Ch. 5 : Gomen

...Jangan khawatir ... selama aku berada di sisimu, maka tidak akan ada yang bisa melukaimu. Aku berjanji, Ai!...

...\=×\=×\=...

Akhirnya Rey mengantarku pulang karena khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tadi. Aku dan Rey berjalan berdampingan. Suasana canggung di antara kami tak dapat dihindari. Tapi pada akhirnya, aku pun memutuskan untuk membuka topik pembicaraan.

“R-Rey!" Aku memanggil Rey dengan malu-malu.

Rey menatapku, “Hm ... iya ada apa, Ai?" tanyanya.

“Ano ... aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu," terangku.

“Boleh ... apa yang ingin kamu tanyakan, Ai?"

“Um ... ah i-iya ... a-aku hanya ingin bertanya itu ... eeee ... itu ...." Entah kenapa tiba-tiba aku merasa gugup dan pada akhirnya aku malah lupa—apa yang ingin aku tanyakan.

“Hahahaaa ...! Tidak perlu gugup seperti itu ... apakah aku memang terlalu tampan, ya? Hingga kamu malah salah tingkah seperti itu?" ujar Rey yang lebih mengarah ke percaya diri yang sedikit berlebihan.

“Heeii ...! Bu-bukan begitu—" Saat aku belum menyelesaikan kalimatku, tiba-tiba saja Rey menyahut. “Tidak apa-apa ... aku akui, aku memang tampan." Rey memasang pose layaknya seorang idol.

Aku hanya bisa tersenyum sambil menahan tawa. Ternyata, Rey juga pandai bercanda. Jujur saja ... baru kali ini aku bisa tertawa lepas. Terima kasih, Rey.

Aku melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku. Jam sudah menunjukkan pukul 18.00. Hahh ... aku sudah sangat terlambat. Aku berjalan mendekati Rey.

“Rey, rumahku sudah dekat. Jadi sebaiknya kau pulang saja, ya!" Aku menyuruh Rey untuk pulang karena aku tidak ingin dia merasakan getah dari kehidupan pahitku.

Aku tidak ingin Rey ikut terlibat di dalam hidupku yang berantakan ini. Meski sebenarnya aku suka padanya. Tapi, aku akan menyukainya hanya sebagai sahabat saja.

“Hee ... benarkah? Kau tidak apa-apa?" tanya Rey memastikan.

Aku menganggukkan kepala, “Iya ... aku akan baik-baik saja," ujarku meyakinkan Rey.

“Hmm ... baiklah. Aku akan pulang. Hati-hati di jalan, ya!" kata Rey sambil tersenyum.

Aku membalas senyuman Rey dan lalu berbalik badan—berjalan pulang. Senyumanku yang tadi terlukis saat berada di sisi Rey pun mulai memudar. Karena aku tahu, aku akan mengalami penderitaan saat sampai di rumah.

Sementara itu, Rey melambaikan tangannya. Tiba-tiba saja, raut wajahnya berubah menjadi datar.

“Hmm ... aku akan selalu melindungimu dari 'Black Blood' itu. Aku tak akan membiarkan mereka melakukan hal buruk kepadamu!" batin Rey.

Flashback Rey on

Rey sedang berjalan menuju rumahnya sambil mendengar lagu 'Homura'. Tetapi, tiba-tiba saja dia menghentikan langkahnya, saat melihat para anggota 'Black Blood' sedang berkumpul di depan mobil hitam.

Mereka terlihat sedang membicarakan sesuatu entah apa itu. Karena penasaran, Rey pun memutuskan untuk mendekat dan bersembunyi di balik pohon yang cukup dekat dengan tempat mereka berada. Rey menguping pembicaraan mereka.

“Hei Shouko! Kamu sudah melaksanakan rencana kita, 'kan?" tanya Reina memastikan.

Reina tersenyum jahat dan melirik Shouko dengan tatapan sinis. “Tentu saja," ujar Shouko.

“Hmm ... baguslah kalau begitu ... aku tidak sabar melihat Ai diperkosa hingga meregang nyawa hihihi ...," ucap Reina sambil tertawa jahat.

Setelah mendengar perkataan Reina, Rey pun menjadi terkejut.

“Tunggu ... dia bilang Ai?" tanya Rey dalam batin.

“Ya ... tak lama lagi Rey akan menjadi milikmu," kata Shouko.

Reina hanya membalas perkataan Shouko dengan senyuman puas. Rey bergegas berlari mencariku yang katanya hendak diperkosa. Saat sudah cukup lama mencari, ternyata yang dikatakan oleh mereka adalah benar adanya. Rey terkejut saat melihatku sedang diperkosa oleh para pria bertubuh kekar tadi. Tanpa basa-basi, Rey pun berlari dan menerjang pria tersebut.

Flashback Rey off

“Jangan khawatir ... selama aku berada di sisimu, maka tidak akan ada yang bisa melukaimu. Aku berjanji, Ai!" ujar Rey dalam hati.

Karena Matahari sudah mulai tenggelam, Rey pun berbalik dan pulang ke rumahnya. Sementara aku juga berjalan menuju rumah sambil meremas ujung rokku. Aku masih tidak bisa menerima kejadian yang kualami tadi. Kenapa aku harus merasakan sial setiap harinya?

Aku membuka sepatuku dan lalu membuka pintu. “Aku pulang ...!" seruku seraya melangkahkan kaki kananku ke dalam rumah.

Akan tetapi aku tidak mendengar suara ibu menyahut. Aku juga tidak melihatnya. Biasanya ... ibu duduk sambil membaca buku di sofa. Tapi ... kali ini kelihatannya dia tidak melakukannya.

Aku berjalan menyusuri setiap sudut rumah untuk mencari ibu. Setelah cukup lama aku mencari, akhirnya aku bisa bernapas lega. Ternyata ibu sedang tertidur sambil memeluk Miku.

Aku tersenyum miring sembari melihat ibu. Meski ibu selalu menyiksa dan membuatku menderita setiap hari. Sebenarnya, ibu melakukan semua itu karena aku berbeda.

Iya ... aku tidak terlalu ahli dalam bidang akademik. Aku selalu berada di ranking terakhir di kelas. Oleh sebab itu ibu membenciku. Dia malu memiliki anak bodoh sepertiku.

Setiap hari dia selalu mendidik Miku agar dia menjadi anak yang pintar. Sementara aku ... tidak dihiraukan. Ibu hanya melihatku dari luar. Dia tidak mengetahui bakat yang selama ini sengaja aku pendam dan tidak memperlihatkannya.

Ah sudahlah ... tidak ada gunanya aku merenung. Lebih baik aku tidur. Aku berjalan dengan langkah pelan agar tidak membangunkan ibu. Saat hendak masuk kamar, aku melihat ada sebuah kertas yang ditempel di depan pintu. Ada tulisan di kertas itu. Karena penasaran, aku pun mengambil kertas tersebut dan membaca tulisannya.

”Gomen ... Onee-san. Kemarin Miku tidak bermaksud membuat kakak disakiti oleh ibu. Miku hanya kesal karena kakak tidak mau membelikan Miku coklat. Jadi, Miku bilang deh ke ibu. Tapi ternyata, kakak malah dijahatin sama ibu. Itu semua gara-gara Miku. Miku minta maaf ya Kak," bunyi sepucuk surat dengan tulisan yang terlihat acak-acakan tetapi memiliki makna yang mendalam.

Miku, kakak tidak tahu kalau kamu ternyata adalah anak yang baik. Kakak kira kamu memang sengaja ingin membuat kakak menderita. Ternyata, kakak salah. Tidak ... kamu tidak perlu minta maaf kepada kakak. Harusnya kakak yang meminta maaf.

Kakak salah dalam menilaimu. Ternyata, kamu adalah adik yang baik. Miku ... kakak rasa, kamu adalah satu-satunya orang yang bisa merasakan apa yang kakak rasakan. Gomen ... Gomen ... Gomen Miku-chan.

Aku memegangi surat itu sambil menangis sejadi-jadinya. Air mata mulai menetes dan membasahi kertas sepele tapi penuh makna ini. Arigatou, Miku.

Aku masuk ke dalam kamar dan bersiap untuk tidur. Tapi sebelum itu, aku mengambil lem kertas. Aku kemudian mengoleskan lem di sudut kertas tadi. Aku berdiri dan menempelkan kertas dengan tulisan Miku itu di dinding. Yaa ... tidak akan melupakan surat ini.

Aku terus menatap kertas itu hingga tak terasa malam semakin larut. Jam telah menunjuk pukul 21.00. Karena sudah mengantuk, aku pun segera merebahkan diri di kasur. Perlahan, mataku mulai menutup. Selamat malam, dunia!

Terpopuler

Comments

F_Zaida_C

F_Zaida_C

lahh... lagunya donat api

2023-10-05

0

Azzkayy

Azzkayy

Eh, Kak Miku, udah diperkosa kah?🥺

2022-05-13

1

z̶u̶z̶u̶ ⚝٭🍓

z̶u̶z̶u̶ ⚝٭🍓

Allo ka

2021-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 : Kisah Dimulai
2 Ch. 2 : Murid Baru?
3 Ch. 3 : Black Blood
4 Ch. 4 : Arigatou, Rey
5 Ch. 5 : Gomen
6 Ch. 6 : Yuu Hanazaka
7 Ch. 7 : Pemilihan Klub
8 Ch. 8 : Kizuha Teshigawara
9 Ch. 9 : Guru atau Model?
10 Ch. 10 : Piano
11 Ch. 11 : Symphony
12 Ch. 12 : Jalan-jalan?
13 Ch. 13 : Yui
14 Ch. 14 : Hiroyome Nami
15 Ch. 15 : Menyebalkan
16 Ch. 16 : Kejadian Memalukan
17 Ch. 17 : Miku
18 Ch. 18 : Cara Membuat Anak Kecil Bahagia
19 Ch. 19 : Hadiah Misterius
20 Ch. 20 : Essay
21 Ch. 21 : Nakamura Rin
22 Ch. 22 : Hakuba Tamashi
23 Ch. 23 : Jawa, Ya?
24 Ch. 24 : Ryuji Tashibara
25 Ch. 25 : Latihan Matematika
26 Ch. 26 : Kegiatan Camping
27 Ch. 27 : Tingkah Konyol
28 Ch. 28 : Rencana 2R (Rin & Ryuji)
29 Ch. 29 : Cerdik
30 Ch. 30 : Guru Melukis
31 Visual + Story
32 Ch. 31 : Tak Sengaja
33 Ch. 32 : Kesedihan
34 Ch. 33 : Kesopanan
35 Ch. 34 : Kebahagiaan
36 Ch. 35 : Kiss
37 Ch. 36 : Rencana Pesta Ulang Tahun
38 Ch. 37 : Kejadian Tak Terduga
39 Ch. 38 : Persahabatan Kami Berakhir?
40 Ch. 39 : Pertemuan Rey dan Ibu
41 Ch. 40 : Ai, Kenapa Kau Menangis?
42 Ch. 41 : Awal Dari Sebuah Konflik (Rencana Miyamoto Reina)
43 Ch. 42 : Apa Salahku, Bu?
44 Ch. 43 : Gurauan
45 Ch. 44 : Kenapa, Ryuji?
46 Ch. 45 : Apa Hanya Perasaanku Saja?
47 Ch. 46 : Masalah Ryuji
48 Ch. 47 : Kecurigaan dan Kejadian Membingungkan
49 Ch. 48 : Rey, Bangun!
50 Ch. 49 : Reina Miyamoto
51 Ch. 50 : Penawaran Reina & Jalan Hidup yang Dipilih Ai
52 Ch. 51 : Aku Bingung
53 Ch. 52 : Mungkinkah, Ini Adalah Akhir?
54 Ch. 53 : Jangan Salah Sangka
55 Ch. 54 : Aku Tidak Menyukaimu!
56 Ch. 55 : Sahabat itu ...
57 Ch. 56 : Ini Semua Salahku
58 Ch. 57 : Rin ...
59 Ch. 58 : Permainan Kak Hakuba
60 Pengumuman, Ai To Shiawase Hiatus?
61 Ch. 59 : Rey, sebenarnya ...
62 Ch. 60 : "Aku menyukaimu, Ai!"
63 Ch. 61 : Sungguh, Aku Baik-Baik Saja ...
64 Ch. 62 : Rekayasa Reina
65 Ch. 63 : Entahlah, Aku Mulai Tak Peduli
66 Ch. 64 : Mai-sensei, Ada Apa?
67 Ch. 65 : "Kamu dikeluarkan dari sekolah, Ai ...."
68 Ch. 66 : Tersesat
69 Ch. 67 : Menemukan Kebahagiaan (End)
70 Pengumuman
71 Visual Character (S1 & S2)
72 Pengumuman lagi
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Ch. 1 : Kisah Dimulai
2
Ch. 2 : Murid Baru?
3
Ch. 3 : Black Blood
4
Ch. 4 : Arigatou, Rey
5
Ch. 5 : Gomen
6
Ch. 6 : Yuu Hanazaka
7
Ch. 7 : Pemilihan Klub
8
Ch. 8 : Kizuha Teshigawara
9
Ch. 9 : Guru atau Model?
10
Ch. 10 : Piano
11
Ch. 11 : Symphony
12
Ch. 12 : Jalan-jalan?
13
Ch. 13 : Yui
14
Ch. 14 : Hiroyome Nami
15
Ch. 15 : Menyebalkan
16
Ch. 16 : Kejadian Memalukan
17
Ch. 17 : Miku
18
Ch. 18 : Cara Membuat Anak Kecil Bahagia
19
Ch. 19 : Hadiah Misterius
20
Ch. 20 : Essay
21
Ch. 21 : Nakamura Rin
22
Ch. 22 : Hakuba Tamashi
23
Ch. 23 : Jawa, Ya?
24
Ch. 24 : Ryuji Tashibara
25
Ch. 25 : Latihan Matematika
26
Ch. 26 : Kegiatan Camping
27
Ch. 27 : Tingkah Konyol
28
Ch. 28 : Rencana 2R (Rin & Ryuji)
29
Ch. 29 : Cerdik
30
Ch. 30 : Guru Melukis
31
Visual + Story
32
Ch. 31 : Tak Sengaja
33
Ch. 32 : Kesedihan
34
Ch. 33 : Kesopanan
35
Ch. 34 : Kebahagiaan
36
Ch. 35 : Kiss
37
Ch. 36 : Rencana Pesta Ulang Tahun
38
Ch. 37 : Kejadian Tak Terduga
39
Ch. 38 : Persahabatan Kami Berakhir?
40
Ch. 39 : Pertemuan Rey dan Ibu
41
Ch. 40 : Ai, Kenapa Kau Menangis?
42
Ch. 41 : Awal Dari Sebuah Konflik (Rencana Miyamoto Reina)
43
Ch. 42 : Apa Salahku, Bu?
44
Ch. 43 : Gurauan
45
Ch. 44 : Kenapa, Ryuji?
46
Ch. 45 : Apa Hanya Perasaanku Saja?
47
Ch. 46 : Masalah Ryuji
48
Ch. 47 : Kecurigaan dan Kejadian Membingungkan
49
Ch. 48 : Rey, Bangun!
50
Ch. 49 : Reina Miyamoto
51
Ch. 50 : Penawaran Reina & Jalan Hidup yang Dipilih Ai
52
Ch. 51 : Aku Bingung
53
Ch. 52 : Mungkinkah, Ini Adalah Akhir?
54
Ch. 53 : Jangan Salah Sangka
55
Ch. 54 : Aku Tidak Menyukaimu!
56
Ch. 55 : Sahabat itu ...
57
Ch. 56 : Ini Semua Salahku
58
Ch. 57 : Rin ...
59
Ch. 58 : Permainan Kak Hakuba
60
Pengumuman, Ai To Shiawase Hiatus?
61
Ch. 59 : Rey, sebenarnya ...
62
Ch. 60 : "Aku menyukaimu, Ai!"
63
Ch. 61 : Sungguh, Aku Baik-Baik Saja ...
64
Ch. 62 : Rekayasa Reina
65
Ch. 63 : Entahlah, Aku Mulai Tak Peduli
66
Ch. 64 : Mai-sensei, Ada Apa?
67
Ch. 65 : "Kamu dikeluarkan dari sekolah, Ai ...."
68
Ch. 66 : Tersesat
69
Ch. 67 : Menemukan Kebahagiaan (End)
70
Pengumuman
71
Visual Character (S1 & S2)
72
Pengumuman lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!