...🌿🍂🌿🍂🌿🍂🌿...
"Ini sudah larut malam, sebaiknya Mamah sama Kaka pulang saya ya. Biar Papah saja yang menjaga Adek disini" ucap Riko
"Iya benar, yasudah ayo sayang kita pulang" ucap Lusi
"Gak Mah, Eva mau nemenin Adek aja disini" tolak Eva
"Besok kan Kaka masuk sekolah, gini aja besok setelah pulang sekolah kita kesini lagi bagaimana?" ~Lusi
"Em... oke, tapi janji ya besok kita kesini lagi" ~Eva, sambil mengacungkan jari kelingkingnya
"Iya, Mamah janji" ~Lusi, menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Eva
"Oke, Pah... Dek... Eva pulang dulu ya. Babay" ~Eva
"Babay" ~Riko
Lusi dan Eva berjalan menelusuri lorong-lorong rumah sakit, dan tak sengaja bertemu dengan Dokter Cantika yang saat itu terlihat seperti sedang bersiap untuk pulang
"Ka Dokter..." panggil Eva, ia pun berlari mendekati Dokter itu lalu memeluknya
"Eh Eva" jawab Dokter Cantika
"Mah, ini Ka Dokter yang Eva ceritain tadi. Dia yang udah mengobati luka Eva" ~Eva
"Oh jadi ini nak yang kamu maksud. Terimakasih karena anda sudah mengobati luka anak saya Dokter" ~Lusi
"Tidak perlu berterimakasih, ini sudah menjadi kewajiban saya. Lagian anak anda sangat cantik, imut, dan baik, saya sangat menyukainya" ~Cantika
"Hahaha... anda bisa saja, oya kalau begitu kami pamit pulang dulu ya Dok sudah malam soalnya" ~Lusi
"Oh kebetulan saya juga mau pulang, bagaimana jika saya antar kalian berdua pulang saja bagaimana?" ~Cantika
"Tidak usah repot-repot, kita bisa pulang sendiri ko. Saya juga sudah pesan ojek tadi" ~Lusi
"Tidak baik malam-malam seperti ini menggunakan motor, angin malam sangat tidak baik untuk kesehatan. Ikut saya saja naik mobil saya. Sudahlah jangan sungkan, mari" ~Cantika
"Sekali lagi terimakasih Dok anda sangat baik" ~Lusi
Langsung saja mereka berjalan menuju area parkiran mobil dan masuk kedalam mobil sang Dokter Cantika. Walaupun sudah malam, suasana di daerah itu masih terlihat sangat ramai. Dengan arahan yang diberikan oleh Lusi kini mereka sudah sampai di sebuah rumah yang sederhana tetapi terlihat sangat indah dan tersusun rapi
"Mampir dulu Dok" tawar Lusi yang sedang menggendong Eva yang tertidur di dalam mobil
"Lain kali saja ya Bu ini sudah malam. Saya pamit pulang dulu" jawab Cantika
"Baiklah, terimakasih banyak karena anda sudah mengantarkan kami pulang" ~Lusi
"Sama-sama. Kalau begitu saya pulang dulu ya" ~Cantika
"Iya, hati-hati di jalan Dok" ~Lusi
Setelah memastikan mobil Dokter Cantika sudah tak terlihat lagi dia pun langsung masuk ke dalam rumahnya dan meletakan Eva di atas kasur di kamar anaknya
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
"Bangun sayang ini sudah pagi" ucap Lusi sambil mengusap lembut puncak kepala sang anak
"Emmm... eh Mamah" jawab Eva
"Sudah bangun cepat dan bersiap nanti terlambat lagi" ~Lusi
"Siap Mah" ~Eva, sambil tangannya menirukan hormat seperti saat upacara bendera di hari Senin ataupun kegiatan lainnya
Tak memerlukan waktu yang sangat lama bagi Eva untuk bersiap-siap, seperti biasa sebelum berangkat sekolah ia sarapan terlebih dahulu. Di atas meja makan sudah tersedia beberapa sayur dan lauk yang sangat menggugah selera
Dengan lahap Eva menghabiskan sarapan pagi nya. Setelah itu ia berpamitan kepada Lusi lalu berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Jika berjalan kaki, ia membutuhkan kurang lebih 10 menit untuk sampai di sekolahannya
Di depan pintu gerbang yang bertulisan "SDN TUNAS BANGSA", ia bertemu dengan teman nya yaitu Zahra Laura. Mereka sudah berteman dari kelas 1 sampai sekarang mereka kelas 4 SD. Keluarga Zahra terbilang kaya, tapi walaupun di anak dari orang kaya dia tak memilih-milih teman. Buktinya di mau berteman dengan Eva yang berasal dari keluarga biasa
SDN Tunas Bangsa adalah sekolah yang terbilang elite, siapapun orang yang ingin bersekolah disana maka mereka memerlukan biaya yang cukup besar. Pertanyaan nya adalah bagaimana Eva bisa bersekolah disana? ya dia bisa sekolah disana lewat jalur beasiswa
"Hai Eva" sapanya
"Hai juga, yuk masuk" ajak Eva
"Hayuk" ucap Zahra
Mereka berdua masuk dengan tawa yang sangat riang, akibat Zahra yang bercerita bahwa sebenarnya tadi ia tertidur di kamar mandi. Dia juga berkata jika pintu kamar mandi tak di gedor-gedor oleh sang Mamah ia akan tertidur disana dan tak akan bisa berangkat sekolah
Tak lama setelah mereka memasuki kelas mereka, guru pun datang sambil membawa beberapa lembar kertas ulangan
"Eva, emang sekarang ulangan ya?" tanya Zahra yang duduk satu bangku dengan Eva
"Iya, Lo lupa ya? kan kemarin kalo ga salah hari Jumat Bu guru dah kasih tau. Kalo sekarang ada ulangan IPA" jawab Eva
"Hah... emang iya? ko gue ga inget ya" ~Zahra
"Yeee... Lo aja yang pelupa" ~Eva
"Hehe... gimana dong gue belum belajar Huwaaa..." ~Zahra
"Pasti Lo bisa ko, lagian ini biologi bukan fisika, pasti Lo bisa" ~Eva
"Semoga deh" ~Zahra
"Pagi anak-anak" sapa Bu Guru
"Pagi Buuu..." jawab semua anak-anak dengan kompak
"Baiklah Ibu langsung saja, sesuai ucapan Ibu kemarin Jumat sekarang kita akan melaksanakan ulangan harian IPA materi biologi. Apakah kalian semua sudah belajar?" ~Bu Guru
"Sudah Bu" jawab siswa yang sudah belajar
"Belum Bu" jawab siswa yang belum belajar
"Loh ko ada yang belum belajar, kan ibu sudah berpesan kemarin untuk belajar" ~Bu Guru
"Lupa Bu" ~All
Bu Guru yang mendengar kan jawaban para muridnya pun hanya bisa menggelengkan kepalanya "Baiklah Ibu akan memberi waktu kalian 10 menit untuk belajar, waktu itu dimulai dari sekarang" ~Bu Guru
Mereka memanfaatkan waktu sepuluh menit itu untuk belajar, Zahra sibuk menghafal beberapa materi yang akan menjadi bahan ulangan hari ini begitupun yang lainnya. Dan bagi yang sudah belajar seperti Eva, mereka hanya mengulang lagi apa yang mereka pelajari sebelumnya
Waktu sepuluh menit itu pun sudah habis, tetapi Zahra masih saja membuka buku dan menghafalkan materi nya padahal Bu Guru sudah berjalan untuk membagikan lembaran kertas ulangan. Terpaksa Eva menarik paksa buku Zahra dan meletakkannya di dalam tas
"Ish Lo itu ya" ucap Zahra, dan Eva hanya tersenyum manis hingga menunjukan lesung pipi nya
Selama kurang lebih 45 menit merek mengerjakan soal demi soal dengan teliti. Bertepatan dengan Zahra selesai mengerjakan soal-soal nya, bel sekolah berbunyi menandakan bahwa jam istirahat telah tiba
"Huh~ akhirnya selesai juga, Lo udah belum?" tanya Zahra
"Udah dong" jawab Eva
"Anak-anak jam istirahat sudah tiba, jika kalian sudah selesai mengerjakannya boleh di taruh di atas meja Ibu dan bagi yang belum selesai, ibu kasih waktu 5 menit untuk menyelesaikannya" ucap Bu Guru
"Baik Bu" ~All
Sebagian dari mereka maju kedepan dan menyerahkan lembar jawaban mereka, dan sebagainnya lagi masih tetap fokus mengerjakan soal-soal tersebut. Kini Eva dan Zahra sedang berjalan menuju kantin sekolah
"Heh Zah Lo ga malu apa temenan sama orang miskin itu" sindir Kaka kelas mereka berdua yang bernama Anggi, ia sekarang berada di kelas lima satu tingkat lebih tinggi dari pada Eva dan Zahra
"Iya mending Lo temenan sama kita aja, kita mau ko temenan sama Lo walaupun Lo adek kelas kita" ucap teman Anggi yaitu Rina
"Sampai kapanpun gue ga mau temenan sama Kaka, karena Kaka berteman dengan memandang harta doang, ya kan!" ~Zahra
"Heh! anak kecil kita bicara baik-baik, napa lu nyolot hah!" bantak Lexa
"Jangan bersikap seperti itu pada adik kelas" ucap sang ketua kelas di kelas 5
"Dia yang mulai duluan" ~Anggi
"Maaf, tapi Gue ngelakuin apa yang menurut gue bener aja ko. Yok Va kita ke kantin aja" Zahra menarik tangan Eva menuju kantin
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Dikantin suasana nya sangat ramai, kini Eva dan Zahra duduk di kursi yang paling pojok. Seorang Ibu-ibu paruh baya pun datang menghampiri mereka
"Mau pesen apa Non?" tanyanya
"Em... Zahra mau bakso sama air putih aja deh Buk, Lo apa Va?" ~Zahra
"Gue siomay aja sama air putih" ~Eva
"Yakin cuma itu doang?" ~Zahra yang diangguki boleh Eva
"Yasudah Ibu ambilin dulu ya" ~Ibu Kantin
"Em... Zah" ~Eva
"Iya? Kenapa?" ~Zahra
"Lo ga malu apa temenan sama gue yang mi--" ~Eva terpotong
"Suuuttt... Lo ngomong apa sih Va, Lo itu sahabat gue satu-satunya. Gue ga peduli apa omongan orang lain tentang kondisi keuangan Lo, menurut gue sahabat itu adalah seseorang yang mau menerima sahabatnya apa adanya, ga mandang harta, tahta, atau yang lainnya. Dan sahabat akan selalu ada dalam suka maupun duka, siapa tau aja kan suatu saat nanti Lo bakalan jadi orang yang sukses, dan nanti posisi gue ada di bawah Lo" ~Zahra
"Makasih, gue beruntung bisa punya sahabat kaya Lo" ~Eva
"Apalagi gue, tau sendiri kan gue anak tunggal jadi selama ini gue selalu kesepian, tapi semenjak Lo ada gue ga kesepian lagi" ~Zahra
Mereka berdua pun saling berpelukan erat. Hingga Ibu kantin yang datang membawa pesanan mereka, jadi mereka melepaskan pelukannya
"Ini non pesanannya" ~Ibu kantin
"Iya buk makasih, ini uangnya sekalian sama punya Eva" ~Zahra
"Eh Zah ga usah gue bisa bayar sendiri ko" ~Eva
"Udah ga papa, tadi gue abis dapet uang jajan lebih dari Omah" ~Zahra
"Tapikan gue jadi ga enak sama Lo" ~Eva
"Gini aja, sekarang gue yang traktir Lo, nah besok tinggal Lo yang traktir gue gimana?" ~Zahra
"Hem oke lah" ~Eva
Makanan di kantin tersebut terkenal enak-enak semua, jadi tak heran jika mereka lahap memakan makanan yang dijual di kantin tersebut. Dan setiap harinya makanan-makanan yang dijual disana akan selalu habis, oleh para siswa
...🌿🍂🌿🍂🌿🍂🌿...
Please :
❥ Like
❥ Vote
❥ Komen
❥ Favoritin
❥ Kasih hadiah sebanyak-banyaknya ya 😉
Thank you 🤗
^^^~Beach Breeze~^^^
... SEE YOU IN THE NEXT EPISODE ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Theresia Triwani
seingat aku SD ga ada Bio-fis ya.
2021-05-15
4