SESAL USAI TALAK
"Maaf menunggu lama" Ucap Evan, menghentikan mobil tepat di depan seorang wanita cantik, yang tengah menunggunya di depan rumah mewah.
"Tidak apa-apa mas!"
Evan, keluar dari mobilnya. Lalu membukakan pintu mobilnya mempersilahkan wanita tersebut masuk.
"Terima kasih mas!" Ucap Byanca.
Evan masuk kembali kedalam mobil tersebut, duduk di kursi pengemudi, lalu Evan mulai melajukan mobilnya.
Evan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sesekali ia melihat ka arah wanitanya tersebut.
"Mas, jangan terus memandangiku seperti itu." Pinta Byanca dengan wajah yang terlihat merah merona.
Evan tersenyum, melihat Byanca yang terlihat tersipu malu. Tangan sebelah kiri Evan meraih tangan wanita tersebut, dan tangan yang satunya, masih memegang kendali mobilnya.
"By, aku mencintaimu." Ucap Evan, sekilas mengecup tangan Byanca yang ada di genggamannya. Byanca, menarik ujung bibirnya tersenyum bahagia. Saat mendengar ucapan laki-laki tersebut. Evan menarik kepala Byanca membiarkan wanita itu bersandar di bahunya. Dengan lembut Evan mengusap puncak kepala wanita tersebut.
"Aku juga mencintaimu mas, sangat mencintaimu." Ujar Byanca, memejamkan matanya, menikmati kasih sayang ke kasih hatinya tersebut.
Tak lama kemudian, mereka pun sampai di salah satu butik ternama di kota tersebut. Evan dan Byanca turun dari mobilnya, usai memakirkan mobilnya di tempat yang sudah di sediakan.
Mereka masuk ke dalam butik tersebut. Terlihat pemilik butik tersebut telah menunggu kedatangan mereka. Melihat Evan dan Byanca datang, seorang laki-laki kemayu menghampiri mereka dengan senyuman, lalu menyapa mereka.
"Hay ganteng.." Sapa Susi, mendekat ke arah Evan, dengan gaya centilnya.
"Susianto, jangan mengganggu calon suamiku!" Bentak Byanca, menatap tajam ke arah Susi alias Susianto, pemilik butik tersebut.
"Pelit amat sing cin, sentuh dikit boleh dong ah!" Jawabnya, Susi mencolek dagu Evan sekilas.
Evan terlihat menggubris kan bahunya, menatap geli kepada Susi, Byanca menahan tawanya saat melihat Evan yang terlihat ketakutan.
"Susianto jangan membuat takut calon suamiku!" Byanca terlihat menahan tawanya. Evan sekilas menatap Byanca, wajahnya terlihat kesal. Karna Byanca menertawakannya.
"By, sebaiknya kita cari butik lain saja!"
"Wih-wih, jangan dong ganteng, eh cin calon suamimu baperan ya?"
"Sudah-sudah tunjukan gaun untuk pernikahanku, cepat Susianto."
"Susi cin, panggil eyke Susi." Pintanya, dengan gaya kemayu-nya itu.
"Iya-iya Susi!"
"Ini gaun untuk pernikahan kalian!" Susi memperlihatkan satu pasang gaun pengantin.
Mata Byanca berbinar saat melihat gaun tersebut.
"Boleh aku mencobanya sekarang Susianto?"
"Susi cin," memutar bola matanya, memalas.
"Ya sudah sana coba dulu." Lanjutnya.
Dengan semangat Byanca menuju ruang ganti, untuk mencoba gaun pengantin tersebut.
"Bagaimana mas, bagus tidak?" Tanya Byanca, yang baru saja keluar dari ruang ganti, mencoba gaun tersebut dan mendekat ke arah Evan.
Evan mematung, melihat Byanca yang terlihat sangat cantik memakai gaun tersebut.
"Mas kok malah bengong sih?"
"Cantik, kamu sangat cantik sayang!" Puji Evan, tatapannya masih melakat menatap wanita yang di cintai nya tersebut.
"Terima kasih mas." Menghampur memeluk laki-laki tersebut. Dengan senang hati Evan menyambut pelukan tersebut, sekilas Evan mengecup kening Byanca, wanita yang sebentar lagi akan ia nikahi.
"Mas mau coba, baju punya mas gak?" Tanya Byanca, melepaskan pelukannya perlahan.
"Sepertinya tidak usah By, mas rasa ukuranya sudah pas." Tolak Evan, halus.
"Ya sudah, kalau begitu aku ganti baju lagi ya mas." Evan mengagukan kepalanya, Byanca kembali ke ruang ganti, mencopot gaun tersebut dan memakai pakaian yang tadi ia gunakan.
"Ayo mas." Ajak Byanca, usai keluar dari ruang ganti tersebut, dan sudah memakai kembali pakaiannya. Evan mengangukan kepalanya, Byanca mengandeng tangan Evan.
"Sus, jangan lupa gaunnya antar lusa ya."
"Siap Cin." Susi mengancung-kan kedua jempolnya.
"Yasudah kita permisi dulu ya."
"Oke hati-hati ganteng, Byanca sayang!" Ucap Susi, melambaikan tangannya.
Evan dan Byanca pun meninggalkan butik tersebut. Melajukan mobilnya kembali.
"By, tak terasa ya 2 hari lagi kita akan menikah." Ucap Evan, penuh dengan senyum bahagia.
"Iya mas, aku bahagian sekali, akhirnya aku akan menjadi istri seorang Evan satria."
"By, terima kasih karena selama ini selalu ada untukku." Meraih tangan Byanca, mengucap tangan lembut tersebut berulang-ulang.
Byanca tersenyum.
"By, jangan pernah tinggalkan aku ya, berjanjilah akan terus berada di sampingku, apa pun yang terjadi."
"Iya mas." Evan tersenyum menatap Byanca.
"Mas gak mampir dulu?" tanya Byanca. Usia mobil tersebut berhenti tepat di depan rumahnya.
"Gak by, mas masih ada kerjaan di kantor, salam buat mamah ya."
Byanca membuka setblet-nya , lalu keluar dari mobil tersebut. Byanca terlihat mengerutkan bibirnya.
"Jangan cemberut gitu dong by, nanti kalau sudah nikah juga kita pasti ketemu setiap detik." Goda Evan. Byanca sedikit menarik ujung bibirnya, memasang senyuman di wajahnya.
"Ya sudah, hati-hati ya mas!!"
"Iya, nanti mas telpon kalau sudah sampai di kantor ya." Byanca menganggukan kepalanya, lalu melambaikan tangannya. Evan pun melajukan mobilnya, sembil membalas lambaian tangan Byanca.
Setelah mobil milik Evan hilang dari pandangannya, Byanca pun masuk ke dalam rumahnya.
"Hy sayang sudah pulang?" tanya Lyli, Mamah nya Byanca.
"Sudah mah." Byanca menjatuhkan tubuhnya, duduk di sofa, di samping mamahnya.
"Evan gak mampir dulu?"
"Mas Evan, masih banyak kerjaan mah. Jadi gak bisa mampir."
"Bagaimana fitting bajunya, lancar?"
"Lancar dong mah."
"Bagus kalau begitu, semua persiapan sudah siap, tinggal menunggu hari H nya saja!" Ujar mamah Lyli.
Senyuman terbit di wajah wanita parubaya tersebut.
"Iya Mah, mudah-mudah semuanya di beri kelancaran ya mah."
"Iya sayang, amin."
"Ya sudah Byanca ke kamar dulu ya mah, mau mandi udah gerah."
"Ya sudah sanah."
Byanca pun beranjak dari sofa tersebut, lalu melangkahkan kakinya menaiki anak tangga rumah tersebut, menuju kamarnya. Byanca menjatuhkan tubuhnya di ranjang king Size king-nya. Sejenak ia menutup matanya. Menikmati empuk nya kasur tersebut.
"Ah aku sudah tidak sabar menunggu hari itu tiba, akhirnya aku dan mas Evan akan segara menikah." gunam Byanca.
setelah beberapa menit berbaring di atas kasur tersebut, Byanca merasa matanya berat, rasa kantuk mulai menyerang mata Byanca. Byanca memejamkan matanya, tak lama kemudian ia pun tertidur.
***
Kantor Evan.
Evan baru saja sampai di kantornya tersebut, usai memarkirkan mobil mewah miliknya, ditempat parkiran khusus. Laki-laki itu turun dari mobilnya, usai memakirkan mobilnya.
Evan masuk ke dalam kantornya, lalu menuju ruangannya menggunakan lift khusus.
Tak lama kemudian Pintu lift yang Evan naikki berhenti tepat di depan ruangannya.
Evan masuk kedalam ruangan tersebut.
"Silvia bawakan saya berkas yang akan kita bahas di metting hari ini!" Titah Evan, lewat sambung telpon.
Tak lama kemudian terdengar dari luar ruangan Evan.
Tok..tok...
Suara seseorang mengetuk pintu ruangan-nya.
"Masuk."
Seorang wanita cantik, dengan pakaian yang terlihat minim masuk kedalam ruangan tersebut.
"Ini pak berkas yang bapak minta." Ujarnya meletakan berkas tersebut di atas meja Evan.
"Iya, terima kasih Silvia, kamu boleh keluar sekarang." Titah Evan.
Silvia menganggukan kepalanya, mencoba memasang senyumannya. Silvia adalah sekretaris Evan.
Sejak awal bekerja di kantor tersebut, Anita memang sudah mengincar atasnya tersebut. Berbagai cara Silvia lakukan untuk mencari perhatian Evan, namun nihil semua cara yang telah ia lakukan hanya sia-sia saja.
Evan tidak pernah tertarik kepada Asistennya tersebut.
Dengan sedikit rasa kesal, Silvia keluar dari ruangan Evan.
"Apa aku tidak menarik sama sekali di mata mu pak, segala cara sudah aku lakukan agar kamu bisa jatuh ke pelukanku. Namun semuanya sia-sia."--Batin Silvia.
Ia pun menuju ruangannya kembali.
Bersambung...
Jangan lupa dukungannya, like, comen dan Votenya.🙏❤️
Semoga kalian suka dengan karya baruku ini🍃🍃
Terima kasih🤗💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
aNDiaNa
hadir meski terlambat 🙂
2022-03-19
0
Nyi Nur
mampirrr seru kaya nya👍👍👍
2022-02-19
0
Tha Ardiansyah
baru aja baca udah di suguhin ulat bulu
2021-12-01
0