perfect love

Aroma tanah yang terkena air hujan menghipnotis semua orang merasa ketenangan jiwa.

Rintik hujan masih turun dari langit. Menenangkan hati dan pikiran, kita disini menikmati tetesan hujan yang turun.

Tangan Nai terjulur dan merasakan air hujan yang turun dari atas genting tempat berteduh ditaman.

Yah Nai di ajak Efan ke taman bunga sudah lama mereka disini menghabiskan waktu bersama dari bersenda gurau bermain kejar-kejaran dan makan permenkapas  dari toko dekat taman, namun sayang hujan menghentikan aktivitas mereka.

"Nai lagi ngapain??"

Efan menghampiri Nai yang asik sendiri,membuat Efan seperti di acuhkan.

"Nai..Hai.. Gue dicuekin lagi deh??"

Efan sekarang sudah ada disamping Nai,Nai masih asik bermain air hujan dengan kedua tangannya dia menggumpulkan air. Wajah cantik Nai dan senyum manis mampu membuat siapa saja terhipnotis. Efan hanya terdiam memandang Nai yang seperti anak TK yang lucu.

Lama Efan memandang Nai,air yang di tangan Nai sudah penuh diliriknya Efan yang sepertinya melamun dan...

Byurr....

Dengan jahilnya Nai menyiramkan air hujan ke wajah Efan sontak terkejut dengan yang dilakukan Nai dan Efan langsung mengelap air di wajahnya dengan tangan nya sedangkan Nai tertawa dengan keras...

Hahaha...

"Nai apa yang kau lakukan..." ujar Efan dengan gemas nya.

Nai cuma tersenyum sedangkan Efan mulai mengumpulkan air dengan cepat Efan membalas perbuatan Nai.

"Efan no...!!"

"Sinih.. kamu harus rasain juga gimana dinginnya air hujan!"

Efan berlari mengejar Nai yang sudah kabur duluan. Efan yang gemas langsung menangkap dan mengayunkan tubuh Nai.

Dibawah rintik hujan mereka saling bercanda menari dan saling berkejaran menikmati hujan yang seperti nyayian untuk mereka. Lama mereka tertawa dibawah derasnya hujan rasa dingin mulai terrasa di badan, tubuh Nai menggingil kedinginan

Melihat itu Efan langsung memeluk Nai dan mengajak Nai untuk pulang.

"Nai pulang yuk!"

"Ayo.."

Sepanjang perjalanan menuju mobil Nai terus menggosok-gosokkan bahunya menandakkan bahwa ia sangat kedinginan.

"Sayang kamu kenapa?"

Nai hanya menggeleng kan kepalanya sedetik itu Efan langsung membopong Nai, sontak Nai kaget dengan apa yang dilakukan Efan, tatapan Efan lurus kedepan dan sesekali memandang Nai yang tampak nyaman di bopongnya sedang kan Nai hanya tertunduk malu tangan Nai dikalungkan di leher Efan. Perjalanan menuju mobil cukup jauh namun Efan dengan sekuat tenaga membopong Nai.

....mobil Efan...

Efan dan Nai sudah berada di mobil Efan, Efan menggambil jaket yang ada di belakang kursi kemudi dipakaikannya jaket tersebut di tubuh Nai ia berharap jaket itu menghilangkan sedikit rasa dingin di badan Nai.

"Kamu nggak pa-pakan..?"

Sambil memakaikan jaketnya ke badan Nai

"Nggak kok, Jalanin aja mobil nya..."Suruh Nai dengan lembut

Efan pun menyalakan mesin mobilnya.

"Kita beli baju aja yah, Kamu sepertinya kedinginan gitu, Aku takut Kamu sakit"

"Fan I'm fine,Kita pulang yah..!"

Sembari memegang tangan Efan yang masih menyetir.

"Ia sayang.."

... Rumah Nai..

Mobil Efan sudah berada di depan rumah Nai dan hujan pun sudah berhenti. Mereka langsung masuk kedalam rumah dan disambut mama Nai dengan tatapan aneh.

"Nai pulang.."

"Kalian dari mana..?

Kok basah kuyup begitu..?

Bi..bibi tolong ambil kan handuk dua.."teriak Mama Nai dengan kencangnya

"Mah pelan kek suaranya...!!

Suara mama itu bisa buat rumah kita roboh...."canda Nai,Efan hanya tersenyum.

"Ini bu.."sambil memberikan handuk

"Nih pakek.."memberikan handuk kepada dua anak bandel ini yang sukanya main hujan- hujanan.

"Nai kamu mandi pake air hangat gih entar kamu sakit, kamu juga Efan kamu mandi di kamar mandi tamu entar Tante cariin baju sepupunya Nai..!"

"Ia Mah.."

"Ia Tante.."

Mereka berdua derjalan menuju kamar masing-masing.

"Mereka berdua habis dari mana..??"Gerutu mama Nai dalam hati

Nai dan Efan sama-sama membersihkan diri mereka. Efan yang selesai duluan langsung menuju ruang tengah, sedangkan Nai belum turun sedangkan Mama Nai sedang ada di dapur

"Hai Fan.. Sudah selesai..??"

"Udah Tante.."

"Bajunya cocok banget sama kamu.."

"Makasih Tante.."

"Nai belum turun..??"

"Belum.."

"Kamu mau teh hangat Fan..?"

"Boleh Tante.."

"Ya udah Tante buatin dulu yah.."

"Ia.."

Sambil menunggu Nai turun Efan dan mama Nai berbincang ria sambil menikmati secangkir teh dan tak lama Nai pun turun menghampiri mereka.

"Wah..mau dong..."

"Ini.."Mama Nai menuang kan teh untuk anaknya

"Makasih.."Nai duduk di sebelah Efan

"Nai,Papa katanya mau pulang.."

"Beneran Ma.. Kerjaan Papa sudah selesai..??"

"Mama juga tidak tahu.."

"Kapan..."

"Hari ini.."

"Hari ini beneran...??"

"Ia sayang.."

"Yes...!!!"

Melihat eksperesi Nai yang begitu senangnya membuat Efan ikut senang.

"Seneng banget kamu.."

"Ia dong Fan.."

Sejurus kemudian Nai menyandarkan kepalanya kebahu Efan, Efan pun tidak keberatan akan tindakkan kekasihnya itu lama kelamaan Efan merasakan bahunya semakin berat diliriknya Nai yang sudah terpejam Nai terlelap di pundak Efan.

"Wah Nai kayaknya kecapean..??"

"Ia Tante.."

"Nak Efan tolong pindahkan Nai kekamar yah.."

"Nggak usah Tan.."

"Ya udah Tante ambilin selimut.."

Lembut tangan Efan membelai wajah Nai,wajah tenang seperti bayi yang baru lahir membuat yang melihatnya merasa tenang

Mama Nai kembali dengan selimut di tangannya di selimuti nya tubuh anaknya yah sekalian dengan Efan.

"Kok Efan juga sih...?"

"Memangnya kamu nggak kedinginan...??"

"Ia sih Tan.."

Nai semakin terlelap Efan sesekali membelai rambut lembut rambut Nai.

"Ya sudah Tante mau masak dulu..."

....***...

Dua mobil mewah memasuki kediaman Nai.

3 orang masuk kedalam rumah besar dan mewah.

"Fred... Kok sepi rumahnya.."

Ujar wanita di tengah kedua laki-laki

"Ya.. Aku juga heran..."

"Pada hal anakku disini..."

Mereka pun keruang tenggah benar saja anak mereka ada di sana

"Efan..."

Efan terkejut dan menoleh kearah sumber suara.

"Mama..?Papa..?Om.."

"Kamu sedang jadi bantal anak om...??"

"Ah.. Om bisa aja..."

Mama Nai yang sudah selesai masak menuju ruang tenggah

"Mas sudah pulang..."

"Sayang... Anak kita sepertinya tidurnya lelap banget.."ucap Papa Nai yang memandang teduh wajah Nai yang masih terlelap.

"Ia dari tadi.."Mama Nai menatap orang tua Efan yang menatap anaknya yang sepertinya mengacuhkan mereka, Mama Nai memberanikan diri untuk bertanya kepada colon besannya.

"Kalian mau jemput Efan.."

"Ia mau kita kurung di rumah soal nya nggak pernah pulang.."

Jawab Papa Efan dengan sepontan dan di angguki oleh Istrinya yang berada di samping nya.

"Mama Papa apaan sih...?"

Kesal Efan kepada orang tuanya Wajahnya pun terlihat cemberut karena ulah kedua Orang tuanya.

"Sepertinya kita harus menikahkan mereka secepatnya..."Ucap Papa Nai dengan yakinnya dan disambut senyuman ke dua orang tua Efan namun Mama Nai sepertinya tidak setuju.

"Papa ini,mereka masih sekolah jangan aneh-aneh..!"

"Nggak kok Jeng ide bagus.."

Ucap Mama Efan dengan senyuman yang meyakinkan

"Kalian semua lagi ngomong apa sih..? Jangan berisik nanti Nai bangun...!!"

Kesal Efan kepada empat orang dewasa ini yang berbicara ngelantur ke mana-mana

"Ia Maaf.."

Ucap mereka semua.

Napas Nai terrasa panas di tangan kanan Efan yang sedang membenarkan selimut di bahu Nai karena khawatir Efan pun mengecek suhu tubuh Nai dengan menempelkan telapak tangannya ke dahi Nai

"Aaww Panas.."

"Kenapa Fan...?"

"Nai demam Tan.."

"Demam? Kamu bangunin Nai yah Tante ambil obat dulu.."

"Nai sayang bangun yah.."

Mama Efan duduk di sebelah Nai

membelai lembut kepala Nai,Efan menepuk-nepuk pipi Nai mencoba membangun kan Nai dan Tak lama mata Nai mulai membuka tapi...

"Aww Sakit..."

Nai memegangi kepalanya yang terasa pusing

"Sayang kamu tidak pa-pahkan.."

Ucap Mama Efan sambil mengelus rambut kepala Nai

Nai berusaha untuk membuka mata sepenuhnya

"Papa Om Tante kapan kalian datang...??"

Tanya Nai kepada tiga orang yang sedang tersenyum kearahnya.

"Udah lama,kamu tidurnya nyenyak banget jadi nggak tahu kalau kita datang.. Sayang badan kamu panas.."

Tangan Papa Nai menyentuh leher anaknya. Tak lama Mama Nai kembali dengan membawa obat penurun panas.

"Nai minum obat dulu yah..?"

"Nggak mau...!!"

Tolak Nai seperti anak kecil membuat orang yang di sana tersenyum.

"Biar cepat sembuh nggak mau sakit kan..?" bujuk Mama Efan membantu Mama Nai untuk merayu Nai untuk mau minum obat.

"Buka mulutnya... Aaaa..."Mama Nai menyodorkan sendok yang berisi obat ke Nai membuat

Nai dengan terpaksa meminum obat itu.

"Pahit!! Minum..."

"Ini..."Papa Nai memberikan segelas air putih ke anaknya.

"Emang pahit...?"

"Kamu mau cobain Fan..?"

Tawar Mama Nai ke Efan namun langsung di tolak oleh Efan.

"Nggak usah Tante..."

"Ayo kamu kan sama habis kehujanan... Nanti sakit terus siapa yang jagain Nai ...??"

"Ayo cobain...!!"

Mendengar ucapan Mama Nai dan kekasihnya membuat Efan dengan terpaksa Efan meminum obat itu.

"Ia.."

"Nih,Buka mulutnya.."

Saat obat itu masuk ke dalam mulutnya rasa pahit merasuk ke indra perasanya.

"Pahit....!!"

"Benerkan pahit.."

"Ia cantik..."

Efan mencubit pelan hidung Nai,membuat Nai tersenyum

"Nai.. Pindah ya ke kamar kasian Efan pasti capek..??"

Bujuk Papa Nai yang kepada putri cantiknya.

"Nggak kok om.."

Jawab Efan jujur ke pada Papa Nai.

"Fan,Nai lebih nyaman tidur di kamar,Om yang pindahin... Ayo sayang.."

Papa Nai dengan perlahan membopong anak kesayangannya perlahan menaiki anak tangga.

"Mending kita semua makan malam... Semua sudah di siap di meja makan..."

Ajak mama Nai ke pada orang tua Efan dan Efan.

.....

Papa Nai membaringkan tubuh Nai ke kasur dan menyelumutinya.

"Sayang kamu mau Papa temenin...??"

"Nggak usah Pa,Papa makan saja..!"

"Ya sudah.."

Papa Nai menuruti saja kemauan anaknya dan berjalan keluar kamar putrinya dan berjalan menuruni tangga menuju meja makan menghampiri yang lain.

"Pa,Nai..."

"Mama tanya aja sendiri..."

"Emang Mama mau tanya apa ke Papa...?

"Mama mau tanya Nai mau makan apa kan...."

"Ia sih... Papa makan gih..."

"Tante... Makanan buat Nai manah? Biar Efan antar ke Nai.."

"Nggak usah Fan biar nanti Tante yang bawain..."

"Ia.."

...... Kamar Nai...

Efan masuk kekamar Nai

"Loh kok belum habis...?"

Tanya Efan ke Mama Nai saat melihat nasi di piring yang di pegang Mama Nai masih utuh.

"Boro-boro habis Fan.... Sesuap aja enggak mau..."

"Kok gitu sih sayang....??? Makan yah... Sini Tan,Efan yang nyuapin..."

Efan mengambil piring di tangan Mama Nai, Mama Nai berdiri untuk mempersilahkan Efan duduk di tempatnya tadi.

"Nggak mau Fan...!!"

Tolak Nai langsung,membuat Efan tersenyum tipis.

"Dikit aja yah..?"

Nai hanya mengangguk pelan, Efan pun bersiap untuk menyuapi Nai. Nai terlihat dengan terpaksa mengunyah nasi di mulutnya dan baru tiga suapan perut Nai sudah terasa kenyang.

"Udah nggak mau..!"

"Fan jangan di paksa kamu pulang saja.... Biar tante yang jagain Nai..."

Ucap Mama Nai dengan lembutnya Efan pun menurut dan meletakan piring ke meja kecil di samping kasur Nai

"Ia Tante,Sayang cepat sembuh yah..."

Efan mencium kening Nai dan keluar kamar Nai. Seperginya Efan,Mama Nai menyuruh Nai untuk istirahat demam Nai juga sudah mulai menurun.

........

Dari tangga Efan sudah bisa melihat kedua orang tuanya yang sedang berbincang dengan Papa Nai.

"Fan ayo pulang..." Ajak Mama

Efan saat Efan sudah ada di depan mereka namun Efan tidak menjawabnya.

"Ma... Pa.."

"Kamu kenapa...?? Kamu mau minta izin buat jagain Nai..? Kamu nggak mau pulang...?"

Tanya Mama Efan Seperti bisa membaca pikirannya Efan cuma mengaruk tengkuk lehernya yang tak gatal dan menunjukan senyuman kikuknya. Melihat itu Mama Efan tersenyum ia tahu kalau perkataannya itu benar.

"Ya sudah Mama bolehin... Tapi emang di bolehin sama yang punya rumah...?"

Efan menatap Papa Nai dengan penuh harapan untuk di bolehkan luntuk menginap.

"Om...??"

"Ia boleh.."

"Ya sudah Mama sama Papa pulang dulu kamu jangan nakal..!"

"Ya Ma.."

Setelah kedua orang tuanya pergi Efan kembali ke kamar Nai

dan gadis manis itu sudah tertidur lelap di temani Mama ya yang sedang mengompres dahi Nai.

"Nai sudah tidur Tan...?"

Mendengar suara itu Mama Nai menoleh ke arah samping dan kaget melihat Efan belum pulang.

"Kamu belum pulang...?"

"Efan nginep di sini Tan... Boleh yah...?"

"Ya boleh tapi kamu tidur gih.! Tante aja yang jagain..."

"Tidur di sofa itu yah Tan...?"

Ucap Efan sambil menunjuk sofa di pojokan kamar Nai.

"Di bawah aja.! di kamar tamu lebih nyaman...!"

"Ia Tan..

Dengan terpaksa Efan menuruti kemauan Mama Nai walaupun dia sangat ingin menemani Nai.

......*****.....

07.00

"Selamat pagi.."

Nai membuka matanya perlahan dan dia kaget melihat siapa yang berdiri disamping kasurnya

"Efan kok elo disini.?"

"Ia.. Demam lo udah turun.." Sambil menyentuh dahi Nai

"Fan mending elo beranggkat sekolah..."

"Gue sudah izin.."

"Fan... Tapi..."

"Ya sudah gue pergi..."

Efan pergi meninggalkan Nai dan menutup pintu kamar Nai dengan kasar menimbulkan suara nyaring dari pintu.

"Apa dia marah....??"

.....07.30....

Lama Nai memfikirkan Efan dan berdoa semonga dia tidak marah. Suara langkah kaki dari luar seperti menuju kamar Nai

"Pasti itu Papa.."

Nai menutup matanya lagi dan tidak menghiraukan suara pintu yang di buka.

"Tidur lagi... Dasar putri tidur..."

Sosok itu langsung menghampiri Nai dan langsung membelai lembut puncak kepala Nai

"Bangun.. Tidur terus..."

Mendengar suara itu Nai langsung membuka matanya dan terkejut melihat siapa yang sedang tersenyum kearahnya.

"Efan..?"

"Ya... Walaupun Kamu ngusir Aku sejuta kali pun Aku tetap menemui mu And ini untuk Ratu ku"

Efan memberikan buket bunga dan boneka beruang yang ujurannya lumayan besar dan membuat Nai tersenyum senang.

"Wah... Makasih...."

"Cepat sembuh yah sayang...

Ucap Efan dengan lembutnya sambil mengacak-acak poni Nai

..... SEKOLAH...

Manda duduk sendiri dan bangku disebelah Erik pun kosong.

"Wah .. Sepertinya Efan lagi jagain Nai deh..."

"Kalo ia pasti so sweett baget, pengen deh punya pacar perhatian..." ucap Kelen sambil menak turunkan alisnya seperti sedang menggoda Manda.

"Kalian bicara apa sih...??"

"Udah Manda... Nai udah punya pacar sekarang tinggal Elo..."

"Udah terima aja tuh Hendera..."

"Ngaco elo..!!!"

......****......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!