Piran sedang bersiap-siap berangkat ke club. Dipakainya gaun selutut warna hitam yang baru dibelinya tadi siang. Rambutnya dibiarkan tergerai dan hanya dihiasi capitan rambut warna pink. Setelah siap Piran segera melangkah turun dibawah sudah ada Silvi dan mamanya yang sedang menonton tv.
"Mama, Piran sama Silvi berangkat dulu ya."
" Oke sayang hati-hati yah! Salam Mama buat Mona."
"Oke Mamaku sayang." Merekapun berpamitan setelah mencium tangan Rani.
Silvi segera melajukan mobilnya menuju club milik sepupunya Mona. Piran pun tidak memberitahu mamanya karna pasti tidak akan diijinkan memasuki tempat seperti itu.
Perlahan mobil Silvipun masuk kearea parkir nineclub.
Mereka berdua pun turun sambil membawa kado masing masing di
tangan mereka. Begitu masuk mereka langsung disuguhi lampu yang berkerlap-kerlip serta dentuman musik yang memekakkan telinga.
Terlihat seorang gadis bergaun merah menghampiri mereka.
"Hey kalian gue tunggu juga dari tadi! Lama banget tapi thanks ya udah dateng," ujar Mona lalu memeluk mereka.
" Nih nungguin Piran lama banget dandannya." Protes Silvi.
"Yeyy biarin aja ! Ini Mon kado buat loe met ultah ya moga semua harapan loe terkabul," kata Piran lalu menyerahkan kadonya.
" Yey ap ni isinya yang pasti kado dari loe pasti nggak akan mengecewakan. Makasih ya Pir."
" Ni Mon kado dari gue met ultah juga moga cowok inceran loe berhasil loe gebet."
"Huu enak aja loh! Makasih ya Silvi buat kadonya."
"Ya udah yuk kemeja gue." Ajak Mona yang langsung diikuti Piran dan Silvi.
Mereka bertiga pun langsung menuju meja . Makin lama makin banyak teman teman sekolah yang datang dan Mona sudah membooking tempat ini jadi tidak ada orang luar demi kenyamanan acara.
****
Disebuah rumah sederhana tampak Rega sedang mencoba baju barunya sambil berdiri didepan cermin.
Ya Dina sengaja membelikan baju dan jaket baru untuk Rega guna menghadiri pestanya Mona malam ini.
Setelah selesai mematut dirinya didepan cermin Rega pun keluar dengan kemeja merah maroon yang dipadukan dengan jaket hitam dan celana jeans berwarna senada.
" Gimana Din gue cocok nggak pakai baju ini?"
"Cocok banget Re loe kelihatan ganteng maksimal," jawab Dina dengan raut kekaguman melihat Rega.
"Ah loe bisa aja Din btw makasih ya buat bajunya yah walaupun sebenarnya gue males dateng keacara begituan."
"Alah ya udah yuk berangkat loe yang nyetir yah."
Rega hanya menganggukkan kepalanya dan merekapun berangkat setelah berpamitan dengan orang tua Rega. Setelah duapuluh menit perjalanan merekapun akhirnya sampai.
Disebuah meja nomor satu tampak Piran sudah agak sempoyongan sambil meliuk -liukkan tubuhnya mengikuti irama musik. Ditengah keasyikkannya berjoget tiba tiba pundaknya ditowel towel Sivi.
"Ish apaan sih loe Sil gangguin orang lagi asyik aja."
" Eh liat tuh cowok yang kemaren nyari gara-gara sama loe dateng tuh sama Dina."
Piran pun mengarahkan pandangannya kesamping dan terlihatlah Rega dengan tampilan yang berbeda.
"Iya Pir kalau diperhatiin bener'bener sebenarnya si Rega ganteng loh," jawab Mona ikut menimpali.
" Ya elah model kayak gitu aja lo bilang ganteng! Udah ah gue pusing banget ni mau ketoilet gue."
Dimejanya Rega terlihat tidak begitu menikmati acaranya dia hanya menikmati camilan dimejanya guna mengusir rasa bosan.
"Rega gimana kalau kita turun kebawah joget bentar biar loe nggak bosen." Tawar Dina agak ragu karena sudah pasti Rega akan menolaknya.
"Nggak ah Din! Ehmm gue ketoilet dulu ya." Pamit Rega dan berlalu pergi.
Saat sudah sampai ditoilet Rega pun melempar bekas botol minuman yang sudah habis tapi naas lemparan botolnya mengenai seseorang yang tiba-tiba keluar dari pintu dan
Pletakk
" Auww jidat gue sakit" erang Piran sambil mengusap -usap keningnya.
" Ehh sorry saya nggak sengaja."
Piran pun menoleh kesamping berniat memaki orang yang membuat dahinya sakit.
" Hah loe lagi loe lagi seneng banget sih loe bikin masalah sama gue,"teriak Piran.
" Mmaaf kan tadi udah bilang saya nggak sengaja."
Piran pun berjalan sempoyongan mendekati Rega.
"Lagian ngapain loe disini nggak pantes tau nggak! Trus nih baju bagus dapet dari mana? Nyolong di mall kan?"
Rega yang tidak terima dengan segala hinaan dan tuduhan dari Piran pun mengepalkan tangannya didepan wajah Piran. Piran yang kagetpun langsung mundur sedikit.
"Napa loe marah nggak trima ! Berani loe mau mukul gue!" Tantang Piran lalu pergi meninggalkan Rega dengan langkah yang sempoyongan.
Mata Rega memerah lalu secepat kilat dia menarik tangan Piran dan menyudutkannya ke tembok.
" Sepertinya mulut pedas kamu ini harus diberi pelajaran biar kata'kata yang keluar dari sini tidak menyakiti orang lain." Rega menatap tajam Piran.
" Lepasin gue lagian yang gue ucapin itu emang kenyataan jadi loe nggak perlu sakit hati."
Rega yang semakin geram pun langsung mencium bibir Piran.
Piran hanya memelototkan mata karna kaget dan tiba-tiba tangannya terangkat keatas berniat menampar Rega.
Rega yang menyadari itu langsung menahan tangan Piran.
"Gunakan juga tangan kamu dengan baik. Ini untuk membayar bibir kamu yang sudah saya cium," kata Rega sambil menyelipkan uang sepuluh ribu yang pernah dilemparkan Piran dulu.
Rega pun melepas tangan Piran lalu pergi begitu saja meninggalkan Piran yang sedang diliputi amarah.
Rega yang sudah sampai dimejanya langsung duduk dengan wajah kusam. Dina yang melihat raut muka Rega yang gusar jadi penasaran.
" Rega loe kenapa kok kayak bete gitu mukanya?"
"Gue nggak apa-apa kok Din. Balik aja yuk Din kayaknya gue agak pusing," kata Rega sambil memegang kepalanya.
" Ya udah kita pulang aja kalau loe emang ngrasa sakit." Dina mengambil tasnya lalu pergi keluar dengan Rega.
bersambung....
Hei readers ini author kasih visualisasinya Piran sama Rega. Semoga pilihan author sesuai dengan imajinasi kalian ya!
Piranita Ayu Winata
Rega Putra Pratama
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Isma Aji
visual nya oke👍🏻
2021-06-29
1