Suara dering ponsel, seketika membangunkan Byanca yang tengah terlelap.
Dengan masih setengah kantuk, Byanca meraih ponsel yang ada di samping tempat tidurnya.
Drtttt....drtttt...
Byanca menggeser tombol hijau, yang terdapat pada layar ponsel miliknya tersebut.
"Hallo..." Ucap Byanca, dengan suara khas orang bangun tidur.
"Hallo, by. Kemana saja dari tadi By? Mas telpon gak kamu angkat-angkat!" Suara Evan di dalam sambungan telpon tersebut, terlihat kesal.
"Maaf mas, aku ketiduran."
Byanca mencoba mengumpulkan kesadarannya, ia bangun dari kasur tersebut.
"Pantas saja, telpon mas gak kamu angkat-angkat. Kamu selalu bikin mas khawatir By."
"Maafin aku ya Mas, dan terima kasih sudah menghawatirkan aku."
Terlihat senyuman mengambang dari wajah wanita tersebut.
"By..."
"Iya mas."
"Mas rindu..."
Wajah Byanca seketika merah merona, mendengar ucapan tersebut.
"By...Kok diem?"
"Emm, i-ya Mas. Aku juga Rindu.''
"Sampai jumpa lusa, di hari bahagia kita By."
"Iya mas."
"I love you by."
"I love you to mas."
"Ya sudah mas, tutup dulu ya telponnya!"
"Iya mas."
Sambungan telpon pun terputus. Senyuman terus mengambang dari wajah Byanca.
"Mas Evan..." lirihnya.
Usai menerima telpon dari Evan, Byanca memutuskan untuk segera membersihkan diri.
Ia melangkah menuju kamar mandinya, lalu memulai ritual mandi tersebut.
30 menit kemudian, Byanca keluar dari kamar mandi tersebut. Byanca terlihat sangat Frees.
Tok..tok...
Seseorang mengetuk pintu kamar Byanca. Byanca tengah mengeringkan rambutnya.
"Masuk.." Titahnya.
"Byanca...." Teriak dua wanita, masuk kedalam kamar tersebut.
"Sesil, Dara..."
Mereka menghambur memeluk Byanca.
"Aku kangen banget sama kalian." Ujar Byanca.
Lalu mereka melapaskan pelukan tersebut.
"Cie..cie, yang sebentar lagi mau nikah!" Goda sesil.
"By, nanti jangan lupa live streaming pas malam pertama!" Sambung Dara. Diiringi tawanya.
"Iya by, benar tuh jangan lupa buat live streaming malam pertama, biar kita gak penasaran, haha."
Byanca mengambil bantal yang yang ada di atas tempat tidurnya, lalu melemparkannya kepada kedua temannya tersebut.
"Sialan loh." Teriak Byanca, terlihat kesal. Namun wajahnya terlihat memerah seperti tomat.
"Ha..ha..ha.." Tawa Sesil dan dara.
"Ngomong-ngomong lo gak nyuruh kita buat duduk gitu?" Ucap sesil.
"Ya udah sini-sini.'' Menyuruh kedua sahabatnya, menuju tempat tidur.
"Nah kan enak kalau begini!"
"Belum enak sebenernya." Sambung Dara
Byanca dan sesil menatap kearah Dara, menatap terheran.
"Lebih enak kalau ada makanan sama minuman." Lanjutnya tersenyum kekeh kepada Byanca dan sesil.
"huh..." Sorak, Byanca dan sesil.
"Makan aja yang ada di otak ni anak!" Sesil menepuk kepala Dara, dengan bantal yang ada di pangkuannya.
"Ya iyalah, wajib itu mah!"
"Ya udah, gw ambil dulu!" Ucap Byanca.
Dara mengacungkan kedua jempol nya sambil tersenyum kekeh kearah Byanca.Sedangkan Sesil terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Dara. Byanca pun keluar dari kamarnya, menuju dapur, untuk mengambil makanan dan minuman. Tak lama kemudian, Byanca masuk kedalam kamarnya kembali, dengan membawa banyak makanan, dan minuman.
"Asiikk...." Seru Dara, menepuk-nepuk tangannya, matanya terlihat berbinar melihat apa yang di bawa Byanca tersebut.
"Nih..!" Byanca menaruh semua makanan tersebut di atas tempat tidurnya.
Dengan sigap dari mengambil beberapa makanan yang di letakan Byanca tersebut.
"By, sambil nonton Drakor seru nih." Ucap Dara.
"Hey Maemunah, lu banyak maunya ya." Sentak Sesil.
"Biarin wleee..." Dara menjulurkan lidahnya ke arah Sesil. Sesil terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya, sedangkan Byanca hanya tersenyum kekeh melihat tingkah kedua sahabatnya itu. Byanca mengambil leptop miliknya, lalu duduk di dekat kedua sahabatnya tersebut. Lalu Byanca memutar film Drakor favorit mereka.
Mereka terlihat fokus dengan film tersebut, sesekali mereka tertawa saat melihat adegan lucu, sesekali mereka ikut menangis saat melihat adegan sedih di film tersebut.Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 19.00 malam.
"Dar, balik yu!" Ajak Sesil.
"Nanti aja sih, baru jam 7 ini!" Tolak Dara.
"Iya nanti aja Sil, kalau Ngak kalian nginep aja disini!" Ujar Byanca.
"Gak bisa By, Dar pulang sekarang yu, gw takut bokap sama nyokap gw nyariin." Ucap Sesil, terlihat memohon.
Dara terdiam sejenak, lalu menarik nafas panjang.
"Ya sudah ayo!"
Byanca terlihat mengerutkan bibirnya.
"Yah, kalian gak asik!"
"Biasa aja kali neng, tuh bibir jangan dimanyun-manyunin, kapan-kapan kita kan bisa main kesini lagi!" Ucap Sesil.
"Iya-iya!"
Sesil dan Dara pun berajak dari tempat tidur milik Byanca tersebut. Mereka mengambil tas milik masing-masing.
"Kita pulang dulu ya By!"
"Ya udah, gw anter sampai depan!" Sesil dan Dara mengangukan kepalanya, lalu mereka keluar dari kamar Byanca.
Mamah Byanca terlihat sedang membantu ART nya menata makanan di meja makan.
"Lo kalian mau kemana?" Tanya Mamah Byanca.
"Kita mau pulang dulu Tante!" Jawab Dara.
"Loh kok pulang, masih sore ini, baru jam 7. mending kita makan malam dulu."
Mendengar kata makan, mata Dara terlihat berbinar.
"Ngak usah tante, kita masih kenyang, tadi Byanca kan kasih kita makanan banyak banget!" Pungkas Sesil. Menyenggol lengan Dara. Dara terlihat mengerutkan bibirnya.
"Iya Tante," ucap Dara, menarik ujung bibirnya tersenyum.
"Ya sudah, kalau begitu kalian hati-hati ya!"
"Iya Tante!" Lalu mereka mendekat ke arah mamah Byanca, menyalaminya.
"Kami permisi dulu ya Tante!" Pamit Dara dan Sesil.
"Mah, aku anter mereka kedepan dulu ya!" Ucap Byanca. Diangguki oleh mamahnya.
Byanca pun mengantar kedua sahabatnya tersebut menuju ke depan.
"Kita pulang dulu ya By, terima kasih untuk jamunnya!"
"Iya, oh iya kalain jangan lupa, lusa datang ya!"
"Tentu saja By, kita pasti datang." Mereka pun masuk kedalam mobil, lalu melajukan mobil tersebut meninggalkan ke diaman Byanca.
Byanca melambaikan tangannya kearah mereka.
"Bye..'' Teriak Byanca.
"Bye ..." Teriak Sesil dan Dara.
Usai melihat mobil sahabatnya melaju, dan menghilang dari pandangannya, Byanca masuk kembali ke dalam rumahnya.
Menghampiri mamahnya, terlihat makanan sudah tersaji diatas meja makan.
"Mah.." panggil Byanca.
"Iya By, kenapa?"
"Enggak, hehe.." Byanca menduduk di samping mamahnya. "Papah belum pulang mah?"
"Belum, papah masih di jalan katanya."
Tak lama terdengar suara mobil memasuki halaman rumah tersebut.
"Tuh, sepertinya papah kamu pulang!" Ujar mamah Lyli.
"Malam sayang..!" Sapa, Papah Jonathan.
Lalu ia melangkah mendekati anak dan istri yang tengah menunggunya di meja makan.
"Malam Pah.." Jawab Byanca dan mamah Lyli.
Mereka tersenyum menyambut laki- laki tersebut.
Mamah Lyli mengambil tas kerja milik suaminya, lalu meraih tangan suaminya itu, mencium tangan suaminya tersebut. Papah Jonathan, duduk berhadapan dengan istri dan anaknya.
"Mau makan sekarang Pah?" Tanya mamah Lyli.
"Boleh mah, kebetulan papah sudah lapar!"
Mamah Lyli membantu papah Jonathan mengambilkan nasi serta lauk pauk yang tersaji diatas meja tersebut. Byanca terlihat tersenyum, melihat kedua orang tuanya itu. Betapa beruntungnya ia mempunyai orang tua seperti mamah Lyli dan papah Jonathan. Pasangan suami istri itu, memang selalu terlihat romantis dan harmonis.
"Terima kasih mah."
Sekilas papah Jonathan melihat kearah Byanca yang tengah tersenyum sembari menompang dagunya dengan kedua tangannya.Lalu papah Jonathan beralih melihat, kearah istrinya. Seolah bertanya, dengan isyarat heran melihat anaknya tersebut. Mamah Lyli, menggelengkan kepalanya.
"By, kamu kenapa?" Tanya papah Jonathan. Menatap Byanca heran. Byanca terlihat tersenyum kekeh.
"Enggak kenapa-napa kok Pah, Byanca cuman seneng aja liat mamah sama papah, kalian selalu harmonis!"
Mamah Lyli dan papah Jonathan terlihat mengambangkan senyumannya.
"Masa sih By?"
"Iya mah, nanti Byanca kalau sudah menikah dengan mas Evan semoga bisa seperti mamah dan papah. Bahagia!"
"Amin ..." Ucap mamah Lyli dan Papah Jonathan bersamaan.
"Ya sudah ayo makan."
"Byanca masih kenyang mah, kalian makan saja. Byanca mau ke kamar."
Kedua orang tua Byanca mengangukan kepalanya.
Lalu Byanca berlalu dari meja makan tersebut. Menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Kamar Byanca terlihat seperti kapal yang baru saja pecah, bekas sampah Snack terlihat berceceran dimana-mana. Byanca menarik nafas panjang, lalu membuangnya dengan kasar.
"Huh, sudah seperti kapal pecah saja."Lalu Byanca pun membersihkan dan membereskan kamarnya tersebut.
"Akhirnya beres juga!"
Byanca menjatuhkan tubuhnya di atas kasur miliknya, rasa lelah terasa usai membereskan kamarnya itu.
Badannya pun terasa lengket, Byanca beranjak dari tempat tidur, lalu memutuskan untuk membersihkan diri, masuk kedalam kamar mandi miliknya.
Sekitar 30 menit Byanca selesai dengan ritual mandinya. Usai berganti pakaian dengan Piyama tidurnya.Byanca langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur, memejamkan matanya tak lama Byanca pun terlelap masuk kedalam dunia mimpinya.
Bersambung..
Jangan lupa dukungannya, like, comen dan Votenya.
Terima kasih💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
gee
frees??
2023-02-26
0
Susillah
masih nyimak penasaran sm judulnya...
2022-06-03
0
Pratiwi Mulyani
nyimak dulu ya
2021-11-30
1