...07.00 PM ...
Suara pantulan bola basket masih terdengar di lapangan in door suasana semakin memanas
Walaupun permainanya satu lawan satu tapi ini penentuan yang sangat penting untuk kejayaan tim basket bintang
yah Efan dan Reyhan sama-sama ingin menjadi kapten tim basket inti, dan waktu tinggal beberapa menit lagi dan skor seri. Kemampuan mereka seimbang hanya butuh satu angka dan salah satu dari mereka yang terpilih.
Di samping itu para anggota basket yang lain menonton permainan mereka. Dan termasuk kapten basket yang lama ,dia melihat dengan tatapa entah apa maknanya.
Efan mulai kelelahan dilihatnya Reyhan terpikir di benaknya kalau Reyhan sangatlah kuat skil basketnya yang di atas rata-rata
Pembawaan yang sangat tenang membuat gerakan nya tidak bisa ditebak
Mereka saling berhadapan bola ada ditangan Reyhan,Efan terfokus akan bola yang dikuasai Reyhan pikiran Efan mulai kacau memikirkan bagai mana merebut bola dari tangan Reyhan seakan bola itu tidak mau lepas darinya.
Reyhan yang menyadari kalau Efan mulai tidak fokus Reyhan memainkan bolanya sambil melihatnya dengan remeh.
Efan mulai kalap dan hampir menyerah karena diakui nya Reyhan sangatlah lebih darinya, namun disaat terakhir Efan teringat kata-kata Nai waktu di mall " harus tenang , lihat celah nya dan menyerang intinya elo harus tenang " suara Nai selalu membuatnya tenang
"Harus tenang yah..."
Efan berusaha menghadan Reyhan dia mengawasi setiap gerakan Reyhan sepetinya melakukan kesalahan dan Efan langsung merebut bola dari Reyhan dan berlari sambil men-dribble bola menuju ring dan...
..........
"Sepertinya Reyhan yang bakal gantiin posisi elo deh...."
"Waktu masih berjalan kita lihat saja..."
Semua mata terfokus dan berharap - harap cemas guru yang menonton ikut terbawa suasana
Semua bersorak ketika Efan merebut bola dari Reyhan dan SHOOT...
Sebelum waktu berakhir Efan berhasil mencetak angka kemenangan nya dan Efan terduduk lemas senyum kemenangan terukir di bibirnya
Semua orang berdiri dan suara tepuk tangan terdengar di penjuru ruangan. Yah pertarungan yang sengit berhasil dimenangkan oleh Efan
Rayhan menghampiri Efan dan membantu nya berdiri
"Wow permainan yang bagus..."
Sambil menggulurkan tangan nya ke Efan membantunya berdiri.
"Thanks.."
Efan meraih tangan Reyhan dan berdiri.
Semua nya menuju Efan memberikan selamat dan kapten basket yang lama memberikan kaos resmi tim basket inti bintang dengan nomor punggung 20 ke Efan dan Efan pun menerimanya dan memakainya.
"Elo hebat.."
"Thanks.."
Mereka pun bersalaman, guru yang melihat itu merasa kalau ke duanya bisa memajukan tim basket SMA Bintang.
"Dan gue mau nitip pesan sama elo..."
"Apa kak...??"
"Ini awal dari tanggung jawab elo gue berharap diposisi elo yang sekarang ini elo harus membimbing mereka, jangan sombong dan jadikan Bintang terus bersinar...!!!"
"Siap kak..."
Anggota basket bergantian memberikan selamat dan kakak kelas ( MOST WANTED)meninggal kan lapangan.
"Kita lihat kemampuan dia kedepan..."
"Oke.."
........***.....
08.00 pm minimarket
Seorang gadis tenggah memilih-milih snack untuk nya dan kakaknya saking asiknya dia tidak tau kalau ada orang dibelakangnya saat dia mau berbalik dia menabrak orang itu barang belanjaan mereka jatuh berserakan di lantai
"Aduh Eh, sorry..sorry gue nggak sengaja..."
" ia nggak pa-pa..."
Mereka memumut barang belanjaan mereka.
"Maaf yah gue nggak sengaja..."
Ucap Manda sekali lagi ia melihat siapa yang ditabraknya
"Efan.."
"Eh.. Elo Da.."
"Elo baru pulang...??? Gimana tadi??"
"Ia nih.... Mmmm gue berhasil dapatin posisi itu Da..."
"Wow keren,Ajarin gue basket dong gue juga mau jadi kapten basket juga...."
"Elo ada-ada saja kan elo udah jago mainnya..."
"Fan kemampuan gue nggak seberapa dibanding elo...
Fan... Pleaseeee.."
Manda menyatukan tangan memohon, Efan yang tak tega pun mengiyakannya.
"Ia Dan karena gue bisa jadi kapten basket inti gue bayarin elo..."
Efan langsung menggambil keranjang balanjaan manda
"Enggak usah beneran.."
"Da Udah nurut...!"
Manda menggikuti Efan menuju kasir.
"Mba Ini dipisah yah kantong nya..."
"Baik.."
Sembari menunggu Efan membuka pembicaraan
"Da gue anter elo pulang yah.?"
"Eg nggak usah gue bawa motor..."
Tolak Manda halus
"Ini mas total nya 256ribu.."
"Ini mba uangnya..."
"Terimakasih...."
Efan menggambil kantong belanja, dan menyerah kan belanjaan Manda
"Thanks Fan.."
Mereka pun keluar minimarket
"Beneran nggak mau...?"
"Nggak Fan, gue bawa motor.."
Manda menuju motornya dan memberikan uang parkir
Efan tak percaya kalau Manda bisa mengendarai motor yang ia tahu kalau motor sport Manda itu keluaran terbaru yang paling cepat di kelasnya
"Fan gue duluan yah..."
Pamit Manda ke pada Efan.
"Hati-hati..!"
"Yah.."
Efan pun menuju mobilnya dan bergegas pulang.
......****.....
Seorang gadis manis sedang tiduran dan bermai dengan bonekanya sesekali ia melirik HP didekatnya.
"Efan kok belum sms yah..?"
Nai sedang menunggu kabar dari kekasihnya.dari tadi dia cemas sendiri. Tak berselang lama ada panggilan video dari Efan,Nai pun langsung memencet tombol hijau.
"Efan..."
"Hai Sayang belum tidur...??"
"Belum.Gimana tadi...???"
Terlihat jelas raut wajah Nai yang cemas namun Efan yang di cemaskannya malah terkekeh pelan
"Apa nya yang lucu...??"
"Nggak ada... Berkat doa dari elo gue jadi kapten basket... Makasih yah..."
"Fan..."
"Ia sayangku.. Apa...??"
"Udah makan....?"
"Mmmm belum Nai.."
"Makan dulu yah terus tidur elo pasti capek..."
Dengan tatapan teduh dan kata-kata yang tulus mampu menusuk hati Efan betapa beruntung nya dirinya punya kekasih seperti Nai yang tak banyak menuntut
"Ia sayang selamat malam...
I LOVE U.."
" I LOVE U TOO.."
......****.....
Mobil efan sudah berada di depan rumah nya dengan sekali tlakson pagar rumah otomstis langsunh terbuka lebarnya
"Efan baru pulang..."
"Mama...? Mama nungguin Efan...??"
"Ia mama khawatir..."
"Maafin Efan nggak kabarin mama..."
"Nggak pa-pa Nai udah telfon kamu ada pertandingan untung Nai tau kalau kamu sering lupa kasih kabar...."
Efan hanya tersenyum dan bersyukur memiliki kekasih yang perhatian seperti Nai.
"Ya sudah kamu mandi sanah mama buatin kamu makanan kesukaan mu..."
....****...kamar Efan....
Efan sudah kembali fres lagi di lihatnya ponsel namun tidak ada pesan dari Nai
"Kamu pasti lagi nungguin yah...?"
Efan pun segera menghubungi Nai dan tak butuh waktu lama Nai langsung menjawab panggilanya.
Beberapa menit kemudian ia mematikan telfonnya
"Di suruh makan... Biasanya gue yang sering nyuruh dia makan Nai gue sayang sama elo.. Lebih dari siapa pun...!!"
....****.....
Kabar terpilihnya Efan sudah menyebar kesemua murid, banyak yang penasaran dengan sosok Efan ditambah lagi kalau Efan mempunyai wajah tampan.
Membuat penasaran para kaum hawa.
PARKIRAN SEKOLAH....
Efan keluar dari mobil nya dan sepertinya menunggu seseorang,
Tak lama ada motor yang terparkir didepannya Efan pun tidak menghiraukannya.
"Hey Fan..."
"Eh elo Da...?? Kirain siapa.."
"Elo nunggu Nai...?"
Tanya Manda ke Efan
"Ia tapi kok lama padahal udah mau masuk.."
"Elo telefon gih....!!"
Suruh Manda ke Efan pun langsung mengambil ponselnya untuk menelfon Nai.
"Nai udah di kelas.."
"Ya udah kita cabut..!"
Mereka pun menuju kelas namun sepanjang entah mereka jadi pusat perhatian Efan dan Manda merasa risih dan heran sendiri
"Mereka kenapa...??"
Tanya Manda ke Efan
"Gue juga nggak tau..."
Jawab Efan seadanya dia juga tidak tahu kenapa mereka jadi pusat perhatian.
"Wah itu Efan..."
"Cakep banget...."
"Keren dan tampan banget..."
Efan dan Manda memasuki kelas
dan sudah di sambut oleh Erik di depan pintu.
"Wow... Fan sekarang elo jadi artis di sekolah deh..."
Kata erik sambil tersenyum jahil ke arah Efan, namun Efan seakan belum tahu akan maksud Erik.
"Maksud elo...??"
"Ya yang elo lihat..."
Efan hanya menghelanafas beratnya dan Manda menepuk-nepuk bahu Efan seperti menyuruhnya untuk bersabar Efan melirik Manda sekilas, Manda hanya nyengir kuda.
"Terserah elo.."
Efan menuju meja Nai, dan sendari tadi melihatnya entah apa yang di pikiran Nai saat ini
"Hai.."
"Kalian bareng..."
"Kita ketemu di parkiran tadi.."
Ucap Manda berharap Nai tidak berpikiran macam-macam.
"Oh.."
Pelajaran pertama di mulai ketika mau jam istirahat terdengar penggumuman di audio pojok kelas
"Perhatian semu murid hari ini jam pelajaran kedua sampai terakhir di tiadakan sebagai gantinya akan ada pertandingan perdana basket inti lama VS tim inti basket baru. Mohon untuk semua melihatnya dan tidak ada yang boleh pulang dulu Terimakasih..."
"Kalian sudah mendengarnya jadi bapak akhiri sampai disini.."
.....****.....
Lapangan basket
Semua sudah berkumpul di lapangan, sementata menunggu para pemain bersiap-siap tim pemandu sorak sedang melakukan formasi indah dan para anggotanya semua sangat lah cantik.
"Oke pasti kalian tidak sabar bukan...??"
Gemuruh sorak dan tepuk tangan di penjuru lapangan terdengar setelah ke tua OSIS memulai acara.
"Setelah tim basket putra bertanding akan di teruskan pertandingan tim basket putri,
Dan ini saatnya pertandingan persahabatan antar tim akan segera di mulai...!!"
Ke tua OSIS menepi ke pinggir lapangan mempersilahkan para pemain untuk pemanasan.
........
Di dekat lapangan Efan dan Reyhan sedang membahas taktik untuk menyerang dan bertahan di bidang ini Reyhan sangat lah tau kemampuan senior karena dia juga sudah lama bergabung dengan tim basket inti.
Efan mendengarkan dengan sesama dan dia harus memotifasi teman -teman nya nanti dan membuktikan kalau dia pantas jadi kapten basket.
"Oke sekarang elo sudah tau Sion itu yang paling berpengaruh, tapi kali ini dia tidak main kita harus manfaatin ke sempatan ini.."
"Loh kenapa Sion nggak main...??"
Efan terheran karena yang Efan tahu Sion adalah ketua tim yang lama dan Efan ingin sekali beradu di tengah lapangan dengan Sion namun Reyhan tahu kalau Sion tidak ikut untuk mengawasi permainan di luar lapangan.
"Karena dia mau ngawasin permainan kita dan tanpa Sion mereka tetep kuat jadi sama saja ada atau tanpa Sion..."
Mendengar itu Efan mendadak ragu akan ke mampuan yang di milikinya. Dari raut wajah Efan yang berubah Reyhan tahu kalau di hati Efan ada ke raguan.
"Gue.."
"Elo harus tunjukin semangat karena elo yang jadi panutan kita gue percaya sama elo..."
Potong Reyhan dengan tatapan kepercayaan dan harapan membuat Efan semangat.
"Ayo kita temui yang lain.."
Ajak Efan ke Reyhan untuk menemua anggota tim yang lain karena mereka pasti sudah menunggu.
"Ayo.."
Baru satu langkah berjalan ada suara gadis yang sangat di kenali memanggil salah satu dari mereka.
"Efan...!!"
Pemilik suara itu langsung berlari sedang kan Efan dan Reyhan tetap di sana menungu nya
"Ada apa..."
Sekarang Nai sudah di depan mereka Nai langsung meraih tangan kanan Efan dengan kedua tangannya digenggamnya tangan Efan dengan kuat seperti memberikan kekuatan untuk Efan. Senyum Efan terlihat di wajahnya perlakuan Nai membuat nya tenang.
"Gue nggak pa-pa kok doa-in gue ya sayang..."
"Pasti..."
Nai melepaskan tangan Efan. Efan mengacak-acak poni Nai dengan lembutnya mereka berdua seakan lupa kalau ada satu manusia yang sepertinya iri dengan ke mesraan mereka. Efan sepertinya ingin melanjutkan langkahnya namun lagi.
"Fan..."
Nai kembali mencegah Efan pergi dengan sabar Efan meladeni tingkah kekasihnya ini.
"Apa lagi sayang..?
"Elo harus fokus di babak pertama mereka akan biarin kalian mencetak angka dan melihat permainan kalian terus mereka akan menyerang dan enggak akan biarin kalian buat dapetin bola, Sion nggak main yang gantiin Ziel permainan mereka akan lebih berutal karena selama ini Sion yang meredam mereka semua
Jadi kalian harus fokus..."
Efan dan Reyhan tidak percaya apa yang dikatakan Nai. Bagaimana mungkin Nai bisa tau akan para senior yang sangat jago main basket.
"Hallo kalian denger nggak sih.."
Nai mengibas- ngibaskan kedua tangan nya di depan wajah kedua cowok tanpan ini.
"Ya kita dengar dengan jelas ada lagi.."
Efan masih sabar dengan Nai jujur Efan juga penasaran bagai mana Nai bisa tahu akan hal ini.
"Mereka itu sudah lama berlatih bersama dan mereka sudah seperti satu tubuh dan mereka bisa merubah taktik mereka dengan sekejap itu aja yang gue tahu.."
"Sepertinya elo tau banyak, padahal elo nggak bisa basket...?"
Tanya Reyhan ke Nai karena yang Reyhan tahu Nai tidak pernah satu kali pun bermain basket.
"Gue emang enggak bisa main tapi gue selalu melihat semua orang akan menunjukan siapa dirinya dan melepaskan beban di benaknya,itu yang gue lihat di tim Sion dan mereka ingin kalian seperti mereka dan melampaui mereka..."
"Tapi..."
"Itu jelas di sorot mata mereka.."
"Thanks gue baru paham selama ini.."
Ucap Reyhan ternyata selama ini Reyhan belum tahu semua akan tim yang selama ini jadi panutannya.
"Sayang kamu balik gih semangat in tim kita yah.."
"Pasti.."
Nai menuruti perintah Efan dan langsung berbalik meninggalkan Efan dan Reyhan.
......
"Tadi pacar elo...?"
Tanya Reyhan ke Efan, Reyhan merasa Efan itu cowok yang beruntung karena memiliki kekasih seperti Nai.
"Ia.."
Jawab Efan seadanya karena Efan tidak mau mengumbar kehidupan pribadinya.
"Naishilla..?beruntung banget elo..."
Ucap Reyhan dengan penuh tidak percayaan pantas saja Nai tidak pernah terlihat jalan sama cowok ternyata Nai sudah punya kekasih.
"Maksud nya..?"
"Dia gadis yang diperebutkan di kelas gue dia seperti malaikat..."
Ucap Reyhan jujur tapi sepertinya ucapan Reyhan membuat hati Efan sedikit terbakar tapi Efan memaklumi kalau ada orang lain selain dirinya yang mengagumi seorang Naishilla.
"Oh.."
Suara Efan terdengar datar tapi Reyhan tahu bahkan sangat tahu kalau cowok di sebelahnya ini sedang cemburu tapi di sembunyikan.
"Jangan marah Fan gue cu.."
"Nggak kok yang elo kata bener..."
Potong Efan cepat karena yang dikatakan Reyhan itu benar semua.
........
Lapangan basket menjadi semakin panas ketika Efan dan Ziel saling berhadapan untuk memperebutkan bola dari tangan wasit. Ketika pluit di bunyikan, bola itu melambung tinggi dan berhasil ditangkap oleh Ziel
Ziel berlari ke arah ring namun langkahnya diputus oleh tim Efan
Reyhan men-dribble bola sampe kering dan kembali melemparkan nya ke Efan. Bola itu pun masuk kedalam ring dengan cantik.
"Yeaaayyy!!!"
"Efan....!!"
Terdengar teriakan dari murid cewek yang meneriakan nama Efan, mereka terpesona oleh permainan dan ketampanan yang Efan miliki.
Skor 2-O tim Ziel masih belum melakukan perlawanan. Dan sepertinya tim Efan puas akan angka yang dia peroleh.sekarang sudah saatnya Ziel dan yang lainnya mulai memperlihatkan taringnya. Hawa panas semakin dirasakan oleh para pemain dan penonton. Ziel langsung merebut bola dari Efan dengan gerakan yang sangat lah cepat gerakan tipuan bola di lempar kesana-kemari membuat tim Efan kewalahan, Efan nenghadang laju Ziel ke ring namun saat sudah dekat Ziel melempar bolanya kebelakang tampa melihat siapa yang akan mendapatkannya. Bola itu langsung di tangkap oleh tim Ziel Dira dia langsung melempar bola, dan tidak diduga dengan jarak yang jauh bola itu melambung dan masuk kering
"Wow...Dira...!!"
Anak-anak bersorak sekarang tim Ziel lebih unggul satu poin, sekali serang mereka bisa mendapat tiga poin.
Efan di hampiri Reyhan
"Sepertinya yang di katakan Nai bener..."
Efan mencari sosok Nai. Efan melihat Nai berharap dia melihatnya.
Nai yang dilihat Efan memberika senyum terbaiknya memberikan ketenangan untuk Efan.
Mereka saling menyerang namun tim Ziel tidak mengizinkan bola direbut oleh tim Efan, satu poin didapat kan oleh tim Ziel
waktu tinggal beberapa menit lagi. Kedudukan sekarang 2-4 kalau seperti ini terus tim Efan akan kalah
Efan dan Ziel saling berhadapan tatapan Ziel yang membunuh membuat Efan sedikit ngeri akan sorot matanya. Sedangkan bola ada di tangan Ziel.
"Efan,lo bisa. Pasti bisa,percaya sama gue" batin Nai sambil memperhatikan gerakan Efan yang mulai lengah. Seperti sebuah getaran suara Nai tiba-tiba menyapa telinga Efan. Efan langsung merebut bola dari Ziel saat Ziel lengah. Dan dengan gesit Efan lantas berlari melewati tim lawan sesekali Efan melakukan gerakan tipun Efan melirik waktu yang ada di pinggir lapangan lantas melemparkan bola itu asal. Tiba-tiba kakinya melemas
"Yeaaayyy"
"Efan...!!"
Pemuda itu mendongak dan mendapati bola yang ia lemparkan tadi memantul ke arahnya. Ia berhasil mencetak angka untuk timnya,bukan hanya satu point tapi three point
Pemuda itu tersenyum
"Oke kali memangpantas jadi kebanggan SMA BINYANG...!!!"
Suara Sion terdengar di penjuru lapangan di sertai sorak gembira Efan dan yang lain bernafas lega karena kemampuan mereka diakui para most wanted.
Mereka di hampiri para most wanted dan memberikan selamat dan mengakui kehebatan mereka.
.....
Sekarang giliran tim basket putri
Manda yang bergabung di tim inti putri bersiap
"Doa-in gue yah Nai..."
"Ia Da pasti..."
Tidak kalah seru dari permainan tadi semua memberikan dukungan untuk mereka
Waktu terus berjalan skor mereka punseri. Dimenit-menit terakhir belum ada yang menambah poin pertandingan berakhir dengan tidak ada yang kalah dan menang
"Oke kita sudah melihat permainan yang sangat bagus dan terimakasih karena kalian mau untuk menonton dan sekarang kalian boleh pulang..."
Semua nya langsung kekelas untuk menggambil tas mereka.
Nai menghampiri Efan tangan nya membawa kantong plastik berisi minuman untuk mereka semua.
"Kalian pasti haus.."
Nai membagi kan minuman dan langsung di minum mereka sampai habis Nai tahu mereka semua ke lelahan
"Pasti cepek.."
"Yah,Oh ya thanks buat informasi elo tadi itu sangat berguna..."
Ucap Reyhan ke Nai,Nai cuma membalas dengan senyuman.
"Nai elo nggak sama Manda....?"
Tanya Efan tapi Nai cuma menggelengkan kepalanya pelan.
"Saat ini dia hanya ingin sendiri,Elo lihat kan permainan tadi..."
"Yah..."
"Manda hebat dia bisa mencetak angka,kenapa dia nggak kepilih jadi kaptenya padahal skil nya bagus..."
Ujar Reyhan dan di anguki oleh yang lain.
"Jadi kapten bukan harus yang bisa cetak poin tapi yang bisa jadi panutan yang lain..."
"Maksud elo....?"
Tanya Reyhan heran pada hal Nai itu kan temannya Manda dan wajarnya Nai meng-iyakan perkataan Reyhan.
"Ada perbedaan kalian dengan tim basket putri.."
"Beda....?"
"Yah,Kalian lebih bisa mengendalikan emosi di tim basket putri yang sekarang mereka saling bersaing menonjolkan kemampuan diri mereka sendiri,Permainan tadi harusnya dimenangkan tim yang lama tapi mereka sadar kalau yang sekarang itu tidak mau kalah jadi mereka membuat nilai seri...."
Semua yang di sana mendengar dengan tatapan tidak percaya Nai gadis yang tidak pernah bersentuhan dengan bola basket mengatakan semua itu"
"Jangan heran kalau Nai bisa mengetahuinya karena itu jelas terlihat..."
Sion tiba-tiba saja muncul menghampiri mereka dan pastinya membuat yang di sana terkejut
"Kak Sion.."
Ucap mereka semua
"Kalian ternyata belum sadar tentang apa yang diinginkan sekolah ini.... Ya yang di katakan Nai itu semua benar terkadang apa yang kita rasakan dengan yang menonton pertandingan kita itu berbeda jadi tingkatkan kemampuan kalian...."
Ucapan Sion membakar semangat mereka.
"Baik kak.."
Sion melirik Nai dan memberanikan diri untuk bertanya ke Nai
"Nai.."
"Hmmm.."
"Kerja bagus kenapa elo nggak motifasi tim putri...?"
"Gue troma nanti gue di terkam sama mereka.."
"Ya sudah gue nggak bakal maksa elo, oke gue cabut permainan kalian bagus.."
Sion pergi meninggalkan mereka semua.
"Troma...?"
"Udah gue bilang mereka hanya percaya pada diri mereka sendiri..."
"Yaudah elo motifasi kita aja.."
Ucap Reyhan dan di angguki oleh yang lain kecuali Efan yang sepertinya tidak setuju.
"Boleh.."
"Tapi ada catatannya...!!
Efan seperti tidak setuju akan Nai yang menjadi motifator mereka.
"Apa lagi Fan, dia kan udah terbukti Sion juga percaya sama dia..."
"Bukan dia tapi kalian..."
"Apa..?
Kompak mereka semua.
"Jangan ganggu pacar gue...!"
Ucap Efan dengan penuh penekanan.
"Elo jagain aja Kalau dia berpaling jangan salahin kita.."
Semua teman Efan langsung tertawa dan mendapat kan tatapan tak enak dari Efan
"Asem lu pada..!!Ayo Nai pulang..."
Efan menarik tangan Nai menjauh dari sana.
"Gue nggak akan berpaling dari elo kok Fan.."
Ucap Nai lembut dari lubuk hatinya paling dalam.
"Gue tau itu Nai..."
Efan melihat Nai yang ada di samping nya tatapan Nai lurus kedepan, sepanjang perjalanan menuju kelas tatapan tak enak semua gadis memandangi Nai. Nai bersikap biasa Efan semakin erat menggengam tangan Nai seperti menyuruh Nai untuk mempercepat langkah nya.
Efan memperlihat kan tatapan tajamnya seperti betkata " jangan usik dia" mereka pun menundukan kepalanya saat di tatap oleh Efan.
........
Kelas sudah kosong hanya ada tas Nai,Efan dan Manda.
Tapi Nai tidak tau dimana Manda sekarang...
/.......****....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Daviano Aditya Putra Pehung
manda...dia kyaknya bklan rebut efan...
2021-03-02
0