...🌿🍂🌿🍂🌿🍂🌿...
Sekitar pukul 6 malam Riko pulang ke rumah untuk mengecek keadaan putri kesayangannya yaitu Eva. Sendari tadi ia sudah mengetuk-ngetuk pintu rumahnya tetapi tak ada jawaban apapun dari dalam. Untung dirinya membawa kunci cadangan, jadi ia bisa masuk tanpa bantuan orang lain
Ia mulai masuk ke dalam rumahnya dan mendapati rumahnya masih gelap "Eva kemana ya? ko masih gelap? apa dia ada di kamarnya?" tanya Riko sambil menyalakan lampu
Riko membuka pintu kamar putrinya dan melihat nya sedang tidur di meja belajar
"Ya Allah pantesan masih gelap, ternyata dia ketiduran toh, kasihan juga" ucap Riko, saat dirinya ingin memindahkan putrinya itu ke atas kasur, tiba-tiba Eva terbangun
"Em... eh Papah, udah pulang Pah? maaf tadi Eva ketiduran" ucap Eva
"Iya sayang tak apa" ~Riko
"Oh ya jam berapa sekarang? Astaghfirullah! udah jam 6, berarti Eva ketiduran lama banget dong" ~Eva setelah melirik jam dinding yang menempel di dinding kamarnya
"Mungkin, papah juga baru pulang. Sudah-sudah sekarang mending kamu mandi, siap-siap, sholat, abis itu kita ke rumah sakit. Karena kemungkinan Papah sama Mamah ga bisa pulang ke sini soalnya adik kamu mau dioperasi" ~Riko
"Benarkah Pah? adek mau dioperasi?" ~Eva yang diangguki oleh Riko "Yeyyyyy... berarti sebentar lagi adek sembuh dong, dan rumah ga sepi lagi"
"Iya" ~Riko
"Oke Eva siap-siap dulu" ~Eva
Eva pun bergegas mandi lalu bersiap-siap. Setelah selesai ia bersama dengan Riko menjalankan sholat Maghrib berjamaah
Skip, perjalanan menuju rumah sakit Hansin. Dengan jaket tebal yang menutupi tubuh kecilnya itu dan helm melekat di kepalanya. Eva pergi menuju rumah sakit bersama sang Papah menggunakan kendaraan sepeda motor. Senyum manis sendari tadi tak luntur dari bibir tipis Eva, karena saat ini ia sedang merasa senang mengetahui bahwa adiknya akhirnya bisa dioperasi juga
Membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam dari rumah mereka menuju rumah sakit. Angin malam yang sangat dingin bahkan keramaian kota sekalipun, mereka lalui demi bisa tiba di rumah sakit Hansin
"Ayo Pah buruan" ucap Eva yang sudah tidak sabar sedangkan Riko sedang memarkirkan motornya di parkiran
"Iya sayang, ayo, seperti nya kau tak sabar sekali" jawab Riko
"Hehe..." tawa Eva
Lorong demi lorong rumah sakit mereka lalui, dan kini mereka sudah sampai di ruangan dimana Aldi dirawat
"Assalamualaikum" ucap Eva dan Riko
"Waalaikumsalam" jawab Lusi dan Aldi
"Kaka..." teriak Aldi
"Hai Dek gimana kondisi kamu?" ~Eva
"Kalo ada Kaka baik, tapi kalo gak ada Kaka gak baik" ~Aldi
"Loh ko bisa?" ~Eva
"Ya bisa lah, Aldi gitu loh" ~Aldi
"Yayaya... kamu itu ya bikin gemes plus ngangenin tau ga" ~Eva
"Tau, kan Aldi imut dan tampan, pastilah semuanya pada kangen sama aku" ~Aldi
Ucapan Aldi barusan membuat mereka semua tertawa akan sikapnya yang sangat PD. Tapi memang kenyataannya Aldi itu memiliki paras yang imut dan tampan. Dari luar kamar itu masuklah beberapa suster
"Maaf mengganggu, sekarang sudah waktunya adek ini akan menjalankan operasi nya" ucap sang suster
"Baiklah sus silahkan" ~Riko
"Tunggu sus, sayang kamu yang kuat ya. Kamu harus sembuh oke" ~Lusi
"Iya Mah, emang Aldi mau diapain sih ko banyak Tante suster disini?" ~Aldi, polos
"Kamu ga mau diapa-apain ko cuma mau diobati biar Aldi sembuh" ~Lusi
"Ohhh..." ~Aldi
"Dek, Kaka sayang sama kamu hiks~" ~Eva
"Adek juga sayang sama Kaka, tapi Kaka jangan nangis ya nanti Aldi ikutan nangis loh" ~Aldi
"Kaka ga nangis ko" ~Eva sambil mengusap air mata nya
"Sudah cukup?" ~Suster
"Sudah Sus" ~Eva
"Baiklah" suster tersebut menyuntikkan obat bius kepada Aldi, tak lama kemudian sedikit demi sedikit kesadaran Aldi mulai menghilang. Setelah itu mereka membawanya menuju ruang operasi
"Keluarga pasien mohon tunggu disini, karena kami akan segera melakukan tindakan kepada pasien" ~Suster
"Tolong sembuhkan anak saya sus Hiks~" ~Lusi
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan anak Ibu dan Bapak, kalau begitu saya permisi masuk ke dalam dulu Bu, Pak ~Suster
"Pah adek Hiks~ bakalan sembuh kan?" ~Eva
"Insyaallah sayang, kita berdoa saja pada Alloh untuk kesembuhan adek ya" ~Riko sambil memeluk erat putrinya
Di dalam ruangan operasi tersebut, terlihat ada seorang dokter yang dibantu oleh suster yang sedang ingin melakukan operasi transplantasi ginjal pada Aldi. Banyak alat-alat medis yang menempel pada tubuh mungil Aldi saat ini, itu bertujuan untuk membantu nya agar bisa tetap bertahan hidup. Orang yang ingin mendonorkan ginjal nya pun sudah berada tepat di samping brankar Aldi
"Mari kita mulai" ucap sang dokter yang akan menangani operasi tersebut
"Baik Dok" jawab semua suster yang membantunya
"Pisau" pinta dokter
Dokter dan para suster yang sedang melakukan operasi tersebut pun melakukan yang terbaik untuk keselamatan pasien, mereka bekerja keras agar operasi tersebut berhasil. Suara elektrokardiogram yang sendari tadi berbunyi menambah kesan tersendiri di ruang operasi tersebut
Sedangkan diluar ruangan itu, Riko, Lusi, dan Eva sedang menunggu operasi tersebut selesai. Sudah berjam-jam mereka menunggu di luar ruangan, sampai-sampai Eva tertidur di pangkuan Lusi. Dengan rasa yang bercampur aduk, Lusi berusaha tenang dan mengalihkan pikiran negatif nya itu dengan hal positif
Ia melihat anak perempuannya yang sedang tertidur pulas dipangkuan nya, Ia mengelus lembut puncak kepala sang anak dengan penuh kasih sayang
Sekitar pukul sebelas malam lampu operasi itu akhirnya mati, yang menandakan bahwa operasi tersebut sudah selesai. Dari dalam keluarlah dokter yang menangani Aldi, dengan cepat Riko menghampiri nya sedangkan Lusi tak bisa akibat ada Eva sedang berada di pangkuannya
"Dok bagaimana kondisi anak saya?" itulah kalimat yang pertamakali Riko ucapkan pada Dokter tersebut
"Alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar, dan sekarang kondisi anak Bapak dan Ibu sudah mulai pulih. Kita hanya perlu menunggu nya sadar saja, lalu setelah itu baru kita pindahkan ke ruangannya lagi" jawab dokter
"Alhamdulillah Ya Allah, terimakasih" ucap Riko sambil bersujud syukur
"Terimakasih Ya Allah" ucap Lusi terharu
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Hari-hari telah berlalu, kini Aldi sudah dinyatakan sembuh total dan di perbolehkan pulang kerumahnya. Suatu kebahagiaan bagi mereka saat mengetahui kondisi Aldi sudah sembuh dan diperbolehkan pulang
Selama Aldi berada di rumah sakit, banyak para tetangga ataupun saudara yang menjenguk nya, termasuk Merry dan Mita beserta suami dari Merry yaitu Pak Hadi
Dengan menyewa sebuah taxi online mereka pulang menuju rumah kecil mereka. Senyuman yang selama ini menghilang kini sudah kembali lagi seperti dulu
Kini saatnya bagi Riko dan Lusi untuk memikirkan bagaimana caranya agar mereka bisa melunasi hutang-hutang mereka plus bunganya di bank. Mereka sepakat untuk merahasiakan soal hutang piutang itu dari kedua anaknya, karena mereka tak ingin kalau anak mereka tau malah akan membuat mereka sedih dan jadi tidak fokus dengan kegiatan belajar mereka
...🌿🍂🌿🍂🌿🍂🌿...
Author : "Oh ya untuk satu Minggu kedepan author ga janji bisa update ini cerita ya, soalnya author mau fokus dulu ke PTS (Penilaian Tengah Semester). Tapi nanti kalau author ada waktu author sempetin buat nulis, tapi author ga yakin juga sih" 😆😊
Sambil menunggu Episode selanjutnya :
❥ Like
❥ Vote
❥ Komen
❥ Favoritkan juga
❥ Kasih hadiah sebanyak-banyaknya ya 😉
Apa susahnya sih tinggal pencet-pencet doang kan Hehe...
Thank you yang udah like, dll 🤗
^^^~Beach Breeze~^^^
... SEE YOU IN THE NEXT EPISODE ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
iamfine
Semangat Onnie....
2021-03-01
1