bab 5

Teeettt...

Bel pulang sekolah sudah berbunyi semua murid bersiap-siap untuk pulang sekolah.

Setelah membereskan buku-buku dan alat-alat tulisnya kedalam tas, Rega segera berdiri lalu berjalan keluar keluar kelas.

Pulang sekolah ini dia akan pergi kerumah Dina pasalnya hari ini Dina tidak masuk sekolah karna sakit.

Sampai diparkiran, suasana sudah terlihat sepi hanya tampak beberapa murid yang menunggu kegiatan ekstra kurikuler.

Piran yang melihat kedatangan Rega pun langsung menghampirinya.

" Hey Re loe dah mau pulang?" tanya Piran berbasa-basi.

"Nggak juga sih saya mau kerumah Dina dulu dia nggak masuk hari ini lagi sakit. Oh ya kok kamu belum pulang?" tanya Rega heran.

" Ooh tadi sebenarnya gue ada tambahan privat matematik tapi nggak jadi soalnya pak Hendi ada urusan mendadak," jawab Piran menjelaskan.

" Oo gitu ya udah saya duluan ya,"kata Rega sambil berlalu pergi.

Baru beberapa langkah dia berjalan sudah terhenti saat mendengar teriakan dibelakangnya.

" Tunggu bentar Re!" panggil Piran.

Rega pun menolehkan kepalanya kebelakang.

" Gue ngikut ya sekalian nganterin loe." Piran berjalan mendekati Rega lalu menarik tangannya.

" Kitakan baru aja berteman jadi perlu banyak interaksi biar kita bisa deket," kata Piran lalu menuntun tangan Rega menuju mobilnya.

Piran segera mengemudikan mobilnya meninggalkan sekolah. Sepanjang perjalanan mereka hanya saling diam dan hanya alunan musik jadul dewa yang mengiringi mereka.

Mata Rega tertuju kedepan saat pandangannya melihat ada kios buah Rega meminta Piran untuk berhenti sebentar.

"Itu ada kios buah stop bentar ya Pir saya mau beli dulu."

"Oke deh")." Piran pun menepikan mobilnya tepat didepan toko buah.

Rega segera turun dari mobil. Dipilihnya buah melon dan jeruk setengah kilo. Setelah membayar blanjaannya Rega masuk kembali kemobil Piran.

"Beli apa Re?" tanya Piran.

" Ini saya beli jeruk sama melon kesukaannya Dina."

Jawaban Rega sedikit membuat Piran kecewa.

" Wah loe perhatian banget ya sama Dina sampai tahu kesukaannya." Piran mencoba menetralkan ekspresi wajahnya.

" Ya kan saya dan Dina temenan udah lama jadi wajar aja kalau saya tahu dan perhatian sama dia."

Piran pun hanya diam saja lalu kembali melajukan mobilnya dengan Rega sebagai penunjuk arah.

Tak terasa merekapun sudah sampai disebuah rumah warna krem berlantai dua.

" Udah sampai yuk turun!" ajak Rega sambil membuka pintu mobil.

Piran pun hanya diam dan masih setia duduk dijok mobilnya.

Rega pun mendekat dan memasukkan kepalanya kejendela mobil.

" Ayo turun Pir kok malah diem aja."

"Loe sendirian aja deh Re! Gue tungguin dimobil aja."

Rega pun mengerutkan dahinya mendengar jawaban Piran.

" Kenapa nggak mau turun katanya mau nemenin saya?"

"Udah loe masuk aja pokoknya gue tungguin loe disini gue nggak bakal kemana-mana kan gue udah bilang kalau gue mau nganterin loe pulang," kekeh Piran yang tetap tidak mau turun.

Rega pun hanya mengangkat bahunya pertanda terserah kamu saja.

Tok tok tok

Rega mengetuk pintu rumah Dina lalu seorang perempun berusia 50 tahunan membukakan pintu.

"Eh Den ganteng! Masuk Den" kata bik Nunung sambil membuka pintu lebih lebar.

" Trima kasih bik ehm Dina sakit apa kok tadi sampai nggak masuk sekolah?"tanya Rega penasaran.

" Non Dina sakit demam Den dari semalem, tapi tadi Bibik periksa demamnya udah agak turun," kata bik Nunung sambil mengarahkan Rega duduk diruang keluarga.

" Bentar ya Den, Bibik panggilin Non Dina dulu." Pamit bik Nunung lalu berjalan kelantai atas.

Bik Nunung pun masuk kekamar Dina yang tidak tertutup.

" Kenapa Bik?"

" Itu Non dibawah ada Den ganteng mau jenguk Non."

Dina pun langsung sumringah mendengarnya.

" Ya udah tuntun aku kebawah ya Bik."

Bik Nunung pun mengulurkan tangannya membantu nonanya turun karena dari awal Rega tidak mau kalau harus masuk kamar Dina, karna baginya itu tidak sopan.

Rega pun menengok kearah Dina yang sedang berjalan kebawah.

" Gimana keadaan loe Din?"

" Gue nggak apa-apa kok cuma demam aja. Makasih ya udah dateng kesini."

" Iya sama-sama, ni gue bawain buah melon ama jeruk buat loe."

" Wuih makasih ya Re loe emang pengertian."

Merekapun ngobrol hingga 20 menit berlalu.

Seorang cewek tampak gelisah menunggu kedatangan Rega yang dirasa lama.

" Aduh lama banget sih si Rega bisa jamuran gue kelamaan nunggu disini." Piran bicara sendiri.

Rega yang merasa cukup lama meninggalkan Piran pun jadi tidak enak, tapi salah dia sendiri kenapa tidak ikut masuk.

" Din gue pamit dulu ya moga loe cepet sembuh." Pamit Rega dengan tergesa- gesa karna teringat Piran.

"Oke deh sekali lagi makasih ya."

Rega pun menghampiri mobil Piran dan dilihatnya wajah cantik Piran yang terlihat suntuk.

" Sory ya Pir kelamaan nunggu,"kata Rega tidak enak.

" Iya nggak apa-apa," jawab Piran dengan nada halus yang dibuat-buat untuk menutupi rasa kesalnya.

Krucuk krucuk...

Suara perut Piran yang kelaparan terdengar jelas oleh Rega.

" Sekali lagi maaf ya kamu sampai kelaparan gini. Gimana kalau saya traktir kamu makam bakso atau mie ayam ditempat saya kerja," ucap Rega menawari.

Aduh masak iya mau traktir gue diwarung .Hallo apa kata dunia?

"Iya deh sekalian nyobain gue kan belum pernah makan diwarung," jawab Piran disertai senyum paksa.

Mobil Piran pun pergi meninggalkan rumah Dina.

bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like, comment dan vote.

terima kasih...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!