Sebulan setelah mengirim lamaran pekerjaan di PT. Arin Jaya Semarang, akhirnya Alya dan Rohmi mendapat panggilan untuk mengikuti psikotes disebuah Aula gedung JANITRA Semarang lantai 2A. Mengendarai motor matic milik Rohmi, akhirnya mereka menemukan gedung JANITRA setelah dua kali hampir nyasar jauh dari lokasi. Maklum saja mereka belum begitu hafal jalan di kota Semarang.
Di dalam aula yang luas....
Psikotes akan di adakan jam 8 pagi. Mereka punya waktu sekitar satu jam untuk beristirahat dan mempersiapkan diri. Melihat begitu banyak peserta tes mereka jadi minder. Ada 200 peserta yang terdaftar padahal yang dibutuhkan hanya 60 orang saja untuk posisi petugas tiket.
" Gila ya Al ternyata kita harus beneran ngadu nasib kalo gini ceritanya."
" Iya mi, aku ga nyangka bakalan se ramai ini, tapi bismillah aja, di coba ga ada salahnya, anggap aja uji nyali, biar kita tambah bakoh, hehe..."
" Mending uji nyali bisa lambaikan tangan kalau ga kuat, ini apa ga lebih baik kita mundur alon-alon aja?"
" Ahh... apaan sih, ingat visi misi kita, menjadi kenek cantik dan Sholehah!
Alya tiba-tiba berdiri, mengangkat , mengepalkan tangganya, dan berteriak menyemangati dirinya sendiri.
" SEMANGAT!!!"
Tanpa dia sadari banyak mata yang memandangnya heran.
krikkk...krikkk...krikkk....
Rasanya dia mau tenggelam saja karena sekarang dia menjadi pusat perhatian para peserta yang lain.
Gelak tawa mereka pun terdengar riuh menyoraki tingkah Alya yang mengagetkan itu. Alya lantas bringsut duduk di kursinya, sedangkan Rohmi memilih pindah di kursi miliknya yang berada dipojok belakang.
Tepat jam delapan psikotes dimulai, di pandu oleh seorang wanita cantik yang memakai setelan rapi, mereka mulai mengerjakan soal yang terbagi menjadi beberapa sesi soal.
Diantaranya Tes IQ, Penalaran logika dan Aritmatika, Tes Wartegg, Tes Analog verbal, Draw a man, dan Tes Army Alpa Inteligen.
Suasana hening...
Semua berfikir dengan keras dan sungguh-sungguh. Mendengarkan setiap arahan dari tim penguji.
Begitu juga dengan Alya, bisa atau tidak bisa dia mengerjakan soal-soal itu sendiri tanpa menoleh kanan-kiri. Karena berharap ada yang membantu memberi jawaban juga percuma, mereka terus dikejar waktu. Sampai dipertengahan mengerjakan soal Alya mulai resah.
Keningnya mulai berkeringat, expresi wajahnya sudah mulai menegang, tangannya mencengkram ujung celananya, fikirannya sudah tidak bisa berkonsentrasi, bahkan pendengarannya pun seakan berkurang. Bibirnya sudah komat-kamit merapelkan do'a apa saja. Dia juga menggerutuki dirinya sendiri. Menahan sakit perut, mules tak terhingga.
" Ya Allah, ini pasti gara-gara kemarin aku khilaf menghabiskan sambal terasi kesayangan...huuuuhhh...ahhhh...sakit Bukk." Mengeluh dalam hati, dan menggigit bibir bawahnya menahan sakit.
Berharap tes segera selesai, dan berlari mencari kamar mandi. Karena sebelum tes dimulai peraturan sudah dibacakan. Meninggalkan ruangan berarti dianggap selesai. Mengisi jawaban dengan mengikuti kata hati dan bismillah. Hanya itu yang bisa dia lakukan.
" Yang penting aku udah isi semua, perkara hasil pasrah aja pada yang Kuasa."
Tepat jam sepuluh ...
" Semua berhenti, letakan kertas jawaban di atas meja, dan silahkan tinggalkan ruangan, hasil akan dikirim management lewat email, terima kasih." ditutup secara singkat dan jelas oleh seorang wanita cantik tadi.
Alya mengemasi alat tulisnya dengan cepat, berlari melesat secepat kecepatan cahaya.
Bertanya pada seorang petugas dia mencari toilet. Untung saja, toilet berada tidak jauh dari aula, jalan lurus dekat tangga ada lorong belok kanan.
" Huhhhh.....Syukurlah, untung tidak telat, telat sebentar saja bom ku pasti meledak" Alya bermonolog diri didepan wastafel saat dia mencuci tangan.
"Lega rasanya, nikmat mana lagi yang kau dustakan." hehe...
...
Celigukan Rohmi mencari teman super baiknya diantara ratusan orang yang berhamburan keluar gedung.
" Dasar Alya durhakim, kemana dia? Awas aja kalau sampai ninggal aku duluan, langsung bakal tak gugat cerai dia, eh tapikan kunci motor aku yang pegang, hehe...!" Rohmi mulai geram, dia memutuskan menunggu Alya diparkiran motornya.
Drrettt...drrett..dret...
" Iya hallo, kamu dimana?" suara Rohmi menyambar. " Hmmm....aku tunggu diparkiran"
Tut..Tut..Tut...
Melambaikan tangannya, Alya nyengir ketika menghampiri sahabatnya.
" Dasar kamu ya, aku nyari sampe mataku mau lepas. Kemana aja sih?"
Sambil memakai helem dan meminta kontak motor Alya menjawab enteng,
" Aku habis ngebom, hahaha...."
....................
Memutuskan untuk langsung pulang kerumah. Alya memboncengkan Rohmi dengan kecepatan sedang. Tiba-tiba panggilan alam kembali dia rasakan. Membelokan motornya masuk ke Pom bensin terdekat. Alya langsung memarkirkan motornya. Rohmi bertanya, kenapa belok padahal bensin motornya masih full.
" Haduh mi, perut aku sakit lagi, tungguin ya...bentar!" Alya berlari terburu-buru dan....
Brruuukkkk ...
Alya menabrak seorang laki-laki yang baru saja keluar dari toilet. Laki-laki itu pun kaget dan hampir memaki gadis di depannya. Beruntung Alya sempat menundukkan kepala meminta maaf walau dengan terburu-buru. Dan langsung masuk toilet wanita tanpa menatap laki-laki itu. Memutar memori otaknya, Gusti mencoba mengingat.
Gadis manis itu...~Gusti
flash back on ...
Sebulan yang lalu, setelah lembur sampai pagi, Gusti memutuskan pulang kerumah dulu untuk tidur. Di parkiran di depan gedung miliknya. Duduk di dalam mobil dan belum menyalakan mesin mobil. Tiba-tiba ada seorang gadis berpakaian hitam putih berdiri di samping mobilnya. Dengan polosnya gadis itu merapikan baju dan mengikat rambutnya ala kucir kuda. Memajukan wajahnya di spion kiri mobil Gusti, gadis itu dengan wajah lucu menyeka sudut matanya seperti memastikan tidak ada belek di sana. Gusti tersenyum geli melihat raut wajah gadis itu, konyol tapi cukup manis. Membuat ia sabar menunggu sampai sang gadis menyelesaikan ritualnya.
Gadis itu sendiri tidak sadar kalau ada orang di dalam mobil , karena memang kaca mobil Pajero sport milik Gusti didesain gelap tidak nampak dari luar.
Berdiri lenggak- lenggok di samping mobil Gusti, Alya merapikan baju dan rambutnya,
memastikan penampilannya agar terlihat paripurna, dia bergumam dalam hati,
"Ahh... mantaps, udah rapi, udah cantik, aku pasti keterima kerja disini, tapi sebentar ga ada belek kan di mata aku?" (memajukan wajahnya dan membelalakan mata di spion kiri mobil)hehe. ..
" Alya sini, ngapain kamu disitu!" teriak Rohmi teman Alya.
" Ohhh. ..iya " nyengir kuda. Alya berlari kecil menghampiri temannya. Berkumpul di depan pos satpam dengan para pelamar yang lain.
Tidak lama setelah itu, Gusti melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang melewati pos satpam dimana Alya berdiri, dia menekan klakson.
Bim..Bim..
(dengan maksud menyapa satpam yang membukakan gerbang untuknya)
" Mobil itu ... bukannya yang tadi aku buat ngaca ya? jangan-jangan tadi ada orangnya ya didalam? Ah...bodoh amat ga kenal juga..." batin Alya.
flashback off
Benar dia gadis konyol itu, kenapa aku bisa bertemu dengannya lagi. ~ Gusti
Melajukan mobilnya keluar dari Pom bensin, Gusti menuju hotel Amazon untuk bertemu dengan rekan bisnisnya. Sedangkan Alya dan Rohmi setelah ritual ngebom, mereka langsung melanjutkan perjalanan pulang. Tentu sepanjang perjalanan mereka terus saja mengobrol absurd. Sesekali mereka tertawa lepas dengan ocehan mereka sendiri.
......❤️❤️❤️❤️....
_
_
_
_
_
Mohan maaf, jika sedikit membingungkan untuk chapter 1 sebenarnya sudah aku tulis bab melamar kerja, tapi mungkin kehapus waktu hp dibuat main anakku. Dari pada harus menulis kembali otakku sudah buntu, jadi aku flashback aja ya....
Terimakasih sudah mau membaca, aku masih belajar menulis jadi harap maklum.
Matursuwun 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
🍊🥀Forget Me 🥀
lanjut kakak.. semangat
2021-09-03
0
Fitri Agustina
jempol untuk othor...halu nya g lebay👍💕
2021-07-29
4
fa_zhra
aku suka baca cerita yg real latar tempat nya.jadi kalau brhalu bisa dpt feel nya mbayangin tempat yg bner2 ada.lain hal nya kalau disebutkan kota X misalnya.saya kurang greget
2021-07-04
2