Rose Second Life
Hai teman-teman pembaca, ini karya kedua saya di noveltoon. Mohon dukungan dari teman-teman semua untuk memberikan Vote dan Like👍 di setiap Episode.
Tentunya dukungan dari teman-teman akan membuat saya lebih bersemangat untuk lanjut menulis karya ini. Terima Kasih 💖
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Langit penuh bintang, angin bertiup dengan kencang di pinggir sebuah jurang yang berbatu tajam.
"Kenapa aku bisa ada di sini? Mulai dari mana kesalahan ini?" gumam seorang wanita.
"Wuuuussshhh...." angin kencang bertiup menerbangkan rambut wanita itu, terlihat bercak darah di wajahnya.
Dua orang laki-laki mengangkat tubuh seorang wanita kurus yang berpakaian biru muda, wanita itu berambut panjang dengan paras cantik yang menggoda. Noda darah di wajah dan pakaiannya terlihat menyedihkan.
"Lempar." perintah salah seorang laki-laki dengan penutup wajah.
Wanita itu di lemparkan ke dalam lautan yang entah berapa dalam.
"Kenapa aku harus mati dengan cara seperti ini?" batin Rose, wanita yang di lempar ke jurang dengan lautan luas di dasarnya.
"Plung..."
"Dingin ... Aku tidak bisa bernapas ... Apakah ini ... akhir dari hidupku?
"Saat itu ... Di hari laki-laki itu datang kerumah! Kalau saja saat itu aku tidak bertemu dengannya. Kalau saja saat itu aku tidak jatuh cinta padanya. Kalau aku membuat pilihan lain, apa akhir hidup ku akan berubah? Kalau iya, aku... tidak akan percaya pada cinta lagi."
Perlahan kesadaran ku menghilang dalam gelap malam dan dinginnya air lautan. Entah bagaimana, saat tersadar aku sudah kembali ke masa lalu. Tapi kali ini... Aku akan berjalan di jalur lain dan merubah akhir dari hidup ku!
Rose sedang memikirkan kejadian yang baru saja menimpanya. Dia menatap cermin, wajahnya tampak seperti saat ia berusia 18 tahun. "Benar-benar mustahil." pikirnya.
"Kak... Kak...!"
"Kak Rose!!!"
Rose kaget mendengar teriakan adiknya, Lily. Dia berbalik menatap Lily dan berkata, "Maaf, aku nggak dengar. Ada apa Lily?"
"Ada tamu datang Kak, seorang laki-laki muda yang tampan." jawab Lily dengan wajah polosnya.
"Katakan saja aku tidak di rumah!" ucap Rose dengan wajah panik, tubuhnya sedikit bergetar, mengingat kejadian ini pernah dia alami saat usianya masih 18 tahun.
"Tapi Kak..."
"Tidak, aku akan menemui laki-laki itu. katakan padanya untuk menunggu di ruang tamu!" ucap Rose memotong perkataan Lily.
Rose mengganti baju piyamanya dengan pakaian yang rapi dan sopan. Dia berjalan ke ruang tamu dengan perasaan gelisah dan takut. Tubuhnya bergetar tanpa bisa dikendalikan.
"Ceklek!"
Rose masuk ke ruangan yang hanya ada sofa dan meja kecil di dalamnya. Laki-laki berwajah tampan dengan jas berwarna hitam sedang duduk di atas sofa menunggu kemunculan Rose.
"Apa kabar Nona Rose, perkenalkan saya Wilson Harris." ucap pria itu menjulurkan lengan untuk berjabat tangan.
Rose manatap laki-laki di depannya dengan mata penuh kebencian, dia tidak sudi berjabat tangan dengan laki-laki itu. Rose segera keluar dari ruangan itu dan kembali ke kamarnya. Dia menutup dan mengunci pintu kamar dengan tangan yang masih bergetar.
"Deg Deg Deg!" jantungnya berdebar kencang karena perasaan takut yang menyelimuti dirinya. Dia menemui laki-laki itu hanya untuk membuktikan pemikiran aneh di dalam kepalanya.
"Aku benar-benar kembali, aku benar-benar hidup lagi. Hahaha... Tuhan, apakah ini kesempatan kedua yang engkau berikan kepadaku? Aku... kembali lagi ke masa 10 tahun yang lalu. Aku... punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya dari awal. Terima kasih Tuhan, kesempatan ini tidak akan ku sia-sia kan."
"Tok...Tok... Tok...!"
"Kak, ini aku Lily. Laki-laki itu sudah pergi." kata Lily dari depan pintu.
"Ceklek!"
Rose membuka pintu kamar, dia segera memeluk erat adiknya Lily.
"Kali ini, kakak pasti akan menyelamatkanmu, kakak tidak akan membiarkan mereka menyakiti kita lagi!" ucap Rose dengan mata berkaca-kaca.
Lily diam tidak mengerti perkataan Rose, namun dia membalas pelukan dari kakaknya.
"Kak, apakah tadi malam kakak bermimpi buruk?" tanya Lily.
"Ya, kakak mimpi panjang yang sangat-sangat buruk. Tapi... itu hanya mimpi. Kakak tidak akan membiarkan hal yang buruk terjadi pada kita." jawab Rose.
"Kringggg...!!!" jam weker berbunyi. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang.
Rose melepas pelukannya, dia mengecup kening Lily dan segera bersiap-siap untuk keluar rumah.
"Brummm... !"
Rose melajukan mobil porsche nya dengan kecepatan maksimum. Dia ingat di hari itu ada janji dengan seorang teman kuliah. Di kehidupan lalu, Rose tidak menepati janjinya karena kedatangan Wilson. Teman yang menunggu Rose meninggal di hari itu karena kecelakaan lalu lintas.
James, teman sekaligus sahabat Rose sejak SMA. Laki-laki itu meninggal saat menunggu Rose. Sebuah truk yang di kemudikan oleh seorang laki-laki tua tiba-tiba saja kehilangan kendali.
Truk itu mengarah ke tubuh James yang sedang berdiri di samping pintu perpustakaan. James meninggal terlindas oleh truk yang bermuatan 30 Ton, seluruh tulangnya remuk bahkan organ tubuhnya keluar berceceran di jalan.
Rose sangat mengingat kejadian itu, dia sangat menyesal karena tidak menepati janjinya dengan James. Andai dia ke sana tepat waktu, James tidak akan berdiri di samping pintu dan tidak akan terlindas truk hingga menewaskan nyawanya.
Mobil Rose di parkir sembarang, dia turun dan dengan cepat menarik James untuk menjauh dari tempat itu.
"BAMMM...!!!"
Kejadian yang sama terulang, truk menabrak pintu perpustakaan. James terduduk lemas di aspal jalan, matanya terbuka lebar menatap truk itu.
"Hampir saja, jika Rose tidak menarik ku, nyawaku pasti sudah melayang." benak James.
"Hufff...." Rose menghela napas panjang, dia merasa lega telah berhasil menyelamatkan nyawa James.
Rose membantu James berdiri, dia memegang kedua pipi James dan berkata, "Sadarkan dirimu! Hal buruk telah berlalu."
James kembali ke alam nyata, dia tidak lagi melamun dalam pikirannya.
"Ma ... ma ... makasih udah selamatin aku." ucap James gagap karena masih ketakutan dengan kejadian buruk yang hampir menimpanya.
Rose tersenyum, dia menepuk-nepuk bahu James.
"Anggap saja aku bayar utang." ucap Rose. "Yuk ke tempat lain." ajak Rose.
"Hmm... utang apa?" tanya James bingung.
"Utang masa lalu." jawab Rose.
"Hehe... Mau kemana?" tanya James.
"Makan, aku laper belum makan dari pagi." jawab Rose sembari berjalan masuk ke mobil.
James duduk di samping kursi pengemudi, Rose membawa James ke sebuah restoran ala Prancis yang terkenal paling mahal di kota itu.
"Glup...!" James menelan ludahnya.
"Rose, beneran kita mau makan di sini?" tanya James dengan menaikkan alisnya.
"Yup, aku udah lama nggak makan di sini. Yuk masuk!" jawab Rose sambil menggandeng tangan James.
Seorang pelayan membuka pintu kaca depan restoran, "Silahkan masuk!" ucap pelayan itu ramah.
Rose memilih meja di sudut ruangan, meja itu adalah tempat yang paling banyak disinari cahaya matahari. Rose menyukai cahaya matahari yang terang dan hangat.
"Silahkan di pilih Tuan, Nona. Saya Adi, jika membutuhkan sesuatu, silahkan panggil saya." ucap seorang pelayan dengan memberikan menu makanan.
"Terima Kasih." jawab Rose dan James berbarengan.
^^^BERSAMBUNG...^^^
Jangan lupa Vote & Like 👍
Terima Kasih 💖💕💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
MFay
G'masuk akal sih, namanya jg fantasi ya tapi seru dan menghibur 👍
2023-06-25
0
Maniatun
💦byurrrr "
2023-06-23
0
❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ 𝐙⃝🦜
kak win, ini kak rosenya upin ipin bukan?
2023-06-04
1