Part 2 SELALU RINDU

Suara dering ponsel, seketika membangunkan Byanca yang tengah terlelap.

Dengan masih setengah kantuk, Byanca meraih ponsel yang ada di samping tempat tidurnya.

Drtttt....drtttt...

Byanca menggeser tombol hijau, yang terdapat pada layar ponsel miliknya tersebut.

"Hallo..." Ucap Byanca, dengan suara khas orang bangun tidur.

"Hallo, by. Kemana saja dari tadi By? Mas telpon gak kamu angkat-angkat!" Suara Evan di dalam sambungan telpon tersebut, terlihat kesal.

"Maaf mas, aku ketiduran."

Byanca mencoba mengumpulkan kesadarannya, ia bangun dari kasur tersebut.

"Pantas saja, telpon mas gak kamu angkat-angkat. Kamu selalu bikin mas khawatir By."

"Maafin aku ya Mas, dan terima kasih sudah menghawatirkan aku."

Terlihat senyuman mengambang dari wajah wanita tersebut.

"By..."

"Iya mas."

"Mas rindu..."

Wajah Byanca seketika merah merona, mendengar ucapan tersebut.

"By...Kok diem?"

"Emm, i-ya Mas. Aku juga Rindu.''

"Sampai jumpa lusa, di hari bahagia kita By."

"Iya mas."

"I love you by."

"I love you to mas."

"Ya sudah mas, tutup dulu ya telponnya!"

"Iya mas."

Sambungan telpon pun terputus. Senyuman terus mengambang dari wajah Byanca.

"Mas Evan..." lirihnya.

Usai menerima telpon dari Evan, Byanca memutuskan untuk segera membersihkan diri.

Ia melangkah menuju kamar mandinya, lalu memulai ritual mandi tersebut.

30 menit kemudian, Byanca keluar dari kamar mandi tersebut. Byanca terlihat sangat Frees.

Tok..tok...

Seseorang mengetuk pintu kamar Byanca. Byanca tengah mengeringkan rambutnya.

"Masuk.." Titahnya.

"Byanca...." Teriak dua wanita, masuk kedalam kamar tersebut.

"Sesil, Dara..."

Mereka menghambur memeluk Byanca.

"Aku kangen banget sama kalian." Ujar Byanca.

Lalu mereka melapaskan pelukan tersebut.

"Cie..cie, yang sebentar lagi mau nikah!" Goda sesil.

"By, nanti jangan lupa live streaming pas malam pertama!" Sambung Dara. Diiringi tawanya.

"Iya by, benar tuh jangan lupa buat live streaming malam pertama, biar kita gak penasaran, haha."

Byanca mengambil bantal yang yang ada di atas tempat tidurnya, lalu melemparkannya kepada kedua temannya tersebut.

"Sialan loh." Teriak Byanca, terlihat kesal. Namun wajahnya terlihat memerah seperti tomat.

"Ha..ha..ha.." Tawa Sesil dan dara.

"Ngomong-ngomong lo gak nyuruh kita buat duduk gitu?" Ucap sesil.

"Ya udah sini-sini.'' Menyuruh kedua sahabatnya, menuju tempat tidur.

"Nah kan enak kalau begini!"

"Belum enak sebenernya." Sambung Dara

Byanca dan sesil menatap kearah Dara, menatap terheran.

"Lebih enak kalau ada makanan sama minuman." Lanjutnya tersenyum kekeh kepada Byanca dan sesil.

"huh..." Sorak, Byanca dan sesil.

"Makan aja yang ada di otak ni anak!" Sesil menepuk kepala Dara, dengan bantal yang ada di pangkuannya.

"Ya iyalah, wajib itu mah!"

"Ya udah, gw ambil dulu!" Ucap Byanca.

Dara mengacungkan kedua jempol nya sambil tersenyum kekeh kearah Byanca.Sedangkan Sesil terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Dara. Byanca pun keluar dari kamarnya, menuju dapur, untuk mengambil makanan dan minuman. Tak lama kemudian, Byanca masuk kedalam kamarnya kembali, dengan membawa banyak makanan, dan minuman.

"Asiikk...." Seru Dara, menepuk-nepuk tangannya, matanya terlihat berbinar melihat apa yang di bawa Byanca tersebut.

"Nih..!" Byanca menaruh semua makanan tersebut di atas tempat tidurnya.

Dengan sigap dari mengambil beberapa makanan yang di letakan Byanca tersebut.

"By, sambil nonton Drakor seru nih." Ucap Dara.

"Hey Maemunah, lu banyak maunya ya." Sentak Sesil.

"Biarin wleee..." Dara menjulurkan lidahnya ke arah Sesil. Sesil terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya, sedangkan Byanca hanya tersenyum kekeh melihat tingkah kedua sahabatnya itu. Byanca mengambil leptop miliknya, lalu duduk di dekat kedua sahabatnya tersebut. Lalu Byanca memutar film Drakor favorit mereka.

Mereka terlihat fokus dengan film tersebut, sesekali mereka tertawa saat melihat adegan lucu, sesekali mereka ikut menangis saat melihat adegan sedih di film tersebut.Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 19.00 malam.

"Dar, balik yu!" Ajak Sesil.

"Nanti aja sih, baru jam 7 ini!" Tolak Dara.

"Iya nanti aja Sil, kalau Ngak kalian nginep aja disini!" Ujar Byanca.

"Gak bisa By, Dar pulang sekarang yu, gw takut bokap sama nyokap gw nyariin." Ucap Sesil, terlihat memohon.

Dara terdiam sejenak, lalu menarik nafas panjang.

"Ya sudah ayo!"

Byanca terlihat mengerutkan bibirnya.

"Yah, kalian gak asik!"

"Biasa aja kali neng, tuh bibir jangan dimanyun-manyunin, kapan-kapan kita kan bisa main kesini lagi!" Ucap Sesil.

"Iya-iya!"

Sesil dan Dara pun berajak dari tempat tidur milik Byanca tersebut. Mereka mengambil tas milik masing-masing.

"Kita pulang dulu ya By!"

"Ya udah, gw anter sampai depan!" Sesil dan Dara mengangukan kepalanya, lalu mereka keluar dari kamar Byanca.

Mamah Byanca terlihat sedang membantu ART nya menata makanan di meja makan.

"Lo kalian mau kemana?" Tanya Mamah Byanca.

"Kita mau pulang dulu Tante!" Jawab Dara.

"Loh kok pulang, masih sore ini, baru jam 7. mending kita makan malam dulu."

Mendengar kata makan, mata Dara terlihat berbinar.

"Ngak usah tante, kita masih kenyang, tadi Byanca kan kasih kita makanan banyak banget!" Pungkas Sesil. Menyenggol lengan Dara. Dara terlihat mengerutkan bibirnya.

"Iya Tante," ucap Dara, menarik ujung bibirnya tersenyum.

"Ya sudah, kalau begitu kalian hati-hati ya!"

"Iya Tante!" Lalu mereka mendekat ke arah mamah Byanca, menyalaminya.

"Kami permisi dulu ya Tante!" Pamit Dara dan Sesil.

"Mah, aku anter mereka kedepan dulu ya!" Ucap Byanca. Diangguki oleh mamahnya.

Byanca pun mengantar kedua sahabatnya tersebut menuju ke depan.

"Kita pulang dulu ya By, terima kasih untuk jamunnya!"

"Iya, oh iya kalain jangan lupa, lusa datang ya!"

"Tentu saja By, kita pasti datang." Mereka pun masuk kedalam mobil, lalu melajukan mobil tersebut meninggalkan ke diaman Byanca.

Byanca melambaikan tangannya kearah mereka.

"Bye..'' Teriak Byanca.

"Bye ..." Teriak Sesil dan Dara.

Usai melihat mobil sahabatnya melaju, dan menghilang dari pandangannya, Byanca masuk kembali ke dalam rumahnya.

Menghampiri mamahnya, terlihat makanan sudah tersaji diatas meja makan.

"Mah.." panggil Byanca.

"Iya By, kenapa?"

"Enggak, hehe.." Byanca menduduk di samping mamahnya. "Papah belum pulang mah?"

"Belum, papah masih di jalan katanya."

Tak lama terdengar suara mobil memasuki halaman rumah tersebut.

"Tuh, sepertinya papah kamu pulang!" Ujar mamah Lyli.

"Malam sayang..!" Sapa, Papah Jonathan.

Lalu ia melangkah mendekati anak dan istri yang tengah menunggunya di meja makan.

"Malam Pah.." Jawab Byanca dan mamah Lyli.

Mereka tersenyum menyambut laki- laki tersebut.

Mamah Lyli mengambil tas kerja milik suaminya, lalu meraih tangan suaminya itu, mencium tangan suaminya tersebut. Papah Jonathan, duduk berhadapan dengan istri dan anaknya.

"Mau makan sekarang Pah?" Tanya mamah Lyli.

"Boleh mah, kebetulan papah sudah lapar!"

Mamah Lyli membantu papah Jonathan mengambilkan nasi serta lauk pauk yang tersaji diatas meja tersebut. Byanca terlihat tersenyum, melihat kedua orang tuanya itu. Betapa beruntungnya ia mempunyai orang tua seperti mamah Lyli dan papah Jonathan. Pasangan suami istri itu, memang selalu terlihat romantis dan harmonis.

"Terima kasih mah."

Sekilas papah Jonathan melihat kearah Byanca yang tengah tersenyum sembari menompang dagunya dengan kedua tangannya.Lalu papah Jonathan beralih melihat, kearah istrinya. Seolah bertanya, dengan isyarat heran melihat anaknya tersebut. Mamah Lyli, menggelengkan kepalanya.

"By, kamu kenapa?" Tanya papah Jonathan. Menatap Byanca heran. Byanca terlihat tersenyum kekeh.

"Enggak kenapa-napa kok Pah, Byanca cuman seneng aja liat mamah sama papah, kalian selalu harmonis!"

Mamah Lyli dan papah Jonathan terlihat mengambangkan senyumannya.

"Masa sih By?"

"Iya mah, nanti Byanca kalau sudah menikah dengan mas Evan semoga bisa seperti mamah dan papah. Bahagia!"

"Amin ..." Ucap mamah Lyli dan Papah Jonathan bersamaan.

"Ya sudah ayo makan."

"Byanca masih kenyang mah, kalian makan saja. Byanca mau ke kamar."

Kedua orang tua Byanca mengangukan kepalanya.

Lalu Byanca berlalu dari meja makan tersebut. Menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Kamar Byanca terlihat seperti kapal yang baru saja pecah, bekas sampah Snack terlihat berceceran dimana-mana. Byanca menarik nafas panjang, lalu membuangnya dengan kasar.

"Huh, sudah seperti kapal pecah saja."Lalu Byanca pun membersihkan dan membereskan kamarnya tersebut.

"Akhirnya beres juga!"

Byanca menjatuhkan tubuhnya di atas kasur miliknya, rasa lelah terasa usai membereskan kamarnya itu.

Badannya pun terasa lengket, Byanca beranjak dari tempat tidur, lalu memutuskan untuk membersihkan diri, masuk kedalam kamar mandi miliknya.

Sekitar 30 menit Byanca selesai dengan ritual mandinya. Usai berganti pakaian dengan Piyama tidurnya.Byanca langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur, memejamkan matanya tak lama Byanca pun terlelap masuk kedalam dunia mimpinya.

Bersambung..

Jangan lupa dukungannya, like, comen dan Votenya.

Terima kasih💓

Terpopuler

Comments

gee

gee

frees??

2023-02-26

0

Susillah

Susillah

masih nyimak penasaran sm judulnya...

2022-06-03

0

Pratiwi Mulyani

Pratiwi Mulyani

nyimak dulu ya

2021-11-30

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 MENUJU HARI BAHAGIA
2 Part 2 SELALU RINDU
3 Part 3 HARI PERNIKAHAN
4 Part 4 HARI PERNIKAHAN II
5 Part 5 MENGGODA
6 Part 6 MALAM PANJANG
7 Part 7 GAK BULAN MADU?
8 Part 8 RENCANA DIMULAI
9 Part 9. RENCANA 1
10 Part 10 RENCANA 2
11 Part 11 SIAPA KAMU?
12 Part 12 PENGHIANAT
13 Part 13 KEMARAHAN EVAN
14 Part 14 TERPURUK
15 Part 15 INI BUKAN AKHIR DARI SEGALANYA
16 Part 16 BANGKIT
17 Part 17 SIAPA YANG MELAKUKAN INI?
18 Part 18 KENAPA JADI SEPERTI INI?
19 Part 19 KAMU HARUS KUAT!!
20 Part 20 JADI KALIAN BENAR-BENAR BERMAIN-MAIN DENGANKU.
21 Part 21 AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKANMU
22 Part 22 SEMUANYA AKAN BAIK-BAIK SAJA
23 Part 23 TERBONGKAR
24 Part 24 PENYESALAN EVAN
25 Part 25 ADAKAH KESEMPATAN?
26 Part 26 APA HAMIL?
27 Part 27 SERAHKAN PADAKU.
28 Part 28 PERMAINAN TAKDIR YANG MENYAKITKAN
29 Part 29 DURI DALAM DAGING
30 Part 30 PULANG MASIH DENGAN PENYESALAN
31 Part 31 TOLONG
32 Part 32 JANGAN BERI TAU SIAPA PUN
33 Part 33 APAKAH INI TAKDIR
34 Part 34 TAKDIR-PUN MASIH MENGINGINKAN KITA BERSAMA
35 Part 35 KEMBALILAH PADAKU
36 Part 36 DEMI CALON ANAK KITA!
37 Part 37 APA KAMU YAKIN?
38 Part 38 SEMUANYA TIDAK AKAN MUDAH
39 Part 39 TAK INGIN JATUH KE LOBANG YANG SAMA
40 Part 40 APA?
41 Part 41 SEMUA KEPUTUSAN ADA PADAMU
42 Part 42 MAAFKAN AKU.
43 Part 43 AKU MAU, TAPI...
44 Part 44 PILIHAN YANG SULIT
45 Part 45 SADAR POSISIKU!
46 Part 46 KESEMPATAN
47 Part 47 MEMULAI LEMBARAN BARU
48 Part 48 KEHANGATAN
49 Part 49 NGIDAM
50 Part 50 PERTEMUAN TAK TERDUGA
51 Part 51 TIDAK AKAN MEMBERI TAU DULU
52 Part 52 ANAK SIAPA ITU?
53 Part 53 SEKILAS FAKTA WAKTU ITU
54 Part 54 KETAKUTAN EVAN
55 Part 55 SEMUANYA SUDAH JALAN TUHAN
56 Part 56 PERISTIRAHATAN TERAKHIR
57 Part 57 KEBENARAN YANG SEBENARNYA
58 Part 58 PERASAAN LEGA
59 Part 59 DARA?
60 part 60 CABANG OLAHRAGA LIMA JARI
61 Part 61. KEJUJURAN ERIK DAN DARA
62 Part 62. KECURIGAAN DARA
63 Part 63. JADI ITU ANAK ERIK?
64 Part 64. CEPAT ATAU LAMBAT?
65 Part 65 BOBA (BOBO BARENG)
66 PENGUMUMAN
67 Part 67. TANDA ITU?
68 Part 68. HARUS JUJUR
69 Part 69. ANTARA CINTA DAN KEKECEWAAN
70 Part 70. AKU MENCINTAIMU, MAAFKAN AKU
71 Part 71. MENANTI KELAHIRAN
72 Part 72. BABY BYAN
73 Part 73. ENDING
74 Part 74. TAMAT
75 Novel Baru Author
76 Mampir geas!
77 Promosi Novel baru
78 Ayah Kandung Anakku
79 Terpaksa Menikahi Pria Cacat
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Part 1 MENUJU HARI BAHAGIA
2
Part 2 SELALU RINDU
3
Part 3 HARI PERNIKAHAN
4
Part 4 HARI PERNIKAHAN II
5
Part 5 MENGGODA
6
Part 6 MALAM PANJANG
7
Part 7 GAK BULAN MADU?
8
Part 8 RENCANA DIMULAI
9
Part 9. RENCANA 1
10
Part 10 RENCANA 2
11
Part 11 SIAPA KAMU?
12
Part 12 PENGHIANAT
13
Part 13 KEMARAHAN EVAN
14
Part 14 TERPURUK
15
Part 15 INI BUKAN AKHIR DARI SEGALANYA
16
Part 16 BANGKIT
17
Part 17 SIAPA YANG MELAKUKAN INI?
18
Part 18 KENAPA JADI SEPERTI INI?
19
Part 19 KAMU HARUS KUAT!!
20
Part 20 JADI KALIAN BENAR-BENAR BERMAIN-MAIN DENGANKU.
21
Part 21 AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKANMU
22
Part 22 SEMUANYA AKAN BAIK-BAIK SAJA
23
Part 23 TERBONGKAR
24
Part 24 PENYESALAN EVAN
25
Part 25 ADAKAH KESEMPATAN?
26
Part 26 APA HAMIL?
27
Part 27 SERAHKAN PADAKU.
28
Part 28 PERMAINAN TAKDIR YANG MENYAKITKAN
29
Part 29 DURI DALAM DAGING
30
Part 30 PULANG MASIH DENGAN PENYESALAN
31
Part 31 TOLONG
32
Part 32 JANGAN BERI TAU SIAPA PUN
33
Part 33 APAKAH INI TAKDIR
34
Part 34 TAKDIR-PUN MASIH MENGINGINKAN KITA BERSAMA
35
Part 35 KEMBALILAH PADAKU
36
Part 36 DEMI CALON ANAK KITA!
37
Part 37 APA KAMU YAKIN?
38
Part 38 SEMUANYA TIDAK AKAN MUDAH
39
Part 39 TAK INGIN JATUH KE LOBANG YANG SAMA
40
Part 40 APA?
41
Part 41 SEMUA KEPUTUSAN ADA PADAMU
42
Part 42 MAAFKAN AKU.
43
Part 43 AKU MAU, TAPI...
44
Part 44 PILIHAN YANG SULIT
45
Part 45 SADAR POSISIKU!
46
Part 46 KESEMPATAN
47
Part 47 MEMULAI LEMBARAN BARU
48
Part 48 KEHANGATAN
49
Part 49 NGIDAM
50
Part 50 PERTEMUAN TAK TERDUGA
51
Part 51 TIDAK AKAN MEMBERI TAU DULU
52
Part 52 ANAK SIAPA ITU?
53
Part 53 SEKILAS FAKTA WAKTU ITU
54
Part 54 KETAKUTAN EVAN
55
Part 55 SEMUANYA SUDAH JALAN TUHAN
56
Part 56 PERISTIRAHATAN TERAKHIR
57
Part 57 KEBENARAN YANG SEBENARNYA
58
Part 58 PERASAAN LEGA
59
Part 59 DARA?
60
part 60 CABANG OLAHRAGA LIMA JARI
61
Part 61. KEJUJURAN ERIK DAN DARA
62
Part 62. KECURIGAAN DARA
63
Part 63. JADI ITU ANAK ERIK?
64
Part 64. CEPAT ATAU LAMBAT?
65
Part 65 BOBA (BOBO BARENG)
66
PENGUMUMAN
67
Part 67. TANDA ITU?
68
Part 68. HARUS JUJUR
69
Part 69. ANTARA CINTA DAN KEKECEWAAN
70
Part 70. AKU MENCINTAIMU, MAAFKAN AKU
71
Part 71. MENANTI KELAHIRAN
72
Part 72. BABY BYAN
73
Part 73. ENDING
74
Part 74. TAMAT
75
Novel Baru Author
76
Mampir geas!
77
Promosi Novel baru
78
Ayah Kandung Anakku
79
Terpaksa Menikahi Pria Cacat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!