama kamu." memanyunkan bibirnya.
" Emang aku mau kemana dodol, orang tiap buka pintu ketemunya sama kamu. Gimana lagi, kemarin pas ngerjain psikotes aja aku udah yakin ga lolos, soalnya susah-susah banget, ilang otak aku, hahaha..."
" Aku juga ga nyangka bakal lolos tes, kamu tau sendirikan pas ngerjain aku ga konsen banget. Nahan mules gara-gara sambel terasi. Tapi kayaknya emang bener omongan ibu aku."
" Emang ibu kamu bilang apa?" tanya Rohmi penasaran.
" Kata ibu, kalau makan masakannya pasti selamat dunia akhirat, jadi bisa jadi aku lolos berkat sambel terasi buatan ibu. Hahaha...."
" Dasar Alya gila..."
"Hih...aku bilangin ibu kalau kamu ga percaya. Secara ibu aku kan ibu solihah."
" Eh...kalau kamu ngomong berkat doa ibu aku percaya, hla ini masak iya berkat sambel terasi?"
" hehehe...." Alya hanya nyengir memamerkan gigi putihnya yang berbaris rapi.
Duduk di depan rumah Alya, mereka masih melanjutkan obrolan absurd mereka sampai matahari memerah diujung barat.
_
_
_
_
_
_
_
_
Dosa tidak ya berharap like dari kalian😁
Terima kasih❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Lempongsari Samsung
bacane sambil ngakak ga jelas😀😀😀
2022-04-11
1
Astri Astuti
semangat kakak
2021-09-20
0
Bara
ringan dan mengibur bgt ceritanya
2021-09-03
1