best friends forever

Matahari menyapa semua mahluk hidup dengan hangat sinarnya.

Kelas mulai ramai Manda menghela napasnya.

"Hmm... Nai masuk enggak yah?"

Dari kemarin Manda khawatir dengan ke adaan Nai dan ingin sekali tahu kenapa Nai tidak memberi tahukan ke adaannya yang sedang sakit.

"Efan!"

Manda melambaikan tanganya ketika melihat Efan yang mulai memasuki kelas, mendengar namanya di panggil Efan hanya menunjukan senyumnya ke arah Manda.

"Fan,Nai masuk?"

"Nai.?? Enggak tau?"

Efan meletakan tasnya di meja kemudian duduk di kursinya.

"Loh kok enggak tau sih"

"Gue nggak jemput"

Jawab Efan dengan datarnya membuat Manda berfikiran kalau mereka sedang marahan.

Tak berapa lama Nai memasuki kelas dengan wajah agak pucat

"Hai,Nai udah sembuh?"

"Ya"

Jawab Nai seadanya sambil melangkah ke tempat duduknya

"Kalau tau elo masuk gue jemput"

"Nggak usah"

Ucap Nai saat meletakan tasnya,

Suara pelan Nai seperti acuh dengan rasa penasaran Manda memberanikan diri untuk bertanya.

"Kalian kenapa?"

"Tau tuh si Nai"

"Apa sih"

Nai sepertinya sedang nggak mood atau kepalanya masih pusing jadi gampang emosi.

"Gue enggak ikutan"

Ucap Manda cuma bisa menjadi penonton setia mereka.

"Oh ya Nai ko elo nggak-"

"Gue nggak mau elo kawatir.."

Manda belum menyelesaikan ucapannya namun sudah di potong Nai, Manda hanya membulatkan bibirnya

......***....

Pelajaran olahraga

Semua anak berkumpul dilapangan basket. Karena ini pelajaran kedua dan berada diluar ruangan Nai yang baru sembuh jadi Nai tidak ikut namun duduk di bangku bawah pohon yang berada di sisi lapangan kanan lapangan sambil melihat dari jauh apa yang sedang di ajarkan.

"Ok anak-anak,Kita mulai pelajaran nya"

Semua anak memulai pemanasan dan melihat dengan jelas apa yang di contohkan

"Anak-anak ayo kalian coba!!"

Semua langsung menggabil bola basket satu bola dua orang semua sedang sibuk dengan si kulit orange. Manda yang dari kecil di ajarin main basket oleh kakaknya asik men-dribble bola karena bosan manda berlari sambil men-dribble si kulit orange dan shoot! Bola masuk melewati ring.

"Wow  Keren...!!!"

Seru riuh menggema di lapangan

tidak heran kalau Manda tergabung di tim basket inti sekolah.

"Manda Bapak kasih kamu nilai A kamu boleh istirahat"

"Makasih pak"

Manda berlari mendekati sahabatnya yang sedang asyik sendiri setelah mengerjakan soal yang di berikan oleh Pak Ifan guru olahraga.

  Seperginya Manda anak-anak disana ingin mencoba memasukkan si kult orange ke ring,Efan sepertinya sudah bosan

langsung berlari dan men-dribele bola dan melempar bola tepat ke ring dengan posisinya yang di tengah lapangan membuat yang lain kagum.

Prok...prok...prok...

Tepuk tangan dari semua anak-anak yang disana membuat Efan heran sendiri padahal dia cuma bermain sendiri dan tidak ada lawanya.

"Efan,Kemampun mu sungguh bisa di perhitungkan nanti sore kamu ikut pemilihan kapten basket inti yah!"

"Baik pak"

Efan merasa senang setelah mendengar ucapan Pak Ifan dan memilih untuk menghampiri kekasihnya dan temannya yang sedang asyik mengobrol.

...........

Manda mendekati Nai yang sedang asyik memainkan ponselnya.

"Woy lagi apa?"

Tanya Manda saat sudah di dekat Nai, Nai menjawab tanpa memalingkan pandangannya dari layar ponsel.

"Biasa twiter,oh ya nih buat elo.."

"Thank"

Manda menerima soft drink dari

Nai dan meminumnya sampai tiga tegukan.

"Tumben bentar"

"ya, gue nggak tega lihat elo sendirian kayak orang hilang"

Sejurus kemudian Nai menjitak mulus kepala Manda dan membuat Manda meringis kesakitan.

"Tapi by the way kenapa elo selalu nggak ikut kalau materi pelajarannya basket?"

"Oh itu, elo udah tau jawabannya"

"Terserah elo lah"

Pasrah Manda dari dulu Manda menanyakan itu tapi Nai tidak mau memberi tau kan alasannya dan selalu bilang"belum waktunya".

  Efan berlari mendekati Nai dan Manda serta melihat minuman yang terlihat menyegarkan di tenggorokan.

"Witss,Mau donk.."

"Nih"

Nai langsung memberikan minuman ke Efan dan langsung di minumnya sampai setengah botol.

"Nai"

"Apa?"

"Gue boleh tanya sesuatu sama elo?"

"Mau tanya apa??"

"Sorry nih gue denger-denger elo kalau basket selalu nggak ikut kenapa..?"

"Percuma Fan, elo nanya sama nih bocah gue aja selalu nanya tapi nggak pernah di jawab"

Bukan  Nai yang menjawab tapi Manda, sedangkan Nai hanya tersenyum.

"Beneran?"

"Ia"

  Nai melihat mereka berdua yang menatapnya sebal karena ulahnya, tapi belum saatnya mereka tau apa alasannya dan berjanji akan menjaga mereka berdua yang selalu melindunginya. Tak lama Pak Ifan datang menghampiri mereka berdua.

"Nai, kamu sudah selesai mengerjakannya?"

"Sudah Pak, ini"

Nai menyerahkan bukunya ya sebagai ganti tidak turun ke lapangan.

"Saya cek dulu yah"

  Pak Ifan mengecek jawaban Nai,   saat mengoreksi jawaban Nai terbesit di pikirannya untuk menanyakan sesuatu ke Nai, mungkin dari dulu ia ingin menanyakan.

"Nai kenapa kamu tidak ikut pelajaran saya kalau materinya basket?"

Sejurus kemudian Efan dan Manda tertawa dan membuat Pak Ifan terheran dengan kelakuan dua muridnya ini.

"Apa ada yang lucu?"

"Oh itu pak pertanyaan bapak sama seperti mereka tanyakan ke saya"

Nai melirik sahabat dan pacarnya dan yang dilirik hanya menunjukan senyuman khasnya.

"Baiklah Nai bakal jawab, dulu waktu SMP Nai pernah kena pantulan bola dari papan ring basket tepat kena hidung dan mimisan, karena itu Nai nggak mau nyentuh bola basket"

"Jadi gitu ceritanya, ya sudah Bapak tidak akan memaksamu ikut praktek basket, toh kamu juga bisa yang lain ya sudah Bapak pergi dulu"

"Terimakasih Pak"

  Namun di dalam hati Nai mengatakan sesuatu" maaf semua aku bohong, mungkin nanti aku akan jujur"

"Jadi itu alasannya"

Ucap Efan sambil mengangguk-anggukan kepalanya sekarang di benak Manda sudah tidak penasaran lagi.

"Kantin yuk"

Ajak Manda yang sudah merasakan cacing-cacing di perutnya ini sudah demo ingin makan.

"Ayo"

........

Mereka bertiga asik makanan kesukaan mereka Efan memesan pasta,Manda memesan nasi goreng sedangkan Nai memesan wafel yang diatasnya di beri es krim rasa vanila

"Eh... Gue mau ikut seleksi kapten basket inti nih doa-in yah..."

Efan memonta doa ke pada ke gua gadis manis di depannya ini

"Pasti dong..."

Manda dengan semangatnya menjawab.

"Oh ya kapan...??"

Tanya Nai ke Efan

"Nanti sore Nai.."

"Mmmmm Gue boleh lihat nggak ...???"

Tanya Nai yang ingin sekali melihat Efan bermain basket namun sepertinya Efan tidak meng-izinkan.

"sayang mending nggak usah soalnya pasti sampai malem

Mending elo main ke mall sama Manda, Elo mau kan memenin Nai..?"

"Gue sih mau-mau aja tapi Nai nya mau nggak..?"

Manda dan Efan melihat Nai yang nampak sedang berpikir

"Ya udah gue mau..."

.......****.....

Jam dinding berdetak pelajaran terakhir hampir habis tak lama bel pun berbunyi.

"Oke anak-anak tutup buku kalian kita ketemu besok selamat siang..."

"Selamat siang bu..."

   Mereka bertiga sekarang berada di parkiran sekolah

"Ayo gue anterin kalian ke mall..."

"Ayo..."

Perjalanan mereka diiringi dengan tawa walau tadi macet agak lama tapi serasa menyenangkan kalau suasananya menyenangkan seperti ini dan tak terasa sudah sampai parkiran mall.

"Udah sampai..."

"Elo mau ikut nggak..?"

Tawar Manda ke Efan namun langsung di tolak Efan.

"Nggak..."

Jawab Efan datar namun Nai yang duduk di sebelah Efan terus memandangi Efan dengan tatapan memohon dan sesekali berkedip,Efan yang melihat nya jadi tidak tega yah mana ada yang bisa tahan dengan tatapan mata bulat mengkilat Nai.

"Ya udah gue ikut,Tapi cuma sebentar..."

Senyum Nai langsung mereka di bibir merahnya setelah mendengar ucapan Efan.

"Ya sip makasih..."

Mereka pun memasuki mall dan seperti biasa Nai menarik tangan Efan dan Manda, mereka berdua pasrah di tarik oleh si anak tk. Yah didepan orang lain Nai seperti gadis biasa namun didepan mereka berdua Nai menjadi sosok anak tk yang begitu lucu dan menggemaskan.

"Bisa main ini nggak.."

Tanya Nai ke pada mereka berdua saat sudah di depan mesin capit boneka

"Bisa ntar gue beli koin nya, Kalian mau...??"

Tanya Efan ke Nai dan Manda.

"Gue sih nggak mau.."

"Nai..?"

"Gue mau..!"

Jawab Nai dengan antusias membuat Efan tersenyum sebelum pergi membeli koin Efan mengacak-acak sekilas poni Nai.

"Nih.."

Efan memberikan dua koin ke Nai.

"Makasih,Siapa dulu...?"

"Gue duluan yah.."

Efan mulai memasukan koin dan menggerakan tuas nya mencari boneka yang pas namun saat mau mengangkatnya bonekanya terlepas,Efan pun mencoba lagi dan percobaan kedua dia berhasil mendapatkan

Boneka beruang.

"Akhirnya dapet bonekanya nih.."

Efan memberikan boneka nya ke Nai."

"Pegang dulu,aku mau coba.."

Nai memasukan koin dan menggerakkan tuasnya dan....

Nai dapat dua boneka sekaligus.

"Wow Keren..."

Mereka kagum dengan fokus Nai, Nai menggambil bonekanya dan yang satu untuk Manda

"Nih..."

"Buat gue..?"

"Ya Dan.."

Nai menukar boneka Efan dan bonekanya

Efan dan Manda hanya terkekeh melihat tingkah Nai

"udah yuk kita beli es krim aja.."

Ajak Nai dan di angguki Manda.

"Oke, Tapi sehabis itu gue harus ke sekolah.."

"Iya Fan.."

.......****.....

Efan sudah pergi 15menit yang lalu mereka berdua sedang asik melihat orang yang dari tadi lewat depan mereka

"Nai,Gue mau ngomong jujur sama elo mungkin dari awal gue temenan sama elo..."

Ucap manda memecah keheningan membuat Nai menoleh ke arah Manda

"Apa..?"

"Jujur gue iri sama elo, lo punya semuanya apa pun yang elo mau pasti di turuti dan elo punya pacar seperti Efan yang sayang sama elo.."

"Sepertinya elo nggak tau apa-apa Da Semua yang elo lihat dan apa yang gue lihat itu berbeda..."

"Maksud elo apa...???"

"Gue yang iri sama elo Da  Jika gue bisa milih gue mau jadi orang biasa yang punya keluarnga yang selalu ada buat gue dan semua yang gue milikin itu butuh penggorbana besar gue selalu sendiri dirumah papa jarang pulang yah mama juga ada butik yang butuh perhatian nya, So gue iri sama elo, lo punya semua yang nggak gue miliki Da barang itu bisa di cari tapi kasih sayang orang tua itu yang penting Da Dan gue berharap banyak sama Elo dan Efan..."

Sedetik itu Manda langsung memeluk Nai dengan eratnya ternyata Nai yang terkesan selalu ceria juga punya benannya sendiri

"Gue selalu ada buat elo Nai..."

"Makasih Da..."

Mereka pun melepas kan pelukan mereka

"Oh ya Da gue sebenarnya anggap lo kakak gue nggak pa-pa kan..."

"Iya nggak pa-pa kok, elo juga sahabat terbaik gue dan gue bakal jagain elo kok..."

"Makasih Da, gue beruntung banget punya sahabat kaya elo.."

"Gue juga Nai,elo selalu baik sama gue.."

Mereka berpegangan tangan dan berucap janji

"Kita akan selalu bersama..."

Ucap Nai dan di teruskan oleh Manda.

"Dalam suka mau pun duka..."

Meraka tertawa mendengar audio mall yang seakan mengerti mereka

"Jangan ragu kepadaku

Ku siap mendengar curhatmu

I'll be there for you

Anything for you

Setia berjalan bersamamu

Setia....setia...

Setia di dalam duka

Setia di dalam suka

Setia...setia...

Ku selalu jadi teman mu

Teman mu yang selalu

Setia...

.......**....

Terpopuler

Comments

Daviano Aditya Putra Pehung

Daviano Aditya Putra Pehung

lnjut lgi...msih pnsaran...

2021-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!