Paint It Black
..........
I look inside myself and see my heart is black
I see my red door I must have it painted black
Maybe then I'll fade away and not have to face the facts
It's not easy facing up when your whole world is black
The Rolling Stones
Ayah Gary sangat keberatan sewaktu dia memutuskan untuk memasuki dunia militer setelah lulus SMA. Ayahnya ingin dia bekerja normal seperti kawan-kawannya, di pabrik atau jadi petani seperti dirinya.
Tapi tekad Gary sudah bulat.
Dengan determinasi sangat tinggi, dia berhasil masuk ke pasukan khusus. Dia dikirim ke berbagai misi berbahaya dan hampir selalu berhasil. Ia adalah prajurit sejati yang selalu fokus pada tugas. Hal itu membentuk pribadinya menjadi sekuat baja tapi sayangnya, minim ekspresi.
Pangkatnya naik dengan cepat. Penghargaan atas keberhasilan berbagai misi yang dijalankannya. Sampai pada ia direkut International Special Force. Pasukan elit khusus internasional dengan misi super rahasia ke berbagai negara yang jam kerjanya sangat fleksibel namun dengan resiko berlipat ganda.
Tidak semua misi berjalan mulus. Ada kalanya Gary dan timnya tertangkap dan disiksa dalam waktu cukup lama. Tapi ketika mereka bisa keluar dari masalah itu, mereka jadi semakin kuat dan tertempa. Efek pekerjaan beresiko tinggi itu membuat Gary dan rekan-rekan satu timnya hampir tak memiliki kehidupan sosial yang normal. Mereka sudah terdikte oleh banyak pengalaman untuk tidak terlalu dekat pada siapapun. Demi keamanan bersama. Dikhawatirkan misi-misi berbahaya bisa mengikuti sampai ke rumah dan melukai orang-orang terdekat.
Anggota tim Gary jarang yang punya pasangan permanen. Jika ada pun, sang istri tak akan diberi tahu pekerjaan asli si suami. Lebih baik seperti itu. Daripada mereka harus cemas setiap kali melepas pasangannya pergi bertugas, lebih baik mereka disamarkan menjadi karyawan biasa atau pekerjaan lain yang tidak mengundang tanya.
Gary hanya bisa pulang ke rumah orangtuanya beberapa kali. Itu pun ketika ibunya sakit keras lalu meninggal dunia, yang tak lama kemudian disusul oleh ayahnya satu tahun kemudian. Alasan untuk pulang semakin tipis. Ia menghabiskan waktu dari satu tugas ke tugas lain. Membuatnya semakin terasing dari dunia warga normal, kecuali dunia militernya yang kaku.
Doktrin pasukan khusus begitu dalam masuk ke jiwanya. Saat itu hidupnya hanya untuk mengabdi pada tugas apapun yang diembankan padanya. Ide untuk hidup normal berumah tangga dengan seorang wanita sudah terhapus dalam deretan prioritasnya. Pergaulannya dengan wanita hanya sebatas kesenangan tanpa perasaan. Wanita adalah hiburan sesaat di masa liburan yang hampir tak dimilikinya. Tidak ada gunanya serius dengan satu wanita tertentu yang hanya akan mengganggu konsentrasinya.
Pada tahun ke sebelas masa tugasnya, ia dan timnya mendapat pukulan keras. Operasi penangkapan gembong narkoba yang juga menguasai perdagangan senjata ilegal antar negara, tidak berjalan lancar. Itu adalah operasi tersulit dengan musuh terkejam dan terlicik yang pernah ditemuinya. Seperempat peleton tewas, dan yang lain mulai mengalami teror bahkan pembunuhan di luar jam tugas.
Gary sempat berduel langsung dan menangkap si bos besar sebelum penjahat itu meloloskan diri dengan bantuan kaki tangannya.
"Tunggu waktu saja sampai satu per satu anggota peleton brengsekmu kuhabisi seperti kalian, terutama kau, yang paling banyak menghabisi anak buahku!" Gembong kriminal dunia itu sempat mengancam Gary sebelum menghilang tanpa jejak.
Ancaman yang jadi nyata karena Gary melihat rekannya satu per satu tewas dengan sebab yang mencurigakan.
Sang Jenderal segera mengambil tindakan dengan membekukan untuk waktu tak terbatas tugas pasukan khusus untuk misi penangkapan gembong narkoba itu, dan melimpahkan pada pasukan lain yang telah siap sedia demi mengamankan yang tersisa dari anggota terpilihnya. Mereka disebar ke tempat yang berbeda untuk memutus jejak dan menghentikan korban jiwa.
Gary yang pantang mundur masih ingin terus mengejar bandar narkoba itu, tapi atasannya memerintahkan untuk tetap di luar jangkauan. Bagi prajurit sejati, perintah adalah perintah. Maka sambil menunggu penugasan kembali, ia pergi berkeliling dunia berganti-ganti pekerjaan sambil menyamar.
Sampai sahabat kecilnya Jack memintanya untuk pulang.
Kemarau panjang menyebabkan kebakaran besar di kampung halamannya. Korban berjatuhan. Ladang dan rumah Jack habis terbakar. Istri Jack meninggal dunia ketika berusaha menyelamatkan anak mereka dari api yang menyambar cepat. Kondisi Jack pun tak kalah mengenaskan. Anak itu selamat meskipun luka bakar parah pada punggungnya.
"Tolong jaga Anna. Aku tidak punya keluarga lagi. Kaulah satu-satunya sahabat yang bisa kupercaya."
Jack dulu memaksa Gary datang pada saat kelahiran Anna, meskipun hanya beberapa jam saja. Jack ingin sahabatnya itu punya kaitan perasaan akan kelembutan dan kasih sayang di luar dunia militernya yang keras. Ia melihat bagaimana sahabatnya yang dulu ekspresif dan banyak tertawa, perlahan tapi pasti menjadi seperti robot bernyawa yang bergerak atas dasar perintah belaka.
Foto-foto Anna rutin ia kirimkan pada Gary. Dan ketika si gadis cilik yang mulai terlihat sangat cerdas melebihi usianya itu belajar bicara, Gary sering mengajaknya video call. Entah bagaimana Gary jatuh sayang pada gadis cilik itu. Dialah benang penghubung antara dunia keras Gary dan dunia biasa jutaan orang yang penuh liku yang tidak ingin didalaminya. Hanya Anna dan demi Anna saja ia bersedia turun dari benteng pertahanannya. Anna-lah the most special girl yang sering ia pamerkan pada rekan-rekannya dan mereka tak pernah mengira si gadis spesial baru berusia balita.
Ketika Jack juga tak terselamatkan lagi, Gary resmi menjadi 'Papa Gary', panggilan yang selalu diucapkan si gadis dua tahun bila mereka berteleponan. Dan demi Anna, ia sadar tak akan bisa terus hidup dari tugas ke tugas lainnya. Ia tak bisa meninggalkannya karena ia yakin fokusnya telah berubah.
"Stay low," pesan atasannya kepada salah satu anggotanya yang paling andal itu. "Penjahat itu masih berkeliaran."
"Siap, Pak. Pasti." Gary memberi hormat untuk yang terakhir kali dengan mantap.
"Dan jika suatu saat kau lupa bahwa kau pernah minta resign, kami mungkin masih bisa mempertimbangkanmu kembali. Kau akan selalu diterima kembali selama aku masih di sini. Anggap saja kau sedang mengambil cuti yang sangat panjang."
"Siap, Pak. Terima kasih." Bukan hal mudah meninggalkan kehidupan yang sudah mendarah daging selama bertahun-tahun, tapi wajah manis Anna yang jadi sering dihiasi mendung karena kehilangan orangtua di usia semuda itu, ditambah penyembuhan panjang dari luka bakar di punggungnya yang jelas sangat menyakitkan, membuat Gary mantap menatap cahaya baru yang bersinar di ufuk langit cerah. Langit yang akan menjadi payung dirinya menjadi warga biasa. Gary mencoba tersenyum walau ia yakin tak akan terlihat bagus di wajahnya yang kaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments