Seminggu kemudian
Hari ini Celina sudah mengikuti sidang akhir nya dengan sangat baik. Predikat Cumlaude di dapati Celina dengan penuh perjuangan.
Air mata kebahagiaan membanjiri pelupuk mata indahnya, dia bersyukur karena akhirnya perjuangan nya selama ini tidak lah sia-sia. Celina tinggal menunggu wisuda dan dia akan resmi menyandang status sebagai sarjana muda jurusan Bisnis Manajemen.
Tidak ada perayaan apa-apa baginya, setelah mengikuti sidang akhir Celina segera berangkat ke restoran tempat nya bekerja mengais rezeki.
"Uh... Capek sekali."
Celina berjalan dengan langkah gontai keluar dari restoran. Hari ini restoran tempat nya bekerja sangat ramai, mungkin karena ini adalah hari Sabtu jadi semua orang ingin menghabiskan waktu bersama orang terkasihnya.
Celina pun terpaksa harus lembur sampai tengah malam. Dia pulang berjalan kaki untuk pulang ke apartemen murah yang di sewanya, yang berjarak beberapa blok dari restoran.
Entah kenapa malam ini perasaan wanita itu tidak enak, dia merasa tengah di ikuti oleh seseorang.
Celina segera mempercepat langkah kakinya dan sedikit berlari saat dia melihat sebuah mobil hitam mewah tengah membuntuti dirinya dari belakang. Karena panik, Celina berlari dan tidak sengaja masuk ke sebuah gang buntu.
Celina ketakutan karena tidak bisa melarikan diri dari sana, sedangkan mobil itu berhenti tepat di depan gang tersebut.
3 orang pria turun dari dalam mobil dan berjalan mendekati Celina yang tersudut di dinding.
"Who are you? What do you want to me?."
Celina berujar dengan takut, dia buru-buru mengambil semprotan lada yang selalu dia bawa di tasnya.
Karena terburu-buru, semprotan itu jatuh ke tanah dan menggelinding ke kaki salah satu pria, yang kini sudah berdiri beberapa meter tidak jauh dari Celina.
Pria tersebut tersenyum smirk dan melempar jauh semprotan milik Celina.
"Good night young lady, kau tidak perlu takut pada kami. Kami hanya ingin mengajak dirimu bermain-main saja bersama kami malam ini."
Pria berbaju merah yang membuang semprotan lada tadi maju dan mendekati Celina yang terduduk di tanah karena ketakutan.
"Tolong menjauh lah dariku. Siapa kalian sebenarnya? Apa mau kalian terhadap ku?."
Celina menangis bergetar takut menatap satu per satu wajah ketiga pria tersebut. Pria berbaju merah itu bisa dia kenali, karena dia adalah anak seorang pejabat bernama John Paul di Kota San Diego California.
Mereka tersenyum jahat dan John menarik paksa tangan Celina yang ketakutan terduduk di tanah.
"Tenanglah nona, kami hanya ingin mengajak mu bermain. Ayo ikut dengan kami!."
John menarik dan membawa paksa Celina masuk ke dalam mobil mereka.
"Let me go! Help... Somebody please help me!."
Celina berteriak meminta tolong dan berusaha melepaskan diri dari cengkraman tangan kekar John. Namun usaha nya sia-sia karena tidak ada siapapun disana, karena memang kawasan itu jarang di lewati orang.
Apalagi sekarang waktu sudah menunjukkan tengah malam, membuat ketiga leluasa untuk membawa Celina pergi dari sana.
Pria berbaju hitam langsung tancap gas begitu mereka berhasil membawa masuk Celina ke dalam mobil.
Kini di dalam mobil Celina tengah di bekap agar wanita itu tidak akan bisa berteriak dan menarik perhatian pengemudi lain.
Bau alkohol sangat terasa di indera penciuman Celina begitu dia dipaksa masuk ke dalam.
Celina memberontak berusaha melepaskan diri saat John mencoba merobek paksa baju yang dikenakan nya.
"Mmm..."
Celina mencoba menendang badan kekar John yang berhasil melucuti baju yang menutupi tubuhnya.
Kedua pria yang berada di kursi depan tersenyum puas melihat tubuh seksi Celina yang tinggal memakai pakaian dalam untuk menutupi area pribadi wanita itu.
"Wah... you really seksi b*itch!."
John menatap penuh nafsu tubuh Celina, dia dengan cepat segera melucuti pakaian dalam wanita itu dan membenamkan wajah nya menikmati setiap lekuk tubuh polos Celina.
Airmata Celina terus membanjiri kedua matanya, dia bergetar menahan rasa jijik dan juga rasa geli yang pertama kali dia rasakan dalam hidupnya.
"Hei John, sisakan juga untuk kami berdua!."
Pria berbaju biru yang duduk di samping kursi kemudi menatap tubuh putih mulus Celina dengan tatapan menggoda, dia sudah tidak sabar untuk merasakan kelembutan tubuh wanita yang mereka culik itu.
"Hahaha..."
Suara tawa jahat pria yang tengah mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi, menambah suasana panas dan mencekam di dalam mobil.
Tak ingin berlama-lama John langsung mengeluarkan tongkat miliknya yang sedari tadi sudah menegang di balik dalaman nya.
Celina terus memberontak namun kekuatan nya tidaklah sebanding dengan kekuatan pria yang tengah diliputi nafsu itu.
Dengan kasar John memasukan miliknya ke dalam kelembutan Celina yang membuat wanita itu berteriak menahan rasa sakit dan perih di bawah sana.
"Shit! She's still virgin guys!."
Kedua temannya yang berada di depan berjengkit mendengar ucapan John, pria berbaju merah itu melihat bercak darah di tongkat miliknya yang masih menegang hebat.
Ada kepuasan tersendiri saat dia bisa membobol keperaw*anan seorang wanita. Selama ini dia belum pernah menyetubuhi seorang wanita yang masih pe*rawan
"Damn! you're so lucky John!."
Kedua teman nya yang bernama Mark dan Darci tertawa mengejek, mereka merasa beruntung karena malam ini mereka bisa mendapatkan mangsa seorang yang masih polos dan belum terjamah sama sekali.
Ketiga pria yang tengah diliputi nafsu birahi tersenyum puas tidak sabaran ingin merasakan kelembutan seorang wanita per*wan.
"Mmm...."
Celina terus meronta menahan rasa sakit di bawah sana karena digiliri ketiga pria bertubuh kekar itu. Mereka memberhentikan mobil nya di pinggir hutan yang jauh dari kota.
Celina tidak mampu lagi memberontak karena tubuhnya sudah lemas sejak tadi terus berusaha melepaskan diri dari kungkungan ketiga pria yang dengan kejinya memperk*sa tubuh polosnya.
Mereka seakan lupa diri karena untuk pertama kalinya mereka bisa merasakan kelembutan seorang wanita p*rawan.
"Shit! Dia sungguh nikmat!."
Mark mengakhiri pelepasan nya dan memancarkan benih-benih miliknya ke wajah Celina yang masih di bekap menggunakan kain.
"Hahaha... Wajah mu sungguh lucu Mark. Aku belum pernah melihat mu menikmati seperti ini bro."
Darci tertawa mengejek sambil menunjuk-nunjuk wajah Mark di sampingnya.
"I don't care!."
"Minggir, sekarang giliran ku!."
Darci mendorong kuat tubuh Mark yang masih mengancingkan celana yang di pakainya.
Tak ingin menunggu lama Darci langsung menggerayangi tubuh seksi Celina yang bergetar menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, terlebih area v*tal miliknya terasa bengkak dan perih. Darah segar terlihat mengucur dari area pribadi itu, karena ulah ketiga pria itu yang terus-terusan menyetubuhi dirinya tanpa ampun.
Darci terus mendorong tubuh bagian bawahnya untuk mencari pelepasan yang terasa bergairah ingin segera keluar dari sana.
"Ahhh..."
Darci melepaskan diri dari kelembutan Celina yang sudah pingsan sejak tadi. Dia membuang benih miliknya di balik k*ondom yang dia pakai, dan melemparkan pengaman tersebut ke tempat sampah.
Mereka tidak ingin meninggalkan bukti apapun disana setelah mereka selesai melakukan aksi bejat nya.
"Hurry up guys, sebentar lagi fajar."
John berteriak dari dalam mobil.
Mereka meninggalkan Celina yang tengah pingsan dengan keadaan yang menyedihkan di pinggir hutan.
Hutan itu dikenal angker, hingga tidak ada yang berani kesana. Mereka yakin kalau sebentar lagi wanita yang sudah mereka perkosa itu, akan segera mati.
John, Mark, dan Darci pulang kembali ke rumah mewah mereka masing-masing setelah aksi bejat yang telah mereka lakukan semalam, seakan tidak ada apa-apa.
...∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆**∆**...
**Daily updated
Like and Vote please 🌹**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
im3ld4
duh.. sumpah.. ngebayangin aja ngilu 🤧
2023-03-08
0
Maya Sari
kejam bgt jgn2 d dunia nyata suka ada kasus pemerkosaan d gilir bgtu kejam nya ya baca novel ini aja dah bikin sedih n sakit sbgai wanita gmna yg bener2 merasakan 😭 semoga mereka bertiga kena azab yg menyedihkan 😡
2022-08-23
0
Lee Fay
Klo dipertengahan atau akhir episode 3 org ini berubah baik trus ada yg kasian ketika mereka kena karma, moga aja lu yg dpt nasib kek celine biar kata kasian bahkan bsa hilang dlam hidup lu
2022-08-22
0