Busway... I'M In Love
Melajukan mobilnya keluar dari gerbang pabrik miliknya, laki-laki berwajah manis itu senyum-senyum tidak jelas dan mengusar rambut dengan kasar membuat wajahnya semakin imut saja. Tingkah konyol gadis manis itu membuat kantuknya seperti kabur tak berbekas. Setelah semalaman dia harus berada di pabrik.
" Gila mikirin apa aku, ada ya cewek gitu? PD banget main ngaca di spion mobil orang."
Memimpin rapat dadakan secara internal karena produk celana jeans miliknya ditolak customer dari Amerika serikat, Mr. Wangdu. Padahal produk 1000 celana jeans itu sudah terbungkus rapi dan siap di ekspor. Menurut Mr. Wangdu efek garis pada celana jeans pesanannya tidak sesuai dengan sampel yang diharapkan. Alhasil mau tidak mau mereka bongkar karton dan melemburkan 30 orang Quality control final dan 60 karyawan produksi untuk mempermak ulang jeans tersebut. Mereka bahkan diharuskan lembur sampai pagi.
Membelah jalan raya yang semakin padat dengan lalu lalang kendaran bermotor, dan angkot kota, melewati titik kemacetan di depan pasar Jrakah, akhirnya sampai juga dia di rumah. Perumahan elit di daerah Ngaliyan menjadi pilihan tempat tinggalnya, suasana asri, adem dan nyaman.
Merebahkan dirinya di atas kasur yang empuk, pikirannya mulai menerawang.
" Melelahkan sekali jika berurusan dengan Mr. Wang. Kalau saja aku tidak tertarik dengan putrinya yang cantik itu, males banget terima order darinya. Tapi kalau dipikir lagi gadis tadi memang manis si, mata bulat hidung mancung, ya walaupun agak gila." gerutu Gusti dengan mata terpejam.
Tok tok tok....suara ketukan pintu terdengar.
"Masuk aja mi "
"Kamu udah pulang?" mami masuk dan langsung duduk di ranjang Gusti
"Kenapa sampai pagi baru pulang? Apa ada masalah dipabrik?" tanya ibu Gusti tanpa jeda.
"Ehh...mami tanya apa interogasi aku?
Biasa mi, ada sedikit masalah tapi oke kok sudah teratasi, mami ga usah khawatir."
" Ckk... ini karena papamu yang terlalu ambisius, kamu jadi harus bekerja keras begini. Kamu masih muda malah harus sibuk bekerja ga kenal waktu. Lagian kita juga udah kaya raya tujuh turunan tujuh tanjakan masih aja banting tulang, jangan sampai kamu tua baru ingat cari jodoh, buruan cari istri biar mami ada temennya."
"Iya maksud papa kan juga baik mi, siapa lagi coba yang nerusin usaha papa kalau bukan Gusti, papa juga sibuk ngurus perusahaan kita yang di India. Lagian Gusti juga senang mi bisa belajar tanggung jawab mengelola pabrik papa."
"Terus kapan kamu cari istri?"
"Entar mi nunggu Minggu pon" jawab Gusti terkekeh.
"Mami ga tau aja kalau aku lagi deketin anaknya Mr. Wang, hehe.... lumayan sambil menyelam minum air" batin Gusti
"Iiihhh... kamu becanda aja kalau mami ajak bicara serius."
"Lagian mami juga lucu, emang kita udah kaya raya bukan berarti kita harus seenaknya kan mi, tapi kita juga harus memikirkan nasib 3000 karyawan dan keluarganya yang menggantungkan rezeki dari pabrik kita."
"Hemftttt...mami ga pernah menang kalau bicara sama kamu."
Mengakhiri pembicaraan mereka mami Gusti memilih keluar kamar dan bergegas pergi ke mall.
Gusti sendiri memilih melanjutkan tidurnya tanpa mandi dan ganti baju.
...*****...
Dibelahan bumi barat...
Kedua gadis yang gagal mendapatkan pekerjaan itu pulang kerumah dengan letih.
Setelah kurang lebih menempuh 1,5 jam perjalanan Semarang-Kendal-Weleri. Menaiki angkutan bis umum yang harus ganti 3 kali naik turun bis, karena memang tidak ada bis umum yang langsung sampai rumah mereka.
" Hiuuuuhhh.... akhirnya sampai rumah juga ya mi, setelah melewati tujuh tanjakan tujuh pengkolan dan tujuh jembatan, pusing naik bis mana asapnya tebal banget, desak-desakan lagi." keluh Alya
" Cita-cita jadi kenek Sholihah baru gitu aja udah gliyeng kamu, hahaha...."
" Asem ya kamu mi, sana pulang aja, aku mau masuk terus bobok siang."
" Wow dasar temen durhakim, ga dikasih minum dulu basa basi atau gimana main usir aja." Gerutu Rohmi
" Eh...kayak rumah kamu jauh aja, tuh tinggal lompat pagar, minum di rumahmu sendiri kan ada."
" Iya iya aku pulang...dasar pelit, Wek"
Dari dalam rumah ibu Alya keluar...
" Sudah pulang to nduk?"
" Sampun buk." jawab Alya halus sambil mencium tangan ibunya.
" Gimana dapet kerjanya?"
" Belom buk, ditolak gara-gara belom cukup umur."
" Walah yang penting kan kamu udah punya KTP to masak belom cukup umur."
" Iya buk emang peraturannya harus 18 tahun, aku kurang 4 bulan aja ditolak."
" Ya sudah ga apa, ga usah buru-buru kamu kan juga baru lulus, masuk ganti baju sholat terus makan, ibuk masak enak."
" Emang ibuk masak apa?"perutnya sudah keroncongan.
" Masak tempe goreng, telor ceplok, sambel terasi, sayur bayam, hehe..."
" Itu sih udah biasanya buk, aku kira ibu masak daging salmon ala chef Juna, atau nasi briyani khas Timur Tengah." memonyongkan mulutnya.
" Ehh...jangan salah ini masakan ala ibuk Sholihah pasti setelah makan kamu selamat dunia akhirat, hehee...." Kelakar ibuk Alya tak kalah gila dari anaknya.
" Oke oke ibuk Sholihah sekarang ayok masuk, jangan biarkan anakmu yang cantik jelita ini jadi durhakim gara-gara kelaparan, hehe..."
Duduk di kursi makan yang sederhana Alya tidak sadar kalau sudah menghabiskan separo cobek sambel terasi. Walaupun dia mengharap memakan nasi briyani, kenyataan nya sambal terasi adalah kesukaannya.
Dasar Alya durhakim....
...... ******......
Jangan bosan-bosan ya ngikuti alur cerita yang lemah gemulai ini...
❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Ersa
mampir setelah lihat Komen Mom sephinasera....
2023-09-29
0
𝔨𝔦𝔨𝔦 𝔣𝔯𝔞𝔫𝔰𝔦𝔰𝔨𝔞 𝔤
q aja karena menang tinggi sm muka tua dibolehin kerja diJVC,pdhal umurku msih 17 tahun 5 bulan...
2023-02-23
0
²
Aku mampir kk,kayaknya seru.dah pavorit jg...
2022-05-19
0