Aku baik-baik saja

Jika melepaskan adalah jalan terbaik, maka itu yang harus aku lakukan. Karena untuk bertahan, semuanya sudah terlambat.

Mira Adinda

______________________________________________

Tok Tok

" Siapa?" teriak Mira dari dalam kamarnya.

" Andre kak. Ada yang cari kakak."

Mira menghapus air mata yang masih membekas. Menghilangkan jejak kesedihannya agar tak terlihat oleh Andre, apalagi ibunya. Dia tak ingin terlihat menyedihkan dihadapan keluarganya. Membuka pintu kamar dan melihat Andre ada disana.

" Siapa?" Sekali lagi Mira bertanya pada Andre siapa yang mencarinya sambil melongok ke ruang tamu yang terlihat dari kamarnya.

Bu Hardi?

Deg

Perasaan Mira semakin tak enak, ketika ibunya melambaikan tangan untuk mendekat.

Mira menarik daun pintu kamarnya, sebelum menghampiri ibu dan tamunya. Memberi salam yang tak terbalas oleh ibu Hardi, ibunya Bobby. Tetapi malah tatapan sinis yang ia dapatkan sebagai gantinya.

Bergantian melihat wajah ibunya yang menunduk, Mira semakin yakin bahwa ada yang tidak baik-baik saja disini.

" Saya minta kamu jauhi Bobby!" Suara yang mengandung perintah, terdengar tegas itu membuka percakapan antara Mira dan ibunya Bobby.

" Tidak anda mintapun akan saya lakukan!" Nada suara Mira terdengar datar, namun tak kalah tegas.

" Bagus!" Ucapan sinis itu tak berhenti " berarti kamu tahu diri, kalau kamu itu tak pantas untuk anak saya."

" Jika saya pantas, maka bukan Ajeng yang menikah dengan mas Bobby." Ucap Mira.

Ibunya menatap Mira dengan pandangan nelangsa.

" Ibu, aku baik-baik saja." Mira mengelus lengan ibunya, berbisik pelan.

" Ajeng memang pantas bersama Bobby, karena status mereka yang sama. Jadi masa depan mereka sudah bisa dipastikan akan cerah." Ucapan sombong yang tak langsung ingin mengatakan bahwa masa depan Mira suram.

" Saya paham. Jadi apa masalah anda ibu Hardi?" Mira berusaha setenang mungkin agar tidak terbawa emosi, menghadapi ibu mantan kekasihnya itu.

" Saya tahu, hubungan kalian sudah lebih dari 5 tahun. Maka akan sangat sulit, terutama untukmu merelakan ini. Terbukti saat tadi kau melihat Bobby bersama istrinya___"

" Langsung saja bu Hardi." Mira memotong kalimat bu Hardi yang belum selasai. Ia merasa bahwa ucapan yang dipanjang-panjangkan itu, tak ada gunanya. Karena dia sendiri sudah memutuskan untuk tidak mengungkit apapun lagi mengenai dia dan Bobby. Semuanya sudah berakhir.

" Gara-gara kamu, semuanya jadi kacau. Pesta

tadi pagi hampir bubar gara-gara kamu!" bu Hardi kini mulai meluapkan emosinya. Menyalahkan Mira sebagai penyebab hampir batalnya acara resepsi tadi pagi.

Mira mengernyit, merasa jika itu tak ada hubungannya sama sekali dengan dirinya.

" Itu bukan salah saya bu Hardi. Salah putra anda yang tidak menyelesaikan dahulu satu hubungan, sebelum memulai yang baru." Nada santai Mira, membuat panas suasana hati bu Hardi. Sedangkan ibunya malah bingung dengan sikap Mira yang sangat tenang. Padahal sebagai seorang ibu, ia cukup paham rasa sakit yang dirasakan anaknya saat ini.

" Maka dari itu, saya minta kamu menjauh dari anak saya!" Sekali lagi kalimat itu diucapkan oleh bu Hardi. Ia merogoh tasnya, mengeluarkan amplop tebal dan meletakkannya di atas meja dengan gusar.

" Ini, ambilah."

Mira dan ibunya menatap pada amlop coklat yang ada di meja. Kemudian saling menatap.

" Kalian kaget melihat amplop itu? Itu uang untuk ongkos!"

Mira meremas tangannya yang tadi ia letakkan di belakang ibunya. Namun ia berusaha untuk tetap tenang.

" Saya paham maksud anda bu Hardi. Tapi maaf, ini adalah rumah saya. Jadi tidak ada siapapun yang bisa mengusir saya kecuali ibu saya."

Ibu Hardi semakin geram. Mengobrak-abrik isi tasnya dan mengeluarkan uang 3 gepok ratusan ribu, meletakkan di meja, di atas amlop tadi.

" Itu cukup untuk membeli rumah ini."

Mira memandang tumpukan uang itu, memandang sinis pada benda dan orang yang semakin gusar melihat sikap santainya.

" Saya akan menjauhi putra anda, tapi bukan berarti saya bisa anda beli, dan keluarga saya bisa anda perintah untuk mematuhi anda ibu Hardi. Jadi silahkan bawa kembali uang anda."

" Saya cukup tahu, orang miskin seperti kalian sangat butuh uang. Ambil saja, jangan malu-malu." Bu Hardi mendorong uang itu mendekat ke arah Mira dan ibunya.

Ibu Santi ingin menyahut, namun Mira memegang lengannya untuk tidak mengatakan apapun.

" Andre." Panggil Mira pada Andre yang langsung datang, karena ia duduk di ruang makan, ruang yang terdekat dengan ruang tamu.

Andre mendekat, menatap heran ibu, kakak ibu Hardi dan tumpukan uang secara bergantian.

" Kau ingin uang?" Tanya Mira. Andre paham apa maksud pertanyaan kakaknya, setelah melihat bu Hardi yang tersenyum senang. Menganggap bahwa uang bisa membungkam

keluarga Mira yang lainnya.

" Aku butuh, tapi bukan uang haram kak. Aku akan terima yang kakak hasilkan walaupun sedikit, tapi halal." Andre tersenyum pada bu Hardi saat mengucapkannya, membuat bu Hardi semakin panas dengan kelakuan keluarga Mira.

" Anda sudah mendengar, bahwa uang anda tidak dibutuhkan disini. Dan anda tidak perlu kawatir dengan saya. Saya janji tidak akan menemui putra anda ibu Hardi, karena bagi saya itu sudah masa lalu. Jika putra anda belum bisa move on dari saya, itu bukan salah saya. Jadi tidak ada yang perlu anda pusingkan dengan itu."

" Dasar keluarga miskin! Sombongnya selangit! Beruntung Bobby tidak menikah denganmu. Permisi." Bu Hardi mengambil dengan tergesa uang di atas meja dan keluar dari rumah Mira.

Mira menutup pintu setelah bu Hardi tak terlihat. Menggeleng dan berbalik akan menuju kamarnya. Namun langkahnya terhenti oleh ibunya yang mencekal tangannya.

Mira menghadap ibunya yang menatapnya dengan penuh tanya.

" Aku baik-baik saja ibu."

Ibu menarik lengan Mira, membuat tubuhnya berada dalam pelukan ibunya. Dan saat itu, tumpahlah semua rasa yang berkecamuk dihatinya dan keluar dari air mata yang banjir dari kedua pipinya.

Mengelus lembut punggung anak gadisnya. Menyalurkan kekuatan dan kasih sayang seorang ibu yang merasa gagal memberikan perlindungan, dan bahkan diam saja ketika di depan matanya ia melihat anaknya dihina oleh orang lain, bahkan oleh orang yang tak punya andil dalam pertumbuhan anaknya.

Ibu mana yang rela anaknya disakiti oleh orang lain. Walaupun ia sendiri kadang melakukannya.

" Maafkan ibu yang tak bisa melindungimu. Belum bisa menjadi ibu yang baik untukmu."

Mira menjauhkan tubuhnya dari pelukan sang ibu.

" Apapun ibu, ibu tetap yang terbaik yang aku miliki. Cukup doakan aku ibu. Karena doamu adalah sangu untuk anakmu." Mira menghapus air mata ibunya dan gantian memeluk tubuh renta termakan usia itu. Seolah memang ia baik-baik saja, apapun masalah yang ia hadapi, asalkan ibunya tetap dipihaknya.

Andre menghapus air mata, ketika menyaksikan ibu dan kakaknya kembali saling berpelukan.

Maafkan aku yang belum bisa berbuat apapun untuk kalian. Tapi aku sangat menyanyangi kalian. *Jika saja ayah ada disini,

pasti semuanya tak seperti ini.

Ayah, dimanakah dirimu*??

Next>>

Terpopuler

Comments

Fitri

Fitri

next

2022-10-20

0

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

wesss... karakter Mira nya mantap beb, 👍👍
wanita hebat dan tangguh, aku suka... aku suka 👏👏👏❤️💕

2022-01-19

0

Nina Puji Handayani

Nina Puji Handayani

masih awal udah bikin mewek Thor..😭😭😭.
sabar Mira, pasti akan indah pada waktunya.. akan dapet ganti yg lebih segala-galanya

2021-12-16

0

lihat semua
Episodes
1 Restu Mama
2 Mira Adinda
3 Aku baik-baik saja
4 Awal
5 Pandangan Matamu
6 Kucing vs Tikus
7 Alus pisan Euy
8 Wibawa seorang ayah
9 Gila
10 Asal Muasal
11 Orang tua pengganti
12 Suara Hati Anak
13 Jujur
14 Miss you
15 Tambah aneh
16 Ngobrol bersama
17 Ditinggal tidur.
18 Hutang??
19 Pertemuan tak terduga
20 Nasihat Oma
21 Cucu, Anak, Suami sealiran
22 Dengan Caraku
23 Peringatan untuk Sigit
24 Resiko Bercinta
25 Meet Bobby
26 Tegar
27 Kecemburuan Sigit
28 Sigit Dan Mira part 1
29 Sigit Dan Mira part 2
30 Penuh teka-teki
31 Sandaran Untukmu
32 Persekongkolan
33 Pelukan Ibu
34 Gombalan di atas Kapal
35 Anakku
36 Sekelumit Kisah
37 Sudah Berpengalaman
38 Aku Ingin Menemuinya
39 Bahagia yang sederhana
40 Bingung
41 Bye!
42 Paket Data
43 Keceplosan
44 Di Kira Gila
45 Cuma Sedikit
46 Terhalang Restu
47 Permintaan Rayyan
48 Tepung kanji
49 Ending kisah Bobby
50 Semakin aneh
51 Jalani aja Dulu
52 Manusia dengan masalahnya
53 Tamu Tak Diundang
54 Tak Merubah Apapun
55 Karma Is Real
56 Pembalasan Mama
57 Galau yang berlanjut
58 Makin Membara
59 Tak Ingin Kalah
60 Salah Paham
61 Jengkel
62 Entah Apa Judulnya
63 Telepati
64 Kemarahan Mira
65 The Aquinos Family
66 Ulang Tahun Rayyan part 1
67 Ulang Tahun Rayyan part 2
68 Ulang Tahun Rayyan part 3
69 First kiss
70 Ikhlaskan
71 Jealous
72 Lebih Senang jika Berguna
73 Mrepet Dikit berasa Pedas
74 Salah Paham
75 Sarah Prastiani
76 Serangan Mendadak
77 Ragu
78 Keyakinan yang Sama
79 Tidak ada kesempatan kedua untuk rasa sakit
80 Oh.... Mathew!
81 Salah mengartikan
82 Talk with Ajeng part 1
83 Talk with Ajeng part 2
84 Pemandangan Manis
85 Yang Penting Tindakannya
86 Berpisah Lagi
87 Gara-gara hilaf
88 Pengendalian
89 Keputusan Yang Tepat
90 Lebih Cerdik
91 Sangu dari Mama
92 Ucapan Selamat
93 Body sexy
94 Marah
95 Resolusi
96 Rayyan Ngambek
97 Jebakan Batman
98 MACAN
99 Ayam Kremes untuk Macan
100 Masalah hidup
101 Heeemmmm!
102 Ajeng Dan Mathew part 1
103 Ajeng Dan Mathew part 2
104 Lelah Adek Bang
105 Ungkapan Hati
106 Gugur
107 Positive
108 Aneh
109 Semakin Aneh
110 Belum Pasti
111 Memastikan
112 Tak Bisa Menemani
113 Amazing!
114 Nikmati Aja!
115 Dia Yang Menggoda
116 Ngidamnya Ibu Hamil
117 Jalan Cerita Cinta
118 Ajeng Dan Mathew part 3
119 Ajeng Dan Mathew part 4
120 Instruksi Yang Salah Sasaran
121 Harus Kuat
122 Congrats!
123 Doa dalam Sebuah Nama
124 Kampret Mati Kutu
125 Dondong?!!?
126 Dongeng Sebelum Tidur
127 Angel wes Angel
128 Tamu Istimewa
129 Bantuan yang Gagal
130 Memilih Durhaka
131 Demi Pahala
132 Sangu Yang Hilang
133 Precious to ME
134 Obrolan Unfaedah
135 Tetap Bersyukur
136 Hanya Satu dan Itu Dia
137 Happy Family
138 PENGUMUMAN
139 BONCABE 1: Bener-bener Awet
140 Di Rumah Enggak, di Luar Gak Tau!
141 Boncabe 2 : Gara-gara Ulat
142 Boncabe 3 : Gara-gara Mantan
143 Boncabe 4 : Cinta Luar Biasa (END)
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Restu Mama
2
Mira Adinda
3
Aku baik-baik saja
4
Awal
5
Pandangan Matamu
6
Kucing vs Tikus
7
Alus pisan Euy
8
Wibawa seorang ayah
9
Gila
10
Asal Muasal
11
Orang tua pengganti
12
Suara Hati Anak
13
Jujur
14
Miss you
15
Tambah aneh
16
Ngobrol bersama
17
Ditinggal tidur.
18
Hutang??
19
Pertemuan tak terduga
20
Nasihat Oma
21
Cucu, Anak, Suami sealiran
22
Dengan Caraku
23
Peringatan untuk Sigit
24
Resiko Bercinta
25
Meet Bobby
26
Tegar
27
Kecemburuan Sigit
28
Sigit Dan Mira part 1
29
Sigit Dan Mira part 2
30
Penuh teka-teki
31
Sandaran Untukmu
32
Persekongkolan
33
Pelukan Ibu
34
Gombalan di atas Kapal
35
Anakku
36
Sekelumit Kisah
37
Sudah Berpengalaman
38
Aku Ingin Menemuinya
39
Bahagia yang sederhana
40
Bingung
41
Bye!
42
Paket Data
43
Keceplosan
44
Di Kira Gila
45
Cuma Sedikit
46
Terhalang Restu
47
Permintaan Rayyan
48
Tepung kanji
49
Ending kisah Bobby
50
Semakin aneh
51
Jalani aja Dulu
52
Manusia dengan masalahnya
53
Tamu Tak Diundang
54
Tak Merubah Apapun
55
Karma Is Real
56
Pembalasan Mama
57
Galau yang berlanjut
58
Makin Membara
59
Tak Ingin Kalah
60
Salah Paham
61
Jengkel
62
Entah Apa Judulnya
63
Telepati
64
Kemarahan Mira
65
The Aquinos Family
66
Ulang Tahun Rayyan part 1
67
Ulang Tahun Rayyan part 2
68
Ulang Tahun Rayyan part 3
69
First kiss
70
Ikhlaskan
71
Jealous
72
Lebih Senang jika Berguna
73
Mrepet Dikit berasa Pedas
74
Salah Paham
75
Sarah Prastiani
76
Serangan Mendadak
77
Ragu
78
Keyakinan yang Sama
79
Tidak ada kesempatan kedua untuk rasa sakit
80
Oh.... Mathew!
81
Salah mengartikan
82
Talk with Ajeng part 1
83
Talk with Ajeng part 2
84
Pemandangan Manis
85
Yang Penting Tindakannya
86
Berpisah Lagi
87
Gara-gara hilaf
88
Pengendalian
89
Keputusan Yang Tepat
90
Lebih Cerdik
91
Sangu dari Mama
92
Ucapan Selamat
93
Body sexy
94
Marah
95
Resolusi
96
Rayyan Ngambek
97
Jebakan Batman
98
MACAN
99
Ayam Kremes untuk Macan
100
Masalah hidup
101
Heeemmmm!
102
Ajeng Dan Mathew part 1
103
Ajeng Dan Mathew part 2
104
Lelah Adek Bang
105
Ungkapan Hati
106
Gugur
107
Positive
108
Aneh
109
Semakin Aneh
110
Belum Pasti
111
Memastikan
112
Tak Bisa Menemani
113
Amazing!
114
Nikmati Aja!
115
Dia Yang Menggoda
116
Ngidamnya Ibu Hamil
117
Jalan Cerita Cinta
118
Ajeng Dan Mathew part 3
119
Ajeng Dan Mathew part 4
120
Instruksi Yang Salah Sasaran
121
Harus Kuat
122
Congrats!
123
Doa dalam Sebuah Nama
124
Kampret Mati Kutu
125
Dondong?!!?
126
Dongeng Sebelum Tidur
127
Angel wes Angel
128
Tamu Istimewa
129
Bantuan yang Gagal
130
Memilih Durhaka
131
Demi Pahala
132
Sangu Yang Hilang
133
Precious to ME
134
Obrolan Unfaedah
135
Tetap Bersyukur
136
Hanya Satu dan Itu Dia
137
Happy Family
138
PENGUMUMAN
139
BONCABE 1: Bener-bener Awet
140
Di Rumah Enggak, di Luar Gak Tau!
141
Boncabe 2 : Gara-gara Ulat
142
Boncabe 3 : Gara-gara Mantan
143
Boncabe 4 : Cinta Luar Biasa (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!